Connect with us

Metro

Pengukuhan Pengurus DPP dan HUT FBI Ke 2 serta Ulang Tahun Ketum Ke 41

Published

on

JAKARTA – Bertempat di Balroom Hotel Whizz Prime Jln.Boullevard Barat Raya Blok 8 no 8 Kelapa Gading Jakarta Utara, Minggu, 24/7/2022 Juga dihadiri perwakilan antara lain DPD, DPC, Ranting FBI dan para tamu undangan Ormas PP.LSM GMBI, Kesbangpol, perwakilan Kodam Jaya, Polda Metro Jaya dan lainnya.

Dalam sambutannya, Leonard Situmorang SH, MH mengatakan selamat atas HUT FBI kepada DPD, DPC dan PAC. Dia mengharapkan nantinya bisa bekerja-sama dengan semua pihak.

“Semoga dengan telah HUT Ke 2 pengurus FBI baik DPC maupun PAC, bisa bekerjasama dengan Pemerintah dalam menjalankan dan melaksanakan roda pemerintahan,” katanya.

Perselisihan antara Suku dan Agama nya sangat rendah. Hal ini karena kerukunan dan toleransi antara suku dan agama di Indonesia terjalin sangat kuat.

Perlu diIngat, kita bukan organisasi arogansi, kita ini selalu mengedepankan intelektual. Tapi kalau ada yang macam-macam, kalau ada yang merendahkan martabat Batak khususnya FBI, mereka jual, Kita borong habis!” tegas Ketua Umum FBI Leo Situmorang saat memberikan sambutan yang diiringi dengan tepuk tangan para anggotanya.

Leo berharap kedepannya FBI ini bisa menjadi organisasi intelektual, organisasi yang dicintai masyarakat sumsel dan bisa menjadi garda untuk membantu pemerintah dalam sosial kontrol di masyarakat.

FBI berdiri pada 24 juli 2020 dan telah memenuhi legalitas formal terdaftar di Menkumham.

Kuat, Tegas, Berani, Batak Bermartabat, NKRI Harga Mati, Gas pool, merupakan semboyan dari Forum Batak Intelektual.

FBI berkomitmen untuk mempersatukan berbagai budaya di tatar budaya Batak banyak Suku Batak ini terdiri dari lima suku yaitu,Batak Toba, Batak Karo, Batak Mandailing, Batak Pakpak,Batak Angkola menjadi suatu kesatuan bersama- sama membangun Indonesia menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan seluruh NKRI.

Continue Reading

Metro

Prof. Dr. H. Fasli Jalal, Ph.D, Hadiri Acara Rakernas HPTKes Indonesia Periode 2025 – 2030

Published

on

By

Jakarta, – Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I Himpunan Pendidikan Tinggi Kesehatan (HPTKes) Indonesia menghadirkan tokoh nasional di bidang pendidikan dan kesehatan, Prof. Dr. H. Fasli Jalal, Ph.D, selaku Dewan Pakar HPTKes Indonesia, sebagai narasumber utama dalam sesi strategis bertema “Arah Baru Pendidikan Tinggi Kesehatan: Menjawab Tantangan Transformasi dan Kemandirian Sistem Kesehatan Nasional Menuju Indonesia Emas 2045″ di Hotel Oakwood TMII Jakarta, Selasa (19/11/25).

Prof. Fasli menegaskan bahwa perguruan tinggi kesehatan memiliki posisi kunci dalam menyiapkan tenaga kesehatan yang adaptif, kompeten, dan visioner, sesuai tuntutan transformasi sistem kesehatan nasional yang dicanangkan pemerintah.

Menghadapi Transformasi Sistem Kesehatan Nasional

Menurut Prof. Fasli, transformasi sistem kesehatan yang kini berlangsung menuntut perguruan tinggi untuk bergerak lebih cepat, lebih inovatif, dan lebih kolaboratif.

“Kita sedang memasuki era di mana kesehatan tidak lagi berdiri sendiri. Ia beririsan dengan teknologi digital, kecerdasan buatan, manajemen bencana, keamanan biologis, hingga perubahan gaya hidup masyarakat. Pendidikan tinggi kesehatan harus siap membekali mahasiswa dengan kompetensi masa depan tersebut,” ujarnya.

