Connect with us

Metro

PERNYATAAN SIKAP DEWAN PIMPINAN PUSAT KONFEDERASI SARIKAT BURUH MUSLIMIN INDONESIA

Published

on

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Dengan hormat,

Salam Sejahtera kami sampaikan semoga segala aktifltas kita semua selalu

dalam Iindungan Allah SWT Bahwa menindaklanjuti dinamika RUU Cipta kerja yang disahkan menjadi Undang-Undang pada Paripuma di DPR maka Konfederasi Sarbumusi melalui bebcrapa pertimbangan harus memberikan sikap yang menjadi pedoman semua pengurus di seluruh tingkatan organisasi, DPP Konfederasi Sarbumusi sudah mengikuti alur dan dinamika RUU Cipta kerja ini dengan seksama dan sesuai dengan koridor konstitusi yang ada.

Bahwa dengan pertimbangan dinamika sikap Konfederasi (sebagaimana terlampir) dan Juga atas kajian substansi Undang Undang Cipta kerja (scbagaimana terlampir) maka Dewan Pimpinan Pusat Konfederasi Sarikat Buruh Muslimin Indonesia menyatakan sikap sebagai berikut:

1. Meminta dengan tegas kepada Presiden Republik Indonesia Bapak Joko Widodo untuk menerbitkan PERPPU atas Undang-Undang Cipta kerja apabila dalam kurun waktu 1 tahun yang berlaku UU Cipta kerja tidak ada investasi yang signifikan masuk ke Indonesia.

2. Menolak Undang Undang Cipta Kerja Kluster Ketenagakerjaan dan akan melakukan gerakan kosntitusional dengan Mengajukan Judicial Review kepada Mahkamah Konstitusi.

3. Menginstruksikan kepada seluruh Basis, DPC, DPW dan Federasi untuk menyuarakan sikap Organisasi dengan cara dan bentuk disesuaikan dengan kondisi dimasing masing tingkat kepengurusan organisasi.

4. Menginstruksikan kepada seluruh Basis, DPC, DPW dan Federasi untuk mensosialisasikan sikap organisasi, Hasil kajian dan pandangan dari DPP Konfederasi Sarbumusi kepada seluruh anggota.

Demikian Peryataan Sikap dari Dewan Pimpinan Pusat Konfederasi Sarbumusi atas disahkannya RUU Cipta Kerja menjadi Undang-Undang, untuk dijadikan pedoman dalam menyikapi kondisi dan dinamika perburuhan di Indonesia. Atas segala perhatian dan apresiasinya kami ucapkan terimakasih.

Continue Reading

Metro

Prof. Dr. H. Fasli Jalal, Ph.D, Hadiri Acara Rakernas HPTKes Indonesia Periode 2025 – 2030

Published

on

By

Jakarta, – Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I Himpunan Pendidikan Tinggi Kesehatan (HPTKes) Indonesia menghadirkan tokoh nasional di bidang pendidikan dan kesehatan, Prof. Dr. H. Fasli Jalal, Ph.D, selaku Dewan Pakar HPTKes Indonesia, sebagai narasumber utama dalam sesi strategis bertema “Arah Baru Pendidikan Tinggi Kesehatan: Menjawab Tantangan Transformasi dan Kemandirian Sistem Kesehatan Nasional Menuju Indonesia Emas 2045″ di Hotel Oakwood TMII Jakarta, Selasa (19/11/25).

Prof. Fasli menegaskan bahwa perguruan tinggi kesehatan memiliki posisi kunci dalam menyiapkan tenaga kesehatan yang adaptif, kompeten, dan visioner, sesuai tuntutan transformasi sistem kesehatan nasional yang dicanangkan pemerintah.

Menghadapi Transformasi Sistem Kesehatan Nasional

Menurut Prof. Fasli, transformasi sistem kesehatan yang kini berlangsung menuntut perguruan tinggi untuk bergerak lebih cepat, lebih inovatif, dan lebih kolaboratif.

“Kita sedang memasuki era di mana kesehatan tidak lagi berdiri sendiri. Ia beririsan dengan teknologi digital, kecerdasan buatan, manajemen bencana, keamanan biologis, hingga perubahan gaya hidup masyarakat. Pendidikan tinggi kesehatan harus siap membekali mahasiswa dengan kompetensi masa depan tersebut,” ujarnya.

