Jakarta – Tuntas sudah lomba yang di gelar oleh Pemda DKI Jakarta melalui Perumda Sarana Jaya
Anies Baswedan menetapkan pemenang sayembara prasarana ruang publik di sekitar Bundaran Hotel Indonesia (HI) yang menghubungkan ke kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Anies menetapkan rancangan dari PT Arkonin bertajuk “Jejak Bangsa di Gerbang Indonesia” sebagai pemenang utama dengan hadiah uang tunai sebesar Rp225.000.000.
“Selamat kepada PT Arkonin yang telah berhasil memenangkan sayembara HI ini,” kata Anies melalui keterangan tertulis di Jakarta, Senin.(31/1/2022)
Selain PT Arkonin, terdapat empat nominator lainnya yang bersaing pada lomba sayembara HI itu, yakni Studio Lawang & PT Rekatama Konstruksindo yang mengusung “Bagimu Generasi Depan”, PT Arthademo Enginering Consultant (Sudirman Mute Park and Hub), PT Jakarta Konsultindo, dan PT Penta Rekayasa (Galeri Selamat Datang) dengan mendapatkan hadiah uang penghargaan Rp43.750.000 per nominator.
Secara khusus, Anies mengapresiasi kepada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Perumda Sarana Jaya yang menyelenggarakan sayembara tersebut dengan menghadirkan peserta, ide, serta desain terbaik untuk membangun dan keindahan DKI Jakarta.
“Semua peserta nominator baik semua, namun harus di pilih satu yang jadi juara ”
Semoga karya ini dapat di ingat oleh generasi selanjutnya, bahwa era di kepemimpinanya ada perubahan “ujarnya
Sayembara tersebut dihadirkan Perumda Sarana Jaya untuk membangun fasilitas dengan rancangan yang mempertimbangkan sejarah, kualitas visual maupun terbentuknya vista yang terjaga dari segala arah baik pengamatan mata jarak dekat maupun jarak jauh, sehingga dapat memberikan aksentuasi terhadap “Monumen Selamat Datang” di Bundaran HI.
Perumda Sarana Jaya membuka pendaftaran sayembara pada 4-11 Oktober 2019, selanjutnya mendapatkan 14 karya yang diseleksi menjadi lima karya terbaik.
Kelima karya terbaik itu dinilai dewan juri terdiri dari Bambang Eryudhawan, Sonny Sutanto, Davy Sukamta, dan anggota TGUPP DKI Jakarta Her Pratama.
Kegiatan seleksi sayembara tersebut sempat terhenti karena pandemi COVID-19, namun perlombaan berlanjut hingga lima nominator tersebut mempresentasikan karya terbaiknya kepada Gubernur DKI Jakarta dan dewan juri.
Diketahui, Perusahaan Umum Daerah Pembangunan Sarana Jaya Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta merupakan Badan Usaha Milik Daerah yang berdiri sejak 1982.
Awalnya, Sarana Jaya berorientasi sebagai penunjang kebijaksanaan umum Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui kegiatan pada bidang penyediaan tanah, pembangunan perumahan, bangunan umum, kawasan industri serta sarana prasarana dengan berpegang pada prinsip ekonomi perusahaan yang berorientasi laba.
Namun, saat ini Sarana Jaya dipercaya Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta untuk menangani pembangunan proyek strategis di Jakarta, seperti pengembangan Kawasan Sentra Primer Tanah Abang, pembangunan rumah hunian dengan DP Rp0, pengelolaan Sampah Antara (ITF) serta pembangunan untuk menunjang visi dan misi Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta untuk mengembangkan kawasan perkotaan yang bersifat modern dan berkelanjutan.(An/red)