Connect with us

Metro

Ulama Perempuan: Jangan Khawatir, yang Mendukung RUU TPKS Lebih Banyak

Published

on

Jakarta, 13 Januari 2022 – Anggota Jaringan Kongres Ulama Perempuan Indonesia atau KUPI, Nur Rofiah dalam pertemuan dengan Ketua DPR RI Puan Maharani, bersama tokoh perempuan lain, menyebut penolakan terkait Rancangan Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (RUU TPKS) atas nama agama Islam hanya bersifat parsial.

Menurutnya umat Islam yang mendukung lebih banyak dari pada yang menolak RUU inisiatif DPR tersebut.

Nur mengaku telah menginisiasi istighasah virtual yang diikuti ratusan pesantren untuk mendoakan agar RUU TPKS segera disahkan.

“Jadi kalau sampai ada yang menolak RUU TPKS menjadi Undang-Undang atas nama Islam jangan khawatir Mbak Puan, karena yang mendukung jauh lebih banyak,” ujar Nur Rabu 12 Januari 2022.

Bagi Nur bagaimana seseorang dilahirkan adalah hal yang tidak bisa dipilih, termasuk dilahirkan sebagai perempuan.

Namun perempuan kerap mendapat perlakuan yang tidak adil, karena hal yang berada di luar kuasa mereka.

“Perempuan sangat rentan mengalami ketidakadilan. Misalnya stigmatisasi, marginalisasi, suberinasi, kekerasan karena hanya ‘menjadi’ perempuan,” tuturnya.

Nur mengatakan RUU TPKS dapat membantu mewujudkan salah satu tujuan Islam yakni sistem kehidupan yang adil bagi semua orang. Karena Islam melarang kedzaliman dan ketidakadilan, termasuk bagi perempuan.

“RUU TPKS dapat segera disahkan dan menjadi payung untuk tiap perempuan agar mendapat keadilan dan mendapat perhatian yang memadai. Tujuan Islam adalah mewujudkan sistem kehidupan yang menjadi anugerah bagi semesta termasuk untuk perempuan,” pungkas Nur.

Dukungan serupa sempat dilontarkan oleh Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Ketua Korps PMII Putri Cabang Lamongan Rifa Nur Diana Arofa mengatakan RUU TOPS mendesak agar terbentuk jelas sistem yang bisa menghapus kekerasan seksual.

“Dengan disahkannya RUU ini, kita dapat melindungi bangsa kita dengan menciptakan sistem pencegahan, pemulihan, penanganan, dan rehabilitasi yang benar-benar dapat menghapuskan kekerasan seksual,” ungkap Rifa dikutip dari beritajatim.com.

Menanggapi aspirasi Puan Maharani mengatakan dirinya memahami akan mendesaknya RUU TPKS. Namun ia menekankan agar semua pihak mengikuti prosedur dan memberi waktu untuk lebih luas menjaring aspirasi masyarakat dari berbagai lapisan.

“Apa yang terjadi di agama Islam tentu beda dengan di agama Kristen, apa yang di agama Kristen tentu beda dengan apa yang biasa kita lakukan di agama Islam dan lain sebagainya. Masukan yang tadi sudah disampaikan oleh ibu, mbak, adik-adik, dan mas-mas ini semua tentu saja memberikan saya kekuatan untuk bisa melaksanakan ini sebaik baiknya,” kata Puan.

Continue Reading

Metro

GHON Ungkap Kinerja Positif dan Rencana Ekspansi Infrastruktur Paparan Publik (Public Expose) 2025

Published

on

By

Jakarta, 2 Juni 2025— PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk (GHON), emiten penyedia infrastruktur telekomunikasi nasional, menggelar *Paparan Publik (Public Expose) 2025* pada Senin (2/6) di Pondok Indah Golf Gallery, Jakarta Selatan. Kegiatan ini bertujuan untuk menyampaikan kinerja perusahaan dan strategi ke depan secara transparan kepada para pemegang saham dan masyarakat umum, sesuai dengan peraturan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Paparan ini disampaikan langsung oleh jajaran manajemen GHON, yakni Direktur Utama Rudolf P. Nainggolan, Direktur Jonni Pangaribuan, dan Direktur Yoyong Cia.

