Connect with us

Metro

Yayasan Project HOPE didukung Johson-Johnson Foundation dan Give 2 Asia Gelar Diskusi Program Diseminasi Hasil Project Expanding Saving Lives At Birth (ESLAB)

Published

on

Jakarta – Yayasan Project HOPE didukung Johson-Johnson Foundation dan Give 2 Asia menggelar diskusi  Program Diseminasi Hasil Project Expanding Saving Lives At Birth (ESLAB) bersama 4 Kabupaten Pemda Grobogan, Sampang, Indramayu, Sumedang di Hotel Swiss Belinn Kemayoran Jakarta (15-16 Juli 2025).

Titi Ariyanti (Suku Dinas Kesehatan Pemkab Grobogan) mengatakan  bahwa selama ini Pemerintah Kabupaten Grobogan sudah lama bekerjasama dengan Yayasan Project Hope selama 6 tahun didampingin karena AKI di daerah kabupatem Grobogan sangat tinggi di peringkat 3 besar Provinsi Jawa Timur walaupun ada beberapa NGO lainnya bekerjasama ada EMAS, NORA, dll hanya Yayasan Poject Hope yang masih bertahan lama kerjasama dengan Pemkab Grobogan dimana dalam pendampingannya sagat spesial bila dibandingkan dengan NGO laimmya. Salah satu spesialnya tidak hanya menyasar ke tenaga kesehatan saja tetapi menyasar ke masyarakat, kader, kampus, dll.

Selama ini setiap kegiatan terkait kesehatan Pemkab Grobogan selalu monitoring yang dibantu oleh Yayasan Project Hope itu sangat luar biasa, sangat detail, spesifik dan fokus. Adapun kalo kita sendiri yang monitoring pasti terpecah-pecah ada yang ke KIA, MDBS, Kamar Bersalin tetapi kalo dibantu dengan Yayasan Project Hope malah bisa lebih fokus dan bisa diambil kesimpulan dari seluruh kegiatan kesehatan ibu & anak di daerah Grobogan.

Untuk tindak lanjutnya kami berterimakasih Pemkab Grobogan kepada Yayasan Project Hope yang dimana kedepannya program-program yang sudah dilakukan Yayasan Project Hope di Pemkab Grobogan yang insyallah akan ditindaklajutin karena selama ada Project Hope malah angka kematian ibu dan anaknya mulai menurun dan yang tadinya di peringkat 2/3 besar menjadi 5/6 besar dan berharap kami akan terus bekerjasama dengan Project Hope termasuk pada saat kita monitoring malah kita pakai tool Hope.

Penyebab kematian ibu dan anak di daerah Grobogan di tahun 2019 kebayakan dari penyakit penyerta tetapi semakin kesini penyebab utamanya adalah PIB pereklamsi berat dan kami bersyukur berkat Yayasan  Project Hope ini kemaren kita sudah melaksanakan kegiatan salah satunya membuat SOP untuk PIB, jadi kita bisa punya dokumen baku yang dilakukan oleh teman-teman puskesmas dan rumah sakit bilamana ada penanganan dengan PE.

Untuk di HOPE ini ada juga dengan pemberdayaan masyarakatnya dimana kalo di daerah Grobogan ada namanya kader sawo mateng atau kader siji sawo mateng yang artinya satu orang kader mendampingin satu orang ibu hamil resiko tinggi dimana kader-kader ini kita bekali ilmunya seperti cara pendekatan masyarakat, motivasi lewat konseling yang nantinya akan menfamping ibu hamil resiko tinggi sampai bersalin dengan berharap tidak ada kematian dari ibu hamil resiko tinggi tersebut dan data-datanya diambil dari bidan desa mereka tinggal.

Kebetulan dari kegiatan ini semua malah dari beberapa kepala desanya justru sudah menggangarkan untuk biaya transport kader dalam rangka pendampingan ibu hamil resiko tinggi.

