Connect with us

Metro

Pengukuhan Pengurus Bamus Betawi Periode 2023-2028

Published

on

Jakarta – Badan Musyawarah Masyarakat (Bamus) Betawi menggadakan Pengukuhan Pengurus Bamus Periode 2023-2028 dibawah kepemimpinan Riano P. Ahmad, SH. sebagai Ketum Bamus Betawi dengan tema “Memperkuat Kearifan Lokal Betawi Untuk Transformasi Jakarta Sebagai Kota Global” di Hotel Accacia Jakarta pada hari Selasa, 25 Februari 2025.

Dalam acara pengukuhan Pengurus Bamus Betawi Periode 2023-2028 turut dihadiri oleh Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat Arifin, Asisten Pemerintahan Kota Administrasi Jakarta Pusat Denny Ramdany, Kepala Bagian (Kabag) KKPP Munjir Munaji, Kepala Suku Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Administrasi Jakarta Pusat Rachmat Hidayat, Camat Senen Prasetyo, dan Lurah Kramat Agus Yachya.

Ronald. P.Ahmad. SH sebagai Ketum Bamus Betawi mengatakan ; Bamus Betawi merupakan organisasi yang masih eksis dari tahun 1982 dan mitra strategis Pemerintah DKI Jakarta sesuai Perda maupun Pergub yang sudah diatur yang juga mempunyai kewajiban untuk selalu mengawali kebijakan Pemerintah DKI Jakarta dan ikut menyukseskan program-program Pemda DKI yang ada apalagi Wakil Gubernur DKI Jakarta dan Sekda DKI Jakarta maupun perangkat kepengurusan juga ada orang Asli Betawi.

Seiring waktu memang kita sama-sama tahu pasca UU no.2 tentang Daerah Khusus Jakarta dimana kita sudah sama-sama tahu bahwa Gubernur DKI Jakarta masih menggagap Kota Jakarta tetap Ibukota dan ini merupakan tantangan dari masyarakat Betawi yang suatu saat kita harus siap bilamana Jakarta tidak menjadi ibukota.

Saya pun berharap Bamus tetap harus kompak dan setuju mendukung maupun mengawal Pemda DKI Jakarta. Tentunya sy juga berharap terhadap Sekda DKI Jakarta Marulla Matali agar tetap bersiteguh memajukan Kebudayaan Adat Betawi di kota Jakarta bersama Gubernur DKI & Wakil Gubernur Jakarta yang baru yaitu Pramono-Rano Karno juga mendorong agar bisa mempersatukan organisasi-organisasi Betawi di kota Jakarta,” tutupnya.

H. Marullah Matali, Lc., M.Ag sebagai Ketua Majelis Adat Bamus Betawi & Sekda DKI Jakarta mengatakan, sebentar lagi Jakarta akan menjadi kota global dan berharap putra Betawi bisa mengambil bagian untuk membangun kampung Jakarta.

Marullah menyoroti pentingnya kekompakan masyarakat Betawi dalam menghadapi perkembangan Jakarta sebagai kota global. Ia berharap anak-anak Betawi dapat berperan aktif dalam mengisi kemajuan ibu kota dan mengambil bagian dalam sektor perekonomian nasional.

“Hari ini Betawi lagi bagus-bagusnya, kompak-kompaknya, manfaatkan hal ini dengan baik untuk hal-hal yang positif terutama untuk membangun kampung kita, kampung Jakarta,” tuturnya.

Marullah mengungkapkan bahwa untuk menjadi kota yang maju maka masyarakatnya harus bisa menjaga kekompakan, gotong royong, dan akur.

“Semuanya harus akur, kompak, dan saling gotong royong karena itu syaratnya kalau kita mau maju.

Mudah-mudah anak Betawi bisa mengisi globalnya Jakarta. Jika Jakarta menjadi pusat perekonomian nasional, anak Betawi juga harus bisa mengambil bagian di dalamnya,” kata Marullah.

Marullah juga menekankan pentingnya menjaga solidaritas di antara masyarakat Betawi. Menurutnya, kemajuan tidak akan tercapai tanpa kekompakan dan kebersamaan.

  1. “Dalam istilah kita, tidak ada kata mundur. Tapi semuanya harus akur, kompak. Jika masih banyak perpecahan, kemajuan akan sulit dicapai. Oleh karena itu, kekompakan dan keharmonisan harus menjadi pedoman kita,” tutupnya.

