Connect with us

Metro

LOMBA CIPTA PUISI DAN BACA PUISI PIALA HB. JASSIN 2019

Published

on

JAKARTA – Bengkel Deklamasi Jakarta dan Pusat Dokumentasi Sastra HB. Jassin dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Pemerintah Propinsi DKI Jakarta menggelar Lomba Cipta Puisi, Lomba Baca Puisi dan Diskusi Puisi Piala HB Jassin 2019 dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda, pada 17 – 18 Oktober 2019, di Teater Kecil, Taman Ismail Marzuki, Jakarta.

Lomba Cipta Puisi dan Baca Puisi serta Diskusi Puisi ini, bertujuan untuk menumbuh-kembangkan dan meningkatkan minat, bakat dan kecintaan dalam bidang Penciptaan Puisi, Pembacaan Puisi dan Diskusi Puisi. Dalam rangka upaya memasyarakatkan puisi ke kalangan yang lebih luas. Juga untuk meningkatkan daya Literasi masyarakat luas.

Lomba terbuka bagi pemuda, mahasiswa, karyawan dan masyarakat umum di seluruh penjuru Tanah Air. Berusia 18 tahun ke atas. Pemenang lomba dibedakan antara pemenang pria dan wanita. Pemenang lomba mendapatkan piala bergilir HB Jassin, Piala tetap dan uang tunai. Khusus Untuk Lomba Membaca Puisi, peserta diwajibkan melampirkan Sertifikat Pemenang Juara 1, 2 atau 3 dari Suatu Lomba Baca Puisi.
Lomba Baca Puisi Para Juara di Piala HB. Jassin 2019.

Untuk Lomba Cipta Puisi, Naskah Puisi menggunkan bahasa Indonesia, merupakan karya orsinil/tidak plagiat dan belum pernah dipublikasikan. ini untuk Lomba Cipta Puisi. Untuk Lomba Baca Puisi, Panitia menyiapkan materi Puisi – Puisi karya para penyair-penyair terkemuka Indonesia. Membaca Puisi Wajib dan Puisi Pilihan.

Abrory A. Djabbar, S.H sebagai Ketua Yayasan HB Jassin sekaligua sebagai Ketua Baraka Law Office.

Abrory A. Djabbar, S.H sebagai Ketua Yayasan HB Jassin sekaligua sebagai Ketua Baraka Law Office, mengatakan bahwa, “acara lomba baca puisi, lomba cipta menulis puisi dimana sempat vakum selama beberapa tahun terakhir tahun 2013 dan baru kali ini diselenggarakan kembali. ” Ujarnya.

Continue Reading
6 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Metro

FWJ Indonesia Buka Suara Soal Viral RSUD Sekayu, Ini Penjelasannya

Published

on

By

TANGERANG – Viralnya tuduhan terhadap Ismet Saputra Wijaya anak kandung dari pasien Rita Binti Yarob dengan salah seorang Dokter RSUD Sekayu Musi Banyuasin, Syahpri Putra Wangsa, pada Selasa, 12 Agustus 2025 lalu telah menimbulkan kegaduhan isu Nasional. Hal itu dikatakan Ketua Umum Forum Wartawan Jaya (FWJ) Indonesia, Mustofa Hadi Karya, atau yang biasa disapa Opan dalam konferensi pers nya di Tangerang Indonesia, Selasa (19/8/2025).

Konferensi pers dengan tema “Mengubur Opini Liar, Ungkap Kebenaran” ini mengundang banyak pertanyaan guna memberikan edukasi dan kajian ril. Ia menjelaskan, peristiwa yang terjadi di RSUD Sekayu pada 12 Agustus 2025 merupakan bentuk kepedulian dan keprihatinan bersama. Bahkan kata Opan, viralnya perkara RSUD Sekayu itu melebihi dari kasus dugaan ijazah palsunya Jokowi.

“Banyak pihak ikut terlibat membangun opini-opini liar dan statement yang kurang bijak sehingga membangunkan narasi-narasi tak elok untuk mendorong situasi semakin memanas,” ucap Opan dalam konferensi Pers.

Dia juga menyayangkan statement serta opini yang dibangun Menteri Kesehatan RI, pengurus Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Pejabat publik wilayah Banyuasin Sumsel, dan tokoh-tokoh lainnya dengan melakukan tuduhan tak objektif dalam perkara itu.

“Ini akan menjadi tontonan publik yang buruk. No Viral No Justice…, apakah itu yang diharapkan RSUD Sekayu bersama Syahpri Putra Wangsa dan para pengikut-pengikut lainnya yang terlibat dalam membangun narasi sepihak?”, singgungnya.

