Connect with us

Metro

HIPPINDO Gelar Acara Indonesia Retail Summit 2023

Published

on

Jakarta, 15 Agustus 2023 – Anne Patricia Sutanto sebagai Ketua Indonesia Retail Summit 2023 seusai membuka Indonesia Retail Summit 2023 yang digelar 2 hari (14 & 15 Agustus 2023) di Hotel Pulman Central Park Jakarta, saat ditemui awak Media Online mengatakan ; “HIPPINDO adalah himpunan yang merupakan ekosistem dari supplier, produsen maupun dari ekosistem logistik sehingga masyarakat Indonesia bisa memahami bagaimana ekosistemnya yang mereka beli yang ada di mal dan luar mal, bagaimana produksi barang dan penyediaan jasa itu berinteraksi. Kita ingin menjaring juga untuk UMKM-UMKM dibawah HIPPINDO untuk bisa bersinergi dengan industri maupun retailer yang sudah mumpuni sehingga mereka mendapatkan kesempatan yang sama begitu juga dengan barang-barang impor.

HIPPINDO bisa juga berkolaborasi antara domestik dan impor, karena himpunan retail ini fokusnya adalah bagaimana konsumen Indonesia memilih produk-produk di Indonesia. Adapun Produk made in Indonesia untuk kita siapkan supaya kita bisa naik kelas atau memberikan nilai tambah untuk konsumen Indonesia dari Produsen Indonesia maupun kita bisa berkolaborasi dengan ASEAN maupun diluar ASEAN, dengan tujuan agar kita bisa meningkatkan kompetitif supaya konsumen Indonesia tidak perlu membeli barang luar negeri yang masuk ke Indonesia dan mendingan beli di Indonesia sehingga Pajak Pertambahan Nilai itu Indonesia yang menikmati bukan yang di luar negeri. Kalau kita sama-sama membayar pajak dengan baik, yang menikmati juga konsumen Indonesia maupun masyarakat Indonesia.

HIPPINDO itu bukan pro kiri atau kanan tapi pro Konsumen Indonesia, karena peretail disini yang bisa membuat kita makmur itu konsumen Indonesia. Seandainya kalau konsumen di Indonesia lari ke luar negeri dan beli barang di luar negeri berarti fungsi HIPPIMDO tidak lengkap karena tidak bisa memfasilitasi konsumen Indonesia untuk mendapatkan produk-produknya yang mereka butuhkan di Indonesia.

Kita juga ingin produsen Indonesia belajar banyak dari produsen luar negari agar kita bisa menjual tidak hanya di Indonesia saja tapi bisa menjual di luar negeri. Karena kalau standar kita naik, otomatis kita marketnya lebih besar bukan hanya 270 juta penduduk Indonesia, mungkin juga ASEAN dan dunia.

Targetnya kita ingin semua masyarakat Indonesia yang di retail ini bisa melihat bagaimana kita berkolaborasi dengan ekosistem HIPPINDO, sehingga dalam rangka memberikan kepuasan pelanggan untuk ekosistem konsumen Indonesia benar-benar kita bisa efektif, efisien dan juga konsumen Indonesia merasakan value atau nilai yang memang setara dengan harga daya belinya sehingga inflasi bisa terjaga dan kualitas hidup kita juga terjaga, itulah konsistensi dari ekosistem HIPPINDO. Sebagai contoh kita berkolaborasi HIPPINDO dengan Asosiasi Matahari Supplier Clubs yang otomatis juga dikurasi untuk produk yang masuk Matahari karna Matahari itu konsumennya banyak dari Indonesia yang otomatis kalau laku sudah pasti sudah terkurasi. Seperti juga Misalnya di booth Supplier Indonesia di tampilkan disini karena kita ingin para pelaku produsen maupun orang yang mau masuk ke Indonesia melalui suplai Indonesia agar bisa dipakai konsumen Indonesia.

Jadi harapan kita diacara Indonesia Retail Summit yang kedua ini dimana tahun lalu dibulan Agustus 2022 yang diadakan di Sarinah, tahun ini di Hotel Pullman Central Park adalah karena kita ingin menjaring lebih banyak komunitas dan kita sebagai bagian dari HIPPINDO adalah bagaimana satu sama lain stakeholder didalam penyedia konsumen Indonesia bisa berkolaborasi dan semuanya sama-sama bisa mensejahterahkan bukan hanya konsumen tapi juga stakeholdernya.

