Connect with us

Metro

Marsekal Muda TNI Donald Kasenda Putra Sulawesi Utara Sebagai Gubernur Akademi Angkatan Udara

Published

on

Jakarta – Marsekal Muda TNI Donald kasenda (lahir 8 Oktober 1970) adalah seorang perwira tinggi TNI AU yang sejak tahun 18 Desember 2023 menjabat kepala Staf Komando Oprasi Udara Nasional. Donald merupakan lulusan AAU 1991.Jabatan terakhir jendral bintang dua ini Sebagai Gubernur Akademi Angkatan

Donald Kasenda merupakan putra Sulawesi Utara. Donald Kasenda menikah dengan Meidy Watung S.E., M.M

Continue Reading

Metro

Wa Ode Herlina, S.I.Kom., MM Anggota Dewan DPRD Provinsi DKI Jakarata : Jakarta setelah Perpindahan Ibu Kota ke IkN Tetap Pusat Ekonomi Nasional

Published

on

By

Jakarta,  – Jaringan Masyarakat Madura Jakarta (JAMMA JAKARTA) akan menggelar Diskusi Publik bertema “Bersama Menata Jakarta: Kota Global yang Tidak Meninggalkan Warganya”, pada Selasa, 5 Agustus 2025, di Gedung DHN 45, Jakarta Pusat.

Acara ini  dihadiri oleh Kevin Wu anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta,Wa Ode Herlina, S.I.Kom., MM Anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta, Andhika Ajie Bapenda DKI Jakarta, Nirwono Yoga Pengamat Tata Kelola Jakarta, dan ratusan peserta yang berasal dari masyarakat Jakarta, komunitas kepemudaan, aktivis sosial, akademisi, dan organisasi masyarakat sipil lainnya yang konsen terhadap isu tata kota, lingkungan, dan keadilan sosial.

Wa Ode Herlina, S.I.Kom., MM Anggota Dewan DPRD Provinsi DKI Jakarata  dalam sambutannya menyampaikan jakarta setelah keperpindahan ibu kota ke IkN akan tetap pusat ekonomi nasional. Perusahaan besar, perusahaan nasional, atau multi nasional, nanti akan dikantor di jakarta, barang jasa dan keuangan, perbankan, saham bergerak melalui jakarta.

“Kota Global di Jakarta ditantantang untuk makin nyaman berkegiatan, banjir dan kemacetan harus terus di atasi.

“Kemudian tuntutan Kota Global Jakarta, akan terus meningkatkan SDM pendidikan terbaik bagi warganya, tidak bisa di tawar kemampuan warga jakarta untuk menangkap peluang, ketika terjadi pertemuan bisnis ditentukan oleh kapasitas warganya untuk produktif dan menguasai teknologi.”ungkpanya

“Jakarta harus menjadi pusat inovasi bagi kemajuan bangsa di segala bidang. Semua kegiatan kemajuan diatas tentu jakarta tidak meninggalkan warganya, justru jadi penggerak pembangunan kota.

“Karena itu, identitas kota sudah ditetapkan tetap pada budaya betawi warga menjadi pelaku budaya sehingga terbangun masyarakat yang sejahtera, berkarakter, ramah, guyub dan gotong royong.

Lingkungan tinggal warga jakarta juga harus ditingkatkan, pembangunan hunian vertikal adalah masa depan jakarta, daerah-daerah kumuh, intervensi agar jalan-jalan baik, saluran air, dan tiap rumah memiliki jamban, upaya warga mendapatkan pekerjaan atau usaha harus di fasilitasi.

“Sebagai Dewan kami tentu berperan untuk mengawal semua kebijakan Pemda, harus mengajuk pada kepentingan warga. Perbaikan kehidupan warga dalam arti luas harus tergambar dari program serta prioritas anggaran  APBD yang sekarang kita kawal. Yang pasti kami dari anggota Dewan tetap mengawal kepentingan masyarakat kota jakarta.”tutupnya

Continue Reading

Metro

Mulya Amri, Ph.D.,Chairman Kadin Indonesia Institute : Kadin Indonesia Optimistis Kesepakatan Kerja Sama Antara Indonesia dan Uni Eropa akan Dongkrak Angka Net Ekspor

Published

on

By

Jakarta, – Kadin Indonesia Institute menggelar seminar  dengan tajuk “Mengupas dan Mengimplementasikan Jalur Perdagangan Bilateral: Indonesia – UE dan Indonesia – AS ” dalam rangka Sosialisasi dam Persiapan Perjanjian Politik IEU- CEPA dan Kerangka Perdagangan Indonesia -USA di Menara Kadin Indonesia, Senin (04/07/25).