### Infrastruktur Menara dan Fiber Optik Tumbuh Stabil

Dalam pemaparannya, Jonni Pangaribuan menyoroti pertumbuhan infrastruktur GHON. Hingga Kuartal I-2025, jumlah menara GHON mencapai **1.703 unit**, dengan rasio penyewaan sebesar **1,69**, menunjukkan stabilitas dalam pemanfaatan aset. Sementara itu, jaringan fiber optik yang dikelola bertambah menjadi **1.636 kilometer**, naik 18 kilometer dari tahun sebelumnya.

Sebaran infrastruktur masih mengarah ke Pulau Jawa, dengan proporsi 62,9% untuk menara dan hampir 75% untuk jaringan optik. Wilayah lain yang turut berkontribusi adalah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Nusa Tenggara.

### Kinerja Keuangan: Margin Laba dan EBITDA Menguat

Direktur Yoyong Cia menjelaskan bahwa kinerja keuangan GHON menunjukkan tren positif. Per 31 Maret 2025, total aset perusahaan tercatat sebesar **Rp1,35 triliun**, terdiri dari aset lancar sebesar Rp38 miliar dan aset tidak lancar sebesar Rp1,312 triliun. Liabilitas perusahaan tercatat sebesar **Rp482 miliar**, sementara ekuitas mencapai **Rp868 miliar**.

Laba bersih untuk periode tiga bulan pertama 2025 tercatat sebesar **Rp21,52 miliar**, meningkat dari Rp16,48 miliar pada periode yang sama tahun 2024. Margin laba kotor naik menjadi **74,61%**, margin operasi **64,66%**, dan margin EBITDA mencapai **81,39%**, merupakan efisiensi operasional yang lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.

Komposisi pendapatan per pelanggan juga relatif stabil, dengan kontribusi terbesar berasal dari XL Axiata (40,56%), Indosat (33%), Telkomsel (15%), dan Smartfren (10,49%).

### Fokus 2025: Diversifikasi dan Dukungan Power Infrastruktur

Direktur Utama Rudolf P. Nainggolan menegaskan bahwa GHON akan melanjutkan pertumbuhan dengan strategi yang fokus pada konsolidasi mitra operator, ekspansi menara, serta pengembangan layanan *infrastruktur listrik*. GHON telah mendapatkan persetujuan untuk memperluas layanan penyediaan energi listrik di lokasi menara, terutama di daerah yang belum terjangkau PLN.

“Kami menyadari memecahkan tantangan dari konsolidasi industri, seperti merger Indosat dengan H3I dan kerja sama XL-Smartfren. GHON akan menjaga kerinduan kontrak dan memperkuat daya saing dengan menyediakan layanan menyeluruh bagi operator mitra,” ungkap Rudolf.

Untuk tahun 2025, GHON menargetkan penambahan **20 menara baru**, peningkatan jaringan optik menjadi **1.526 km**, serta pertumbuhan pendapatan hingga **7,96%**. Laba EBITDA juga ditargetkan naik menjadi **Rp186,75 miliar**.

“Dengan strategi terarah dan dukungan pemegang saham, kami optimistis GHON akan terus tumbuh sebagai penyedia infrastruktur telekomunikasi yang andal dan adaptif,” tutupnya.

Continue Reading

Metro

Kerukunan Keluarga Banyumasan (KKB) Jabodetabek Gelar Pelantikan Kerukunan Keluarga Banyumasan (KKB) Periode 2024-2029

Published

on

By

Jakarta – Kerukunan Keluarga Banyumasan (KKB) Jabodetabek menggelar Pelantikan Kerukunan Keluarga Banyumasan (KKB) Periode 2024-2029 di Gedung Benyamin Sueb Jatinegara Jakarta pada hari Sabtu, 31 Mei 2025.

Rangkaian acara Pelantikan KKB juga diiringin Pergelaran Wayang Kulit Wuryo oleh Dagelan KI. H. Wahyu Dharma turut dihadiri oleh Munjirin (Walikota Jakarta Timur), Marjoko (Ketum KKB), Seno Hadi (Ketua Pelaksana), Pengurus KKB.

