Connect with us

Metro

Pra Migran ke Jepang, Bupati Sangihe Teken MOU dengan BP2MI

Published

on

Sangihe, Sulut – Kedatangan Bupati Kabupaten Kepulauan Sangihe, Jabes Ezar Gaghana, SE, ME, beserta rombongan disambut dengan penuh sukacita oleh Kepala BP2MI, Benny Rhamdany, di Kantor Badan Pelindungan Penempatan Migran Indonesia (BP2MI) di Jakarta, Senin 29/3/2021.

Pada kesempatan ini BP2MI bersama Pemkab Sangihe telah menandatangani MOU kesepakatan program Skil (tokutei ginou) ke negara Sakura, untuk menekan angka pengangguran dan penyediaan lapangan kerja bagi muda-mudi Sangihe di negara yang punya kemajuan teknologi itu.

Dalam sambutannya, Benny Rhamdany menyampaikan bahwa saat ini Presiden RI Jokowi sangat memperhatikan daerah-daerah perbatasan untuk percepatan pembangunan secara fisik maupun Sumber Daya Manusia (SDM), termasuk Tanah Tampungang Lawo (Sangihe) Kota Malahasa (Tahuna). “Jokowi inginkan lajunya pembangunan fisik di daerah perbatasan ditingkatkan, terlebih khususnya SDM. Tentunya melalui program Skil ke negara Matahari Terbit ini, dapat meningkatkan SDM yang unggul setelah kembali 5 tahun dari Jepang,” terang Rhamdany yang juga pernah mengenyam pendidikan di jajaran pulau Nusa Utara.

Bupati Sangihe berterimakasih kepada Kepala BP2MI yang sudah merealisasikan program ke Nipon dari pemuda-pemudi perbatasan. “Terimakasih pak Benny atas kerjasama ini. Pemkab Sangihe bersyukur program ke Jepang telah direalisasikan,” ungkap Bupati, yang juga pernah mengampanyekan program ke Jepang saat mencalonkan kepala daerah tahun 2017.

Terpisah, Ketua Umum Gabungan Alumni Magang Jepang Berusaha Amat Tekun Taat dan Enerjik (GAMBATTE) Indonesia, Asriel Johan Tatande, mengapresiasi terobosan Bupati pada program ke Jepang. “Ini merupakan hal yang luar biasa, sebab program ini bagus. Anak muda Sangihe mendapatkan dua manfaat dari program tersebut, yaitu menerima finansial lumayan banyak sebagai modal usaha untuk masa depannya bersama keluarga, serta terpoles karakter disiplin semangat orang Jepang yang dia bisa aplikasikan di Indonesia,” tutur pemilik Face Book (FB) Gambatte Asril yang merupakan alumni program magang 3 tahun di Jepang di kota Osaka sebagai pusat teknologi industrinya Jepang.

Lanjutnya, tapi program ini tidak sembarang. “Super ketat, butuh pelatih atau guru (sensei) yang berpengalaman seperti mantan program magang Jepang. Karena negara tujuan kerjanya di Jepang bukan di negara lain, Jepang sangat disiplin, beda dengan negara lain. Makanya para calon Migran atau TKI, butuh perjuangan dengan penuh kesabaran pada waktu mengikuti pelatihan bahasa Jepang dan budayanya di Sangihe selama kurang lebih satu tahun. Kenapa demikian? Karena pelatihan bahasa Jepang dan skilnya kira-kira 5 bulan. Setelah itu mendaftar ujian bahasa Jepang dan skil untuk mendapatkan sertifikat sebagai persyaratan program tokutei ginou (skil). Jadwal ujiannya sudah diatur bulannya oleh pemerintah Jepang di sembilan negara, didalamnya ada Indonesia. Di negara kita tempat ujiannya hanya di Medan, Surabaya, Jakarta, Bandung. Kiranya kedepan bisa di Sangihe atau minimal di Manado untuk menghemat biaya dari Pemda,” urai Asril yang fasih bahasa Jepang dan tulisannya huruf hiragana serta katakana juga kanji.

