Connect with us

TNI / Polri

Pratu Bernat Murnan Tenaga Medis TNI AD Putra Asli Merauke

Published

on

JAKARTA, – Pratu Bernat Murnan terlahir di Erambu, Merauke 26 tahun silam, seorang prajurit Infanteri lulusan Sekolah Perawat Kesehatan (SPK) sederajat SMK di Kesdam IV/Diponegoro tahun 2020.

Putra kelima dari pasangan Herman Murnan (62 tahun) seorang Petani dan Paula Wanjai (61 tahun) seorang Ibu rumah tangga yang hidup sederhana di Kampung Erambu Kecamatan Sota Kabupaten Merauke Provinsi Papua. Memiliki tekad yang kuat sebagai prajurit untuk menggeluti bidang kesehatan.

Hal itu diawali dari ketika pada saat tiga tahun pertamanya bertugas, ia juga mengikuti Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Negara RI (Republik Indonesia) dengan Negara PNG (Papua New Guinea) di Merauke Sektor Selatan Papua pada tahun 2016 sampai dengan tahun 2017. Dari sana Prajurit Dua (Prada) Bernat mengetahui betul tentang kesulitan yang dihadapi oleh masyarakat di kampungnya terutama masalah kesehatan.

Pada kesempatan kedua, Bernat Murnan mengikuti kembali Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) di tahun 2021, kali ini di Kabupaten Keerom dan Kabupaten Pegunungan Bintang Sektor Utara Papua Perbatasan antara Negara RI (Republik Indonesia) dengan PNG (Papua New Guinea) sebagai tenaga kesehatan (Nakes).

Sebagai pionir kesehatan, tugasnya tidaklah mudah, selain harus menjaga dirinya agar tetap sehat ia juga membantu menjaga kesehatan rekan-rekan sesama Satgasnya agar tidak terkena penyakit malaria yang sangat terkenal di Sektor Utara Papua, berbekal ilmu yang dipelajari sejak Sekolah Perawat Kesehatan (SPK) ia berusaha semaksimal mungkin dan berharap dapat mengaplikasikan ilmu kesehatannya guna membantu masyarakat di tanah Papua serta memotivasi pemuda pemudi agar dapat berbuat lebih baik untuk menunjang kesehatan di wilayah perbatasan Papua sebagai wujud pengabdiannya dan rasa cinta tanah airnya kepada Negara Republik Indonesia.

Dalam perjalanan kehidupannya, Bernat kecil banyak mengalami perihnya kehidupan seperti saat mengenyam pendidikan di Sekolah Dasar YPPK Santo Agustinus Erambu Merauke ia harus rela menahan rasa keinginannya membelanjakan uang jajannya karena harus terpaksa menabung dan menyisihkan uang jajan yang ia peroleh dari orang tuanya ataupun dari kakak laki-lakinya, karena sulitnya perekonomian di kala itu

Beranjak remaja, Bernat juga tidak ingin menggantungkan biaya hidup dan biaya sekolahnya kepada orang tua dan kakak laki-lakinya, ia pun bekerja sebagai kuli pasir dengan upah Rp. 100.000 (Seratus Ribu Rupiah) per 1 (satu) rit atau 1 (satu) dump truck pasir.

Keadaan yang serba kekurangan biasa ia jalani seperti halnya pernah tidak makan seharian karena orang tua kehabisan makanan dan tidak ada uang untuk belanja makanan.

Tidak hanya merasakan pahitnya dalam kehidupan namun juga ketika mendaftar TNI melalui jalur Putra Daerah (Papua). Berkas administrasinya ditolak karena alokasi sudah penuh, tetapi berkat kegigihan dan kemauannya untuk menggali lebih banyak informasi hingga ia memiliki peluang mengikuti seleksi pendaftaran Secata jalur non Putra Daerah walaupun kecil kemungkinan diterima karena banyaknya pesaing yang melamar, namun hal itu tidak menyurutkan semangatnya untuk mengabdi menjadi anggota TNI AD, dan pada hasil Panitia Penentuan Akhir (Pantukhir), Bernat Murnan berhasil dan dinyatakan Lulus serta diterima menjadi anggota TNI AD dari Panda Kodam XVII/Cenderawasih. (Dispenad)

Continue Reading

TNI / Polri

677 Perwira Remaja TNI AD Resmi Dilantik, Wakasad Tekankan Integritas dan Keteladanan

Published

on

By

JAKARTA, – Pangkat dan jabatan sebagai perwira bukanlah sekadar simbol kehormatan, melainkan amanah besar yang mengandung tanggung jawab moral dan institusional. Di pundak para perwira terpikul harapan untuk menjadi pemimpin yang adaptif, kreatif, dan profesional, sekaligus menjadi panutan dalam sikap, perilaku, maupun pengambilan keputusan.