Opan menyebut ada gelombang dan upaya besar pihak-pihak lain mengambil moment dari insiden itu sebagai bentuk muatan pemulihan nama baik RSUD Sekayu maupun pencitraan pejabat publik lainnya.

“Ini dugaan kami ya. Dugaan itu dalam dunia jurnalistik kami sah-sah saja loh. Kami menduga ada tuntunan arah kanan dan arah kiri untuk pencitraan pejabat publik, IDI dan terkhusus RSUD Sekayu yang memang selama ini diduga kuat tidak menjalankan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan akhirnya memutar balikan fakta keadaan. Istilah lainnya ‘Aji Mumpung’ kali yeeee,” beber Opan.

Dia melihat dalam perkara antara Syahpri Putra Wangsa dengan Ismet Saputra Wijaya anak kandung pasien yang bernama Rita binti Yarob ini harus didudukan dengan bijak dan objektif. Opan menekankan persoalan tersebut menjadi liar jika tidak dilihat dengan kaca mata 2 sisi yang berbeda untuk dijadikan satu kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan agar publik memahami dan tidak menuding salah satunya menjadi tersudut bersalah.

Dalam keterangannya, Opan membenarkan Ismet Saputra Wijaya merupakan salah seorang jurnalis dari portal media online metromedianews.co, sekaligus anggota dan pengurus resmi organisasinya di Kordinator Wilayah (Korwil) Jakarta Barat sejak 3 tahun lalu, dan sampai saat ini masih tercatat sebagai anggota aktif di FWJ Indonesia.

*Ditanyakan SOP RSUD Sekayu Berujung Insiden, Siapa Awalnya yang Mengunggah Video Hingga Viral*

Berawal dari perseteruan antara keluarga pasien dan pihak RSUD Sekayu, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, mencuat ke ranah publik setelah sebuah video diunggah oleh seseorang di sosial media Facebook dan Instagram pasca kejadian diruang leban Isolasi VIP RSUD Sekayu pada 12 Agustus 2025.

Video tersebut menampilkan seorang dokter spesialis penyakit dalam yang bernama dr. Syahpri Putra Wangsa yang diduga mengalami intimidasi dari keluarga pasien lansia terkait diagnosis medis yang dipertanyakan keabsahannya.

Dalam tayangan tersebut, terlihat adanya desakan dari pihak keluarga pasien agar sang dokter membuka masker. Hal itu diungkapkannya sebagai tindakan yang ditenggarai bentuk tekanan emosional akibat ketidakjelasan SOP dari hasil laboratorium terhadap dugaan penyakit TBC yang diderita pasien (ibu Rita-red). Namun pada hasil akhir pasca kejadian antara keluarga pasien ibu Rita binti Yarob dengan dr. Syahpri Putra Wangsa terbit hasil lab dari RSUD Sekayu yang disebutkan bahwa ibu Rita negatif TBC.

“Ismet tadi menyampaikan bahwa tindakan tersebut dilakukan dalam kondisi psikis yang penuh tekanan dan kekecewaan terhadap layanan medis yang diterima. Pihak keluarga pasien menunggu hasil pemeriksaan medis sejak 8 Agustus hingga 12 Agustus 2025. Itu artinya 4 hari keluarga pasien menunggu kepastian status penyakit pasien,” ujarnya.

Menurut Opan, viralnya nama dr. Syahpri bukanlah inisiatif dari pihak keluarga pasien, melainkan dipicu oleh unggahan video yang berasal dari akun media sosial “Mimin Sekayu”, yang diduga terafiliasi dengan pihak rumah sakit.

Sementara itu salah satu dewan pendiri sekaligus Advokat FWJ Indonesia, Daniel Minggu, SH., menegaskan dalam berbagai poin hasil perkembangan investigasi. Daniel menyatakan pihak keluarga pasien telah meminta akses rekaman CCTV di ruang isolasi saat insiden terjadi. Namun melalui pesan WhatsApp pribadi keluarga pasien dengan pihak RSUD Sekayu menyebut rekaman CCTV pada kejadian itu tersambar petir. Tentunya penjelasan tersebut memunculkan banyak pertanyaan mengingat kronologis kejadian adanya rekaman CCTV di peristiwa itu yang akan mengungkap kebenaran hilang tersambar petir.

