Connect with us

TNI / Polri

Dislitbangad Uji Fungsi Alsus Bore Sight MKK dan MKB

Published

on

JAKARTA, – Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI AD melaksanakan Uji Fungsi Bore Sight MKK dan MKB pengadaan TA.2021. yang merupakan alat uji untuk mengetahui keausan dan kerusakan barrel/laras senjata Munisi Kaliber Kecil (MKK) seperti Cal 5,56 mm, 7,62 mm, 9 mm, 12,7 mm maupun Munisi kaliber besar( MKB) seperti Cal 76 mm, 105 mm,120 mm.
pada hari Jumat ( 26/11/2021).

Kepala Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI AD (Kadislitbangad) Brigjen TNI Terry Tresna Purnama, S.I.Kom.,M.M., dihadiri Danpusdik Armed saat melaksanakan uji fungsi, mengatakan bahwa uji fungsi program pengadaan TA 2021 tersebut perlu dilakukan dikarenakan untuk mengetahui bagaimana tingkat keausan dan kerusakan barrel/laras senjata Munisi Kaliber Kecil (MKK) seperti Cal 5,56 mm, 7,62 mm, 9 mm, 12,7 mm maupun Munisi Kaliber Besar ( MKB) seperti Cal 76mm, 105 mm,120mm. Karena alat ini nantinya akan digunakan dalam uji cob senjata hasil litbanghan maupun hasil pengadaan sehingga standarisasi telah diukur dengan peralatan yang ada di Laboratorium Dislitbangad terutama Alsus uji di subsi Jatmu pada barrel/laras senjata untuk Munisi Kaliber Kecil (MKK) seperti Cal 5,56 mm, 7,62 mm, 9 mm, 12,7 mm maupun Munisi kaliber besar( MKB) seperti Cal 76 mm, 105 mm,120 mm.

Di mana dalam uji fungsi tersebut diuji beberapa aspek yaitu aspek kemampuan untuk ketelitian tembak dapat dilihat kondisi awal barrel/laras senjata tersebut. Dalam aspek kelancaran kerja yaitu uji endurance/ketahanan laras dapat dilihat ketahanan barrel/laras setelah ditembakan munisi 12.000 butir apakah laras mengalami keausan dan kerusakan, pengujian dilaksanakan selama tiga hari, hari pertama melaksanakan pengambilan data awal jatrat 76 mm dan 105 mm milik Pusdik Armed di Lapbak Pussenarmed Batujajar. Hari kedua melaksanakan uji jatri 5,56 mm, 7,62 mm di laksanakan di lorong tembak Lab Batujajar. Hari ketiga melaksanakan pemungutan data akhir hasil menembak jatri 5,56 mm dan 7,62 mm serta jatrat 76 mm dan 105 mm. Selama 3 (tiga ) hari pengujian hasilnya sangat bagus sesuai dengan apa yang diharapkan sehingga ke depan Alat ini nantinya menjadi Alsus uji di subsi Jatmu yang sangat diperlukan dalam pengujian senjata dan munisi di Laboratorium Dislitbang TNI AD, ” ujarnya

Selanjutnya Kadislitbangad mengucapkan terima kasih kepada mitra PT. Yaksa Ragam Dalpati yang komit dan konsisten dalam pengadaan Alsus uji di subsi Jatmu yang sangat diperlukan dalam pengujian senjata dan munisi di Laboratorium Dislitbang TNI AD sehingga sangat bermanfaat dengan mutu barang pengadaan sesuai dengan spek yang diharapkan.

” Saya yakin dan percaya dengan spirit nasionalis tinggi yang selalu berusaha untuk menjadi penyedia kebutuhan khususnya dalam bidang penelitian dan pengembangan pada Instansi/Lembaga di lingkungan TNI baik Laut, Darat dan Udara. Dengan mengkhususkan diri sebagai penyedia alat uji, yang terus berbenah dan memperbaiki diri dengan dukungan manajemen professional yang berpengalaman di bidangnya yang selalu optimis akan mampu bersaing di tengah persaingan antar usaha sejenis baik domestik maupun mancanegara, ” pungkasnya.

Pada kesempatan yang sama Direktur utama PT. Yaksa Ragam Dalpati, Robi Lubis mengutarakan bahwa PT. Yaksa Ragam Dalpati akan tetap berkomitmen untuk selalu terbuka dalam bermitra dan bekerja sama dengan pelbagai stakeholder baik dalam maupun luar negeri, tentunya dengan mengedepankan azas manfaat keduabelah pihak khususnya dalam hal sharing technologi dan ilmu pengetahuan untuk pengembangan yang berkelanjutan. (Dispenad)
.