Asril Tatande menambakan bahwa program ini sangat serius, tidak main-main, seraya dia menerangkan kelanjutan tahapan atau prosedur selama di Indonesia. “Saya yakin program ini berkesinambungan jika kemasan produk SDM nya dilatih dengan disiplin di Sangihe. Selanjutnya, sesudah 5 bulan belajar bahasa juga budaya dan skil lalu ikut ujiannya. Para Migran akan mengikuti wawancara dari perusahaan di Jepang. Setelah lulus, akan mengurus paspor dan kesehatan. Terus, pihak penyelenggara di Jepang (torukushien kikan) akan mengurus eligibility atau surat izin tinggal di Jepang yang memakan waktu 3-4 bulan. Nah, kurang lebih satu tahun tahapan yang dijalani di Indonesia, baru bisa berangkat ke Jepang,” tambah Ara Fendi sapaan akrab di kampung halamannya Mahumu, Kecamatan Tamako, Kabupaten Sangihe, Sulawesi Utara.

“Perlu di ketahui bahwa program skil ini ada 14 bidang yaitu pertanian, peternakan, bangunan, perikanan, perawat lansia dan lain-lain. Program ini dimulai pada tanggal 1 April 2019. Jepang meminta 345.000 pekerja dari 9 negara, salah satunya Indonesia mendapatkan kuota 70.000 orang,” kata Asril mengakhiri.

Continue Reading

Metro

Toni Miri Hadri Acara Perayaan Natal Kerukunan Keluarga Papua (KK Papua)

Published

on

By

Jakarta — Perayaan Natal Kerukunan Keluarga Papua (KK Papua) berlangsung dengan penuh sukacita dan semangat kebersamaan. Mengusung tema “Allah Hadir Untuk Menyelamatkan Keluarga” (bdk. Matius 1:21–24) serta subtema “Menghadirkan Kasih Allah Melalui Ketahanan Keluarga”, bertempat Gedung Graha Mariniri, Jakarta, acara ini menjadi momentum penting untuk mempererat persaudaraan warga Papua diperantauan.Sabtu (13/12/2025)

Toni Miri, pensiunan DKI Jakarta, turut hadir dan menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya perayaan Natal tersebut. Ia menilai, meskipun persiapan dilakukan dalam waktu yang relatif singkat, panitia telah bekerja secara maksimal demi menghadirkan acara yang bermakna bagi seluruh jemaat dan keluarga besar KK Papua.

“Karena waktunya cukup mendadak, persiapan tentu tidak terlalu panjang. Namun menurut saya, seluruh panitia sudah berupaya maksimal. Secara keseluruhan acara ini berjalan dengan baik,” ujar Toni Miri.

Ia juga menyampaikan catatan evaluatif sebagai bagian dari masukan konstruktif ke depan. Menurutnya, terdapat beberapa kekurangan teknis, salah satunya pada pembawa acara yang masih anak-anak sehingga belum sepenuhnya mencerminkan nuansa gerejani. Namun hal tersebut tidak mengurangi makna utama perayaan Natal.

“Pada prinsipnya, pelaksanaan acara ini sudah berjalan dengan baik dan penuh kebersamaan. Yang terpenting adalah pesan Natal tentang kasih Allah dan ketahanan keluarga dapat dirasakan oleh semua yang hadir,” tambahnya.

Perayaan Natal KK Papua ini diharapkan dapat terus menjadi wadah pemersatu, memperkuat iman, serta menumbuhkan nilai-nilai kekeluargaan, toleransi, dan kasih di tengah keberagaman masyarakat Papua dan Indonesia secara umum.

Continue Reading

Metro

H. Alven Stony S.IP, Ketua Umum GAPEMBI, Hadir Sebagai NarasumberbDiskusi Publik Nasional “Satu Tahun MBG & Peran Polri di SPPG”

Published

on

By

 

Jakarta — Diskusi Publik Nasional bertajuk “Satu Tahun MBG & Peran Polri di SPPG” digelar sebagai ruang refleksi dan evaluasi atas implementasi program MBG selama satu tahun terakhir. Kegiatan ini menghadirkan berbagai pemangku kepentingan untuk membahas capaian, tantangan, serta strategi penguatan sistem ke depan, khususnya dalam konteks keamanan, pengawasan, dan pelayanan publik, bertempat di Hotel 88 Fatmawati Jakarta.Senin (15/12/2025)

Dalam diskusi tersebut, para narasumber menegaskan bahwa satu tahun pelaksanaan MBG merupakan fondasi penting bagi perbaikan sistem secara berkelanjutan. Kolaborasi lintas sektor menjadi kunci utama agar program ini tidak hanya berjalan secara administratif, tetapi juga mampu menjamin kualitas, keamanan, dan keberlanjutan di lapangan.