Untung R. S sebagai Tokoh Pendiri KKB mengatakan ; “Ini tantangan budaya yang sudah kita laksanakan setiap tahunnya. Kita mempunyai tanggung jawab memajukan kebudayaan khususnya wayang kulit. Sebagai warisan budaya yang harus kita jaga. Bukan hanya wayang kulit, ada juga tarian kuda lumping dan lainnya khususnya dari Banyumasan.

Kita berupaya terus menjaga dan melestarikan budaya kita Banyumasan. Dan ini momen luar biasa dan pengukuhan pengurus Kerukunan Keluarga Banyusan disertakan pentas seni. Walaupun seni yang ditampilkan tradisional tapi warga antusias.

Ke depannya kita rangkul generasi muda untuk ikut memajukan kebudayaan Banyumasan dengan mengimplementasikannya dalam keseharian. Sekarang kondisi serba digital dan serba terbuka perlu penguatan peran orang tua, peran pendidikan dalam menghadapi penetrasi kebudayaan luar.

Komunitas yang hadir disini menjadi ajang silaturahmi berdasarkan keterpanggilan untuk menjalankan kegiatan organisasi sebuah paguyuban. Dengan didasari nilai kebersamaan, gotong royong dengan semangat mengabdi untuk Bangsa dan negara,” tutupnya

Munjirin (Walikota Jakarta Timur) berharap di tengah masyarakat DKI Jakarta yang multi etnis, KKB dapat berkontribusi memajukan Jakarta, seperti kegiatan tersebut yang terus melestarikan budaya wayang kulit di tengah keberagaman masyarakat Jakarta.

“Masyarakat di DKI Jakarta multi etnis, salah satunya adalah dari Banyumas ini. Saya berharap dapat memberikan kontribusi yang positif untuk pembangunan di Provinsi DKI Jakarta,” tutupnya.

Sementara itu, Ketua Panitia pagelaran wayang kulit Gagrak Banyumasan, Seno Hadi, menyampaikan terima kasih atas dukungan dan kehadiran Walikota Administrasi Jakarta Timur bersama jajaran. Diharapkan kegiatan tersebut terus berlanjut guna memberikan kontribusi yang positif untuk DKI Jakarta.

“Mudah-mudahan ini akan berkelanjutan, bukan buat warga Banyumas saja, tetapi buat warga keseluruhan yang ada di sini,” tutupnya.

Continue Reading

Metro

Cetiya Metta Padma Gelar Perayaan Waisak 2569 B.E./2025 Tema “Meningkatkan Pengendalian Diri dan Kebijaksanaan Untuk Mewujudkan Perdamain Dunia”

Published

on

By

Bekasi – Wihara Cetiya Metta Padma – Harapan Indah Kota Bekasi merayakan Perayaan Waisak 2569 B.E/2025 dengan tema “Tingkatkan Pengendalian Diri Dan Kebijaksanaan Untuk Mewujudkan Perdamaian Dunia” pada hari Sabtu, 31 Mei 2025. Adapun dalam perayaan Waisak ini diadakan ibadah yang dipimpin oleh Y.M. Bhante Yatiko Tera (Bhikkhu Sangha dari Jepara).

Dalam ritual ibadah perayaan ibadah Waisak 2025 di Cetiya Metta Padma dimulai prosesi Amisa Puja, penyalaan Lilin Panca Warna, Lilin Waisak, Kebaktian Doa Tridharma, pembacaan oleh Bhante Yatiko yaitu pembacaan Aradhana Tisarana Pancasila dan Aradhana Dhammadesana dan diakhiri penyerahan Sanghadana yang dilanjutkan pemercikan air tirta oleh Bhante Yatiko Thera.

Y.M. Bhante Yatiko Tera (Bhikkhu Sangha dari Jepara) menyampaikan bahwa ; “Dari ibadah Perayaan Waisak hari ini di Wihara Cetiya Metta Padma Bekasi, tema yang kita bawa adalah “Tingkatkan Pengendalian Diri Dan Kebijaksanaan Untuk Mewujudkan Perdamaian Dunia” dan itu adalah sangat penting karena kita umat Budha minoritas kalau tidak didasarin dengan hal tersebut dari tema yang sangat membahagiakan, sangat mengembirakan apabila kita bisa mempraktekkan dari tema yang disampaikan bisa membawakan kedamaian dan tentram untuk warga negara di Indonesia.