Continue Reading

TNI / Polri

Korlantas Polri Resmi Mulai Tahap Sosialisasi Wujudkan Indonesia Zero Truk ODOL

Published

on

By

Jakarta. – Korlantas Polri resmi memulai tahap sosialisasi dalam rangka mewujudkan Indonesia menuju Zero Over Dimension and Over Loading (ODOL).

Kakorlantas Irjen Polisi Agus Suryonugroho mengatakan sosialisasi akan berlangsung selama 30 hari ke depan, terhitung sejak 1 Juni 2025. Tahapan ini menjadi fase krusial dalam pelaksanaan rencana aksi menuju nihil ODOL yang telah dirancang secara menyeluruh.

“Tahap sosialisasi ini fokus, antara lain, pada pemutakhiran data intelijen lalu lintas, khususnya terkait data kepemilikan kendaraan yang terindikasi tidak sesuai dengan ketentuan dimensi kendaraan di seluruh wilayah Indonesia,” ungkap Kakorlantas, Minggu (1/6/2025).

Selain itu, tahapan ini juga akan fokus pada peningkatan kesadaran publik dan pendekatan persuasif, yakni melalui penyampaian informasi, imbauan, dan edukasi langsung kepada pengemudi dan pemilik kendaraan.

Kakorlantas berharap, para pemilik kendaraan dapat melakukan normalisasi terhadap kendaraannya yang tidak sesuai ketentuan maupun tidak mengoperasionalkan kendaraan tersebut guna mendukung keselamatan dan ketertiban berlalu lintas.

Lebih lanjut, Kakorlantas menyebut tahap sosialisasi ini juga menjadi kesempatan penting untuk membangun pemahaman bersama dan memaksimalkan partisipasi aktif masyarakat, khususnya pelaku usaha transportasi, dalam mendukung transformasi menuju sistem transportasi yang aman, tertib, dan berkelanjutan.

“Menuju Indonesia Zero ODOL tidak hanya upaya penegakan hukum, tetapi juga gerakan bersama untuk menjaga keselamatan dan kelancaran lalu lintas nasional,” ujar Kakorlantas.

Kendaraan yang memiliki dimensi dan/atau muatan melebihi standar alias ODOL telah menjadi momok dalam sistem transportasi Indonesia. Selain berpotensi menyebabkan kecelakaan, ODOL juga dapat membuat kerusakan sarana dan prasarana transportasi.

Continue Reading

TNI / Polri

Hari Lahir Pancasila 2025, Polda Metro Jaya Serukan Revitalisasi Nilai Luhur Bangsa

Published

on

By

Jakarta – Polda Metro Jaya menggelar upacara peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2025 yang berlangsung di Lapangan Presisi Ditlantas Polda Metro Jaya, Senin (2/6/2025) pagi. Irwasda Polda Metro Jaya Kombes Pol Nurcholis bertindak sebagai Inspektur Upacara, mewakili Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto.

Upacara dimulai pukul 07.00 WIB dan dihadiri oleh Pejabat Utama (PJU) Polda Metro Jaya serta para Kapolres jajaran. Dalam amanat yang dibacakan, Kombes Pol Nurcholis menyampaikan pidato resmi dari Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Republik Indonesia.

“Hari ini, tanggal 1 Juni 2025, kita kembali memperingati momentum yang sangat penting dalam sejarah bangsa Indonesia: Hari Lahir Pancasila. Hari ketika kita meneguhkan kembali komitmen terhadap nilai-nilai luhur yang menjadi pondasi berdirinya NKRI,” ucapnya di hadapan peserta upacara.

Dalam amanat tersebut, BPIP menekankan pentingnya memperkokoh ideologi Pancasila di tengah berbagai tantangan zaman, seperti radikalisme, disinformasi digital, dan ketimpangan sosial. Pemerintah pun telah menetapkan Asta Cita sebagai delapan agenda prioritas menuju Indonesia Emas 2045, di mana salah satu yang paling utama adalah memperkuat Pancasila, demokrasi, dan HAM.

“Pancasila bukan sekadar dokumen historis. Ia adalah jiwa bangsa, pedoman hidup bersama, dan bintang penuntun dalam mewujudkan cita-cita Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur,” lanjutnya.

