Connect with us

nasional

Corporate Forum for CSR Development (CFCD) Gelar Anugerah Indonesian CSR Award (ICA) dan Indonesian SDGs Award (ISDA) 2024

Published

on

Jakarta – Corporate Forum for CSR Development (CFCD) menyelenggarakan kembali Anugerah Indonesian CSR Award (ICA) dan Indonesian SDGs Award (ISDA) 2024.di Hotel Raffles, Kamis.(28/11/2024)

 

Pemerintah melalui Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) melaporkan bahwa capaian SDGs di Indonesia hingga tahun 2024 sebesar 62,5 persen dari 222 indikator SDGs yang telah on track. Capaian tersebut lebih baik dibandingkan rata-rata negara di tingkat global sebesar 17 persen dari target SDGs yang on track, dengan perkiraan seluruh target SDGs akan tercapai 32 tahun lagi apabila tak ada upaya transformasi untuk mempercepat pencapaian target-target tersebut.

 

Salah satu stategi percepatan pencapaian target target SDGs adalah dengan melibatkan peran semua pihak termasuk peran swasta – perusahaan dan masyarakat

 

CFCD merupakan sebuah forum perusahaan dengan visi menjadi jejaring dan pusat pembelajaran CSR yang terkemuka di Indonesia dan Internasional. Salah satu kegiatan tahunannya adalah Indonesian CSR Award (ICA) dan Indonesian SDGs Award (ISDA).

 

Ir. Thendri Supriatno, MBA, selaku Ketua Umum CFCD , selaku Ketua Umum CFCD menyampaikan Program CSR dan Program SDGs perusahaan merupakan aktivitas perusahaan yang sangat strategis dalam memastikan keberlanjutan perusahaan. Oleh karenanya ajang apresiasi terhadap program tersebut sangatlah penting untuk dilakukan.

 

Apresiasi baik program Penghargaan ICA maupun ISDA akan dilaksanakan dalam sebuah rangkaian acara yang sama. Sebagai apresiasi diberikan kepada dunia usaha termasuk lembaga mitra perusahaan yang memiliki program atau aktivitas dalam upaya pemenuhan tanggung jawab sosialnya dan kontribusi dalam pencapain Tujuan SDGs 2030.

 

Ketua Komite Penilai ICA dan ISDA 2024, Dr Suawandi mengatakan, tujuan dari ICA dan ISDA 2024 adalah : Pertama, Mendorong Integrasi Pelaksanaan CSR berbasis SNI ISO 26000:2013  dan SDGs di Indonesia ke dalam kegiatan operasional perusahaan. Kedua, Memberikan  apresiasi bagi perusahaan/institusi) yang telah melaksanakan praktik CSR dan SDGs dengan baik. Ketiga, Memberikan rekomendasi  penyempurnakan CSR dan Program SDGs yang berkelanjutan.

 

Keempat, Memberikan inspirasi dan motivasi kepada perusahaan/institusi dalam menjalankan praktik baik CSR dan SDGs. Pada tahun ini  ada 48 Program CSR  dan 220 Program SDGs, termasuk Perseorangan, yang meraih penghargaan.

 

Prof  Dr Hardinsyah MS sebagai Sekjen CFCD dan Ketua Panitia Pengarah kegiatan ini menyatakan bahwa melalui kegiatan ICA dan ISDA setiap tahun dapat kita lihat peningkatan peran perusahaan dalam menerapkan CSR dan implementasinya dalam turut mencapai target-target SDGs dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

 

ICA dan ISDA  merupakan salah kegiatan CFCD, masih banyak kegiatan CFCD lainnya yang merespon kebutuhan anggota dan stakeholders seperti berbagai Pelatihan CSR, lTemu Forum, Evaluasi dan kajian CSR,  Layanan konsultasi dan pendampingan program CSR, Pengembangan kelembagaan dan inovasi program CSR, Penerbitan  buku praktek baik CSR, dan majalah CSR. Pada acara ini juga dilaunching kegiatan Reborn CSR Review Magazine, Penghargaan Perempuan BERBAKTI 2025, Buku Melindungi Bumi Memajukan Kehidupan berisi 46 praktek praktek baik program CSR dan SDGs di Indonesia.

