Connect with us

Metro

Dikdik Setia Munardi Resmi Terpilih Kembali Jadi Ketua Umum Ikatan Guru Olahraga Nasional (IGORNAS)

Published

on

Jakarta, – 10 Agustus 2025. Ikatan Guru Olahraga Nasional (IGORNAS) menggelar Musyawarah Nasional (Munas) I pada tanggal 8–10 Agustus 2025 di Jakarta. Acara ini dihadiri oleh ratusan anggota IGORNAS dari berbagai wilayah di Indonesia. Munas I IGORNAS ini menjadi momentum penting dalam memperkuat peran guru olahraga sebagai pilar utama dalam membangun budaya gerak di Indonesia, di tengah tantangan era digital yang semakin berkembang. Berbagai isu strategis terkait pendidikan jasmani, kebugaran siswa, serta pengaruh teknologi terhadap aktivitas fisik anak-anak dibahas secara mendalam dalam forum ini.

Ketua Umum Ikatan Guru Olahraga Nasional (IGORNAS), Dikdik Setia Munardi, resmi terpilih kembali untuk masa bakti kedua. Dalam keterangannya ketika diwawancarai rekan-rekan media, Dikdik menegaskan bahwa fokus utama IGORNAS tetap pada peningkatan profesionalisme dan kompetensi guru olahraga, yang diharapkan berdampak langsung pada mutu pendidikan nasional.

“Saya terpilih kembali bukan karena hal kebetulan, tapi karena komitmen terhadap peningkatan kualitas guru olahraga sebagai fondasi utama olahraga pendidikan dan prestasi,” ujarnya.

Dikdik menyebut bahwa selama empat tahun terakhir, IGORNAS telah membentuk kepengurusan di 38 provinsi di Indonesia. Ke depan, organisasi ini akan terus memperkuat struktur hingga ke tingkat kabupaten/kota.

Untuk mendukung program-program tersebut, IGORNAS menjalin kemitraan dengan berbagai kementerian, di antaranya: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Kementerian Agama (Kemenag) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Salah satu bentuk sinergi yang telah berjalan adalah pemeriksaan kesehatan gratis dan tes kebugaran siswa di sekolah-sekolah, yang melibatkan langsung peran guru olahraga.

Menjawab tantangan keterbatasan dana dan tenaga pelatih untuk kegiatan ekstrakurikuler, IGORNAS mendorong pembentukan klub olahraga di sekolah sebagai solusi jangka panjang. “Klub di sekolah itu seperti di luar negeri. Profesional, tidak membebani anggaran BOS, dan tetap dalam kendali sekolah,” jelas Dikdik.

Menurutnya, klub ini bisa menjadi tempat pengembangan minat dan bakat siswa secara lebih intensif dan berkelanjutan, serta membuka peluang beasiswa jalur prestasi ke perguruan tinggi. Namun, ia menegaskan bahwa pembentukan klub tidak bersifat wajib dan tetap mempertimbangkan minat siswa, serta tidak boleh menjadi ajang pungutan liar.

Selain pengembangan olahraga siswa, IGORNAS juga memberi perhatian khusus pada kesejahteraan guru olahraga. Beberapa isu yang menjadi sorotan antara lain: Guru honorer dengan pendapatan minim, Guru paruh waktu yang belum diangkat PNS dan Guru yang belum tersertifikasi

IGORNAS sedang mengembangkan database nasional guru olahraga yang mencakup status kepegawaian, sertifikasi, dan data penting lainnya untuk memperkuat posisi tawar kepada pemerintah.

Menyikapi kondisi di lapangan, Dikdik mengakui bahwa fasilitas olahraga di daerah-daerah masih sangat terbatas, tidak sebanding dengan standar nasional atau internasional. Hal ini menjadi tantangan besar bagi pembinaan atlet potensial dari wilayah terpencil. “Kami akan bantu Kemenpora dan Kemendikbudristek untuk mendata fasilitas olahraga yang belum memadai di sekolah. Solusinya mungkin klub-klub tersebut bisa menggunakan fasilitas luar yang lebih representatif,” katanya.