“Jika benar CCTV tersambar petir, ini adalah bentuk kegagalan sistem keamanan dan transparansi yang mencoreng prinsip-prinsip manajemen rumah sakit modern. Hal ini semestinya menjadi objek penyelidikan serius oleh kepolisian sesuai prinsip ‘Presisi’ yang digaungkan oleh Polri,” ungkapnya.

Daniel menekankan pentingnya pembuktian secara ilmiah dan tidak berdasarkan asumsi atau pernyataan sepihak. Ia menyoroti bahwa penegakan hukum tidak boleh bergantung pada viralitas semata, tetapi harus mengedepankan asas Kepastian, Keadilan, dan Kemanfaatan Hukum (KKM).

Di sisi lain, terdapat upaya mediasi yang sudah dilakukan antara pihak keluarga pasien dan RSUD Sekayu, termasuk dengan dr. Syahpri sendiri. Dalam mediasi tersebut, kedua pihak sepakat agar insiden tidak dipublikasikan atau di viralkan. Namun demikian, munculnya video di sosial media facebook dan IG secara tiba-tiba, yang diduga berasal dari pihak internal RSUD Sekayu dan akhirnya memantik polemik lebih luas.

FWJ Indonesia menegaskan bahwa unggahan video secara sepihak dapat dikategorikan sebagai pelanggaran terhadap Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE), khususnya jika terbukti bahwa pengunggahan tersebut dilakukan dengan maksud memprovokasi serta memperkeruh suasana atau mendiskreditkan pihak-pihak tertentu.

Apabila pihak keluarga pasien, termasuk anggota organisasi kewartawanan, akhirnya dikenakan sanksi hukum atas tindakan yang belum tentu menjadi pemicu utama, maka hal tersebut dianggap sebagai bentuk kriminalisasi profesi dan pengabaian terhadap prinsip hukum yang berkeadilan.

Daniel Minggu juga menyoroti kualitas layanan RSUD Sekayu yang dianggap tidak mencerminkan pelayanan kelas VIP, meskipun pasien telah membayar biaya perawatan secara pribadi sebesar Rp9 jutaan. Menurutnya, tidak adanya surat keterangan medis atau hasil laboratorium yang diserahkan kepada keluarga pasien merupakan pelanggaran terhadap hak pasien sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Kesehatan.

“Jika ruang VIP saja pelayanannya tidak profesional dan transparan, bagaimana dengan pasien BPJS kelas tiga?” tanya Daniel dalam konferensi pers nya.

Menutup pernyataan publik, Dewan Pimpinan Pusat FWJ Indonesia menyinggung tegas kepada Menteri Kesehatan Republik Indonesia, pejabat publik Banyuasin, pengurus IDI, kepala RSUD Sekayu, para pejabat Sumsel lainnya dan para tokoh yang ikut membangun opini tidak elok. Selain itu FWJ Indonesia menyinggung dan mempertanyakan apakah ada indikasi ketidakwarasan Dr. Syahpri Putra Wangsa.

Peristiwa 12 Agustus 2025 di RSUD Sekayu itu mencerminkan kegelisahan publik akan lemahnya pengawasan internal dan eksternal terhadap rumah sakit pemerintah, sekaligus menjadi evaluasi bagi sistem kesehatan Nasional yang belum sepenuhnya berpihak pada hak-hak rakyat serta dasar pasien.

Kasus RSUD Sekayu bukan hanya soal miskomunikasi antara keluarga pasien dan dokter. Ini adalah potret dari masalah pelayanan dan penanganan kesehatan publik, penegakan hukum, etika profesi, hingga tata kelola informasi digital.

Dengan prinsip transparansi, profesionalisme, dan keadilan, semua pihak memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa setiap peristiwa harus dijadikan evaluasi dan pembelajaran untuk memperbaiki sistem secara menyeluruh.

*Munculnya Opini Melibatkan Nama Bupati Musi Banyuasin*

Menanggapi pemberitaan dan isu yang beredar terkait kejadian viral di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), keluarga pasien dengan tegas membantah isu yang menyebutkan bahwa mereka mengaku sebagai kerabat Bupati Musi Banyuasin (Muba) Toha Tohet.

Perwakilan keluarga pasien, Ismet Saputra Wijaya, menyampaikan klarifikasi bahwa mereka tidak pernah sekalipun mengaku atau mengatasnamakan diri sebagai keluarga Bupati Muba. Keluarga menegaskan bahwa mereka datang ke RSUD Sekayu murni sebagai pasien yang membutuhkan pelayanan kesehatan, tanpa membawa nama pihak manapun.