Dalam pidato tersebut juga disinggung pentingnya menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari pendidikan, birokrasi, ekonomi hingga ruang digital. Etika dan toleransi di dunia maya serta penguatan kurikulum Pancasila di sekolah menjadi bagian dari strategi nasional pembumian nilai-nilai dasar bangsa.

BPIP menegaskan, tugas membumikan Pancasila bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi seluruh elemen bangsa—dari pusat hingga daerah, dari tokoh agama hingga pemuda.

“Jadikan peringatan Hari Lahir Pancasila ini bukan sekadar seremonial, tetapi sebagai momen memperkuat komitmen kita terhadap nilai-nilai luhur bangsa,” tegasnya.

Upacara berlangsung dengan khidmat, diiringi pengibaran bendera Merah Putih dan pengucapan teks Pancasila oleh seluruh peserta. Polda Metro Jaya menegaskan komitmennya untuk terus menjadi garda terdepan dalam menjaga nilai-nilai kebangsaan dan memperkokoh persatuan di tengah keberagaman.

Continue Reading

TNI / Polri

Pimpin Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila, Komandan Lanal Bandung Bacakan Pidato Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila RI

Published

on

By

TNI AL, Bandung,- Komandan Lanal Bandung Kolonel Laut (P) Muhammad Taufik, M.Tr.Hanla., M.M., bertindak sebagai Irup dalam Upacara memperingati Hari Lahir Pancasila dengan Komandan Upacara Lettu Laut (P) Agus Bekti Priyanto yang sehari-hari menjabat sebagai Dansupb Unit Intel Lanal Bandung, bertempat di Lapangan Apel Mako Lanal Bandung, Jalan Aria Jipang No. 8 Kota Bandung, Senin (02/06/2025).

Upacara Hari Lahir Pancasila ini dimaksudkan untuk meneguhkan komitmen agar lebih mendalami dan menghayati serta mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila sebagai dasar bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Upacara Hari Lahir Pancasila yang dilaksanakan serentak secara nasional yang diikuti secara khidmat oleh seluruh peserta upacara yang terdiri dari 1 Pleton Deputasi Perwira, 1 Pleton Bati, 1 Pletonon Bintara/Tamtama, dan 1 Pleton PNS.

Inspektur Upacara dalam amanatnya menyatakan bahwa hari ini tanggal 1 Juni 2025, kita kembali memperingati momentum yang sangat penting dalam sejarah bangsa Indonesia. Hari Lahir Pancasila, hari ketika kita tidak hanya mengenang rumusan dasar negara, tetapi juga meneguhkan kembali komitmen kita terhadap nilai-nilai luhur yang menjadi pondasi berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pancasila bukan sekadar dokumen historis atau teks normatif yang tertulis dalam pembukaan UUD 1945. Ia adalah jiwa bangsa, pedoman hidup bersama, serta bintang penuntun dalam mewujudkan cita-cita Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

Dalam semangat memperkokoh ideologi Pancasila, izinkan saya mengajak kita semua merenungkan kembali bahwa Pancasila adalah rumah besar bagi keberagaman Indonesia. Ia mempersatukan lebih dari 270 (dua ratus tujuh puluh) juta jiwa dengan latar belakang suku, agama, ras, budaya dan bahasa yang berbeda. Dalam Pancasila, kita belajar bahwa kebinekaan bukanlah alasan untuk terpecah, melainkan kekuatan untuk bersatu. Dari sila pertama hingga sila kelima, terkandung prinsip-prinsip yang menuntun kita membangun bangsa dengan semangat gotong-royong, keadilan sosial, dan penghormatan terhadap martabat manusia.

Dalam konteks pembangunan nasional saat ini, pemerintah telah menetapkan Asta Cita sebagai delapan agenda prioritas menuju Indonesia Emas 2045. Salah satu yang paling fundamental dalam Asta Cita tersebut adalah memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi dan hak asasi manusia. Mengapa ini menjadi prioritas? Karena kita menyadari bahwa kemajuan tanpa arah ideologis akan mudah goyah. Kemajuan ekonomi tanpa pondasi nilai nilai Pancasila bisa melahirkan ketimpangan. Kemajuan teknologi tanpa bimbingan moral Pancasila bisa menjerumuskan bangsa pada dehumanisasi. Memperkokoh ideologi Pancasila berarti menegaskan kembali bahwa pembangunan bangsa harus selalu berakar pada nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial.