Dikdik berharap bahwa setelah Musyawarah Nasional (Munas) IGORNAS selesai, seluruh pihak dapat bersatu kembali demi menjalankan program yang telah dirancang. Ia menegaskan bahwa dinamika dalam organisasi adalah hal wajar, namun kepentingan bersama tetap harus dikedepankan. “Kita harus solid dari Sabang sampai Merauke. Tidak ada artinya program percepatan kalau kita tidak kompak,” pungkasnya.

Mengingat pentingnya keberadaan IGORNAS sebagai wadah resmi yang mewadahi guru-guru olahraga dari tingkat dasar hingga menengah. “IGORNAS bukan hanya organisasi, tapi ujung tombak pencarian dan pembinaan atlet usia dini di daerah-daerah. Ini kontribusi nyata untuk masa depan emas Indonesia 2045,” tegasnya.

Ia menambahkan, melalui IGORNAS, guru-guru olahraga yang juga berperan sebagai atlet, pelatih, pengurus organisasi, dan wasit bisa bersatu dalam satu forum yang legal dan profesional. IGORNAS kini berada di jalur strategis sebagai mitra pemerintah dalam pembinaan olahraga pendidikan. Dengan kepengurusan yang solid, sinergi lintas sektor, serta komitmen terhadap kesejahteraan guru dan siswa, organisasi ini siap menjadi garda depan dalam mencetak generasi berprestasi menuju Indonesia Emas 2045.

Drs. Jaka Supriatna, MM, M.Pd, selaku pendiri Ikatan Guru Olahraga Nasional (IGORNAS), menegaskan pentingnya peran guru olahraga sebagai garda terdepan dalam menghadapi tantangan perkembangan era digital terhadap anak-anak usia sekolah, terutama dalam hal penurunan aktivitas fisik.

Menurut Jaka, kemajuan teknologi digital yang tidak diimbangi dengan budaya gerak justru menjadi ancaman terhadap kebugaran dan kesehatan generasi muda. Ia menyoroti fenomena kecanduan gawai (gadget) pada anak, yang menggeser minat mereka dari aktivitas fisik ke permainan virtual.

“Kalau dulu anak-anak pulang sekolah masih aktif bermain fisik, sekarang mereka lebih memilih bermain di layar. Ini jadi tantangan besar bagi guru olahraga untuk ‘memaksa’ dalam arti positif, agar anak-anak mau bergerak,” ujar Jaka.

Menyikapi era digital, Jaka menilai bahwa pendekatan pendidikan harus menyesuaikan perkembangan zaman tanpa mengabaikan aspek fisik siswa. Ia mengapresiasi program “Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat” yang diinisiasi Kemendikbudristek, di mana salah satu kebiasaannya adalah berolahraga secara rutin.

Program ini, kata Jaka, sejalan dengan profil lulusan dalam Kurikulum Merdeka, yang juga menekankan pentingnya keseimbangan fisik, mental, dan karakter.

Jaka juga mengusulkan agar tes kebugaran jasmani menjadi bagian dari penilaian di sekolah. Ia berharap data hasil tes ini bisa terintegrasi ke sistem nasional seperti Dapodik (Data Pokok Pendidikan) atau Rapor Pendidikan.

“Kalau ada laporan kebugaran jasmani siswa secara nasional, guru-guru olahraga akan termotivasi untuk terus memantau dan meningkatkan kebugaran siswanya,” jelasnya.

Ia menambahkan, data tersebut tidak hanya berguna untuk mengevaluasi kondisi fisik siswa, tapi juga sebagai dasar treatment atau pembinaan lebih lanjut.

Lebih lanjut, Jaka menekankan bahwa peran guru olahraga tidak boleh terbatas hanya pada jam pelajaran intrakurikuler. Guru olahraga harus mampu membangun kebiasaan dan minat siswa untuk terus bergerak bahkan di luar jam sekolah, termasuk melalui kegiatan kokurikuler atau ekstrakurikuler.

“Kalau anak sudah senang bergerak, dia akan sehat. Dari sehat, bisa berkembang menjadi bugar. Dan dari bugar, terbuka peluang menjadi atlet. Ini siklus pembinaan yang dimulai dari guru olahraga,” tambahnya.