Kami berharap juga agar Yayasan Project Hope tetap berkenan hadir terus menerus di daerah Grobogan walaupun sudah selesai kerjasamanya selama 3 tahun sampai saat ini dan kedepannya tetap memprioritaskan kegiatan-kegiatan yang pernah dilakukan oleh Yayasan Project Hope karena dengan hadirnya Yayasan Project Hope sangat luar biasa biasa mendatangkan pakar, melatih nakes, memberi alkes, melatih memberdayakan masyarakat dan dukungan psikologi untuk ibu hamil. Kita ketahui juga di Kementerian Kesehatan tidak lagi 10 T tetapi pakainya 12 T yang salah satunya adalah tentang pelayanan kesehatan jiwa walaupun Yayasan Project Hope ini sudah melatih beberapa kader dan nakes bagaimana cara untuk mendampingin ibu hamil yang memiliki permasalahan dari kesehatan jiwanya dan tetap kita akan lanjutkan, anggarkan yang pernah HOPE lakukan yang berimbas baik terhadap upaya penurunan angka kematian ibu dan anak di Kabupaten Grobogan.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, H. Dede Setiawan, S.KM., MH.Kes mengatakan, dalam rangka menurunkan angka kematian ibu dan bayi, Pemerintah Kabupaten Indramayu sudah 3 tahun dilakukan  pendampingan oleh project hope. Berdasarkan data-data yang dimiliki, angka kematian ibu dan bayi terjadi penurunan.

“Alhamdulillah semoga ini menjadi langkah awal yang baik untuk mengurangi jumlah kematian ibu dan bayi yang selama ini menjadi prioritas kami. Terimakasih kepada project hope yang telah mensupport kegiatan-kegiatan yang merupakan prioritas program nasional dan daerah,” ujar Dede.

Ia berharap ke depan ada  hal-hal yang bisa diteruskan. Menurutnya, pembelajaran dari projek hope ini dapat meningkatkan kompetensi. Dengan mengupdate pengetahuan, maka peningkatan kapasitas SDM bisa mendukung penurunan angka kematian ibu dan bayi.

“Ini menjadi PR kami ke depan yang akan menjadi sebuah regulasi dan tonggak kami untuk terus berjalan sesuai koridor yang ada,” ujarnya.

Kepala Dinas Kesehatan Sumedang, Dikdik Sadikin menjelaskan, kegiatan diseminasi hasil evaluasi project S-Lab pada intinya mengevaluasi kegiatan selama 3 tahun pendampingan dari yayasan project hope dalam rangka penurunan angka kematian ibu dan bayi.

“Project S-Lab ini sangat membantu dalam rangka penurunan angka kematian ibu dan anak walaupun secara kuantitas penurunan tersebut tidak secara signifikan tetapi sudah dilakukan dengan proses yang benar,” jelasnya.

Selama project hope ini berjalan, kata Dikdik, untuk Kabupaten Sumedang sudah ada 600 kader dari 36 Puskesmas yang telah dilatih sebagai pendampingan.

Ia berharap kegiatan tersebut terus berlanjut. “Intinya saya mengapresiasi kegiatan ini karena untuk mengevaluasi secara keseluruhan kegiatan yang dilakukan project hope di 4 kabupaten/kota termasuk Kabupaten Sumedang,” ucapnya.

Berawal dari Kabupaten Sampang Jawa Timur yang merupakan 10 besar angka kematian ibu dan bayi, kemudian bersama project hope dan Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang dilakukan pembahasan.

“Kegiatan ini dilakukan berdasarkan kebutuhan kami. Selama 3 tahun ini Alhamdulillah banyak manfaat yang kami rasakan diantaranya peningkatan kompetensi tenaga kesehatan yaitu bidan dan dokter serta kader,” ujar Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang, dr. Dwi Herlinda Lusi Harini.

Ia berharap kegiatan ini bisa membantu agar tidak ada lagi kematian ibu dan bayi di Kabupaten Sampang.

“Kehadiran project hope ini benar-benar mengawal sehingga berhasil. Kegiatan-kegiatan seperti ini yang akan diadopsi ke depannya,” imbuhnya.

