Connect with us

Metro

BKTN-PII: Industri Nasional Siap Mendukung Pembangunan PLTN Pertama Indonesia

Published

on

Jakarta — Dalam momentum bersejarah masuknya proyek Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) pertama ke dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034, Badan Keahlian Teknik Nuklir Persatuan Insinyur Indonesia (BKTN‐PII) menyatakan kesiapan penuh industri nasional dan insinyur profesional untuk mendukung pembangunan tersebut.
Ketua umum BKTN PII Dr. Ir. Khoirul Huda, M.Eng, IP mengatakan Indonesia saat ini tengah bersiap memasuki era baru dalam sejarah pembangunan energi nasional, yaitu dengan ditetapkannya Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2030 RUPTL 2025-2034 yang mencantumkan mencantumkan pembangunan dua unit PLTN dengan kapasitas masing-masing 2×250 MW, yang direncanakan beroperasi pada tahun 2032 dan 2033.

Untuk mendukung program pemerintah tersebut, Badan Keahlian Teknik Nuklir,Persatuan Insinyur Indonesia (BKTN-PII) bekerja sama dengan Pengurus PusatPersatuan Insinyur Indonesia dan dengan dukungan teknis dari PT. Global Transport Indonesia (GTI) menyelenggarakan Workshop Nasional bertema “Re- Industrialisasi: Kesiapan Insinyur Profesional dan Industri dalam Mendukung Pembangunan PLTN Pertama di Indonesia”, pada Senin, 13 Oktober 2025, bertempat di Graha Rekayasa Indonesia, Jakarta Selatan, dengan format hybrid meeting, kata Khoirul Huda, Senin (13/10/25).

Acara yang berlangsung sepanjang hari ini diikuti oleh sekitar 30–40 peserta yang hadir secara langsung dan lebih dari 400 peserta yang hadir secara daring dari berbagai bidang keahlian dan daerah. Peserta seminar terdiri atas insinyur profesional, akademisi, pelaku industri, regulator, serta perwakilan lembaga pendidikan tinggi dan asosiasi teknik. Kegiatan ini menjadi ajang kolaborasi lintas disiplin yang diharapkan akan melahirkan gagasan dan rencana tindak lanjut menuju kesiapan SDM dan Industri di era energi nuklir.

Workshop ini dirancang interaktif, menggabungkan paparan para ahli, diskusi panel, dan sesi diskusi kelompok untuk memastikan peserta tidak hanya memperoleh wawasan, tetapi juga berkontribusi langsung dalam penyusunan langkah-langkah strategis.

Kegiatan diawali dengan pembukaan dan sambutan dari Ketua BKTN Dr. Ir. Khoirul Huda, M.Eng., IPU, yang dilanjutkan penyampaian keynote speech oleh Ketua Umum PII Dr.-Ing. Ilham Akbar Habibie, IPU, membawakan judul sesuai dengan temaWorkshop. Selanjutnya disampaikan sesi paparan utama oleh para pakar dibidangnya dengan judul:◆ “Tantangan dan Peluang Pembangunan PLTN Pertama di Indonesia”;◆ “Persiapan Manajemen Proyek Pembangunan PLTN di Indonesia”; dan◆ “Kesiapan Regulasi Persyaratan Kualitas, Keselamatan dan Keamanan PLTN”.

Rangkaian kegiatan berlanjut dengan diskusi panel yang membahas secara lebih lanjut materi yang disampaikan oleh pada narasumber. Diskusi ini diikut oleh seluruh peserta dari berbagai bidang keahlian dan sektor dan diharapkan menghasilkan beberapa kesimpulan mengenai status SDM Profesional, kapasitas industri dan kesiapan regulasi saat ini untuk mendukung pembangunan PLTN.

Setelah sesi istirahat siang, kegiatan dilanjutkan dengan sesi workshop kelompok, di mana peserta berperan aktif dalam mengidentifikasi kebutuhan (1) kolaborasi antar bidang keahlian untuk penyiapan insinyur profesional (SDM Profesional), (2) Program Peningkatan Kesiapan Industri (Sipil & Arsitektur, Mechanics and Electric,

Instrumentation&Control, dst.) serta (3) Dukungan Regulasi (Quality, Safety, Security, Safeguard, Transportasi)
Seluruh hasil diskusi dan kerja kelompok kemudian dirangkum satu dokumen yang memuat rangkuman hasil diskusi dan rekomendasi aksi-nyata, serta perumusan tindak lanjut berikutnya.

Sebagai salah satu tindak lanjut workshop ini adalah dibentuknya komunitas para SDM profesional dan Industri PLTN.
Workshop ini diakhiri dengan komitmen bersama bahwa kolaborasi lintas bidang dan institusi harus terus berlanjut guna memastikan kesiapan Indonesia dalammembangun dan mengoperasikan PLTN dengan standar keselamatan dan keamanan nuklir, teknologi mutakhir, dan efisiensi tinggi.