Beliau menilai bahwa tantangan terbesar saat ini adalah menyamakan kualitas lulusan, baik di perguruan tinggi negeri maupun swasta, melalui kurikulum yang responsif dan terstandar secara nasional.

Menuju Kemandirian Sistem Kesehatan Nasional

Prof. Fasli menekankan pentingnya kemandirian dalam produksi tenaga kesehatan, alat kesehatan, hingga teknologi medis.

“Indonesia Emas 2045 tidak mungkin tercapai tanpa kemandirian di sektor kesehatan. Ini bukan hanya soal kemampuan klinis, tetapi juga kemampuan riset, inovasi, dan hilirisasi produk kesehatan,” tegasnya.

Ia mendorong agar perguruan tinggi kesehatan lebih aktif melakukan riset translasional, memperkuat jejaring dengan industri, serta membuka ruang kolaborasi internasional untuk mempercepat adopsi teknologi baru.

Peran HPTKes Indonesia

Sebagai Dewan Pakar, Prof. Fasli mengapresiasi langkah HPTKes Indonesia yang menggelar Rakernas pertama ini sebagai langkah strategis menyatukan visi seluruh institusi pendidikan tinggi kesehatan di Indonesia.

“Rakernas ini adalah momentum besar untuk menyusun peta jalan bersama. Kita perlu memastikan bahwa setiap institusi bergerak dalam satu arah: memperkuat kompetensi tenaga kesehatan, mempercepat transformasi digital, dan memenuhi kebutuhan nasional secara berkelanjutan,” ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa HPTKes harus menjadi wadah yang aktif memperjuangkan peningkatan mutu, standardisasi pendidikan, serta peningkatan kapasitas dosen dan fasilitas belajar di seluruh wilayah Indonesia.
Harapan untuk Indonesia Emas 2045

“Jika pendidikan tinggi kesehatan mampu menjawab tantangan transformasi ini, saya yakin Indonesia akan memiliki sistem kesehatan yang lebih kuat, mandiri, dan siap bersaing di tingkat global pada 2045. Investasi terbesar kita adalah pada manusia—dan di sinilah peran perguruan tinggi menjadi sangat strategis.” pungkas Prof Fasli.

Rakernas I HPTKes Indonesia di Hotel Oakwood TMII Jakarta menjadi tonggak awal konsolidasi nasional untuk memperkuat ekosistem pendidikan tinggi kesehatan demi mewujudkan tenaga kesehatan unggul menuju Indonesia Emas 2045.

Continue Reading

Metro

Riana Kusuma Desainer Hadiri Acara WIC Annual Charity Bazaar merupakan panggung Strategis Untuk Promosikan Produk Lokal

Published

on

By

Jakarta,- Women Internasional Club (WIC) Jakarta kembali menggelar Bazzar Amal Tahunan ke 56 di Jakarta Internasional Convention Center, Jakarta pada 19-20 November 2025.

Acara ini dibuka oleh Ibu Wakil Presiden Selvi Gibran Rakabuming. Dalam Sambutannya. Selvi menyampaikan bahwa perempuan memiliki peran penting dalam pembangunan bangsa.
Desainer ternama Riana Kesuma kembali hadir sebagai salah satu peserta dalam WIC Annual Charity Bazaar, sebuah ajang amal internasional yang secara konsisten menjadi ruang kolaborasi antara budaya, kreativitas, dan misi kemanusiaan. Keikutsertaan Riana Kusuma menambah warna dalam perhelatan bazaar yang dikenal menghadirkan beragam produk lokal dan internasional.

Dikenal dengan rancangan busana yang elegan dan mengangkat kekayaan budaya Nusantara, Riana menyatakan bahwa WIC Annual Charity Bazaar memiliki tempat khusus di hatinya.
“Setiap kali ada WIC selalu ikut. Ini bukan hanya soal bazaar, tapi tentang kebersamaan dan kesempatan untuk berbagi melalui kreativitas,” ujar Riana Kusuma.

Dalam bazaar tahun ini, Riana menghadirkan koleksi busana yang memadukan unsur tradisional dan modern, memperlihatkan identitas kuat desain Indonesia di hadapan pengunjung dari berbagai negara. Stand miliknya menjadi salah satu yang menarik perhatian para pecinta fashion serta tamu internasional.