 

Pada kegiatan Indonesian CSR Award 2024 dihadiri dari berbagai stockholder khususnya pemerintah diantaranya  Donny Purnomo JE, ST selaku Deputi Penerapan Standard dan Penilaian Kesesuaian Badan Standardisasi Nasional dan Ir. Sinta Saptarina Soemiarni, M.Sc Selaku Direktur Pengendalian Pencemaran Udara Kementrian Lingkungan Hidup. Sedangkan dalam kegiatan Indonesia SDGs Awards (ISDA) dihadiri oleh Pungkas Bahjuri Ali, S.TP, MS, PhD sebagai Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat

 

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional / Bappenas, Dandy Iswara selaku

Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Kemenko Pangan serta dihadiri juga oleh Dr. H. Ferry Juliantono, S.E.A.K, M.Si sebagai

Wakil Menteri Koperasi Republik Indonesia.

 

Jakarta, 28 November 2024

Panitia Pelaksana ICA dan ISDA 2024, Corporate Forum for CSR Development (CFCD)

CP E Kurniawan Padma S.Si MT

Continue Reading

nasional

Rapat Kerja Nasional FKPT Ke-XII Tahun Anggaran 2025: “Ikhlas Merajut Damai, Menggapai Indonesia Emas”

Published

on

By

Jakarta, 22–25 April 2025 – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT)
melalui Subdit Pemberdayaan Masyarakat Direktorat Pencegahan Deputi 1 BNPT
kembali menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Forum Koordinasi Pencegahan
Terorisme (FKPT) Ke-XII Tahun Anggaran 2025, yang dilaksanakan di Hotel Vasaka,
DKI Jakarta, selama lima hari, mulai 22 hingga 25 April 2025.

Rakernas tahun ini mengusung tema “Ikhlas Merajut Damai, Menggapai Indonesia
Emas”, sebagai refleksi komitmen seluruh unsur FKPT dalam menguatkan sinergi
pencegahan terorisme berbasis pelibatan masyarakat di seluruh penjuru Tanah Air
dan wujud semangat kolaborasi seluruh elemen bangsa dalam menjaga keutuhan
NKRI dari ancaman radikalisme dan terorisme, yang terus berkembang secara global,
regional, maupun lokal.

Tentang FKPT
Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) adalah forum daerah yang dibentuk
oleh BNPT dalam kerjasama pelibatan masyarakat untuk pencegahan radikalisme
dan terorisme. FKPT hadir di seluruh provinsi dan beberapa kabupaten/kota dengan
melibatkan tokoh-tokoh lokal lintas sektor.

FKPT yang terbentuk sejak tahun 2012 merupakan mitra strategis BNPT di daerah
yang menjembatani pelaksanaan pendekatan lunak (soft approach) melalui pelibatan
tokoh agama, budaya, pendidikan, media, perempuan, hingga generasi muda dalam
upaya menanggulangi penyebaran paham radikal terorisme.

Tahun ini, sebanyak 36 FKPT Provinsi dan 3 FKPT tingkat Kabupaten/Kota turut serta dalam Rakernas, dengan total peserta offline mencapai lebih dari 50 orang dan online sebanyak 300 orang. Menjawab Tantangan Terorisme Secara Komprehensif Terorisme bukan hanya kejahatan kemanusiaan, namun juga tantangan kompleks yang memerlukan pendekatan berlapis dan berkelanjutan. Oleh sebab itu,

pendekatan soft approach melalui pelibatan masyarakat menjadi pilar penting yang
digarisbawahi dalam Rakernas ini.
Forum FKPT sebagai jejaring BNPT di daerah telah menjadi mitra strategis sejak
2012, dengan mengedepankan pendekatan kultural dan lokalitas dalam mendekati
kelompok-kelompok rentan terhadap radikalisme dan terorisme.

Isi Rakernas: Evaluasi, Penyelarasan, dan Inovasi Rakernas FKPT Ke-XII tidak hanya menjadi forum seremonial, melainkan forum
strategis untuk:

1. Memutakhirkan pemahaman para pengurus terhadap dinamika terorisme
terkini;
2. Mengevaluasi efektivitas pelaksanaan program kerja tahun sebelumnya;
3. Menyusun program kerja tahun 2025 yang adaptif dan berbasis data.

Agenda Strategis & Partisipasi Lintas Sektor
Setiap bidang dalam FKPT Agama, Sosial dan Budaya, Media, Hukum dan Humas,
Pemuda dan Pendidikan, Perempuan dan Anak, hingga Pengkajian dan Penelitian
mendiskusikan isu sektoral yang relevan dengan konteks lokal masing-masing
provinsi. Mereka diberi ruang menyampaikan tantangan lapangan serta merancang
solusi berbasis lintas kolaborasi.

Salah satu sorotan utama adalah pembahasan Indeks Potensi Radikalisme (IPR) dan Indeks Risiko Terorisme (IRT) yang digunakan BNPT untuk membaca tren Risiko dan merancang kebijakan berbasis data.