Hal tersebut disampaikan Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad) Letjen TNI Tandyo Budi R. saat melantik 677 Perwira Remaja TNI AD lulusan Pendidikan Pembentukan Perwira (Diktukpa) Secapa AD Gelombang I Tahun Anggaran 2025 di Lapangan Wiradhika, Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD), Bandung, Rabu (14/5/2025).

677 Perwira Remaja yang terdiri dari 654 pria dan 23 wanita (Kowad) tersebut telah menuntaskan pendidikan selama 20 minggu. Pendidikan ini bertujuan untuk membentuk karakter kepemimpinan, meningkatkan kapasitas manajerial, serta membekali kemampuan dasar-dasar keprajuritan tingkat Perwira Pertama (Pama).

“Upacara Prasetya Perwira ini juga menandai alih status dari Bintara menjadi Perwira, yang patut disyukuri sebagai anugerah Tuhan dan kehormatan dari negara atas prestasi dan integritas kalian selama ini,” ujar Wakasad.

Lebih lanjut, Wakasad menyampaikan bahwa Diktukpa TNI AD Gelombang I TA 2025 di Secapa AD menggunakan sistem Jam Pelajaran (JP) yang terstruktur. Sebuah sistem dirancang untuk mengasah wawasan, keterampilan, serta kreativitas secara mandiri sebagai calon pemimpin. Bekal ilmu, nilai-nilai, dan karakter yang telah diperoleh diharapkan menjadi fondasi kokoh dalam menapaki perjalanan karier sebagai prajurit profesional yang senantiasa belajar dan berkembang.

“Jadilah pemimpin yang mampu menjadi teladan, memiliki integritas tinggi, serta senantiasa menjunjung tinggi kehormatan prajurit. Perwira TNI AD harus mampu menghadapi berbagai ancaman di bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial, dan budaya dengan ketahanan yang kokoh. Jadikan Pancasila sebagai benteng utama dalam menjaga keutuhan dan kedaulatan bangsa,” pesan Wakasad.

Upacara pelantikan ini turut dihadiri Pangdam III/Siliwangi, para pejabat TNI AD, orang tua dan keluarga perwira remaja, serta para pembina dan pelatih Secapa AD. Prosesi pelantikan berlangsung khidmat dengan penyematan pangkat baru dan pengambilan sumpah jabatan.

Adapun lulusan terbaik pria pada Diktukpa Gelombang I Tahun 2025 diraih Letda Inf Roni Agung Pamungkas dari kesatuan Kopassus. Sedangkan lulusan terbaik wanita (Kowad) diraih Letda Chk Rakhel Injil Sibharani dari Kodam II/Sriwijaya.

Dengan pelantikan ini, 677 Perwira Remaja tersebut resmi menyandang pangkat Letnan Dua (Letda). Kemudian, mereka akan melanjutkan pendidikan sesuai dengan korps kecabangan masing-masing dan siap mengemban tugas serta tanggung jawab sebagai Komandan Peleton (Danton) di berbagai satuan jajaran TNI AD di seluruh Indonesia. *(Dispenad)*

Continue Reading

TNI / Polri

Polres Metro Bekasi Kota Ungkap Sejumlah Kasus Kriminal dalam Operasi Brantas Jaya 2025

Published

on

By

Kota Bekasi – Kepolisian Resor Metro Bekasi Kota berhasil mengungkap sejumlah kasus tindak pidana selama pelaksanaan Operasi Brantas Jaya 2025. Hal tersebut disampaikan dalam konferensi pers yang digelar di Mapolres Metro Bekasi Kota, Kamis (15/5) sore, dipimpin langsung oleh Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Pol Kusumo Wahyu Bintoro, S.H., S.I.K., M.M.

Dalam keterangannya, Kapolres memaparkan tiga kasus menonjol yang berhasil ditangani, yakni perampasan, pengeroyokan, dan pengancaman.

Kasus pertama yang diungkap adalah tindak pidana perampasan terhadap seorang mahasiswa di wilayah Bekasi. Korban diduga dihadang dan dikerumuni oleh lima orang yang kemudian memaksa korban menyerahkan kunci mobil. Berdasarkan hasil penyelidikan, para pelaku diketahui telah melakukan aksi serupa sebanyak tujuh kali dalam sebulan terakhir.