Continue Reading

Metro

Bu Ida Amal dari Indonesia Berkebun Kunjungi RT 8 Malaka Jaya Media Percontohan Pencegah Krisis Planet

Published

on

By

Jakarta Timur, 29 Oktober 2025 —Kawasan padat penduduk di RT 8 RW 4 Malaka Jaya, Jakarta Timur, kembali menarik perhatian para penggiat lingkungan. Kali ini, giliran Bu Ida Amal, Kepala Sekolah Indonesia Berkebun yang telah malang melintang di berbagai media nasional dan asing, berkenan berkunjung ke Media Percontohan Pencegah Krisis Planet, inovasi lingkungan berbasis warga yang dipimpin oleh Dr. Taufiq Supriadi Yusuf, Ketua RT 8 RW 4 Malaka Jaya.

Dalam kunjungan yang berlangsung hangat tersebut, Bu Ida Amal diterima langsung oleh Taufiq Supriadi Yusuf beserta istri, yang juga merupakan anggota aktif Indonesia Berkebun.
Taufiq menyampaikan rasa terima kasih dan kebanggaannya atas kesediaan sang maestro lingkungan itu datang langsung ke lokasi.

“Kami bangga dan bersyukur Bu Ida berkenan hadir melihat langsung karya warga di gang kecil kami. Ini kesempatan berharga untuk menimba ilmu dari sosok yang telah memberi inspirasi bagi banyak komunitas hijau di Indonesia,”

ujar Dr. Taufiq Supriadi Yusuf, Ketua RT 8 Malaka Jaya yang dikenal secara nasional dan internasional lewat berbagai inovasi lingkungan berbasis warga.

Bu Ida Amal memberikan sejumlah masukan konkret agar Media Percontohan Pencegah Krisis Planet semakin berdaya secara ekologis dan ekonomis, sejalan dengan prinsip Triple Bottom Line (People, Planet, Profit).

Ia menyarankan agar kawasan gang ditanami palm kuning, pandan, melati pandan, dan bunga torenia untuk menambah aroma alami dan keindahan visual lingkungan, serta mengembangkan bambu hias dan markisa giant erbis yang bernilai ekonomis tinggi.

“Tanaman-tanaman ini bukan sekadar mempercantik, tetapi juga memiliki nilai ekonomi dan ekologis yang bisa dinikmati warga,”
kata Bu Ida Amal saat berbincang di lokasi.

Selain berdialog tentang konsep lingkungan berkelanjutan, Bu Ida Amal juga meninjau langsung kolam lele di atas saluran U-ditch lantai dua, salah satu inovasi yang menjadikan RT 8 Malaka Jaya dikenal luas. Kolam ini memanfaatkan ruang vertikal tanpa mengganggu aliran air di bawahnya, sekaligus menjadi sumber pangan dan penghasilan warga.

Di akhir kunjungan, beliau juga melihat lubang resapan “Biopori Sultan”, sistem serapan air berbasis gotong-royong yang membantu mengatasi genangan sekaligus menjaga cadangan air tanah.

Kunjungan ini menjadi pengakuan penting atas kiprah Media Percontohan Pencegah Krisis Planet sebagai laboratorium sosial-ekologis berbasis warga yang terus berkembang.

“Kehadiran Bu Ida Amal meneguhkan semangat kami untuk menjadikan gerakan lingkungan sebagai gerakan sosial. Beliau menunjukkan bahwa menjaga bumi bisa dimulai dari halaman rumah sendiri,”
tambah Dr. Taufiq Supriadi Yusuf, yang kini dikenal publik sebagai figur penggerak citizen innovation dari Jakarta Timur.

Dengan kunjungan ini, kolaborasi antara Indonesia Berkebun dan warga RT 8 diharapkan menjadi model sinergi baru antara masyarakat kota, sekolah, dan komunitas hijau dalam menghadapi tantangan krisis planet.

Tentang Media Percontohan Pencegah Krisis Planet
Inisiatif yang digagas oleh Dr. Taufiq Supriadi Yusuf di RT 8 Malaka Jaya ini merupakan proyek lingkungan warga pertama di Indonesia yang mengintegrasikan konsep drainase vertikal (U-ditch Aquaculture), eco-brick, biopori, dan edukasi lingkungan anak. Proyek ini telah diangkat di berbagai media nasional, dikunjungi oleh pejabat daerah, dan menjadi bahan pembelajaran bagi komunitas internasional.

Kontak Media:
RT 8 RW 4 Malaka Jaya, Jakarta Timur
📩 Instagram: @taufiqsyusuf
🌐 YouTube: Penjaga Nusantara BTM

Continue Reading

Metro

Ahmad Jazuri Resmi Terpilih Ketua Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) Wilayah Jakarta

Published

on

By

Jakarta, — Ahmad Jazuri resmi terpilih sebagai Ketua Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) Wilayah Jakarta dalam Musyawarah Daerah (Musda) IPI DKI Jakarta yang digelar di Aula  PDS HB. Jassin Gedung Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Rabu (5/11).