Dalam pembukaan Rakernas yang digelar pada Rabu, 23 April 2025, Kepala BNPT
Komjen Pol. Eddy Hartono, S.I.K., M.H., secara resmi melantik pengurus FKPT masa
bakti 2025–2027 dan menyampaikan pidato kunci yang menegaskan pentingnya
strategi nasional kontra-radikalisasi yang adaptif dan berbasis kearifan lokal.
Rangkaian kegiatan Rakernas mencakup:

1. Dialog pertukaran gagasan dan Rapat Komisi, membahas isu-isu aktual
radikalisme dan strategi responsif di lapangan;
2. Pemutakhiran data dan evaluasi program, termasuk indeks potensi radikalisme
dan risiko terorisme 2025;
3. Diskusi lintas bidang melibatkan tokoh agama, budayawan, akademisi, media,
psikolog anak, serta musisi dan seniman;
4. Penetapan program kerja FKPT tahun anggaran 2025 untuk implementasi
terukur dan akuntabel di seluruh daerah.

Rakernas ini turut menghadirkan narasumber utama dari internal BNPT dan mitra
lintas sektor, antara lain: Sekretaris Utama BNPT Bangbang Surono, Ak., M.M., Deputi
1 BNPT Mayjen TNI Sudaryanto, S.E., M.Han., Brigjen Pol. Tejo Wijanarko, S.I.K..
Direktur Pencegahan BNPT Prof. Dr. Irfan Idris, M.A., hingga para praktisi nasional
dari Agama, Sosial dan Budaya, Media, Hukum dan Humas, Pemuda dan Pendidikan,
Perempuan dan Anak, hingga Pengkajian dan Penelitian.

Kegiatan ini tidak hanya menjadi forum konsolidasi dan perumusan strategi nasional
pencegahan terorisme, tetapi juga menjadi wujud nyata sinergi kebangsaan yang
melibatkan seluruh elemen masyarakat dalam menciptakan Indonesia yang aman,
damai, dan tangguh menghadapi segala bentuk ancaman radikalisme.

Continue Reading

nasional

*Kreativitas Lahir di Balik Jeruji, Lukisan Karya Warga Binaan Rutan Cipinang Berhasil Terjual Di Ajang IPPA Fest 2025*

Published

on

By

Jakarta — Rutan Kelas I Cipinang hadir dalam ajang Indonesian Prison Products and Arts Festival (IPPA Fest) 2025 yang digelar di Lapangan Banteng, Jakarta, pada 21 hingga 23 April 2025. Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Bakti Pemasyarakatan ke-61 dan menjadi wadah bagi warga binaan untuk menampilkan hasil karya mereka kepada masyarakat luas.

Beragam karya kreatif hasil buatan warga binaan dari seluruh Indonesia termasuk karya warga binaan Rutan Cipinang dipamerkan dalam IPPA Fest, mulai dari kerajinan tangan, kuliner, seni lukis, hingga batik. Ajang ini membuktikan bahwa keterbatasan ruang bukanlah penghalang bagi warga binaan untuk terus berkarya dan berkembang.

Kebanggaan tersendiri juga dirasakan, ketika salah satu lukisan karya warga binaan Rutan Cipinang berhasil terjual dalam pameran tersebut. Hasil kreativitas yang lahir di balik jeruji besi ini mendapat apresiasi positif dari para pengunjung dan pecinta seni yang hadir, membuktikan bahwa karya warga binaan memiliki nilai artistik yang patut diperhitungkan.

Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto dalam sambutannya menyampaikan bahwa IPPA Fest bukan hanya sekadar pameran, melainkan juga bentuk nyata dari upaya pemerintah dalam membina warga binaan agar siap kembali menjadi bagian dari masyarakat. Kreativitas yang diasah selama menjalani masa pidana diharapkan menjadi bekal penting dalam mencegah kejahatan berulang.

Selain itu, Menteri Imipas juga mengatakan bahwa hari ini tidak hanya membuka sebuah festival, tapi membuka panggung semangat, panggung harapan, dan panggung kemanusiaan. “Tema dari IPPAFest adalah Creation Beyond the Bars, sebuah pernyataan yang kuat bahwa kreativitas tidak pernah bisa dipenjara. Bahwa harapan tidak pernah bisa dibungkam, ia selalu menemukan jalan, ia selalu menemukan jembatan, apapun penghalangnya,” tuturnya saat membuka IPPAFest

Dalam kesempatan itu, Kepala Rutan Kelas I Cipinang, Nugroho Dwi Wahyu Ananto turut mengapresiasi antusiasme dan semangat berkarya para warga binaan. “Kami sangat bangga, salah satu lukisan karya warga binaan Rutan Cipinang laku terjual di IPPA Fest 2025. Ini menjadi bukti bahwa kreativitas yang lahir di balik keterbatasan bisa bernilai tinggi dan diterima oleh masyarakat. Semoga capaian ini menjadi motivasi bagi seluruh warga binaan untuk terus mengembangkan potensi diri, dan menatap masa depan yang lebih baik,” ungkap Nugroho.