Melalui kegiatan ini, BKTN dan Pengurus Pusat PII menegaskan peran pentinginsinyur Indonesia dalam mendukung pembangunan infrastruktur energi masa depan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Kegiatan ini juga menjadi langkah nyata menuju re-industrialisasi nasional, di mana industri dalam negeri diharapkan tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi turut berperan aktif sebagai rantai pasok komponen dan material dalam pembangunan instalasi PLTN.
Dengan semangat kolaborasi, profesionalisme, dan tanggung jawab kebangsaan, workshop ini menjadi momentum penting bagi Indonesia untuk melangkah mantap menuju kemandirian energi berbasis teknologi nuklir. Hasil dan rekomendasi workshop akan menjadi dasar bagi penyusunan program kerja BKTN dan PII Pusat mendukung Pembangunan PLTN di bidang SDM profesional,

keterlibatan industri dengan memperhatikan secara ketat Regulasi dan Standar Nuklir, baik secara nasional maupun internasional.

Dengan PLTN pertama yang kini masuk dalam skema RUPTL nasional, Indonesia memasuki era baru dalam strategi energi dan pembangunan teknologi tinggi. Semua pemangku kepentingan — pemerintah, akademisi, industri, hingga masyarakat — bersinergi untuk mewujudkan ambisi tersebut, pungkas Khoirul Huda.

Continue Reading

Metro

CLT Nusantara Pavilion UGM Raih Penghargaan Greenship Awards 2025 Kategori Best Greenship Innovation

Published

on

By

Jakarta, — GREENSHIP Awards 2025, ajang penghargaan bagi para pemangku kepentingan yang konsisten menerapkan prinsip green building di Indonesia, digelar pada Jumat (5/12/2025) di Grand Ballroom Sopo Del, Kuningan, Jakarta.

Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali menorehkan prestasi membanggakan di kancah nasional. Inovasi CLT Nusantara Pavilion berhasil meraih Greenship Awards 2025 untuk kategori Best Greenship Innovation, sebuah pengakuan atas riset kolaboratif yang memadukan kekuatan akademisi, industri, dan teknologi berkelanjutan Indonesia.

Pavilion ini merupakan hasil kerja sama lintas disiplin antara fakultas arsitektur, kehutanan, dan teknik sipil UGM, bersama mitra industri yang selama ini berkomitmen mendorong pemanfaatan material ramah lingkungan. Melalui kombinasi keilmuan tersebut, tim berhasil menghadirkan inovasi yang bukan hanya estetis, tetapi juga menjawab tantangan energi, efisiensi, serta keberlanjutan material.

Dalam pengembangannya, tim UGM berupaya mengembalikan kesadaran bahwa Indonesia memiliki sumber daya kayu yang sangat melimpah dan dapat dimanfaatkan secara modern dan berkelanjutan. Melalui teknologi Cross Laminated Timber (CLT), kayu-kayu yang sebelumnya kurang termanfaatkan berhasil diolah menjadi material konstruksi berkekuatan tinggi.

Kami ingin menunjukkan bahwa kayu Indonesia, yang selama ini dianggap biasa, sebenarnya dapat memiliki nilai luar biasa ketika dipadukan dengan teknologi CLT. Dari riset ini kami memodifikasi CLT menjadi bentuk pavilion yang inovatif, dan hasilnya diakui melalui penghargaan Greenship Awards,” ujar perwakilan tim peneliti UGM.

CLT Nusantara Pavilion juga mengedepankan konsep kemandirian energi. Seluruh kebutuhan listrik pavilion dipenuhi melalui panel surya yang dipasang secara terpadu. Energi yang dihasilkan kemudian disimpan dalam baterai produk lokal, yang seluruh komponennya diproduksi oleh industri dalam negeri.

Integrasi teknologi ini tidak hanya memperkuat aspek keberlanjutan, tetapi juga menjadi wujud nyata kolaborasi antara kampus, peneliti, dan pelaku industri nasional.

Keberhasilan riset ini terbukti membawa dampak positif langsung bagi industri pengolahan CLT di Indonesia. Mitra-mitra industri yang terlibat kini mengalami peningkatan signifikan dalam permintaan produksi, terutama untuk kebutuhan rumah kayu modern.

“Mereka mengatakan sumber inovasinya ada di UGM. Ini menunjukkan bahwa riset akademik bisa bertransformasi menjadi solusi nyata bagi masyarakat dan industri,” tambahnya

Melalui pavilion ini, UGM ingin menyampaikan pesan penting bahwa Indonesia memiliki kekayaan alam yang luar biasa—mulai dari kayu, sinar matahari sebagai sumber energi, hingga kemampuan teknologi lokal yang terus berkembang.

Dengan riset dan teknologi yang tepat, kita bisa memanfaatkan kekayaan tersebut secara bijaksana dan berkelanjutan. Itulah semangat yang kami bawa melalui CLT Nusantara Pavilion,” tutupnya.

