Connect with us

Metro

Kompak, 2 Forum Wartawan Ini Bangun Sinergi Akan Santuni 1000 Anak Yatim

Published

on

JAKARTA – Dua forum yang menaungi media media baik maenstrem maupun secondline bersinergitas berfungsi membangun komunikasi baik untuk masyarakat. Sebut saja Forum Wartawan Jakarta (FWJ) Indonesia dan Forum Wartawan Peduli Jakarta (FWPJ).

Gelaran perdana demi kepentingan publik, Forum Bersama ini memfokuskan diawal pada 1000 Anak Yatim dan Yatim Piatu di wilayah DKI Jakarta untuk disantuni sebagai bentuk kepedulian sosial nyata.

Dikatakan Ketua Panitia sub Eksternal Forum Bersama Agus Supriyanto bahwa acara sosial di bulan suci Ramadan ini dipusatkan di Masjid At Taubah yang berada di wilayah di Jl. Kramat Jaya, Koja Utara, Jakarta Utara, pada Jumat, 7 Mei 2021, dan roadshow per wilayah akan digelar pada tanggal 8 – 12 Mei 2021 dalam konferensi pers nya, Jumat malam (23/4/2021).

“Bismillahirrahmanirrahim. Insya Allah kami, dua forum wartawan yaitu Forum Wartawan Peduli Jakarta (FWPJ) dan Forum Wartawan Jakarta (FWJ) Indonesia bersinergi dalam sebuah Forum Bersama. Kami sepakat akan menggelar Santunan 1000 Anak Yatim dan Yatim Piatu di Masjid At-Taubah, Koja Utara, Jakut, pada Jumat siang sekitar pukul 14.00 WIB, 7 Mei 2021, “kata Agus di Kantor Sekretariat Forum Bersama, Jl. Dr. Saharjo, No. 238, Karet Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan.

Agus yang juga ketua Forum Wartawan Peduli Jakarta (FWPJ) ini mengatakan, pembagian santunan itu dibagi dalam beberapa sesi. “Ini untuk mengantisipasi kerumunan massa. Karena, di tengah pandemi. Kita harus selalu menjaga protokol kesehatan. Jadi, secara simbolis, 30 anak yatim akan kita santuni di sesi pertama, yang Insya Allah dipusatkan di Masjid At Taubah, Koja Utara, Jakut, pada 7 Mei 2021. Lalu, 970 anak yatim/piatu lainnya kita santuni di setiap wilayah di enam wilayah DKI Jakarta pada hari berbeda, “Jelas wartawan Harian Lampu Hijau Thejak (Grup Rakyat Merdeka/Holding Grup Jawa Pos) itu.

Gelaran santunan itu kata Agus, Forum Bersama akan menggandeng Pemprov DKI Jakarta, DPRD DKI Jakarta dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) DKI Jakarta.

“Insya Allah ketiga institusi tersebut berkenan men-support kegiatan sosial di bulan suci ramadan nan penuh berkah ini. Kami juga apresiasi kepada Sekda DKI, H. Marullah Matali, Abang kami M. Taufik yang merupakan wakil Ketua DPRD DKI Jakarta sekaligus pembina Masjid At Taubah, Koja Utara, Jakut, serta senator atau Dewan Perwakilan Daerah (DPD) DKI Jakarta Hj. Fahira Idris yang menjadi Dewan Pembina di kegiatan tersebut. “Ulasnya.

Sementara Ketua Internal Forum Bersama Panitia Santunan 1000 Anak Yatim dan Yatim Piatu Nafis Qurdubi menjelaskan, acara itu akan berlangsung dalam beberapa sesi. “Acara seremony sebanyak 30 anak yang disantuni diadakan pada 7 Mei 2021, Kemudian yang 970 anak yatim akan kita santuni pada 8 sampai 12 Mei 2021 di 5 wilayah DKI Jakarta lainnya, yakni di Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Kepulauan Seribu. Masing-masing wilayah kita santuni sekitar 161 anak yatim,” sebut Nafis yang merupakan ketua bimtek FWJ Indonesia itu.

Sebagai bentuk kepedulian, Johan S menyebut kelangsungan acara ini juga mengundang lintas agama, serta kental dengan budaya dan nuansa islam. “Kami yakin dengan hadirnya lintas agama, maka akan membangun sebuah tatanan toleransi beragama. Ini patut dijadikan sebuah contoh. “Beber Johan.