Jaka menyimpulkan bahwa budaya gerak harus menjadi pondasi utama dalam membentuk generasi emas Indonesia, apalagi menjelang visi Indonesia Emas 2045. Menurutnya, guru olahraga memiliki peran penting dalam menciptakan budaya tersebut di sekolah-sekolah.

“Olahraga maya seperti e-sports memang punya tempat, tapi olahraga fisik adalah kebutuhan dasar manusia. Kita harus menyeimbangkan keduanya, dan di sinilah guru olahraga menjadi ujung tombak,” pungkasnya.

Continue Reading

Metro

Eric Saputra,S.Sos.MM Owner Klinik Fakhira Group Hadiri Acara Pameran Haji, Umroh, Halal Tour, Finansial UMKM SEPTHINDO EXPO 2025

Published

on

By

Jakarta, – Pameran Haji, Umroh, Halal Tour, Finansial UMKM SEPTHINDO EXPO 2025. Merupakan wadah kolaborasi antar pelaku industri pariwisata, institusi dan UMKM dalam berbagai sektor digelar The Ballroom Hotel Aryaduta Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (09/08/25). Menyajikan talkshow inspiratif Bincang Budaya & UMKM, Bincang Haji dan Bincang Bisnis bersama Kementerian Kebudayaan, BPH (Badan Penyelenggara Haji), BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional), Ajik Krisna (Pengusaha Nasional) dan tokoh-tokoh nasional lainnya.

Eric Saputra,S.Sos.MM selaku Owner Klinik Fakhira Group mengucapkan terima kasih banyak atas kontribusi teman-teman buat acara SEPTHINDO EXPO 2025. Ini adalah momentum bertemunya antara perusahaan-perusahaan travel dengan calon jamaah-jamaah berangkat Haji ke tanah suci untuk bisa semakin memudahkan untuk dipertemukan dan mempercepat proses cita-cita mulia ke Mekkah dan Madinah.

Eric Saputra mengatakan untuk Para Calon Jamaah Haji maupun Umroh sudah menjadi kewajiban dari kita semua dan Pemerintah untuk dilakukan vaksinasi. Yaitu vaksinasi meningitis, Alhamdulillah Klinik Fakhira sudah bekerja sama dengan beberapa travel. Sudah ditunjuk oleh Kementerian Kesehatan RI untuk menjadi representatifnya Pemerintah dalam hal ini untuk menerbitkan atau melayani suntik vaksinasi dan menerbitkan buku ICV baik yang manual maupun elektronik.

Eric Saputra menambahkan jika sesuai dengan arahan Badan Haji bahwa kebanyakan yang berangkat Haji maupun Umroh banyak para orang yang sudah lanjut usia. Terutama yang berangkat Umroh itu adalah mereka yang dalam masa tunggu Haji. Oleh karena itu kami Klinik Fakhira Group mengambil peranan dalam rangka ikut menjaga kesehatan Calon Jamaah Haji maupun Jamaah Umroh. Kita ada fasilitas namanya Konsul secara online maupun offline pada saat manasik maupun pada saat mereka berangkat Umroh di Tanah Suci Mekkah maupun Madinah. Ini keunggulan kita buat yang tertarik untuk bekerjasama baik para pemilik travel dan Jamaah untuk mengambil momentum ini jadi contoh bagaimana caranya jika mau berangkat tapi bisa mengatur masa menstruasi. Karena sayang jika sudah disana ternyata mens jadi tidak bisa.

“Kedepannya acara ini tidak hanya momentum sekali, tentu harus berkelanjutan karena momentum bertemunya B2B maupun bisnis ke masyarakat. Jadi memang pasien kita menyebutnya, Jamaah Pemilik Travel menyebutnya memang harus senantiasa dibina dan diperhatikan secara terus-menerus terutama mereka yang berada pada usia lanjut,” harapnya Eric Saputra.