Dalam era globalisasi dan digitalisasi yang semakin kompleks, tantangan terhadap Pancasila pun semakin nyata. Kita menyaksikan penyebaran paham-paham ekstremisme, radikalisme, intoleransi, hingga disinformasi yang mengancam kohesi sosial kita. Oleh karena itu, melalui Asta Cita, kita dipanggil untuk melakukan revitalisasi nilai-nilai Pancasila dalam segala dimensi kehidupan: dari pendidikan, birokrasi, ekonomi, hingga ruang-ruang digital.

Pertama, dalam dunia pendidikan, kita perlu menanamkan Pancasila sejak dini, bukan sekadar dalam pelajaran formal, tetapi dalam praktik keseharian. Sekolah dan universitas harus menjadi tempat lahirnya generasi yang cerdas secara intelektual, tangguh secara karakter dan kuat dalam integritas moral.

Kedua, di lingkungan pemerintahan dan birokrasi, nilai-nilai Pancasila harus hadir dalam bentuk pelayanan publik yang berkeadilan, transparan dan berpihak pada rakyat. Setiap kebijakan dan program harus mencerminkan semangat kemanusiaan dan keadilan sosial, bukan kepentingan kelompok atau golongan.

Ketiga, dalam bidang ekonomi, kita perlu memastikan bahwa pembangunan tidak hanya dinikmati oleh segelintir orang, tetapi menjadi berkah bagi seluruh rakyat Indonesia. Keadilan sosial, sebagaimana termaktub dalam sila kelima, harus menjadi orientasi utama. Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), ekonomi kerakyatan dan koperasi harus terus diberdayakan agar tidak ada warga yang tertinggal dalam kemajuan bangsa.

Keempat, dalam ruang digital, kita harus membangun kesadaran kolektif bahwa dunia maya bukan ruang bebas nilai. Etika, toleransi dan saling menghargai tetap harus ditegakkan. Pancasila harus menjadi panduan dalam berinteraksi di media sosial maupun platform digital lainnya. Mari kita perangi hoaks, ujaran kebencian dan provokasi, dengan literasi digital dan semangat gotong-royong.

BPIP sebagai lembaga yang bertugas membina dan memperkuat ideologi Pancasila terus berkomitmen menghadirkan berbagai program strategis dari pembinaan ideologi di lingkungan pendidikan, pelatihan bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) dan aparat negara, penguatan kurikulum Pancasila, hingga kolaborasi lintas sektor untuk mengarusutamakan Pancasila di berbagai lapisan masyarakat. Semua ini bertujuan agar Pancasila tidak hanya dihafalkan, tetapi dihidupi dan dijalankan dalam tindakan nyata. Namun, tugas ini tidak bisa dijalankan sendiri. Kita semua, seluruh elemen bangsa dari pusat hingga daerah, dari pejabat hingga masyarakat, dari tokoh agama hingga pemuda, memiliki peran untuk menjadi pelaku utama pembumian Pancasila.

Mari kita jadikan Hari Lahir Pancasila ini bukan sekadar seremonial, tetapi momen untuk memperkuat komitmen kita terhadap nilai-nilai luhur bangsa. Jadikan setiap langkah, setiap kebijakan, setiap ucapan dan tindakan kita sebagai cerminan dari semangat Pancasila. Kita ingin Indonesia yang maju bukan hanya secara teknologi, tetapi juga secara moral. Kita ingin Indonesia yang sejahtera bukan hanya dalam angka statistik, tetapi juga dalam rasa keadilan dan persaudaraan. Kita ingin Indonesia yang dihormati dunia bukan hanya karena kekuatan ekonominya, tetapi karena keluhuran budinya dan kebijaksanaan rakyatnya.

Peringatan Hari Lahir Pancasila ini harus menjadi pengingat bahwa masa depan bangsa berada di tangan kita. Jika kita ingin mewujudkan Indonesia Raya, maka tidak ada jalan lain selain memastikan bahwa Pancasila tetap menjadi jiwa dalam setiap denyut nadi pembangunan. Akhirnya, marilah kita terus bergotong-royong, menjaga persatuan, menghargai perbedaan dan menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap aspek kehidupan. Jadikan Pancasila sebagai sumber inspirasi dalam berkarya, berbangsa dan bernegara.

(Pen Lanal Bandung)

Continue Reading

Trending