“Kami menolak tegas tuduhan tersebut. Kami hanya masyarakat biasa yang berobat ke RSUD Sekayu, tidak ada pernyataan dari pihak kami yang mengaku sebagai kerabat Bupati,” tegas Putra dalam konferensi pers di Tangerang, Selasa (19/8/2025).

Lebih lanjut, Putra juga meminta semua pihak untuk tidak menyebarkan informasi yang tidak benar karena dapat merugikan pasien dan mencoreng nama baik keluarga maupun pihak lain yang tidak terkait.

Keluarga berharap dengan adanya klarifikasi ini, publik dapat memahami duduk perkara sebenarnya, serta tidak lagi termakan isu atau kabar yang belum jelas kebenarannya.

“Harapan kami, isu ini tidak berlarut-larut. Fokus utama kami adalah kesembuhan pasien dan menjaga nama baik semua pihak, “tandasnya.

*Sumber: Dewan Pimpinan Pusat FWJ Indonesia*

Continue Reading

Metro

50 Tahun Antiseptik Povidone-lodine: Kepercayaan Keluarga Indonesia ke Inovasi Global dengan iNova Pharmaceuticals

Published

on

By

Jakarta – Sahabat Fimela, Betadine bukan hanya produk kesehatan, tapi juga bagian dari keseharian keluarga Indonesia sejak tahun 1975. Dari generasi ke generasi, antiseptik berbahan Povidone-iodine ini menemani momen sederhana dalam merawat luka kecil hingga menjaga kebersihan, menjadikannya pilihan yang lekat di hati masyarakat. di The Westin Jakarta, Kuningan, Selasa (19/8/2025),

Tahun ini menjadi momen istimewa karena Betadine merayakan 50 tahun perjalanannya di Indonesia. Bersama iNova Pharmaceuticals, Betadine meluncurkan kampanye “Unstoppable Stories” sebagai bentuk apresiasi terhadap semangat masyarakat yang tidak pernah berhenti menjaga kesehatan keluarga.

Lebih dari sekadar kampanye, perayaan ini juga menghadirkan video perjalanan 50 tahun, sesi edukasi kesehatan, hingga kolaborasi bersama musisi Yura Yunita. Kehadiran Yura membawa cerita personal tentang kedekatannya dengan Betadine sekaligus mengajak generasi muda untuk melihat perawatan diri sebagai bentuk cinta dan kekuatan dalam menjalani hidup.

Sejak diperkenalkan pada tahun 1975, antiseptik berbahan Povidone-iodine hadir di rumah-rumah Indonesia. Digunakan untuk perawatan luka ringan, aktivitas sekolah, hingga praktik medis, Betadine menjadi solusi yang mudah diakses dan dipercaya lintas generasi.

Dalam perayaan ini, Betadine menghadirkan “Unstoppable Stories” sebagai penghargaan bagi semangat masyarakat yang tak pernah berhenti merawat diri. Kampanye ini berisi cerita inspiratif dari tenaga kesehatan, keluarga, hingga anak muda tentang pentingnya langkah kecil menjaga kesehatan.

Selain itu, Betadine juga meluncurkan video perjalanan 50 tahun, inisiatif inovasi kesehatan, serta menghadirkan sesi inspiratif bersama Yura Yunita dan edukasi kesehatan bersama dr. Gia Pratama

Dan Spira, CEO iNova Pharmaceuticals, menekankan bahwa Indonesia adalah negara dengan semangat kolektif luar biasa. “Kami berkomitmen menghadirkan produk dengan pendekatan yang berfokus pada kebutuhan masyarakat, memberdayakan keluarga Indonesia, serta menghadirkan solusi kesehatan inovatif yang memberikan dampak nyata,” ujarnya.

Sementara itu, Filomena Maiese, Chief Global Brands & Innovation Officer iNova Pharmaceuticals, menambahkan bahwa kekuatan Betadine terletak pada relevansinya secara lokal. “Dengan pendekatan inovatif, kami memastikan solusi kesehatan yang dikembangkan tetap sesuai kebutuhan masyarakat Indonesia.” ujar Filomena Maiese.

dr. Gia Pratama menegaskan bahwa perawatan luka dan kebersihan diri harus dipahami sejak awal. “Antiseptik seperti Povidone-iodine terbukti efektif melawan bakteri, virus, dan jamur. Namun, yang lebih penting adalah bagaimana masyarakat mengerti cara merawat luka sejak awal agar infeksi tidak berkembang,” jelasnya.