Continue Reading

Metro

Asosiasi Pengusaha Hiburan Jakarta (Aspija) Gelar Aksi Damai Menolak Tegas Rencana Penerapan Peraturan Daerah Kawasan Tanpa Rokok (KTR) Melarang Aktivitas Merokok di Tempat Hiburan Malam

Published

on

By

Jakarta, –  Ratusan karyawan dan pelaku usaha hiburan malam yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Hiburan Jakarta (Aspija) hari ini menggelar aksi damai di depan kantor DPRD DKI Jakarta, menolak dengan tegas rencana penerapan Peraturan Daerah tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) yang melarang aktivitas merokok di tempat hiburan malam.

Aksi ini merupakan bentuk keprihatinan dan penolakan atas kebijakan yang dinilai tidak realistis dan berpotensi mematikan industri hiburan Jakarta, yang selama ini menjadi salah satu sektor penyumbang pajak dan lapangan kerja terbesar di ibu kota kata Wakil Ketua Aspija, Gea Hermansyah di depan kantor DPRD DKI, Selasa (14/10/25).

Wakil Ketua Aspija, Gea Hermansyah yang juga koordinator aksi dari Asosiasi Pengusaha Hiburan Jakarta (Aspija)
menegaskan bahwa kebijakan ini menunjukkan ketidaksinkronan antara semangat pengendalian kesehatan dengan keberlangsungan ekonomi masyarakat.
Menyuarakan pendapat organisasi tersebut, seperti menolak larangan merokok di tempat hiburan dan mengawasi tempat hiburan yang terlibat dalam kasus narkoba, imbuhnya.

Lanjut  Gea “Kami bukan menolak aturan kesehatan, tapi perda ini tidak mempertimbangkan karakter tempat hiburan yang memang berbeda dengan ruang publik biasa. Melarang total rokok di tempat hiburan sama saja membunuh ekosistem usaha kami,” tutupnya.

Industri hiburan malam di Jakarta, menurut  Gea mempekerjakan lebih dari 20 ribu karyawan, mulai dari pekerja bar, musisi, penari, hingga staf keamanan. Penerapan larangan rokok di tempat hiburan dikhawatirkan akan menurunkan kunjungan tamu secara drastis, mengurangi omzet, dan berujung pada PHK massal.

Gea menambahkan para pekerja hiburan sudah cukup terpukul akibat pandemi dan pengetatan regulasi beberapa tahun terakhir.

“Kami baru bangkit. Kalau perda ini dipaksakan, banyak tempat hiburan akan tutup. Kami yang kerja harian bisa kehilangan mata pencaharian,” ujarnya dengan tegas.

Aspija menurut Gea mendesak Pemerintah Provinsi dan DPRD DKI Jakarta untuk meninjau ulang perda tersebut dengan mempertimbangkan aspek sosial, ekonomi, dan karakter industri hiburan. Mereka juga meminta agar dibuat zona khusus merokok di area hiburan, sebagai solusi tengah antara kepentingan kesehatan dan keberlangsungan usaha.

“Kami ingin didengar, bukan dimatikan. Jakarta harus adil bagi semua sektor, termasuk hiburan,” tutup  Gea.

Continue Reading

Metro

Prabowo-Gibran Mimpin Indonesia Selama Satu Tahun, Aliansi Indonesia Raya Gelar Pekan Raya Prabowo Gibran “Satu Tahun Untuk Indonesia Raya”

Published

on

By

Jakarta, 13 Oktober 2025 – Dalam rangka kepemimpinan Prabowo-Gibran memimpin Indonesia selama satu, Aliansi Indonesia Raya menggelar Pekan Raya Prabowo Gibran “Satu Tahun Untuk Indonesia Raya” pada hari Senin, 13 Oktober 2025 di Sekretariat Gatot Kaca, Jalan  Pattimura Jakarta.

Adapun dalam agenda Pekan Raya Prabowo Gibran yang diresmikan oleh Juri Ardiantoro (Wamensekneg), Sugiat Santoso (Wakil Ketua Komisi 13 DPR) yang  digelar dari tanggal 13-18 Oktober 2025 di Sekretariat Gatot Kaca Jakarta, terdiri mata acara yaitu diskusi publik (13 Oktober), road show program unggulan (14 Oktober 2025), Lomba konten medsos (13-17 Oktober), pameran foto & video, bazar umkm (13-18 Oktober), diskusi publik tema ekonomi (15 Oktober) napak tilas kebangsaan (16 Oktober), Pentas seni kreatifitas  & merayakan ultah Prabowo (17 Oktober), diskusi publik tema Gen-z (18 Oktober), Baksos & Pegumuman Lomba (18 Oktober).

