Connect with us

Metro

Kepala BKN PDI Perjuangan DKI Jakarta Shalimar Anwar Sani Prihatin dengan Kenaikan Harga Kedelai

Published

on

Jakarta – Mengutip informasi tentang Produsen Tempe Mogok Produksi, pada tanggal 21-23 Februari 2022 lalu, dimana alasan aksi mogok para pembuat tempe dan tahu tersebut adalah dikarena harga kedelai yang saat ini tinggi.

Ketua Puskopti DKI Jakarta Sutaryo menjelaskan aksi itu dilakukan sebagai bentuk protes mahalnya harga kedelai. Ia menyebut harga kedelai mencapai Rp11.300 per kg.

Melihat persoalan ini, Shalimar Anwar Sani selaku Kepala Badan Kebudayaan Nasional PDI Perjuangan DKI Jakarta mengungkapkan kegelisahaannya.

“Tempe dan tahu adalah makanan ciri khas nusantara dan makanan rakyat yang sedari dulu dikenal dengan kesederhanaannya namun bergizi tinggi. Saya nelangsa mendengar adanya mogok produksi oleh produsen tempe dan tahu di negeri sendiri,” jelas Shalimar Anwar Sani yang akrab dipanggil SAS.

Sebagai makanan yang dirindukan oleh masyarakat Indonesia yang merantau keluar negeri, menurut Shalimar, sudah selayaknya ada perlindungan dan pendampingan khusus kepada para produsen tempe dan tahu agar tidak tergerus perdagangan bebas, persaingan harga pasar, dan kekurangan lahan pertanian.

“Makanan juga menjadi ciri budaya, maka sudah selayaknya untuk kita pertahankan dan upayakan keberlangsungannya. Seandainya saja pihak-pihak yang mampu mau bergerak bersama para petani kedelai demi mewujudkan kebutuhan nasional kedelai dengan kualitas yang baik, saya yakin harga kedelai sebagai bahan pokok tempe dan tahu tidak seharusnya melonjak jauh,” jelas Shalimar semangat.

Baru-baru ini Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo berencana untuk mengejar produksi kedelai lokal dalam waktu 200 hari atau dua kali musim tanam.

Swasembada atau pemenuhan kebutuhan kedelai dari produsen lokal hanya akan terjadi jika ada ketersediaan lahan untuk penanaman kedelai, menemukan varietas baru, serta meregulasi tata niaga meliputi regulasi harga dan pengendalian impor. Atas hal ini, Shalimar mengapresiasi dan mendukung penuh permintaan Presiden Jokowi kepada Menteri Pertanian untuk mencari lahan khusus guna produksi kedelai.

“Ini sudah bentuk perhatian khusus dari Presiden Jokowi terkait ketahanan pangan dan keberlangsungan makanan tempe tahu yang menjadi ciri khas Indonesia,” tegas Shalimar. Shalimar berharap, semoga dengan niat baik ini dapat terealisasi dengan baik pula.

Sebagai pimpinan yang menaungi Badan yang bergerak di bidang kebudayaan, Shalimar sangat berharap tempe dan tahu tetap bertahan keberadaannya di tengah masyarakat.

“Makanan merupakan produk dan cerminan budaya, kuliner merupakan identitas budaya. Jangan sampai tempe dan tahu hilang karena tidak ada lagi yang memproduksinya. Ini juga menjadi pengingat kita agar senantiasa bersemangat berdikari untuk kedaulatan pangan di negeri sendiri,” jelas Shalimar.

Continue Reading

Metro

PT Yipu Teknologi Alami Perkenalkan Layanan “Green Campus Initiative” Pelantikan APTISI Pusat 2025–2030

Published

on

By

jakarta — pt yipu teknologi alami, perusahaan yang berfokus pada solusi teknologi berkelanjutan untuk kampus dan institusi pendidikan, menegaskan komitmennya mendukung transformasi lingkungan kampus melalui program green campus initiative. program ini diperkenalkan pada pelantikan pengurus aptisi pusat periode 2025–2030 yang dirangkaikan dengan rembug nasional arah pendidikan tinggi menuju indonesia emas 2045.

melalui green campus initiative, pt yipu teknologi alami berfokus pada pengurangan sampah plastik sekali pakai, khususnya dari botol air minum. untuk mewujudkan hal tersebut, perusahaan memperkenalkan teknologi sws™ smart water station, mesin air minum higienis yang mendukung pengisian ulang tumbler serta membantu kampus menurunkan limbah botol plastik secara signifikan.

kehadiran pt yipu teknologi alami dalam rangkaian acara pelantikan pengurus aptisi pusat ini menjadi bukti nyata komitmen perusahaan dalam mendukung agenda besar aptisi:
memperkuat peran perguruan tinggi swasta sebagai garda terdepan inovasi, kemandirian
pendidikan, dan pembangunan sumber daya manusia unggul menuju indonesia emas 2045.