Peran Polri dinilai strategis dalam mendukung pengawasan dan pengamanan di SPPG, terutama untuk memastikan standar operasional dijalankan dengan baik oleh seluruh mitra. Kehadiran Polri tidak hanya sebagai aparat penegak hukum, tetapi juga sebagai mitra dalam pencegahan, pembinaan, dan penguatan sistem pengawasan terpadu.

H. Alven Stony S.IP, Ketua Umum GAPEMBI, hadir sebagai narasumber dalam Diskusi Publik Nasional “Satu Tahun MBG & Peran Polri di SPPG” yang membahas evaluasi implementasi program MBG sekaligus tantangan strategis ke depan dalam menjaga mutu dan keberlanjutan program.

Dalam wawancara awak media, H. Alven Stony menegaskan bahwa setelah satu tahun berjalan, fokus utama para mitra tidak lagi hanya pada kuantitas pelaksanaan, tetapi pada penjagaan kualitas secara konsisten. Menurutnya, tantangan ke depan justru akan semakin besar seiring meningkatnya cakupan dan ekspektasi publik terhadap program MBG.

“Sekarang mitra tinggal bagaimana menjaga kualitas ke depan. Tentunya tantangan akan jauh lebih besar lagi. Ini membutuhkan komitmen, pengawasan, dan sistem yang semakin kuat,” ujar H. Alven Stony.

Ia menilai, peran seluruh pemangku kepentingan, termasuk mitra pelaksana dan aparat penegak hukum, sangat krusial dalam memastikan standar pelaksanaan tetap terjaga. Dalam konteks ini, peran Polri di SPPG dipandang strategis sebagai bagian dari upaya pengawasan, pendampingan, serta pencegahan potensi penyimpangan di lapangan.

Lebih lanjut, Ketua Umum GAPEMBI tersebut mendorong penguatan kolaborasi lintas sektor agar MBG tidak hanya berjalan, tetapi juga memberikan dampak nyata dan berkelanjutan bagi masyarakat. Menurutnya, sinergi antara pemerintah, mitra, dan aparat menjadi kunci untuk menjawab berbagai tantangan ke depan.

Diskusi Publik Nasional ini menjadi ruang refleksi bersama atas satu tahun perjalanan MBG, sekaligus momentum untuk memperkuat komitmen seluruh pihak dalam menjaga kualitas, integritas, dan tujuan mulia program demi kepentingan masyarakat luas.

Continue Reading

Metro

Abednego Panjaitan, SH, Ketua Umum Prabu Centre 08 : Pentingnya Peran Strategis Polri Mengawal Pelaksanaan Program MBG Berjalan Tepat Sasaran Akuntabel dan Berkelanjutan

Published

on

By

Jakarta — Ketua Umum Prabu Centre 08, Abednego Panjaitan, SH, menegaskan pentingnya peran strategis Polri dalam mengawal pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) agar berjalan tepat sasaran, akuntabel, dan berkelanjutan. Hal tersebut disampaikannya dalam Diskusi Publik Nasional “Satu Tahun MBG & Peran Polri di SPPG” yang digelar di Hotel 88 Jakarta, Senin (15/12/25).

Abednego menilai MBG merupakan program fundamental yang bukan hanya menyentuh aspek kesejahteraan, tetapi juga investasi jangka panjang pembangunan sumber daya manusia Indonesia menuju Indonesia Emas 2045.

“Program Makan Bergizi Gratis adalah kebijakan strategis negara. Karena menyentuh hajat hidup rakyat secara langsung, maka pengawasannya harus kuat, transparan, dan berintegritas. Di sinilah peran Polri menjadi sangat penting,” ujar Abednego.

Lebih dari itu sebenarnya MBG ini merupakan program Presiden Prabowo yang patut  didukung segenap masyarakat karena MBG mampu membuka pekerjaan baru. Kalau 32 ribu proyeksi SPPG yang akan dibangun, maka kalau kali 50 sudah 1,6 juta tenaga kerja yang dipekerjakan.