Di hari pertama acara kita banyak mengundang regulator atau yang besar-besar untuk aktif berpartisipasi sehingga sharing pengalaman, kesulitan, juga kalau ada pertanyaan-pertanyaan kita juga bisa membantu untuk mengkolaborasikan terutama Pemerintah juga melihat secara pragmatis industri retail kita.

Bila melihat dari point of view mengapa pemerintah membuat regulasi seperti itu yaitu lebih ke arah dialog antara Pemerintah dengan investor industri retail. Dan dihari kedua besok acara dibuka dengan dasar ASEAN Retail Summit dimana kita juga mengundang dari Malaysia maupun Dubes Filiphina untuk sama-sama melihat bahwa ini bukan hanya Indonesia tapi ASEAN sebagai pertumbuhan episentrum. Kita juga ingin produsen Indonesia belajar dari keberhasilan beberapa negara yang sudah berhasil mengeluarkan produk-produknya ke luar ASEAN,” tutupnya.

Continue Reading

Metro

Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Gelar Halal Bihalal & Silaturahmi Tokoh Bangsa Tema “Merawat Kebangsaan Melalui Peran Cendekiawan : Iman, Ilmu Dan Integritas Dalam Membangun Indonesia”

Published

on

By

Jakarta – Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) menggadakan Halal Bihalal & Silaturahmi Tokoh Bangsa dengan tema “Merawat Kebangsaan Melalui Peran Cendekiawan : Iman, Ilmu Dan Integritas Dalam Membangun Indonesia” di Gedung Kementerian Agama RI Jakarta pada hari Senin, 5 Mei 2025.

Diharidi oleh Nasarudin Umar (Menteri Agama), Riza Patria (Wamen Menteri Desa) dan hadir juga para tokoh bangsa dan cendekiawan ICMI seperti Jimly Asshiddiqie, Marwah Daud, jajaran Pengurus Pusat ICMI, serta pengurus Orwil dan Orda ICMI, penyanyi religi Haddad Alwi serta qori internasional Ustaz Syamsuri Firdaus.

Ketua Umum ICMI Prof Arif Satria menyampaikan dalam Berbagai bahwa pencapaian ICMI dalam program periode 2021-2026 yang cukup signifikan dan padat, di mana hal ini bagian dari pengamalan konsep ulul albab dalam Al-Quran.

Kami telah menyelesaikan pembangunan dan rekonstruksi Gedung ICMI Center, Pembangunan Masjid dan Pondok Pesantren ICMI, Pembenahan database anggota ICMI, Laziz ICMI, Pokja Beasiswa ICMI, Pembentukan Halal Center, Pembentukan Pokja Pangan dan Koperasi, Pembangunan dan Pembinaan Desa Cendekia ICMI, Pembentukan Badan Reaksi Cepat (Baret ICMI), Penerbitan Jurnal Ulumul Quran serta Dialektika ICMI,” jelasnya.

Cendekiawan Muslim juga ditantang untuk mengatasi dampak perkembangan AI dan perubahan iklim dunia yang sangat berpengaruh bagi kehidupan umat manusia.

Menteri Agama (Menag) Nasarudin Umar dalam berbagainya secara khusus meminta kepada Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) agar membantu Kementerian Agama (Kemenag) dalam mewujudkan trilogi kerukunan antarumat beragama di Indonesia, dengan segenap ilmu pengetahuan yang dimilikinya.

“Trilogi kerukunan itu adalah antara sesama umat Islam maupun kepada pemeluk agama lain, juga antara manusia dan alam semesta dan alam semesta kepada Tuhan, itu haruslah selaras agar terwujudnya kerukunan, dan saya anggota ICMI mampu melakukannya.

Kita bersyukur, Muslim menjadi di Indonesia meski tidak ada seorang Nabi yang dibesarkan di Indonesia namun pengamalan Islam cukup baik dan mayoritas penduduknya beragama Islam yang cukup dibimbing oleh ustadz dan ulama,” jelasnya.

Rasa syukur itu juga didasari karena Indonesia mampu menghindari suasana sebagai pusat konflik, meski memiliki beragam budaya dan bahasa “Karena itu, saya tekankan agar kita bersyukur menjadi Muslim di Indonesia,” tutupnya.