thoma eko suwaryanto sebagai business development manager pt yipu teknologi alami menyampaikan bahwa pihaknya siap berkolaborasi dengan aptisi dan seluruh perguruan tinggi di indonesia untuk menciptakan ekosistem pendidikan tinggi yang modern, inklusif, dan berdaya saing tinggi.

thoma juga menegaskan peran pt yipu teknologi alami dalam memperkuat gerakan kampus berkelanjutan. “kami hadir memberikan program atau pelayanan yang sangat luar biasa untuk green
campus initiative. tujuan kami jelas: mengurangi atau meminimalisir dampak sampah plastik yang ada di universitas-universitas. pt yipu teknologi alami merupakan perusahaan yang bergerak dibidang riset dan pengembangan (r&d) dengan kantor pusat di yogyakarta. saat ini kami telah memiliki lebih dari 200 mitra, terdiri dari perguruan tinggi dan juga sekolah,” jelasnya.

berbasis di yogyakarta, pt yipu teknologi alami terus memperluas kontribusinya sebagai mitra strategis dalam gerakan penggunaan air berkelanjutan. partisipasi pada kegiatan aptisi menjadi momentum penting untuk memperluas kolaborasi ke lebih banyak perguruan tinggi. pt yipu

teknologi alami menegaskan bahwa kampus adalah satuan pendidikan perubahan bagi generasi muda. melalui green campus initiative, perusahaan mengajak seluruh perguruan tinggi membangun lingkungan belajar yang modern, sehat, dan peduli keberlanjutan.

pt yipu teknologi alami merupakan perusahaan teknologi yang fokus pada pengembangan solusi digital untuk dunia pendidikan, lingkungan, dan penguatan ekosistem akademik yang berkelanjutan. perusahaan ini telah berkolaborasi dengan berbagai perguruan tinggi,
organisasi pendidikan, dan lembaga riset untuk menciptakan sistem yang mendukung
kemajuan bangsa

Continue Reading

Metro

Prof. Dr. H. Fasli Jalal, Ph.D, Hadiri Acara Rakernas HPTKes Indonesia Periode 2025 – 2030

Published

on

By

Jakarta, – Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I Himpunan Pendidikan Tinggi Kesehatan (HPTKes) Indonesia menghadirkan tokoh nasional di bidang pendidikan dan kesehatan, Prof. Dr. H. Fasli Jalal, Ph.D, selaku Dewan Pakar HPTKes Indonesia, sebagai narasumber utama dalam sesi strategis bertema “Arah Baru Pendidikan Tinggi Kesehatan: Menjawab Tantangan Transformasi dan Kemandirian Sistem Kesehatan Nasional Menuju Indonesia Emas 2045″ di Hotel Oakwood TMII Jakarta, Selasa (19/11/25).

Prof. Fasli menegaskan bahwa perguruan tinggi kesehatan memiliki posisi kunci dalam menyiapkan tenaga kesehatan yang adaptif, kompeten, dan visioner, sesuai tuntutan transformasi sistem kesehatan nasional yang dicanangkan pemerintah.

Menghadapi Transformasi Sistem Kesehatan Nasional

Menurut Prof. Fasli, transformasi sistem kesehatan yang kini berlangsung menuntut perguruan tinggi untuk bergerak lebih cepat, lebih inovatif, dan lebih kolaboratif.

“Kita sedang memasuki era di mana kesehatan tidak lagi berdiri sendiri. Ia beririsan dengan teknologi digital, kecerdasan buatan, manajemen bencana, keamanan biologis, hingga perubahan gaya hidup masyarakat. Pendidikan tinggi kesehatan harus siap membekali mahasiswa dengan kompetensi masa depan tersebut,” ujarnya.

Beliau menilai bahwa tantangan terbesar saat ini adalah menyamakan kualitas lulusan, baik di perguruan tinggi negeri maupun swasta, melalui kurikulum yang responsif dan terstandar secara nasional.

Menuju Kemandirian Sistem Kesehatan Nasional

Prof. Fasli menekankan pentingnya kemandirian dalam produksi tenaga kesehatan, alat kesehatan, hingga teknologi medis.

“Indonesia Emas 2045 tidak mungkin tercapai tanpa kemandirian di sektor kesehatan. Ini bukan hanya soal kemampuan klinis, tetapi juga kemampuan riset, inovasi, dan hilirisasi produk kesehatan,” tegasnya.

Ia mendorong agar perguruan tinggi kesehatan lebih aktif melakukan riset translasional, memperkuat jejaring dengan industri, serta membuka ruang kolaborasi internasional untuk mempercepat adopsi teknologi baru.

