Jakarta – Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) akan membangun digital contact centre. Hal ini disampaikan oleh Wakil Menteri ATR/Wakil Kepala BPN Raja Juli Antoni dalam Workshop Design Thinking Pengelolaan Pengaduan Kementerian ATR/BPN.
“Komitmennya bahwa kita ingin meningkatkan layanan kepada masyarakat,” ujarnya, mengutip laman resmi Kementerian ATR/BPN, Jumat (22/7/2022).
Gagasan ini muncul karena pihaknya dituntut untuk terus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Terlebih, saat ini sudah memasuki era digital, di mana masyarakat menginginkan pelayanan yang lebih cepat, efektif, dan efisien.
Di samping meningkatkan layanan kepada masyarakat, digitalisasi memiliki manfaat agar terhindar dari praktek pungutan liar (pungli). “Dengan digitalisasi tentunya dapat memutus rangkaian di mana perlambatan terjadi, face to face meeting yang memungkinkan terjadi pungli itu tidak terjadi,” tambahnya.
Dirinya juga menginginkan Kementerian ATR/BPN bisa lebih terbuka kepada masyarakat dan tidak menjadi institusi yang defensif. Ini juga dimaksudkan untuk menciptakan citra positif Kementerian ATR/BPN di mata masyarakat, serta tidak menjadi insititusi anti kritik dan anti evaluasi.
Kepala Biro Hubungan Masyarakat (Humas) Kementerian ATR/BPN Yulia Jaya Nirmawati memaparkan saat ini pihaknya telah menyediakan wadah pengaduan, di antaranya SP4N LAPOR!, surat@atrbpn.go.id, dan bit.ly/HotlinePelayananPertanahan
Juga telah disediakan loket penerimaan surat, dan ruang pengaduan masyarakat yang bisa didatangi langsung di kantor Kementerian ATR/BPN maupun Kantor Wilayah BPN Provinsi dan Kantor Pertanahan masing-masing wilayah.
“Masyarakat sudah bisa mengakses pengaduan melalui beberapa platform tersebut. Pengaduan merupakan bagian dari terbentuknya citra baik kementerian, untuk itu kita ingin memberikan kenyamanan kepada masyarakat dalam memberikan informasi yang dibutuhkan,” papar Yulia
Sementara, Deputy Executive Vice President Digital Technology and Platform Business Telkom, Ery Punta Hendraswara memperkenalkan konsep design thinking, di mana Kementerian AT harus melihat bahwa satu layanan harus diangkat dari multi perspektif, salah satunya perspektif, yaitu memberikan pengalaman terbaik kepada masyarakat.
“Telkom memperkenalkan kepada jajaran Kementerian ATR/BPN sebuah digital contact centre bernama Omni Communication Assistant OCA. Layanan ini sebagai wadah yang berfungsi untuk menampung dan memproses pengaduan masyarakat, serta melakukan komunikasi dua arah dalam memberikan informasi kepada masyarakat,” pungkanya.