“Kelima tersangka telah kami amankan. Masing-masing memiliki peran berbeda dalam menjalankan aksinya,” ujar Kapolres Kusumo.

Para tersangka kini dijerat dengan Pasal 368 KUHP tentang perampasan, dengan ancaman pidana penjara maksimal sembilan tahun.

Kasus kedua terjadi pada 6 Mei 2025 di kawasan Bekasi Selatan. Dua orang terduga pelaku melakukan kekerasan terhadap seorang pria yang enggan menyerahkan kendaraan yang dipinjamnya dari kerabat. Peristiwa tersebut dipicu oleh penagihan angsuran kendaraan yang berujung pada aksi pemukulan.

“Korban mengalami luka akibat tindakan kekerasan yang dilakukan oleh para pelaku,” jelas Kapolres.

Kedua pelaku dikenakan Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan, dengan ancaman hukuman penjara hingga sembilan tahun.

Kasus Pengancaman di Area Permukiman Warga
Kasus ketiga melibatkan dugaan pengancaman yang terjadi pada 9 April 2025 di kawasan Kemang View, Bekasi Timur. Dua pria berinisial S (47) dan HF (39) diduga membubarkan secara paksa sebuah pertemuan warga dan mendorong salah satu peserta pertemuan.

“Tindakan tersebut masuk dalam kategori pengancaman disertai kekerasan fisik,” kata Kapolres.

Kedua terduga pelaku dijerat Pasal 335 KUHP dengan ancaman pidana penjara maksimal satu tahun.

Kapolres menegaskan bahwa Operasi Brantas Jaya 2025 masih akan terus dilanjutkan sebagai bentuk komitmen kepolisian dalam menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Bekasi.

“Kami mengimbau kepada masyarakat untuk segera melapor jika menjadi korban atau mengetahui adanya tindak kejahatan. Kami siap menindaklanjuti secara tegas dan profesional,” pungkasnya.

Continue Reading

TNI / Polri

Polisi Amankan Pembongkaran Posko Ormas BPPKB Banten di Pasar Induk Kramat Jati

Published

on

By

Jakarta– Dalam mendukung pelaksanaan Operasi Berantas Jaya 2025, jajaran Polres Metro Jakarta Timur bersama Polsek Kramat Jati dan unsur terkait melakukan pengamanan dalam pembongkaran posko organisasi masyarakat (ormas) BPPKB Banten yang berada di kawasan Pasar Induk Kramat Jati, Rabu malam (14/5/2025).

Tindakan ini dilakukan menyusul keresahan warga dan viralnya laporan dugaan tindakan pengancaman oleh oknum ormas tersebut di media sosial. Pembongkaran berjalan aman, tertib, dan tanpa perlawanan, dengan pengamanan gabungan sebanyak 68 personel dari kepolisian, TNI, Satpol PP, dan petugas keamanan Pasar Jaya.

Apel pengamanan yang dilaksanakan di Lobby PD Pasar Jaya Kramat Jati, dipimpin oleh Kapolsek Kramat Jati, Kompol Rusit Malaka, S.HI, M.H, bersama Kasat Intelkam Polres Metro Jakarta Timur, Kompol Rudiyanto, SH.

Dalam arahannya, Kompol Rusit menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari langkah tegas memberantas segala bentuk premanisme yang mengganggu kenyamanan dan keamanan lingkungan pasar.

*”Tidak boleh ada ormas atau kelompok manapun yang melakukan aktivitas ilegal atau meresahkan di ruang publik, apalagi di pusat ekonomi masyarakat seperti pasar induk. Hari ini, kami pastikan penertiban dilakukan secara humanis namun tegas,”* ujar Kompol Rusit di hadapan para personel.

Penyisiran dimulai seusai apel dan posko ormas yang terletak di belakang Musholla Darussalam mulai dibongkar oleh petugas PD Pasar Jaya .

Pembongkaran dilakukan dalam kondisi aman dan terkendali. Kemudian Penyisiran dilanjutkan kembali untuk memastikan tidak ada gangguan keamanan lainnya.

Berdasarkan dokumen dari DPP BPPKB Banten, kepengurusan unit ormas tersebut di pasar telah disahkan untuk periode 2025–2030. Namun, keberadaan fisik posko dinilai tidak sesuai dengan ketentuan tata kelola lingkungan pasar yang diatur oleh PD Pasar Jaya.

Kepolisian tetap menyiagakan personel di lokasi guna mengantisipasi potensi gangguan kamtibmas setelah pembongkaran. Hingga laporan terakhir, situasi di sekitar pasar tetap kondusif dan aman.

Continue Reading

Trending