Menurut Riana, WIC Annual Charity Bazaar merupakan panggung strategis untuk mempromosikan produk lokal sekaligus memperluas jejaring dengan komunitas global.
Selain memamerkan karya busana, kehadiran Riana Kesuma juga menjadi bentuk dukungan terhadap tujuan sosial WIC dalam mengumpulkan dana bagi pendidikan, kesehatan, dan program kesejahteraan masyarakat.

Riana menilai bahwa kegiatan amal seperti ini memberi dampak nyata bagi banyak pihak yang membutuhkan.“Fashion bisa menjadi jembatan untuk berbagi. Melalui WIC, kreativitas kami para desainer bisa ikut membantu misi sosial yang lebih besar,” ungkapnya.

Partisipasi Riana Kesuma yang selalu hadir di setiap penyelenggaraan WIC Annual Charity Bazaar tidak hanya menunjukkan dedikasi, tetapi juga komitmen untuk memperkuat posisi desainer lokal dalam kegiatan amal berskala internasional.

Ia berharap agar kegiatan ini terus berlangsung dan semakin memberikan manfaat luas bagi masyarakat.

“Semoga WIC tetap menjadi wadah yang menyatukan kreativitas dan kepedulian. Selama kegiatan ini ada, saya akan selalu hadir dan mendukung,” tutup Riana.

Continue Reading

Metro

Nita Viva Yoga Mauladi Hadiri Acara WIC Jakarta Annual Charity Bazaar ke-56

Published

on

By

Jakarta – Nita Viva Yoga Mauladi (Istri Wamen Transmigrasi) menghadiri WIC Jakarta Annual Charity Bazaar ke-56, sebuah ajang amal internasional yang telah menjadi ikon solidaritas kemanusiaan dan diplomasi budaya selama lebih dari lima dekade. Kehadirannya memberikan dukungan moral sekaligus menghadirkan semangat baru bagi upaya penguatan kegiatan sosial dan pemberdayaan perempuan.

Acara yang diselenggarakan oleh Women International Club (WIC) Jakarta ini menyajikan perpaduan budaya dari puluhan negara, produk UMKM unggulan, bazaar kuliner, hingga lelang amal untuk mendukung pendidikan, kesehatan, dan bantuan sosial bagi masyarakat yang membutuhkan.

Dalam kesempatan tersebut, Nita Viva Yoga Mauladi menyampaikan apresiasinya terhadap konsistensi WIC Jakarta dalam menyelenggarakan kegiatan amal berskala besar ini.

Saya tertarik itu, karena ini sambil memperkenalkan segala prodak-prodak unggulan Indonesia yang meliputi kain-kain tradisional, kemudian tas, accesories, dan kemudian ini ada pertukaran juga dari beberapa negara-negara yang lain ini sangat menarik, artinya mungkin Indonesia suatu ketika akan kerjasama dengan beberapa negara-negara yang terkait, terutama adalah yang memang tertarik dengan Indonesia.”ujarnya

Selama kunjungannya, Nita berdialog dengan pelaku UMKM yang memamerkan berbagai produk lokal. Ia menilai bahwa bazaar ini turut memberi panggung strategis bagi UMKM untuk memperluas pasar dan memperkenalkan karya-karya Indonesia kepada pengunjung internasional.

“UMKM kita memiliki kualitas dan kreativitas luar biasa. Kehadiran mereka di acara internasional seperti ini menunjukkan bahwa produk Indonesia mampu bersaing sekaligus membawa identitas budaya bangsa,” tambahnya.

WIC Jakarta Annual Charity Bazaar ke-56 kembali menggalang dana untuk sejumlah program sosial, termasuk beasiswa bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu, dukungan kesehatan perempuan dan anak, serta bantuan untuk lembaga sosial di berbagai daerah.

Nita Viva Yoga Mauladi menyampaikan dukungan penuh terhadap misi mulia ini.“Program seperti ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Saya berharap kolaborasi seperti ini terus diperkuat karena dampaknya sangat nyata,” tegasnya.

Partisipasi Nita dalam kegiatan tersebut juga mencerminkan dukungan pemerintah terhadap inisiatif sosial berbasis komunitas dan kegiatan yang mempromosikan persahabatan lintas negara.

Ia menutup kunjungannya dengan mengapresiasi semangat para relawan serta panitia WIC yang telah bekerja keras menyukseskan acara.

“Antusiasme para relawan dan panitia sangat luar biasa. Kegiatan ini bukan hanya acara, tetapi cermin empati dan gotong royong yang harus terus dijaga,” ujarnya.

Continue Reading

Trending