Bentuk pengumpulan dana santunan, Bendahara Forum Bersama Tri Wulansari juga menambahkan bahwa pihaknya sangat membuka diri kepada seluruh stakeholder maupun masyarakat yang ingin berpartisipasi dalam acara santunan yatim dan yatin piatu. Ia mengulas mereka yang berhak berusia 6 sampai 11 tahun.

“Kami mempersilakan stakeholder dan masyarakat yang akan memberikan donasinya bisa menghubungi panitia, di nomor 081284814896 081283217521, dan 081388777935. “Pinta Wulan.

Ia juga memaparkan bagi para donasi yang terketuk hatinya untuk menyalurkannya ke Rekening Bendahara Kepanitian, yakni 147001003779507 Rek BRI atas nama Tri Wulansari, dan 0866023115 Rek BNI atas nama Sarwini.

Terpisah, Ketua Forum Wartawan Jakarta-Indonesia (FWJ), Mustofa Hadi Karya yang biasa disapa Opan ini ketika di konfirmasi wartawan membenarkan akan adanya Forum Bersama. Ia juga mengapresiasi terbentuknya acara mulia dengan Santunan 1000 Anak Yatim dan Yatim Piatu, Acara ini diharapkan dapat menggugah hati semua pihak untuk bersama-sama dan berlomba dalam kebaikan,

“Sebagai manusia yang memiliki nurani, pastinya memahami manfaat kegiatan ini. Oleh karenanya kami sebagai insan pers memandang perlu adanya karya nyata untuk membangun kepribadian masyarakat yang baik. “Pungkasnya.

Continue Reading

Metro

Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi DKI Jakarta Gelar Talkshow Refleksi Akhir Tahun 2025 Jejak Aspirasi Rakyat Jakarta

Published

on

By

Jakarta, 22 Desember 2025  — Talkshow Refleksi Akhir Tahun 2025: Jejak Aspirasi Rakyat Jakarta menjadi ruang dialog strategis untuk membaca kembali berbagai persoalan krusial Ibu Kota sekaligus merumuskan arah kebijakan Jakarta ke depan menuju kota global yang inklusif dan berkelanjutan.

Dalam agenda Refleksi akhir tahun 2025 dihadiri oleh beberapa anggota DPRD DKI Fraksi PDI Perjuangan ; Pantas Nainggolan , Dwi Rio Sambodo , Yuke Yurike , Wa Ode Herlina , Pandapotan Sinaga , Gani Suwondo , Chica Koeswoyo.

Dalam diskusi tersebut, Rio Sambodo, S.H., Anggota DPRD DKI Jakarta, menegaskan pentingnya pembenahan menyeluruh terhadap ekosistem pembangunan, khususnya yang menyentuh generasi muda. Ia menyoroti rencana penguatan program pemagangan melalui skema Pusat Latihan Tenaga Kerja (PLTA) yang akan menjadi agenda penting pada 2026.

“Program pemagangan ini dirancang agar anak-anak muda Jakarta bisa langsung terhubung dengan dunia kerja. Mereka diseleksi oleh perusahaan, bekerja di perusahaan, dan digaji sesuai UMK. Ini bukan hanya soal pekerjaan, tetapi juga soal koneksi, motivasi, dan transisi setelah masa sekolah,” ujar Rio.

Selain isu ketenagakerjaan pemuda, Rio juga menyoroti persoalan peredaran narkoba yang dinilainya semakin kompleks. Ia menekankan pentingnya integrasi pemahaman dan soliditas seluruh aparatur dalam penanganan narkoba, terutama di kawasan kampung kota.

“Saat ini modusnya makin beragam, bahkan berkedok usaha kosmetik dan transaksi resep obat. Ini membutuhkan kesatuan persepsi dan kerja bersama seluruh lini aparatur agar penanganannya tidak setengah-setengah,” tegasnya.

Sementara itu, Pantas Nainggolan memberikan catatan kritis terkait pengelolaan sampah Jakarta. Menurutnya, persoalan sampah tidak bisa diselesaikan hanya dengan regulasi di atas kertas, tetapi harus disertai perubahan budaya dan penegakan hukum yang konsisten.

“Peraturan daerah tentang sampah seharusnya mampu mengubah perilaku masyarakat. Namun faktanya, sanksi yang ada hampir tidak pernah ditegakkan. Akibatnya, regulasi menjadi tidak berdaya guna dan tidak berhasil guna,” jelas Pantas.

Ia juga mengingatkan bahwa persoalan sampah berdampak langsung pada polusi udara, tanah, dan air, yang kini menjadi keprihatinan serius Jakarta. Meski demikian, Pantas mengapresiasi upaya pengelolaan sampah di Rorotan yang dinilainya relatif ramah lingkungan dan memiliki dampak ekonomi.