Beliau menilai bahwa tantangan terbesar saat ini adalah menyamakan kualitas lulusan, baik di perguruan tinggi negeri maupun swasta, melalui kurikulum yang responsif dan terstandar secara nasional.

Menuju Kemandirian Sistem Kesehatan Nasional

Prof. Fasli menekankan pentingnya kemandirian dalam produksi tenaga kesehatan, alat kesehatan, hingga teknologi medis.

“Indonesia Emas 2045 tidak mungkin tercapai tanpa kemandirian di sektor kesehatan. Ini bukan hanya soal kemampuan klinis, tetapi juga kemampuan riset, inovasi, dan hilirisasi produk kesehatan,” tegasnya.

Ia mendorong agar perguruan tinggi kesehatan lebih aktif melakukan riset translasional, memperkuat jejaring dengan industri, serta membuka ruang kolaborasi internasional untuk mempercepat adopsi teknologi baru.

Peran HPTKes Indonesia

Sebagai Dewan Pakar, Prof. Fasli mengapresiasi langkah HPTKes Indonesia yang menggelar Rakernas pertama ini sebagai langkah strategis menyatukan visi seluruh institusi pendidikan tinggi kesehatan di Indonesia.

“Rakernas ini adalah momentum besar untuk menyusun peta jalan bersama. Kita perlu memastikan bahwa setiap institusi bergerak dalam satu arah: memperkuat kompetensi tenaga kesehatan, mempercepat transformasi digital, dan memenuhi kebutuhan nasional secara berkelanjutan,” ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa HPTKes harus menjadi wadah yang aktif memperjuangkan peningkatan mutu, standardisasi pendidikan, serta peningkatan kapasitas dosen dan fasilitas belajar di seluruh wilayah Indonesia.
Harapan untuk Indonesia Emas 2045

“Jika pendidikan tinggi kesehatan mampu menjawab tantangan transformasi ini, saya yakin Indonesia akan memiliki sistem kesehatan yang lebih kuat, mandiri, dan siap bersaing di tingkat global pada 2045. Investasi terbesar kita adalah pada manusia—dan di sinilah peran perguruan tinggi menjadi sangat strategis.” pungkas Prof Fasli.

Rakernas I HPTKes Indonesia di Hotel Oakwood TMII Jakarta menjadi tonggak awal konsolidasi nasional untuk memperkuat ekosistem pendidikan tinggi kesehatan demi mewujudkan tenaga kesehatan unggul menuju Indonesia Emas 2045.

Continue Reading

Metro

Zainal Hadir Perkenalkan Produksi Daerah dan Kerajinan UKM Indonesia ke Masyarakat Dunia

Published

on

By

Jakarta, — Women Internasional Club (WIC) Jakarta kembali menggelar Bazzar Amal Tahunan ke 56 di Jakarta Internasional Convention Center Jakarta pada 19-20 November 2025.
Acara ini dibuka oleh ibu Wakil Presiden Selvi Gibran Rakabuming. Dalam sambutannya Selvi menyampaikan bahwa perempuan memiliki peran penting dalam pembangunan bangsa.
Desainer wastra nusantara, Drs. H. Kgs Zainal Arifin Husin lebih dikenal dengan nama Zainal Songket, kembali menunjukkan komitmennya dalam melestarikan kekayaan budaya Indonesia dengan berpartisipasi sebagai salah satu peserta WIC Annual Charity Bazaar ke-56, sebuah ajang amal internasional bergengsi yang menghadirkan ragam produk unggulan dari berbagai negara.

Dengan ciri khasnya yang memadukan keanggunan songket tradisional dan sentuhan modern, Zainal hadir membawa misi yang kuat: memperkenalkan produksi daerah dan kerajinan UKM Indonesia ke masyarakat dunia.

“Setiap event seperti WIC ini adalah kesempatan besar untuk memperkenalkan produksi daerah ataupun kerajinan dari UKM. Saya ingin menunjukkan bahwa karya pengrajin lokal memiliki kualitas yang tidak kalah dari produk internasional,” ujar Zainal.