Chairman Kadin Indonesia Institute
Mulya Amri, Ph.D., mengatakan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia optimistis kesepakatan kerja sama dagang antara Indonesia dan Uni Eropa akan mendongkrak angka net ekspor ke kawasan tersebut. Perjanjian dagang itu dimuat dalam Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA).

Mulya menilai produk produk Indonesia bisa masuk sesuai dengan standar yang berlaku Eropa.  Tentu ini khabar baik untuk produk UMKM kita dan   banyak sekali produk produk UMKM kita yang punya pasar di Eropa. Mungkin dari segi standarnya masih harus ditingkatkan dan orang Eropa bersedia meningkatkan dari standar standar produk produk UMKM, imbuhnya.

Banyak produk produk yang mendapatkan preferensial atau keistimewaan tarif dalam hal perdagangan dan mendapatkan atensi khusus untuk didahulukan. Seperti produk produk UMKM, produk pertanian, produk perkebunan seperti sawit, kopi , kakao yang banyak dilakukan UMKM petani kecil, jelas Mulya.

Ke depan Kadin bisa bekerjasama bahu membahu dengan pemerintah untuk sama sama tingkatkan regulasinya agar produk produk kita makin kompetitif.  Kita berusaha mempertahankan sektor sektor yang memperkerjakan banyak tenaga kerja. Kalau kita lihat dari segi apparel atau garmen  dan footwear bisa memperkerjakan jutaan pekerja. Produk pertanian juga padat karya mempekerjakan jutaan pekerja.

Selain IEU-CEPA,  kesepakatan dagang dengan Amerika Serikat bisa berkontribusi terhadap net ekspor Indonesia. Dalam perjanjian yang disepakati kedua negara, Amerika Serikat memberikan tarif ekspor 19 persen kepada Indonesia. Kesepakatan ini juga menetapkan tarif 0 persen untuk beberapa produk impor AS ke Indonesia.

Kedua kesepakatan tersebut tidak hanya membuka akses pasar, tapi juga membuka peluang investasi dari negara-negara tersebut ke Indonesia, pungkasnya.

Mulya Amri meraih gelar Sarjana Arsitektur di Institut Teknologi Bandung. Kemudian, pada tahun 2004 mendapatkan gelar Master untuk bidang perencanaan kota di University of California, Los Angeles.  Pindah ke Singapura untuk mengajar dan belajar program Ph.D. Kebijakan Publik di Lee Kuan Yew School of Public Policy, National University of Singapore dan lulus pada tahun 2016.

Continue Reading

Metro

Ewijaya Direktur utama Dharma Samudra Fishing Industries Tbk (DSFI) : Tercapainya Kesepakatan Perjanjian Perdagangan Dengan Amerika Serikat dan Uni Eropa

Published

on

By

Jakarta, – Kadin Indonesia Institute menggelar seminar  dengan tajuk “Mengupas dan Mengimplementasikan Jalur Perdagangan Bilateral: Indonesia – UE dan Indonesia – AS ” dalam rangka Sosialisasi dam Persiapan Perjanjian Politik IEU- CEPA dan Kerangka Perdagangan Indonesia -USA di Menara Kadin Indonesia, Senin (04/07/25).

IEU-CEPA adalah dari Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement, yaitu perjanjian kerjasama ekonomi komprehensif antara Indonesia dan Uni Eropa. Perjanjian ini bertujuan untuk memperkuat hubungan ekonomi kedua belah pihak dan memberikan manfaat melalui peningkatan perdagangan, investasi, dan kerjasama di berbagai sektor.

IEU-CEPA merupakan upaya strategis Indonesia untuk memperluas kerjasama ekonomi dengan salah satu mitra dagang utamanya, yaitu Uni Eropa, dengan tujuan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Sebagai salah satu narasumber Direktur utama Dharma Samudra Fishing Industries Tbk (DSFI)  Ewijaya mengatakan  tercapainya kesepakatan perjanjian perdagangan dengan Amerika Serikat dan Uni Eropa merupakan usaha dan kerja keras dari pemerintah. Menjadi nilai plus bagi Indonesia untuk meningkatkan pangsa ekspor, imbuhnya.

Ke depannya  kita harapkan  tarif yang berlaku terutama dari Amerika Serikat bisa menjadi lebih rendah lagi sehingga produk yang dijual bisa lebih murah lagi ke pengguna akhir di Amerika Serikat, tambahnya.