Kepala Sudin Perpustakaan dan Kearsipan Jakarta Barat ini  menegaskan komitmennya untuk menjadikan pustakawan sebagai agen transformasi literasi digital dan kolaborasi lintas sektor. Ia menilai, di tengah percepatan teknologi dan arus informasi yang masif, pustakawan memiliki peran strategis untuk menumbuhkan budaya baca sekaligus meningkatkan kemampuan literasi masyarakat urban.

“Pustakawan bukan hanya penjaga buku, tetapi juga penggerak pengetahuan. Tugas kita hari ini adalah membawa perpustakaan hadir di ruang-ruang digital, agar literasi menjadi gaya hidup masyarakat Jakarta,” ujarnya.

Ahmad Jazuri juga menekankan pentingnya memperkuat sinergi antara IPI dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, perguruan tinggi, serta komunitas literasi. Melalui kolaborasi tersebut, IPI Jakarta Barat diharapkan dapat menjadi wadah pengembangan profesional pustakawan sekaligus motor penggerak inovasi di bidang perpustakaan.

Musda IPI DKI Jakarta tahun ini mengusung tema “Pustakawan Sebagai Agen Tranformasi  Perpustakaan Menuju Jakarta Kota Literasi.
Semangat pembaruan organisasi dan peningkatan kompetensi anggota di tengah tantangan digitalisasi. Sejumlah pustakawan  turut hadir menyuarakan ide-ide segar tentang masa depan perpustakaan yang inklusif dan adaptif.

“Kami ingin pustakawan menjadi figur yang inspiratif, yang tidak hanya melayani, tapi juga menciptakan perubahan sosial melalui literasi dan teknologi,” tambah Ahmad Jazuri.

Kehadiran Ahmad Jazuri sebagai ketua terpilih diharapkan membawa warna baru bagi gerakan literasi di wilayah Jakarta  sekaligus memperkuat posisi IPI sebagai organisasi profesi yang relevan dengan tuntutan zaman.

Tantangannya adalah sebuah ekosistem harus dibentuk, bukan cuma tentang perpustakaan tapi semua yang berhubungan dengan informasi, semua yang berhubungan dengan perpustakaan, semua yang berhubungan dengan pengetahuan, itu harus menjadi sebuah ekosistem, pungkasnya.

Continue Reading

Metro

Nashruddin Djoko Surjono Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi DKI Jakarta Hadiri Acara Musda IPI Wilayah Jakarta dan Talkshow

Published

on

By

Jakarta, – Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi DKI Jakarta, Nashruddin Djoko Surjono, menegaskan pentingnya peran pustakawan sebagai garda depan dalam membangun ekosistem literasi yang berdaya dan berkelanjutan di Ibu Kota.

Hal itu disampaikan dalam wawancara usai menghadiri Musyawarah Daerah (Musda) Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) Wilayah Jakarta dan Talkshow ” Pustakawan Sebagai Agen Transformasi Perpustakaan Menuju Jakarta Kota Literasi Dunia” yang berlangsung di Aula PDS HB Jassin, Taman Ismail Marzuki Jakarta,  Rabu (05/11/25).

Dalam kesempatan tersebut, Nashruddin menyampaikan bahwa transformasi perpustakaan kini tidak hanya sebatas tempat penyimpanan buku, tetapi juga ruang inklusif yang menghidupkan literasi digital, sosial, dan budaya.

“Pustakawan hari ini harus adaptif terhadap perubahan zaman. Kolaborasi antara pustakawan, lembaga pendidikan, dan komunitas literasi sangat penting untuk menjadikan Jakarta sebagai kota literasi dunia,” ujarnya.

Peran Pustakawan memang saat ini dituntut tidak hanya dia tahu sejarah konvensional menjaga buku, tapi dia juga punya kreativitas untuk menggerakkan komunitas di perpustakaan tersebut. Tentunya  terkait dengan melek IT para Pustakawan itu sangat dibutuhkan.

Layanan perpustakaan diberikan juga sampai malam. Dan yang penting, kami juga menyadari pustakawan  menyentuh sampai masyarakat bawah dan di RPTRA minat pembaca supaya  tumbuh juga, imbuhnya.

“Pemprov DKI Jakarta terus berkomitmen memperluas layanan perpustakaan berbasis teknologi, agar masyarakat dapat belajar dengan mudah dan menyenangkan,” pungkasnya.

Continue Reading

Trending