Connect with us

Metro

Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Mengundang Ganjar Pranowo (Capre 2024-2029) Untuk Menyampaikan Program-Program dan Visi Misi

Published

on

Jakarta, 30 November 2023 – Masa Kampanye Pemilu 2024 yang sudah memasuki hari ke 3, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Mengundang Ganjar Pranowo (Capres 2024-2029) untuk menyampaikan Program-Program dan Visi Misi Ganjar-Mahfud di Gedung Dewan Pers Jakarta pada hari Kamis, 30 November 2023.

Selain menghadirikan Capres Ganjar Pranowo, hadir juga Ketua Dewan Pers Dr. Ninik Rahayu, Ketua Umum PWI Hendry Ch Bangun dan Pengurus PWI se Indonesia yang hadirsecara offline dan online diberikan kesempatan untuk bertanya langsung dengan Capres Ganjar Pranowo.

Hendry Ch Bangun sebagai Ketum PWI menyampaikan dalam Presscon di hadapan Media Elektronik dan TV seusai berjumpa dengan Capres Ganjar Pranowo, mengatakan ; “Kami memiliki program yang namanya mendatangkan calon presiden ke PWI Pusat ini karena disini markasnya.

Kami menawarkan tanggal 30 November sampai 30 Desember. Kebetulan Capres nomor 3 Pak Ganjar lebih dahulu merespon dan datang hari ini. Rencananya Pak Anies Capres nomor 1 akan datang minggu depan.

Kemudian setelah itu berarti Pak Prabowo. Kami ingin menunjukkan bahwa pertama Pers ini memang betul-betul independen. Tujuan kita adalah bagaimana agar bangsa ini makin lama makin maju. Bahwa ini adalah kontestasi biasa, transisi kepemimpinan yang rutin.

Jadi kita harus buat suasana teduh dan kami tadi mengundang seluruh provinsi di Indonesia, PWI punya 38 Provinsi dan cabang khusus 39 tadi semua ikut.

Mereka kami berikan kesempatan bertanya hanya 3 karena keterbatasan waktu. Kami berharap dengan adanya acara ini juga teman-teman pers bisa terbantu untuk mengetahui visi-misi setiap calon presiden.

Banyak sekali kegiatan misalnya kita akan melakukan beberapa seminar misalnya termasuk membahas apa yang tadi disampaikan Pak Insan mengenai Publish Right.

Yang sudah berbulan-bulan ada di kantor Setneg tapi sampai sekarang belum juga jadi karena memang ada beberapa perbedaan pendapat di masyarakat pers mengenai bagaimana urgensi dari publish right.

Kita juga mengikuti gejolak yang ada diluar negeri misalnya Google sudah memboikot Canada. Ada kekhawatiran kalau nanti kita melakukan publish right itu kita mengalami hal serupa. Masyarakat itu pasti protes, medianya untung masyarakatnya buntung. Itulah supaya kita mendapatkan gambaran apa yang akan dilakukan Capres. UU Pers membuat tidak ada kontribusi pemerintah terhadap pers.

Padahal selama ini pers berkontribusi seperti waktj covid. Membuat iklan masyarakat dan segala macam hingga milyar dan puluhan milyar. Apa yang didapat pers dari pemerintah itu 0 besar. Seharusnya pemerintah membantu, contoh Pemda Sumut memberi kontribusi 5 milyar untuk media cetak.

Itu bentuk perhatian. Waktu disini Pak Rudiantara sebagai Menteri, saya menyampaikan tolong dibantu tetapi beliau bilang kami tidak ada tugas dan fungsi membantu pers. Hanya memberi hibah kepada Dewan Pers itu sifatnya hanya gaji pegawai, membuat aturan dan sebagainya. Sama sekali tidak ada kontribusi dari pemerintah, itulah yang seharusnya diharapkan dari Presiden.

Tentu saja kita ingin supaya masyarakat jadi mengetahui lebih jelas visi misi dan hal-hal yang menjadi keprihatinan. Misalnya penegakan hukum, KKN yang kembali subur, tidak adanya keteladanan. Ini yang diharapkan untuk dijawab kepada masyarakat dari Para Capres,” tutupnya.

Continue Reading

Metro

Universitas Trilogi Kerja Sama Formas Gelar Seminar Kebijakan Lingkungan Dan Pembangunan Berkelanjutan

Published

on

By

Jakarta – Universitas Trilogi kerja sama Formas gelar seminar Kebijakan Lingkungan Dan Pembangunan Berkelanjutan “tema mengawal arah kebijakan pembangunan berkelanjutan pemerintah prabowo-gibran menuju indonesia  emas” Sabtu .(27/7/2024)

Continue Reading

Metro

Titik Wijayanti SE Anggota DPRD Kabupaten Kulonprogo Hadiri Semarak Harlah Ke 26 dan Mukernas PKB

Published

on

By

Jakarta – Titik Wijayanti SE anggota dari DPRD Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menghadiri Hari Lahir (Harlah) ke 26 dan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas ) PKB bertempat di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta Pusat, Selasa, 23 Juli 2024.

 

Titik Wijayanti, SE, kepada awak media mengatakan harapannya di Harlah PKB ke 26 ini.

“PKB pada perhelatan pilkada serentak tetap solid, PKB makin eksis serta menambah Parliamentary Threshold (syarat perolehan suara partai politik untuk diikutkan dalam penentuan kursi di DPR) di kancah perpolitikan, serta Insya Allah menang Pilkada 2024 nanti,” katanya dengan ramah.