Adapun masyarakat maupun Pemerintah saling mengingatkan, membantu, bertukar solusi untuk mencari jalan kebenaran untuk mendapatkan kebahagiaan khususnya masyarakat Budhis juga masyarakat pada umumnya supaya kita sebagai umat manusia ingat kepada kepribadian kita dalam kehidupan sehari-hari agar bisa hidup damai, tentram, aman. Kalo kita sudah hidup damai, aman, tentram semua kalangan masyarakat tidak akan merepotkan dalam pemerintahan kita, tetangga kita, lingkungan kita sehingga kita ikut menikmati hasil tema dari ibadah Waisak hari ini yaitu “Tingkatkan Pengendalian Diri Dan Kebijaksanaan Untuk Mewujudkan Perdamaian Dunia”.

Kita sebagai umat beragama Budha kalo bisa jagalah diri kita sendiri untuk membantu sesama umat manusia, kalo kita sudah sedikit minoritas terbantu ibaratnya kita 1juta orang tetapi kalo kita terbantu 25% dari 1juta orang tersebut akan mengurangi dampak-dampak negatif, maka dari itu mari kita bersama-sama sebagai umat Budha di Indonesia yaitu bersama-sama membantu masyarakat tanpa pamrih, materil tetapi penting untuk kehidupan kita.

Dalam kerukunan hidup beragama di Indonesia, saya melihat di pusat maupun di daerah-daerah terutama justru yang kita utamakan adalah para tokoh agama, adat dan nasional yang diibaratkan seperti kita menanam bibit padi di sawah yang kalo bibitnya bagus akan menghasilkan padi yang bagus juga, yang artinya kalo para tokoh adat maupun tokoh agma didaerah bisa menjaga kedamaian dan kerukunan beragama terjaga maka masyarakat juga ikut merasakan kedamaian dalam kerukunan beragama. Maka dari itu semua yang saya rasakan bahwa semua itu tergantung para tokoh agama yang ada diderah maupun di pusat dalam menjaga kerukunan umat beragama di Indonesia,” tutupnya.

Henry Fernando Sutiyoso (Ketua Pelaksana Perayaan Waisak Wihara Cetiya Metta Padma Bekasi) mengatakan kepada media online bahwa ; “Kalo untuk tantangan dalam mengadakan ibadah Waisak hari ini dilihat dari pesertanya kita mengundang cukup banyak seperti dari umat Budha sekitar Bekasi terbagi ikut merayakan Waisat ditempat wihara lainnya. Sedangkan Wihara Cetiya Metta Padma dulunya berlokasi di Rawamangun Jakarta namun setelah berpindah domisili di Harapan Indah Bekadi dan yang menjadi tantangan kami karna ini menjadi perdana mengadakan ibadah Waisak hari ini.

Adapun persiapan dari ibadah Waisak hari ini yaitu kita sudah pasti bentuk kepanitiaan yang berjumlah 35 orang dan harapan kedepannya semoga umat Budha dapat menjalankan ibadah lebih banyak lagi dan setelah menjalankan ibadah semoga juga bisa diimplementasikan ke dalam lingkingan masyarakat,” tutupnya.

Sri Mulyati sebagai Penyuluh Agama Budha Kota Bekasi juga turut menyampaikan ; “Saya menghadiri ibadah Waisak ini dengan melihat ritual ibadah cukup berbangga karena mereka ada kerjasamanya yaitu semua umat ikut terlibat dan antusias dalam merayakan Waisak tahun 2025 dan harapan saya semoga dengan hari Waisak tahun ini agar umat Budha di Kota Bekasi mendapatkan keberkahaam, keharmonisan, kedamaian dan semoga semuanya bisa tetap mendapatkan kebahagiaan selalu.

Adapun setelah ibadah Waisak hari ini kami akan sampaikan ke atasan bahwa di Harapan Indah kota Bekasi ini ada umat Budha merayakan Waisak agar tetap dipantau, dibina sehingga umat Budha yang ada di Wihara Cetiya Metta Padma ini juga bisa berkembang maupun bisa maju dalam menyebarkan Budha Dharma,” tutupnya.

Continue Reading

Trending