Sugiat Santoso Wakil Ketua  Komisi DPR RI, Sugiat Santoso, yang turut hadir dan memberikan pandangan strategis dalam kegiatan tersebut, menegaskan bahwa momen satu tahun pemerintahan Prabowo–Gibran merupakan tonggak penting konsolidasi nasional menuju Indonesia yang kuat dan berdaulat.

“Satu tahun pemerintahan ini adalah masa konsolidasi. Kita melihat arah kepemimpinan nasional yang tegas, berdaulat, dan berpihak pada rakyat. Pekan Prabowo–Gibran menjadi momentum bagi kita semua untuk memperkuat kolaborasi antara rakyat, pemerintah, dan lembaga negara dalam mewujudkan Indonesia Raya yang benar-benar berdiri di atas kaki sendiri,” ujar Sugiat Santoso dalam sambutannya.

Sugiat menekankan pentingnya keterlibatan rakyat dalam mengawal program prioritas nasional, terutama di bidang ketahanan pangan, energi, pendidikan, dan kesejahteraan sosial.

Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri. Dukungan rakyat adalah energi utama bagi kemajuan bangsa. Dengan semangat Aliansi Indonesia Raya, kita ingin memastikan bahwa kebijakan pro-rakyat tetap menjadi landasan utama pembangunan nasional,” tambahnya

“Mari kita jadikan Pekan Prabowo–Gibran bukan sekadar perayaan, tapi gerakan kebangsaan. Satu tahun ini baru permulaan, dan perjalanan menuju Indonesia Raya yang berdaulat baru saja dimulai,” tutup Sugiat Santoso penuh semangat.

Menurutnya, keberhasilan pembangunan tidak hanya diukur dari capaian ekonomi, tetapi juga dari persatuan nasional dan kemandirian bangsa. Karena itu, ia mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menjadikan Pekan Prabowo–Gibran sebagai gerakan moral kebangsaan yang memperkuat semangat cinta tanah air dan optimisme terhadap masa depan Indonesia.

Puncak acara akan ditandai dengan Deklarasi Indonesia Raya Bersatu, berisi komitmen bersama untuk mendukung visi besar Indonesia Emas 2045 dan menjaga persatuan bangsa di tengah dinamika global,” tutupnya.

Prof Ujang Komaruddin menjelaskan Parameter yang harus kita lihat secara objektif untuk melihat apakah Kinerja Prabowo-Gibran sukses atau tidak. Kalau misalnya dilihat dari program-program Prabowo-Gibran akan dijelaskan oleh Pak Wamen dan Wakil Ketua Komisi 13. Memang kalau kecenderungan akademisi itu lebih banyak mengkritik. Ada parameter demokrasi yang dikritik, ada parameter pemerintahan yang menjadi celah untuk dikritik para akademisi. Tetapi tidak bisa kita khawatirkan, santai saja. Ini merupakan bagian dari membangun ekosistem demokrasi kedepan. Ukuran kita dalam menilai Pemerintahan Pak Prabowo tentu harus secara objektif. Apa yang sudah diperbuat akan mengkoneksikan antara visi misi Bapak Presiden, janji kampanye dan realitas yang sudah dieksekusi pemerintah. Jadi ada kuantitas dan kualitas.

Kuantitas misalnya Pak Presiden berjanji Makanan Bergizi Gratis tinggal dilihat ukurannya seperti apa. Kalau hari ini sekitar 35 juta lebih menerima manfaat, misalnya ada 1 kesalahan atau 8.000 kesalahan itu merupakan sesuatu yang wajar karena itu merupakan bagian daripada dinamika perjalanan dalam konteks untuk memberikan makanan bergizi gratis pada anak-anak Indonesia itu adalah kebaikan.