Bagi Yura, Betadine bukan sekadar produk, tapi bagian dari hidupnya sejak kecil. “Aku dari kecil udah lekat dengan Betadine ya, antiseptik. Dari kecil mamaku selalu nyiapin Betadine di rumah, di tas, di mobil dan dimana-mana. Karena aku aktif banget, suka olahraga dan nari, pastinya sedia Betadine sebelum terluka-luka. Betadine sudah dekat dan jadi sahabat keluargaku, jadi rasanya bukan hanya produk, tapi sudah jadi kebiasaan dan gaya hidup sehat yang aku terapkan dari kecil hingga sekarang,” ungkap Yura.

Setelah lima dekade perjalanan, Betadine bersama iNova Pharmaceuticals berkomitmen menghadirkan solusi kesehatan yang relevan, inklusif, dan mudah diakses. Dengan kombinasi inovasi global dan pemahaman lokal, Betadine siap menjawab tantangan kesehatan masa depan di Indonesia maupun dunia.

Continue Reading

Metro

Satwika Ary Saputra CEO PT. Inspirasi Kuliner Indonesia & Pendiri Dapur MBG Hadiri Acara Kadin Indonesia Institute Gelar Business Opportunity Tema Meraih Peluang Bisnis Dapur MBG

Published

on

By

Jakarta, – Kadin Indonesia Institute menggelar Business Opportunity dengan tema Meraih Peluang Bisnis Dapur MBG: Kemitraan, Bahan Baku dan Alat Dapur di Menara Kadin Jakarta, Selasa (19/08/25).

Kadin Indonesia Institute memberikan langkah nyata untuk mendorong pelatihan dan pendampingan bagi pihak-pihak yang ingin mendirikan dapur umum atau SPPG secara terstandar dan bersertifikasi.

Sebagaimana diketahui Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bersama Badan Gizi Nasional (BGN) secara resmi meresmikan Kantor Pusat Konsultasi dan Pendampingan Satuan Tugas Makan Bergizi Gratis (MBG) Gotong Royong Kadin Indonesia. Diharapkan menjadi pusat pelatihan, sertifikasi, dan pengembangan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di seluruh Indonesia.

Dalam kesempatan ini hadir CEO PT. Inspirasi Kuliner Indonesia & Pendiri Dapur MBG Satwika Ary Saputra sebagai salah satu pembicara dalam seminar mengatakan dapur MBG merupakan salah satu peluang bisnis untuk menciptakan pengusaha lokal baru sekaligus menggerakkan ekonomi grass root (akar rumput).

Menurut Ary Saputra selaku pegiat program BGN, bisnis dapur MBG sangat menarik untuk dilaksanakan dan mumpung masih ada kuota (kesempatan), imbuhnya.

Ary menambahkan syarat membuka dapur MBG harus berbadan hukum atau yayasan dengan mendaftar di website BGN. Serta mendaftarkan titik koordinat dapur MBG yang bisa memberikan manfaat minimal 3000 atau maksimal 4000 orang.

Untuk proses persiapan dapur pembangunan dikasih waktu 45 hari. Dilanjutkan dengan proses verifikasi dari BGN dan lain sebagainya. Verifikasi dalam rangka standarisasi dapur yang sudah ditetapkan dalam petunjuk teknis (Juknis) BGN. Antara lain standar luasan bangunan, standar higenis dapur MBG, saluran pembuangan limbah dapur.

Terus ada ruangan yang diatur sedemikian rupa ada ruang dapur utama, ada ruang loading in loading out, ada ruang cuci ompreng ada ruang penyimpanan dingin, basah dan kering, ada ruang kantor. Peralatannya semua stainless semua telah tertuang dalam juknis dari BGN, bebernya.

Terkait bahan baku pangan,  banyak sekali dan tidak ada kendala. Malah banyak supplier lokal yang  terbantu dari program ini. Ada pemberdayaan untuk petani termasuk juga peternak, jelasnya.

Dengan adanya acara ini bisa membantu calon calon mitra yang memang tertarik untuk menjadi mitra dapur MBG. Informasinya jadi jelas dan tidak simpang siur. Kebetulan saya dapurnya sudah berjalan jadi bisa berbagi pengalaman. Memberikan informasi tambahan, paparnya.

Dengan kolaborasi ini kita juga berharap industrialisasi di bidang agrikultur bisa berkembang dan menginspirasi model pembangunan sosial ekonomi berkelanjutan. Pertumbuhan ekonomi meningkat menuju Indonesia Emas 2045,  pungkasnya

Continue Reading

Trending