KLINIK FAKHIRA GRUP

“Solusi Kesehatan Ramah & Terjangkau Klinik Fakhira Grup adalah jaringan klinik kesehatan yang telah berkembang pesat dengan 6 cabang strategis di Jakarta dan Bekasi, menawarkan pelayanan medis komprehensif seperti:

» Dokter Umum & Dokter Kandungan
» Spesialis Penyakit Dalam
» Spesialis Anak
» Dokter Gigi
» Fisioterapi
» Pemeriksaan Laboratorium
» Layanan Kebidanan
» Layanan Homecare

Visi:
Menjadi salah satu klinik kebanggaan yang berada di wilyah DKI Jakarta dan sekitarnya.

Misi:
»Melayani masyarakat yang memerlukan pelayanan kesehatan dengan biaya terjangkau memberikan dampak positif bagi kesehatan.

» Meningkatkan sarang dan prasarana serta profesionalitas tenaga medis dan non medis

» Meningkatkan wawasan serta karyawan.

Medical Check Up  HAJI & UMROH

Persiapan sehat untuk ibadah yang khusyuk! Lakukan pemeriksaan kesehatan menyeluruh sebelum berangkat Haji atau Umroh bersama kami.

Layanan Pemeriksaan:
» Pemeriksaan fisik lengkap oleh dokter
» Cek tekanan darah, nadi, dan suhu tubuh
» Pemeriksaan laboratorium (Darah Lengkap, Gula Darah, Kolesterol, dll)
» Rontgen Dada (jika dibutuhkan)
» EKG (rekam jantung)
» Surat Keterangan Sehat dan Layak Terbang

– Bisa untuk perorangan atau rombongan
– Hasil cepat & akurat
– Lokasi strategis di Jakarta Selatan
– Tersedia juga layanan tambahan vaksin meningitis

Continue Reading

Metro

Hasana Fandi Hadiri Acara Pameran Haji, Umroh, Halal Tour, Finansial UMKM SEPTHINDO EXPO Tahun 2025

Published

on

By

Jakarta, — SEPTHINDO EXPO Tahun 2025. menggelar Pameran Haji, Umroh, Halal Tour, Finansial dan UMKM yang menjadi wadah kolaborasi antar pelaku industri pariwisata, institusi dan UMKM dalam berbagai sektor untuk membangun jejaring dan sinergi berkelanjutan.

Selain itu memberikan ruang promosi yang luas bagi produk unggulan dan jasa dari berbagai daerah, guna meningkatkan daya saing lokal.

Dan menyajikan talkshow inspiratif Bincang Budaya & UMKM, Bincang Haji dan Bincang Bisnis bersama Kementerian Kebudayaan, BPH (Badan Penyelenggara Haji), BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional), wakil walikota Tanggerang Maryono Hasan, Ajik Krisna (Pengusaha Nasional) dan tokoh-tokoh nasional lainnya. Acara ini di selenggarakan  pada Sabtu, 09 Agustus 2025, bertempat The Ballroom Hotel Aryaduta Menteng, Jakarta Pusat.

Dalam wawancara awak media Hasana Fandi menyampaikan badan penyelenggara haji itu diberikan mandat untuk menyiapkan penyelenggaraan Haji dan Umroh. Mandat ini akan didapatkan seiring dengan perubahan atau revisi undang-undang.

“Saat ini memang, penyelenggara Haji masih kewenangannya di kementerian agama dan prose-proses pengkalihan, itu menunggu selesainya revisi undang-undang, begitu revisi undang-undang diselesaikan maka kewenangan Penyelenggaraan Haji dan Umroh itu masuk kebadan Penyelenggara Haji.”ujarnya

Nantinya kami akan beropstimal mungkin bekerjasama dengan seluruh stakeholder per hajian baik itu PTHU maupun PHK, KBHU dan segala macamnya untuk peningkatan kualitas  Penyelenggara Haji dan Umroh.