Pada bazar amal tahunan ini, Zainal menampilkan koleksi eksklusif hasil kolaborasi dengan para pengrajin songket dari berbagai daerah. Setiap karya bukan hanya menonjolkan estetika, tetapi juga membawa pesan pemberdayaan: bahwa UMKM lokal mampu berkembang dan bersaing melalui kreativitas serta inovasi.

WIC Annual Charity Bazaar ke-56 sendiri menjadi wadah penting bagi desainer, pelaku UMKM, dan komunitas internasional untuk saling berbagi budaya, memperkuat jejaring, serta mendukung kegiatan sosial. Partisipasi Zainal semakin memperkaya keragaman budaya yang ditampilkan tahun ini.

Dengan terus mengangkat tenun dan songket Indonesia, Zainal berharap karya-karyanya dapat membuka peluang lebih luas bagi para pengrajin lokal.

“Harapan Zainal, supaya pemerintah selalu mendorong, pemerintah harus memikirkan UKM, pemerintah juga harus memikirkan bagaimana UKM ini bisa hidup.”tambahnya

Continue Reading

Metro

Riana Kusuma Desainer Hadiri Acara WIC Annual Charity Bazaar merupakan panggung Strategis Untuk Promosikan Produk Lokal

Published

on

By

Jakarta,- Women Internasional Club (WIC) Jakarta kembali menggelar Bazzar Amal Tahunan ke 56 di Jakarta Internasional Convention Center, Jakarta pada 19-20 November 2025.

Acara ini dibuka oleh Ibu Wakil Presiden Selvi Gibran Rakabuming. Dalam Sambutannya. Selvi menyampaikan bahwa perempuan memiliki peran penting dalam pembangunan bangsa.
Desainer ternama Riana Kesuma kembali hadir sebagai salah satu peserta dalam WIC Annual Charity Bazaar, sebuah ajang amal internasional yang secara konsisten menjadi ruang kolaborasi antara budaya, kreativitas, dan misi kemanusiaan. Keikutsertaan Riana Kusuma menambah warna dalam perhelatan bazaar yang dikenal menghadirkan beragam produk lokal dan internasional.

Dikenal dengan rancangan busana yang elegan dan mengangkat kekayaan budaya Nusantara, Riana menyatakan bahwa WIC Annual Charity Bazaar memiliki tempat khusus di hatinya.
“Setiap kali ada WIC selalu ikut. Ini bukan hanya soal bazaar, tapi tentang kebersamaan dan kesempatan untuk berbagi melalui kreativitas,” ujar Riana Kusuma.

Dalam bazaar tahun ini, Riana menghadirkan koleksi busana yang memadukan unsur tradisional dan modern, memperlihatkan identitas kuat desain Indonesia di hadapan pengunjung dari berbagai negara. Stand miliknya menjadi salah satu yang menarik perhatian para pecinta fashion serta tamu internasional.

Menurut Riana, WIC Annual Charity Bazaar merupakan panggung strategis untuk mempromosikan produk lokal sekaligus memperluas jejaring dengan komunitas global.
Selain memamerkan karya busana, kehadiran Riana Kesuma juga menjadi bentuk dukungan terhadap tujuan sosial WIC dalam mengumpulkan dana bagi pendidikan, kesehatan, dan program kesejahteraan masyarakat.

Riana menilai bahwa kegiatan amal seperti ini memberi dampak nyata bagi banyak pihak yang membutuhkan.“Fashion bisa menjadi jembatan untuk berbagi. Melalui WIC, kreativitas kami para desainer bisa ikut membantu misi sosial yang lebih besar,” ungkapnya.

Partisipasi Riana Kesuma yang selalu hadir di setiap penyelenggaraan WIC Annual Charity Bazaar tidak hanya menunjukkan dedikasi, tetapi juga komitmen untuk memperkuat posisi desainer lokal dalam kegiatan amal berskala internasional.

Ia berharap agar kegiatan ini terus berlangsung dan semakin memberikan manfaat luas bagi masyarakat.

“Semoga WIC tetap menjadi wadah yang menyatukan kreativitas dan kepedulian. Selama kegiatan ini ada, saya akan selalu hadir dan mendukung,” tutup Riana.

Continue Reading

Trending