 

Titik Wijayanti, SE, merupakan anggota DPRD Kabupaten Kulonprogo Daerah Istimewa Yogyakarta dan tahun ini masuk ke 3 periode. Sosoknya yang ramah dan rendah hati yang membuat orang lain menyukainya.

 

Harlah PKB Ke-26 ini turut dimeriahkan oleh artis Happy Asmara dan Maliq & D’Essentials serta DPD dan DPC PKB seluruh Indonesia dan tamu undangan juga turut hadir.

Continue Reading

Metro

Musabihin Ketua DPC HNSI Kabupaten Serang Hadiri Acara Pelantikan DPD HNSI dan Peresmian Kantor DPP HNSI

Published

on

By

Jakarta, – Sejumlah  Ketua DPD dan DPC HNSI se Indonesia dilantik oleh Ketua Umum DPP HNSI Herman Heri di kantor DPP HNSI di kawasan Jl. Ir. Juanda Jakarta Pusat.Rabu (24/7/2024)

 

Ketua Umum DPP HNSI (Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia) Herman Heri mengatakan kiranya DPD HNSI seluruh Indonesia khususnya yang baru dilantik agar berkoordinasi dengan aparat penegak hukum khususnya Polda dan Pol Airud dalam mencegah, meminimalisir bahkan mendukung peneggakan hukum atas tindakan melawan hukum di seluruh perairan Indonesia.

 

” Saya berharap pengurus HNSI berperan ganda menjadi mata dan telinga aparat hukum, dengan cara melaporkan jika mengetahui adanya pelanggaran hukum di laut, seperti praktek penggunaan bom ikan,”ujar Herman Heri usai Pelantikan dan Peresmian Kantor DPP HNSI.

 

Ditemui usai acara, Ketua Dewan Pengurus Cabang ( DPC) HNSI Kabupaten Serang Banten, Musabihin justru berbicara nasib para nelayan sendiri yang masih memprihatinkan.

 

Dia mengatakan: Pertama, DPP HNSI yang baru ini memang kita harapkan lebih maju. Yang kedua, kebijakan pro rakyat nelayan dari pemerintah yang ada di pusat, daerah maupun kabupaten kota mudah2an berpihak pada para nelayan.

 

Ini harapan dari nelayan dimana para nelayan yang banyak itu sebagai profesi yang secara turun temurun menjadi budaya para nelayan.

 

Tapi sejauh ini, kata Musabihin, nasib mereka memang kurang ada perhatian dari pemerintah, apalagi di daerah2 kawasan industri yang notabene lautnya direlakmasi, kemudian dibangun banyak industri dll.

 

“Sehingga secara tidak langsung nelayan kita tersingkirkan meskipun hingga saat ini tidak ada kebijakan khusus menyangkut masalah ini.

 

Oleh karenanya, satu2nya yang dapat memberikan backup adalah Pemerintah dengan memberikan opsi dan solusi agar nelayan2 kita tidak tersingkirkan,” tandas Musabinin bersemangat.

 

Selanjutnya Musabihin mengungkapkan bahwa pihaknya tidak alergi dengan pembangunan baik tingkat nasional maupun daerah akan tetapi justru kami mendukung karena itu adalah salah satu investasi negara.

 

“Namun jangan diabaikan bahwa ada hak2 rakyat kecil yang menggantungkan hidupnya di laut. Tapi seakan2 tidak berdampingan.

 

Justru sebaliknya, Nelayan itu dianggap seolah2 menjadi penghalang. Padahal dulu merekalah yang menghambat kita. Karena nelayan itu sudah ada dan eksis sejak dulu sementara mereka itu pendatang. Namun justru kita yang tuan rumah ini dijadikan seakan2 sebagai penghambat,” tambahnya.

 

Ketua DPC HNSI Kabupaten Serang, Musabihin

Oleh karena itu, tambah Musabihin, harapan saya atas nama DPC HNSI Kab. Serang yang mana Serang adalah salah satu kabupaten yang banyak industri disana, jangan sampai nelayan kami dijadikan objek saja. Jadi harus berdampingan yakni bersinergi antara satu sama lainnya.

 

Menurut Musabihin, Kondisi nelayan yang melaut dari mulai dari Anyer sampai ke perbatasan labuan, dimana pekerjaan nelayan yang salah satu aktifitasnya adalah tetap di laut walaupun kondisi sekarang mencari ikan susah tapi mereka harus melaut hingga ke tengah laut.

 

Mereka mau tidak mau harus beraktifitas di laut karena mereka bisanya hanya itu, bahkan kalau kita melihat nelayan2 kita miris dimana banyak diantara mereka melaut sampe2 pulang2 nya menggadaikan perahunya, karena tidak dapat mengembalikan uang operasionalnya.

 

“Kemudian kami sebagai lembaga atau ormasnya HNSI merasa miris dan prihatin. Mengatasi hal ini Satu2nya solusi adalah nelayan harus dibackup oleh pemerintah, jangan sampai pemerintah seolah2 melepaskan begitu saja terhadap apa yang dialami para nelayan.

 

“Bayangkan hari ini nelayan mencari BBM saja susah dan HNSI seolah2 seperti pemadam kebakaran ketika ada masalah kami dipanggil begitu juga ketika ada persoalan di laut. Bagi kami Backup pemerintah itulah yang paling pokok.

 

Harapannya tolonglah kami HNSI ini dijadikan mitra. HNSI ini lembaga yang dibentuk oleh pemerintah sehingga backup Pemerintah terhadap nelayan suatu keniscayaan,” pungkas Musabihin.

Continue Reading

Trending