Peran HPTKes Indonesia

Sebagai Dewan Pakar, Prof. Fasli mengapresiasi langkah HPTKes Indonesia yang menggelar Rakernas pertama ini sebagai langkah strategis menyatukan visi seluruh institusi pendidikan tinggi kesehatan di Indonesia.

“Rakernas ini adalah momentum besar untuk menyusun peta jalan bersama. Kita perlu memastikan bahwa setiap institusi bergerak dalam satu arah: memperkuat kompetensi tenaga kesehatan, mempercepat transformasi digital, dan memenuhi kebutuhan nasional secara berkelanjutan,” ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa HPTKes harus menjadi wadah yang aktif memperjuangkan peningkatan mutu, standardisasi pendidikan, serta peningkatan kapasitas dosen dan fasilitas belajar di seluruh wilayah Indonesia.
Harapan untuk Indonesia Emas 2045

“Jika pendidikan tinggi kesehatan mampu menjawab tantangan transformasi ini, saya yakin Indonesia akan memiliki sistem kesehatan yang lebih kuat, mandiri, dan siap bersaing di tingkat global pada 2045. Investasi terbesar kita adalah pada manusia—dan di sinilah peran perguruan tinggi menjadi sangat strategis.” pungkas Prof Fasli.

Rakernas I HPTKes Indonesia di Hotel Oakwood TMII Jakarta menjadi tonggak awal konsolidasi nasional untuk memperkuat ekosistem pendidikan tinggi kesehatan demi mewujudkan tenaga kesehatan unggul menuju Indonesia Emas 2045.

Continue Reading

Metro

Dhea Almyra Putri Andari, founder sekaligus pemilik merek tas lokal SDZ.ID, hadir Acara Pagelaran WIC Annual Charity Bazaar ke-56

Published

on

By

Jakarta – Women Internasional Club (WIC) Jakarta kembali menggelar Bazzar Amal Tahunan ke-56 di Jakarta Internasional Convention Center, Jakarta pada 19-20 November 2025.

Dhea Almyra Putri Andari, founder sekaligus pemilik merek tas lokal SDZ.ID, hadir sebagai salah satu peserta yang menarik perhatian dalam pagelaran WIC Annual Charity Bazaar ke-56, sebuah ajang amal internasional yang mempertemukan berbagai negara, komunitas, serta pelaku UMKM kreatif Indonesia.

Kehadiran SDZ.ID dalam event prestisius ini menjadi pembuktian bahwa brand lokal mampu tampil percaya diri di panggung internasional. Koleksi tas SDZ.ID yang dikenal dengan desain elegan, material berkualitas, dan finishing detail menjadi salah satu stan yang banyak dikunjungi pengunjung bazar.

Dhea Almyra mengungkapkan antusiasmenya dapat berpartisipasi dalam acara sebesar WIC Bazaar, yang menurutnya menjadi ruang strategis untuk memperluas jangkauan pasar dan memperkenalkan kualitas produk lokal kepada masyarakat global.

“Bisa hadir di WIC Annual Charity Bazaar adalah kesempatan luar biasa. Kami ingin menunjukkan bahwa produk lokal, terutama tas dari brand SDZ.ID, memiliki kualitas tinggi, desain modern, dan mampu bersaing dengan brand internasional,” ujar Dhea.

Sebagai pelaku UMKM muda, Dhea menegaskan bahwa mengikuti event berskala internasional seperti WIC Bazaar merupakan langkah penting untuk memperkenalkan karya anak bangsa serta mendukung gerakan bangga menggunakan produk lokal. Respon positif para pengunjung menjadi bukti bahwa inovasi dan kreativitas produk buatan Indonesia semakin dihargai.

Bazar WIC ke-56 kembali menjadi magnet bagi ribuan pengunjung yang ingin menikmati rangkaian budaya, kuliner, dan produk unggulan dari berbagai negara. Kehadiran SDZ.ID memberikan nuansa segar sekaligus memperkuat representasi UMKM Indonesia di acara tersebut.

“Harapan saya, semakin banyak brand lokal yang berani tampil dan percaya diri. Dengan kualitas yang terus meningkat, produk lokal punya peluang besar menembus pasar internasional,” tambah Dhea.

Dengan semangat anak muda dan inovasi kreatif, SDZ.ID menjadi salah satu contoh UMKM yang tidak hanya berkembang, tetapi juga mengharumkan nama Indonesia melalui karya.

SDZ.ID adalah merek tas lokal Indonesia yang mengusung desain modern, elegan, dan fungsional. Dibangun oleh Dhea Almyra Putri Andari, SDZ.ID berkomitmen menghadirkan produk berkualitas tinggi dengan sentuhan estetik yang sesuai dengan kebutuhan wanita Indonesia.

Continue Reading

Trending