Selain itu dari kedua kesepakatan tersebut tidak hanya membuka akses pasar, tapi juga membuka peluang investasi dari negara-negara tersebut ke Indonesia,  bebernya.

Ewijaya merasa optimistis terhadap prospek dan daya saing bisnis olahan perikanan RI di pasar global. Saat ini pasar Amerika menjadi pasar utama disusul Eropa, Jepang dan Asia, pungkasnya.

Chairman Kadin Indonesia Institute
Mulya Amri, Ph.D., mengatakan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia optimistis kesepakatan kerja sama dagang antara Indonesia dan Uni Eropa akan mendongkrak angka net ekspor ke kawasan tersebut. Perjanjian dagang itu dimuat dalam Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA).

Mulya menilai produk produk Indonesia bisa masuk sesuai dengan standar yang berlaku Eropa.  Tentu ini khabar baik untuk produk UMKM kita dan   banyak sekali produk produk UMKM kita yang punya pasar di Eropa. Mungkin dari segi standarnya masih harus ditingkatkan dan orang Eropa bersedia meningkatkan dari standar standar produk produk UMKM, imbuhnya.

Banyak produk produk yang mendapatkan preferensial atau keistimewaan tarif dalam hal perdagangan dan mendapatkan atensi khusus untuk didahulukan. Seperti produk produk UMKM, produk pertanian, produk perkebunan seperti sawit, kopi , kakao yang banyak dilakukan UMKM petani kecil, jelas Mulya.

Ke depan Kadin bisa bekerjasama bahu membahu dengan pemerintah untuk sama sama tingkatkan regulasinya agar produk produk kita makin kompetitif.  Kita berusaha mempertahankan sektor sektor yang memperkerjakan banyak tenaga kerja. Kalau kita lihat dari segi apparel atau garmen  dan footwear bisa memperkerjakan jutaan pekerja. Produk pertanian juga padat karya mempekerjakan jutaan pekerja.

Selain IEU-CEPA,  kesepakatan dagang dengan Amerika Serikat bisa berkontribusi terhadap net ekspor Indonesia. Dalam perjanjian yang disepakati kedua negara, Amerika Serikat memberikan tarif ekspor 19 persen kepada Indonesia. Kesepakatan ini juga menetapkan tarif 0 persen untuk beberapa produk impor AS ke Indonesia.

Kedua kesepakatan tersebut tidak hanya membuka akses pasar, tapi juga membuka peluang investasi dari negara-negara tersebut ke Indonesia, pungkasnya.

Mulya Amri meraih gelar Sarjana Arsitektur di Institut Teknologi Bandung. Kemudian, pada tahun 2004 mendapatkan gelar Master untuk bidang perencanaan kota di University of California, Los Angeles.  Pindah ke Singapura untuk mengajar dan belajar program Ph.D. Kebijakan Publik di Lee Kuan Yew School of Public Policy, National University of Singapore dan lulus pada tahun 2016.

Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perdagangan dan Luar Negeri Pahala Mansury menilai perjanjian dagang dengan Uni Eropa merupakan momentum memperluas pasar ekspor. Ia menuturkan perjanjian ini bisa menjadi jalan keluar agar pasar ekspor tidak terlalu bergantung pada satu negara.

Dimana 3 kawasan utama tujuan ekspor Indonesia saat ini adalah Cina, Uni Eropa, dan Amerika Serikat. Namun, ia melanjutkan, ketergantungan Indonesia terhadap pasar Cina terlalu tinggi. Sementara itu, akses ke pasar Eropa dan Amerika masih perlu ditingkatkan. Dua kawasan tersebut memiliki potensi besar dengan populasi lebih dari 700 juta jiwa. Dengan kesepakatan IEU-CEPA, ia berharap peningkatan ekspor ke kawasan tersebut mampu mendongkrak net ekspor terhadap produk domestik bruto,” ujarnya.

Pemerintah telah menetapkan peta jalan penyelesaian IEU-CEPA, dimulai dari periode September 2025 hingga kuartal II 2026 untuk penyelesaian prosedur domestik di masing-masing negara.

Penandatanganan IEU CEPA ditargetkan berlangsung antara kuartal II hingga kuartal III 2026, dilanjutkan dengan proses ratifikasi dan penyusunan undang-undang oleh DPR RI pada kuartal II hingga kuartal IV 2026 dan implementasi penuh IEU CEPA ditargetkan dapat dimulai pada kuartal I 2027.

Continue Reading

Trending