“Pengelolaan di Rorotan cukup menjanjikan karena bisa mengurangi beban pembuangan ke Bantar Gebang. Jika tidak ada penanganan signifikan, Bantar Gebang diperkirakan akan penuh pada 2027–2028. Ini alarm serius,” tambahnya.

Menurut Pantas, jika pengelolaan ramah lingkungan tidak mencukupi, maka opsi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) perlu dipertimbangkan sebagai solusi strategis jangka panjang yang bermanfaat bagi masyarakat.

Pandangan tersebut diperkuat oleh Prof. Lili Romli, yang menilai pemanfaatan sampah sebagai energi merupakan terobosan penting bagi Jakarta.

“Pengolahan sampah menjadi energi listrik harus dipercepat. Ini akan mengurangi beban TPA dan menghasilkan energi yang luar biasa. DKI Jakarta sangat mampu menjadi percontohan nasional, apalagi sebagai ibu kota yang tengah bertransformasi menuju kota global,” ungkap Prof. Lili.

Ia juga memberikan apresiasi terhadap langkah-langkah inovatif yang mulai ditempuh pemerintah daerah dalam mengubah persoalan sampah menjadi peluang pembangunan berkelanjutan.

Talkshow ini menegaskan bahwa refleksi akhir tahun bukan sekadar evaluasi, tetapi momentum untuk menyatukan aspirasi rakyat Jakarta—dari isu pemuda, narkoba, hingga krisis sampah—sebagai pijakan kebijakan yang lebih berani, terintegrasi, dan berpihak pada masa depan kota.

Continue Reading

Metro

K.H. Ma’mun Al Ayyubi Ketua DMI Provinsi DKI Jakarta : DMI Siap Menjadi Mitra Strategis Pemerintah Dalam Menjaga Keseimbangan Antara Kemajuan dan Nilai-Nilai Moral

Published

on

By

Jakarta — Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Provinsi DKI Jakarta, K.H. Ma’mun Al Ayyubi, menegaskan bahwa masjid memiliki peran strategis sebagai pusat pembangunan moral, sosial, dan peradaban dalam mewujudkan Jakarta sebagai kota global yang tetap menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman dan kebudayaan bangsa.

Hal tersebut disampaikan K.H. Ma’mun Al Ayyubi dalam acara kegiatan Musyawarah Wilayah (Muswil) VIII DMI Provinsi DKI Jakarta yang mengusung tema “Peran dan Sinergi DMI DKI Jakarta dalam Membangun Kota Global yang Bermartabat”, yang berlangsung di The Tavia Heritage Hotel Jakarta, pada 22–23 Desember 2025.

Pembukaan muswil VIII DMI Provinsi DKI Jakarta dihadiri oleh:

1. Asisten Kesra Pemprov DKI Jakarta mewakili Gub DKI Jakarta
2. Kepala biro Dik mental DKI Jakarta
3. Ketua PWNU DKI Jakarta
4. Ketua Muhamadiyah DKI Jakarta
5. Kepala BAZNAS Bazis DKI Jakarta
6. Kepala LPTQ DKI
7. Kepala kanwil Kemenag DKI Jakarta
8. Kepala JIC
9. Para ketua Daerah tingkat kota/kab

Menurut K.H. Ma’mun, transformasi Jakarta menuju kota global tidak boleh hanya berorientasi pada pembangunan fisik dan ekonomi semata, tetapi juga harus dibarengi dengan penguatan nilai spiritual, etika sosial, serta solidaritas umat.

“Masjid tidak hanya sebagai tempat ibadah ritual, tetapi juga pusat pembinaan umat, pendidikan karakter, penguatan ukhuwah, serta solusi persoalan sosial masyarakat perkotaan. Inilah kontribusi nyata DMI dalam membangun Jakarta yang bermartabat,” ujarnya.

Ia menjelaskan, DMI DKI Jakarta mendorong sinergi yang kuat antara pengurus masjid, pemerintah daerah, dunia usaha, serta komunitas masyarakat dalam menjawab tantangan kota global, seperti kesenjangan sosial, degradasi moral, hingga krisis identitas di tengah modernisasi.

“Masjid harus hadir sebagai ruang dialog, pusat literasi keagamaan, dan pemberdayaan ekonomi umat. Dengan pengelolaan masjid yang profesional, inklusif, dan adaptif terhadap perkembangan zaman, masjid akan menjadi pilar penting peradaban kota,” tambahnya.

