Jakarta – Gerakan Persaudaraan Muslim Indonesia (GPMI) menyelenggarakan Diskusi Publik dengan Tema : “Merawat Nusantara, Merajut Persaudaraan dalam Bingkai Bhineka Tunggal Ika”
Dengan Narasumber : Arum Basuki
(Direktur Riset Indopolling Network),Dr Jerry Massie PhD (Direktur Eksekutif Political and Public Policy Studies) KH Aslih Ridwan (Ketum PB GPMI) Stanislaus Riyanta (Pengamat Intelijen dan Keamanan)
Acara tersebut dilaksanakan pada Sabtu (30/11/2019) di JIEP, Jalan Kayu Putih No.1, Pulo Mas, Jakarta Timur
Dalam Sambutannya Ketua DKI Jakarta Syarief Hidayatullah mengatakan kegiatan kita ini didukung penuh oleh Kesbangpol DKI Jakarta semoga Diskusi Publik ini dapat berjalan lancar dan menghasilkan pemasukan ilmu dan pengalaman-pengalaman yang bermanfaat dari narasumber yang hadir dalam acara yang bermanfaat bagi kita semua,”katanya.
Sementara itu Stanislaus Riyanta Pengamat Intelijen dan Keamanan mengatakan kita bersaing dengan Cina secara teknologi kita kalah dengan Cina, contoh Kereta cepat kita kalah, dan kita sekarang perang energi, dan dari semua lini kita diserang Cina, energi, teknologi dan kita sedang terancam,”jelasnya.
Ia melanjutkan saya punya harapan besar kepada GPMI besar dan mempunyai kekuatan yang kuat sekali, sehingga dapat membuat kebijakan-kebijakan yang dapat mewakili umat Muslim,”paparnya.
Kita harus menguasai politik dan kebijakan akan kita sia-sia saja dan akan hancur kedepannya dan kita menghadapi ancaman nasional,”tambahnya.
Tambahnya, saya anggap gerakan di Papua yang menakut-nakuti pekerja proyek dan membunuh itu terorisme, dan itu nyata kita tau banyak yg bilang bukan padahal itu terorisme membunuh dan menakut-nakuti warga dan pekerja proyek yang sedang melakanakan pekerjaan buat negara sehingga menimbulkan kepanikan dan ketakutan kita sebut terorisme,”tegasnya.
Sementara itu Arum Basuki Direktur Riset Indopolling Network menjelaskan selama negara mwmmberikan ruang bagi masyarakat untuk berkumpul dan berserikat apa tujuan GPMI ini kita melihat Muslim melihat Persaudaraan dengan semua etnis sangat dikedepankan dan kita melihat adanya Muslim yang berbeda dengan daerah, di perkotaan kita sangat merajut persaudaraan dan adanya kesolidan dari semua muslin,”paparnya.
Di Indonesia kita melihat GPMI sangat mendukung kegiatan umat dan GPMI perlu adanya diskusi lagi untuk.menguatkan sesama muslim dan dengan sesama organisasi muslim lainnya, jangan sampai terpecah-pecah GPMI dapat merumuskan adanya gerakan-gerakan yang akan memecah petsaudaraan muslim di Indonesia,”jelasnya
Ketum PB GMPI KH Aslih Ridwan mengatakan persoalan adanya sinergitas saling bahu membahu terutama pekerjaan, kenapa ada pekerja asing yang bekerja di Indonesia terutama pekerja kasar tukang batu kenapa orang asing yang mengerjakan dan membuat ketimpangan bagi pekerja kita dari segi upah yang didapat, dan belum adanya kedewasaan politik dan memusuhi lawan politikya yang jelas ditampakan jelas,
GPMI saling menghargai dan mendukung adanya solidaritas umat lain dan saling menahan diri dan menghormati,saling menolong sesama umat manusia, semangat GPMI sebagai perekat kaum marginal yang ada di Indonesia,”jelasnya