Acara seperti ini memang penting untuk menghubungkan stakeholder, mempertemukan antara pelaku usaha dengan travel, dan kemudian lebih besar lagi misalnya dengan hotel, penerbangan, itu kan semuanya sistem utuh dari Penyelenggara Haji dan Umroh.”tutupnya

Continue Reading

Metro

Ajik Krisna (Gusti Ngurah Anom) Owner Krisna Oleh-Oleh Bali Hadiri Acara Pameran Haji, Umroh, Halal Tour, Finansial UMKM SEPTHINDO EXPO2025

Published

on

By

Jakarta – Pameran Haji, Umroh, Halal Tour, Finansial UMKM SEPTHINDO EXPO 2025. Merupakan wadah kolaborasi antar pelaku industri pariwisata, institusi dan UMKM dalam berbagai sektor digelar The Ballroom Hotel Aryaduta Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (09/08/25).

Menyajikan talkshow inspiratif Bincang Budaya & UMKM, Bincang Haji dan Bincang Bisnis bersama Kementerian Kebudayaan, BPH (Badan Penyelenggara Haji), BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional), Ajik Krisna (Pengusaha Nasional) dan tokoh-tokoh nasional lainnya.

Ajik Krisna (Gusti Ngurah Anom) selaku Owner Krisna Oleh-Oleh Bali menjelaskan bahwa dirinya pernah mengisi seminar sebagai pembicarai di berbagai Kabupaten/Kota. Permintaan pembukaan outlet di berbagai Provinsi juga banyak. Tentunya berbicara oleh-oleh bisa dibawa ke daerah lain. Kalaupun dibuka ditempat lain itu tidak sama dengan Bali. Karena berbicara Bali kita ada 5 ribu item. Kalau keluar Bali hanya bisa cemilan saja karena kalau di Bali itu pariwisata. Artinya daya beli tinggi dan target marketnya banyak.

Ajik Krisna selalu berbisnis dengan hati. Artinya segala sesuatu saya harus bisa membantu siapapun, begitu ada rezeki kita bagikan. Kebetulan karena pandemi kita melihat ada beberapa anak-anak disabilitas sekitar 1-2 orang dicoba untuk mengurus cleaning service. Ternyata setelah dicoba dan dievaluasi ternyata anak-anak disabilitas lebih rajin dibandingkan anak normal. Begitu kita buka pabrik pada tahun 2020 Pabrik Pie Susu Ajik yang sekarang ada 14 Varian. Jumlah karyawan kami di Bali ada 300 orang.

Kita utamakan anak-anak difabel. Tapi yang melamar tidak banyak, artinya persentasinya masih banyak anak normal. Untuk ukuran Krisna itu sudah banyak untuk menerima anak-anak disabilitas karena aturan Pemerintah itu wajib 2% menampung anak-anak disabilitas. Sedangkan kalau swasta itu wajib minimal 1%. Sedangkan Krisna kalau dihitung dengan jumlah karyawan sekarang sudah hampir 5%.

Ajik Krisna berterima kasih karena sudah kedua kalinya diundang SEPTHINDO. Pertama di Hotel Aston Bali, dan kedua disini di Hotel Aryaduta Menteng Jakarta. Banyak UMKM yang ada disini dan tentunya target pasarnya banyak. Disini ada beberapa produk koper dari UMKM itu tempat dan penjualannya sangat bagus. Harusnya mendapatkan lokasi penjualan yang bagus seperti di Bandara.

“Terkait skill keterampilan saya hanya SD dan SMP, ilmu juga tidak punya tetapi ilmunya adalah tulus, kerja keras dan tidak banyak beda pendapat. Saat pandemi saya tidak punya skill buat kue. Tetapi begitu pandemi saya melihat ada beberapa jajanan pasar itu rame. Saya penasaran apa kelebihannya. Biasanya kalau tempat makan ramai itu enak. Dari situ saya cari Chef orang Chinese yang di Jogja, begitu saya ketemu saya tanya apakah bisa buat pie susu, bakpia dan pie kukus. Akhirnya dia bisa buat dan kita kerja sama. Kita tidak bisa bekerja sendiri, kita harus berkolaborasi,” tambahnya Ajik.

Ajik Krisna berpesan kepada teman-teman UMKM SEPTHINDO semoga kedepannya acara yang ketiga dibuat di Bali, nanti kita jamu makan siang dan malam.

Continue Reading

Trending