Dalam Muswil VIII ini, DMI DKI Jakarta juga melakukan evaluasi program kerja, konsolidasi organisasi, serta perumusan arah kebijakan strategis ke depan. K.H. Ma’mun menekankan pentingnya penguatan kapasitas takmir masjid, digitalisasi manajemen masjid, serta peningkatan peran masjid dalam menjaga harmoni sosial di tengah masyarakat multikultural Jakarta.

“Jakarta sebagai kota global harus tetap berakar pada nilai religius dan budaya. DMI siap menjadi mitra strategis pemerintah dalam menjaga keseimbangan antara kemajuan dan nilai-nilai moral,” tegasnya.

Musyawarah Wilayah VIII DMI Provinsi DKI Jakarta ini diikuti oleh pengurus DMI dari seluruh kota dan kabupaten di DKI Jakarta, tokoh ulama, akademisi, serta perwakilan lembaga terkait.

Kegiatan ini diharapkan menghasilkan rekomendasi dan kepemimpinan yang mampu membawa DMI DKI Jakarta semakin berkontribusi bagi pembangunan umat dan kota Jakarta ke depan.

Continue Reading

Metro

G. Borlak, S.Sos., M.M., Hadir Sebagai Narasumber Acara Seminar Nasional Refleksi Pemuda 2025 Tema “Rembuk Bersama Pemuda Hijau, Edukatif, Partisipatif, dan Berkelanjutan

Published

on

By

Jakarta, – Jaringan Nasional Pemuda Hijau berkolaborasi dengan Program Doktoral Kependudukan dan Lingkungan Hidup Universitas Negeri Jakarta (UNJ) menggelar Seminar Nasional Refleksi Pemuda 2025 dengan tema “Rembuk Bersama Pemuda Hijau, Edukatif, Partisipatif, dan Berkelanjutan”.

Acara yang berlangsung di Auditorium UNJ ini menjadi momentum konsolidasi pemuda lintas sektor untuk memperkuat peran generasi muda dalam menjaga keberlanjutan lingkungan.Sabtu (20/12/2025)

Narasumber utama, G. Borlak, S.Sos., M.M., mahasiswa doktoral Kependudukan dan Lingkungan Hidup UNJ, menjelaskan bahwa seminar ini bukan sekadar agenda akademik, melainkan gerakan sosial berkelanjutan.

“Ini adalah agenda akhir tahun di program doktoral saya. Namun lebih dari itu, ini adalah awal gerakan bersama. Sebelumnya kami telah melakukan penanaman di Cirebon dan Sukabumi. Hari ini kami mensosialisasikan pentingnya perawatan lingkungan, penanaman, serta edukasi merawat bumi secara kolektif,” ujarnya.

Seminar melibatkan berbagai elemen, mulai dari LSM, organisasi kepemudaan, hingga lembaga mitra yang peduli lingkungan. Borlak menegaskan bahwa kolaborasi lintas sektor menjadi kunci agar gerakan tidak berhenti pada seremonial. “Tujuan kami jelas, ini harus berkelanjutan. Ke depan kami berharap gerakan ini turun sampai ke tingkat kecamatan, desa, bahkan RT dan RW melalui kegiatan penanaman dan perawatan lingkungan secara rutin,” tambahnya.

Ia menekankan hubungan fundamental antara penduduk dan lingkungan: “Jika lingkungan dirawat dengan baik dan berkelanjutan, dampaknya akan langsung terasa pada kualitas kehidupan sosial, pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat. Dalam kehidupan ini hanya ada dua hal utama: penduduk dan lingkungan. Jika lingkungannya rusak, maka semua sektor kehidupan akan bermasalah.”

Sebagai Ketua Pelaksana, Borlak menyampaikan amanat resmi dari Rektor UNJ untuk memastikan gerakan ini terus berlanjut hingga ke akar rumput. “Saat ini banyak orang berlomba‑lomba mengambil hasil dari lingkungan. Mari kita berlomba‑lomba merawat dan menanam. Ini adalah ikhtiar baik untuk menyelamatkan bangsa dan negara,” serunya.

Seminar nasional ini diikuti oleh sekitar 500–600 peserta dari berbagai daerah dan latar belakang, mencerminkan tingginya kesadaran pemuda terhadap isu lingkungan dan keberlanjutan. “Saya bangga diberi amanah untuk berkarya dan melayani. Melalui media dan pemberitaan ini, saya berharap pesan kepedulian lingkungan dapat sampai ke seluruh pelosok tanah air,” tutup Borlak.

Continue Reading

Trending