 

Continue Reading

Metro

UKM Forum Diskusi ilmiah Mahasiswa Fakultas Hukum Univesitas Kristen Indonesia Gelar Seminar Nasional

Published

on

By

Jakarta – UKM Forum Diskusi ilmiah Mahasiswa Fakultas Hukum Univesitas Kristen Indonesia Gelar Seminar Nasional, di Aula Gedung AB UKI. Senin (5/5/2025)

Continue Reading

Metro

Klub Pelayanan Siswa Strings in Action Bekerja Sama Dengan Make-A-Wish Foundation Indonesia Gelar Konser Amal “The Gift of Music”

Published

on

By

Jakarta, 4 Mei 2025 — Konser Musik Amal ini diselenggarakan oleh klub pelayanan siswa Strings in Action bekerja sama dengan Make-A-Wish Foundation Indonesia, dan mempertemukan para musisi SMA JIS dengan lebih dari 50 anak dari panti asuhan Kasih Mandiri, Abigail, dan Pondok Taruna yang tampil bersama setelah menjalani berbulan-bulan latihan, pembelajaran musik, dan pertumbuhan bersama.

Suasana Jakarta Intercultural School (JIS) dipenuhi dengan kegembiraan, harmoni, dan emosi yang mendalam dalam konser amal kolaboratif bertajuk “The Gift of Music” yang digelar pada Minggu, 4 Mei 2025.

Lebih dari sekadar pertunjukan musik, acara ini menjadi bukti nyata akan kekuatan transformatif musik dan pendampingan.

“Selama beberapa bulan terakhir, kami menghabiskan banyak sore duduk berdampingan dengan anak-anak—membantu mereka memahami posisi jari, membaca partitur bersama, dan menyemangati mereka di setiap nada yang meleset hingga keberhasilan yang mengharukan,” ujar Stella Marsha Widodo, pemimpin siswa klub Strings in Action.

“Banyak dari mereka yang belum pernah memegang alat musik sebelumnya. Melihat mereka tampil dengan penuh kegembiraan dan kegembiraan adalah pengalaman paling berkesan yang pernah saya alami.”

Didirikan pada tahun 2015, Strings in Action adalah inisiatif yang dipimpin oleh siswa dan menyediakan pendidikan musik gratis bagi anak-anak dari komunitas yang kurang beruntung.

Di JIS, klub ini mengundang anak-anak dari panti asuhan mitra untuk datang ke kampus setiap minggu dan mengikuti sesi pelatihan langsung dalam memainkan biola, viola, dan cello. Sesi ini tidak hanya fokus pada keterampilan bermusik, tetapi juga membangun kepercayaan diri, persahabatan, dan semangat belajar dalam lingkungan yang hangat dan mendukung.

Para pemimpin klub saat ini—Abelando Susiarjo, Marsha Widodo, dan Kieran Hudaya—telah memperluas jangkauan dan dampak program ini dalam komunitas sekolah.

Repertoar konser menampilkan perpaduan dinamis antara karya klasik, kontemporer, dan lagu-lagu Indonesia, dengan penampilan dari ansambel gesek maupun tiup yang diputar selaras bersama para mitra pelayanan mereka.

Salah satu momen paling menyentuh malam itu adalah ketika Almira, seorang anak berusia 11 tahun yang mengidap penyakit kritis, naik ke
panggung untuk bernyanyi—menghidupkan mimpinya melalui dukungan dari Make-A-Wish Indonesia.

Penampilannya membuat banyak hadirin meneteskan air mata dan menjadi pengingat kuat akan makna mendalam dari malam itu.

Yandri Enang, Direktur Musik sekaligus pembimbing program, menekankan nilai jangka panjang dari inisiatif ini, “Konser ini mengingatkan kita bahwa musik bukan hanya soal teknik—melainkan soal rasa memiliki. Musik menumbuhkan rasa percaya diri, fokus, gembira, dan yang penting, menciptakan ruang di mana anak-anak merasa dilihat, didukung, dan dihargai.”

Hasil dari konser ini akan digunakan untuk mendukung program outreach musik Strings in Action dan memperluas inisiatif ini dengan membeli lebih banyak alat musik gesek bagi anak-anak panti asuhan.

Saat nada terakhir mengalun, The Gift of Music telah menjelma menjadi lebih dari sekadar konser—ia menjadi bukti nyata akan kekuatan musik dalam menghancurkan sekat-sekat sosial, membentuk persahabatan, dan menguatkan harapan.

Di dunia yang kerap terbelah, malam itu mengingatkan kita bahwa musik adalah salah satu anugerah langka yang benar-benar mampu menyatukan manusia—satu nada, satu anak, dan satu lagu bersama dalam kebersamaan.

Continue Reading

Trending