Kebetulan saya Akademisi dari SD sampai S3. Saya termasuk orang yang mendalami konsepsi pendidikan. Sekolah yang dicetuskan oleh Bapak Presiden, kemarin saya tugas di Kalsel ada 16 titik yang baru, artinya ada 12 sekolah didesain untuk memastikan anak-anak di Indonesia yang berkualitas bisa sekolah dan kuliah di luar negeri. Saya 2015 ke Melbourne ada anak-anak muda Indonesia usia 24 Tahun sudah mengambil Doktoral. Tapi ketika saya lihat itu merupakan anak pejabat. Itu tidak salah, tapi hari ini Pak Presiden memberi ruang kepada anak-anak Indonesia yaitu anak SMA yang berkualitas dan kecerdasan dengan baik untuk bisa kuliah di luar negeri dan itu sedang disiapkan dan programnya sedang dibangun.

Untuk pembangunan butuh persatuan. Makanya hari ini relawan-relawan Aliansi Indonesia Raya membangun komitmen bahwa sama-sama menjaga dan mendukung pemerintahan Pak Prabowo. Jiwa kenegaraan jika perkataan, tindakan dan kepentingannya untuk bangsa dan negara. Kami relawan juga bisa menjadi negarawan. Kekuatan relawan menjaga demokrasi agar Pemerintahan Prabowo-Gibran betul-betul menjadi kuat. Membangun Indonesia tidak bisa sendiri-sendiri.

Continue Reading

Metro

Koalisi Serikat Pekerja (KSP) dan Partai Buruh Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Gelar Konferensi Pers

Published

on

By

Jakarta, 13 Oktober 2025 — Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menegaskan bahwa penetapan Upah Minimum Provinsi (UMP) 2026 harus mengacu pada prinsip keadilan dan pemenuhan kebutuhan hidup layak (KHL) bagi buruh di seluruh Indonesia. Hal ini disampaikan dalam konferensi pers yang digelar KSPI di Jakarta, Senin (13/10), sebagai respons atas pembahasan awal pemerintah terkait formula kenaikan UMP tahun depan.

Presiden KSPI, Said Iqbal, menyampaikan bahwa kenaikan UMP tidak boleh sekadar mengikuti formula matematis dalam Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan, melainkan harus mempertimbangkan daya beli buruh yang terus menurun akibat inflasi, kenaikan harga pangan, dan kebutuhan dasar lainnya.

“Buruh bukan angka statistik. Kenaikan UMP harus mencerminkan realitas hidup pekerja di lapangan. Harga beras, listrik, dan transportasi naik, sementara upah stagnan. Jika pemerintah bicara soal keadilan sosial, maka UMP 2026 minimal naik 15 persen agar buruh tidak terus terpuruk,” tegas Said Iqbal.

KSPI juga menilai bahwa pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi dan pertumbuhan ekonomi yang mencapai di atas 5 persen seharusnya menjadi dasar kuat bagi peningkatan kesejahteraan pekerja. Menurut data KSPI, banyak daerah industri besar seperti Jawa Barat, Banten, dan Jawa Timur masih menetapkan UMP yang jauh dari KHL, membuat jutaan buruh kesulitan memenuhi kebutuhan dasar keluarganya.

“Kenaikan UMP bukan beban, tetapi investasi sosial. Buruh yang sejahtera akan meningkatkan produktivitas dan daya beli masyarakat, yang pada akhirnya mendorong pertumbuhan ekonomi daerah,” tambahnya.

Dalam konferensi pers tersebut, KSPI juga mengumumkan rencana konsolidasi nasional bersama federasi-federasi serikat pekerja di seluruh Indonesia untuk mengawal proses penetapan UMP yang akan dimulai akhir Oktober. KSPI akan menggelar aksi damai di berbagai provinsi bila aspirasi buruh tidak diakomodasi.

“Kami siap berdialog, tapi juga siap bertindak. KSPI bersama jutaan buruh akan memastikan keputusan UMP tidak hanya berpihak pada stabilitas ekonomi, tapi juga pada martabat pekerja Indonesia,” tutup Said Iqbal.

Continue Reading

Trending