Melalui partisipasinya dalam IPPA Fest 2025, Rutan Kelas I Cipinang berkomitmen untuk terus memberikan ruang dan kesempatan bagi warga binaan dalam menampilkan potensi terbaik mereka. Diharapkan, ajang ini menjadi langkah awal dalam proses pembentukan kemandirian dan karakter warga binaan untuk lebih siap kembali ke tengah masyarakat.

Continue Reading

nasional

NUSAKAMBANGAN PANEN PERDANA, BANGUN LUMBUNG KETAHANAN PANGAN DAN BERI KESEMPATAN WARGA BINAAN

Published

on

By

Nusakambangan, – Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, lakukan panen perdana ketahanan pangan di Nusakambangan, Kamis (17 /4). “Produk ketahanan pangan Nusakambangan ini alhamdulillah telah mulai mampu menyumbang kekuatan kebutuhan makan di lapas – lapas nusakambangan, selain juga disiapkan untuk mendukung kebutuhan pasar masyarakat umum,” kata Menteri Agus , di sela aktivitasnya memanen padi di Lapas Terbuka Nusakambangan.

Panen berlanjut ke ladang jagung seluas 6,2 hektar yang berlokasi di arena pertanian Lapas Gladakan. Jagung varietas hibrida yang dimanfaatkan juga untuk pakan ayam petelur yang dikembangkan di Nusakambangan. Saat ini rata-rata produksi telor per hari lebih dari 1400 butir. Produk perkebunan lainnyaadalah sayur mayur, cabai, tomat, terong, timun

Selain panen pada beberapa produk pangan, ia pun melakukan pengecekan menyuluruh. Selain peternakan kambing, kerbau dan ayam serta budidaya ikan, ia pun meninjau persiapan budidaya udang vaname di tanah 61,5 hektar di dua wilayah di Nusakambangan, yaitu Bantar Panjang dan Pasir Putih.
“Total 167,194 hektar area Pulau Nusakambangan saat ini sedang kami optimalisasi untuk menjadi lumbung ketahanan pangan dan masih berpotensi akan lebih dikembangkan.”

Ia pun menekankan bahwa program ketahanan pangan di Nusakambangan bukan hanya spirit untuk menjadi lumbung ketahanan pangan. “Yang tidak kalah pentingnya adalah bagaimana kami mampu memberdayakan dan memberikan kesempatan kepada warga binaan untuk terlibat dalam program mulia ini sebagai bagian dari pembinaan. Kembali ke masyarakat menjadi warga yang berketerampilan dan diharapkan dapat berperan positif dalam pembangunan negara,” jelasnya lagi.

Salah satu warga binaan yang bekerja di ladang jagung mengungkapkan sukacitanya telah diberikan kesempatan untuk bekerja ,”saya senang sekali karena mendapatkan pengetahuan di bidang pertanian, saya banyak belajar. Saya jadinya punya rencana untuk bertani setelah bebas dari lapas,” ungkapnya terlihat sumringah, “saya juga dapat premi (bayaran) dari bekerja di ladang. Dapet ilmu, dapat uang.”

Warga binaan yang bekerja di area- area ketahanan pangan Nusakambangan adalah warga binaan yang sudah masuk tahap program asimilasi dan sudah melalui sidang tim pengamat pemasyarakatan (TPP) . Warga binaan yang bekerja di area tersebut sekitar 200 orang

Pulau Nusakambangan yang digadang-gadang sebagai lumbung ketahanan Nasional juga membangun sarana dan produk pendukung, yaitu Fly Ash and Bottom Ash (FABA), Balai Latihan Kerja (BLK) serta pembangunan jalan sekitar 11 Km.
“Semua program ketahanan pangan berikut dukungannya, merupakan hasil kolaborasi dengan banyak stakeholder,”
stakeholder yang digaet untuk program ketahanan pangan dan pendukungnya antara lain bank Rakyat Indonesia (BRI), PLTU, beberapa perusahaan , yayasan dan NGo (organisasi non pemerintah).

Menteri Agus menutup kegiatannya di Nusakambangan dengan meresmikan Trainning Center , sebagai pusat pelatihan pegawai pemasyarakatan kerjasama dengan YPII (Yayasan Penerima Internasional Indonesia)

Continue Reading

Trending