Continue Reading

Metro

Bintang Agus Nugroho Dorong Gerakan Rumah Tangga Hijau dalam Ajang Greenship Awards 2025

Published

on

By

Jakarta, —GREENSHIP Awards 2025, ajang penghargaan bagi para pemangku kepentingan yang konsisten menerapkan prinsip green building di Indonesia, digelar pada Jumat (5/12/2025) di Grand Ballroom Sopo Del, Kuningan, Jakarta.

Wakil Ketua Dewan Pengawas Green Building Council Indonesia (GBCI), Bintang Agus Nugroho, menyampaikan komitmen kuat GBCI untuk memperluas dampak gerakan bangunan hijau tidak hanya pada sektor komersial, tetapi juga hingga ke level rumah tangga.

Pernyataan ini disampaikan dalam rangkaian acara Greenship Awards 2025, ajang tertinggi yang memberikan penghargaan bagi pelaku dan proyek yang berhasil menerapkan prinsip pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

Bintang Agus Nugroho menegaskan bahwa masa depan keberlanjutan tidak hanya bergantung pada gedung perkantoran atau proyek besar, namun juga pada partisipasi aktif masyarakat di rumah masing-masing.

“Kami berminat untuk mendorong penerapan prinsip hijau bukan hanya di bangunan komersial, tetapi di rumah tangga. Bagaimana rumah-rumah bisa bergerak dengan cara yang sederhana, ramah biaya, namun berdampak besar.” ujarnya.

Ia menyoroti pentingnya pemberdayaan keluarga—khususnya para ibu—sebagai agen perubahan dalam pengelolaan energi dan perilaku hemat listrik.

“Ibu-ibu itu punya peran luar biasa dalam mengatur ritme rumah: mengatur anaknya, mengatur pembantunya, dan membentuk kebiasaan hemat energi. Jika gerakan ini hidup di rumah tangga, dampaknya akan sangat besar bagi efisiensi energi nasional,” tambahnya.

Melalui Greenship Awards 2025, GBCI ingin menunjukkan bahwa gaya hidup hijau bukanlah sesuatu yang mahal atau eksklusif. Sebaliknya, gaya hidup ini bisa dimulai dari kebiasaan kecil dan langkah praktis yang dilakukan setiap hari di rumah.

Bintang Agus Nugroho berharap bahwa ke depan, gerakan ini dapat melahirkan ekosistem baru dimana keluarga Indonesia dapat menerapkan prinsip bangunan hijau dalam skala mikro, mulai dari pengelolaan energi, penggunaan material ramah lingkungan, hingga pengurangan limbah rumah tangga.

“GBCI percaya bahwa keberlanjutan dimulai dari rumah. Jika rumah tangga Indonesia bergerak bersama, maka perubahan nasional akan tercipta,” tutupnya.

Continue Reading

Metro

ALTEA BLVD Raih Predikat Platinum – 80 Points pada Greenship Awards 2025 Best Greenship Performance Neighborhood Plan

Published

on

By

Jakarta,-GREENSHIP Awards 2025, ajang penghargaan bagi para pemangku kepentingan yang konsisten menerapkan prinsip green building di Indonesia, digelar pada Jumat (5/12/2025) di Grand Ballroom Sopo Del, Kuningan, Jakarta.

ALTEA BLVD mencatat pencapaian bergengsi dengan meraih Platinum – 80 Points dalam Greenship Awards 2025, kategori Best Greenship Performance – Neighborhood – Plan. Penghargaan ini diberikan oleh Green Building Council Indonesia (GBCI) sebagai bentuk apresiasi atas komitmen ALTEA BLVD dalam menghadirkan kawasan yang mengutamakan keberlanjutan, efisiensi energi, dan kualitas lingkungan hidup yang lebih baik.

Keberhasilan ini tidak lepas dari sinergi dan kolaborasi antara pengembang serta para pemangku kepentingan yang terlibat dalam proses perencanaan dan pengembangan kawasan.

“Terima kasih kepada para konsultan dan seluruh stakeholder yang telah mendukung, termasuk Astra dan Sinar Mas. Dengan diraihnya penghargaan ini, kami berharap dapat menghadirkan lebih banyak project yang berkesinambungan, semakin hijau, dan mampu memberikan energi terbaik bagi Indonesia,” ujar perwakilan ALTEA BLVD.

Sebagai kawasan yang dirancang dengan prinsip pembangunan berkelanjutan, ALTEA BLVD mengusung konsep tata ruang yang ramah lingkungan, optimalisasi ruang terbuka hijau, pengelolaan air yang lebih efisien, serta perencanaan mobilitas kawasan yang mendukung kualitas hidup penghuni.

Penghargaan Platinum – 80 Points ini menjadi bukti bahwa ALTEA BLVD telah memenuhi standar tertinggi dalam perencanaan kawasan berwawasan hijau dan berkomitmen untuk terus memperkuat langkah menuju masa depan yang lebih berkelanjutan.

ALTEA BLVD berharap pencapaian ini dapat menjadi pemicu bagi proyek-proyek lain untuk turut mengadopsi praktik pembangunan hijau demi mewujudkan lingkungan yang sehat, efisien, dan berdaya guna bagi masyarakat luas.

Continue Reading

Trending