Kemudian juga mampu merangsang atau memotivasi masyarakat kita untuk bertani, bercocok tanam karena dengan adanya SPPG ini, maka hasil-hasil pertanian itu bisa dijual ke SPPG itu. Kemudian juga lahan-lahan kosong bisa dimanfaatkan menuju swasembada  pangan.  Sebenarnya program awalnya ini akan dibangun oleh negara tetapi faktanya saat ini  masyarakat kita lah yang mengeluarkan uang untuk membangun SPPG-SPPG ini.

Jadi belum ada uang negara, kecuali negara membayar dari makanan yang sudah diolah oleh dapur atau SPPG itu. Jadi sekarang sekitar ada 18 ribu dapur semuanya secara mandiri artinya dibiayai oleh masyarakat kita. Jadi negara belum terbebani dengan program ini, sebuah prestasi baru yang tidak pernah dibayangkan oleh Pak Prabowo.

Itulah kecintaan masyarakat kita, karena memang program MBG ini membuka peluang pemerataan ekonomi. Karena masyarakat dari daerah-daerah sekarang dengan dibayarnya 2 ribu sebagai uang sewa, semangat mereka untuk mendirikan SPPG sangat besar.

Menurut  Abednego menjadi sebuah rekor juga masyarakat bersama pemerintah bersama-sama berinvestasi untuk membangun SPPG  ini luar biasa.  Jadi kalau misalnya ada persoalan-persoalan seperti mungkin keracunan atau kesalahan seperti kemarin di SD Negeri Kali Baru Cilincing itu kan oknum. Kalau menurut saya sopir ini kelalaian dari mitra itu sendiri  jangan memilih sopir  yang masih baru. Dipilihlah sopir yang benar-benar sudah pengalaman.

Nah soal keracunan,  saya mau mengatakan keracunan ini juga saya pikir jangan ditimpakan kesalahan kepada mitra atau kepada pihak lain. Karena saya lihat BGN ini sudah bagus, tapi jangan membuang tanggung jawab.  Karena yang berhak di dapur itu cuma 3 orang:  Kepala SPPG,  accounting dan ahli gizi. 3 orang  ini yang bertanggung jawab ini di dalam,  mestinya kan kalau makanannya tidak layak dicoba dulu, terangnya.

Dia ahli gizi dan  tanggung jawab dalam SPPG.   Jangan dibangun image seolah-olah itu kesalahan dari mitra karena mitra itu tidak bisa langsung masuk ke dalam dapur itu. Tugas dia hanya 47 relawan dan bahan-bahan baku tadi.  Sementara bertanggung jawab penuh di dapur itu ya 3 orang ini.  Nah itu menjadi tambahan dan koreksi dari kami  supaya pihak BGN juga mulai memperbaiki  skema atau regulasinya, jelasnya.

Harapan kita satu tahun MBG ini kiranya Pak Prabowo panjang umur semakin sehat.  Karena beliau lah yang memulai MBG ini. Memang ini juga menjadi motor penggerak ekonomi kita.

Juga untuk mengatasi stunting karena selama ini puluhan triliun negara menggelontorkan uang untuk mengatasi stunting.  Tapi dengan adanya MBG ini tidak  perlu lagi dan banyak hal lain lagi.

Jadi marilah seluruh masyarakat  kita dukung MBG ini selain meningkatkan ekonomi juga untuk pemerataan ekonomi untuk seluruh industri.  Juga meningkatkan kecerdasan dan  kesehatan generasi penerus kita ke depan.

Ia juga menekankan bahwa MBG harus berpihak pada produk lokal dan UMKM, sehingga dampak ekonominya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.

“Satu tahun MBG adalah momentum refleksi. Kita tidak hanya bicara keberhasilan, tetapi juga perbaikan. Prabu Centre 08 akan terus menjadi mitra kritis pemerintah agar program ini benar-benar membawa manfaat nyata bagi rakyat,” tutup Abednego.

Diskusi publik ini menghadirkan sejumlah tokoh nasional lintas sektor dan menjadi ruang strategis untuk merumuskan rekomendasi kebijakan guna memperkuat implementasi MBG ke depan, dengan tata kelola yang bersih, profesional, dan berkeadilan.

Continue Reading

Trending