Connect with us

Metro

Ciptakan Generasi Muda Tanggap Bencana ,Dan Pentingnya Penangulangan Bencana Berbasis Masyarakat

Published

on

JAKARTA, 9 November 2019 — Tak dapat dipungkiri, Indonesia merupakan negara dengan tingkat kerawanan bencana yang tinggi. Secara geografis, selain diapit tiga lempeng tektonik dunia (Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia, dan Lempeng Pasifik), Indonesia juga merupakan jalur The Pasicif Ring of Fire (Cincin Api Pasifik), yang merupakan jalur rangkaian gunung api aktif di dunia. Oleh karena itu, Indonesia diintai risiko terjadinya bencana sewaktu-waktu, dari mulai gempa bumi, tsunami, hingga gunung meletus, juga berbagai bencana lainnya seperti banjir, longsor, kekeringan, berbagai wabah penyakit, dan lainnya.

Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), selama tahun 2018 tercatat 4231 korban meninggal dunia dan hingga tiga juta penduduk terpaksa mengungsi, menyusul 2426 bencana alam yang terjadi di sepanjang tahun. Namun demikian, belum semua komponen bangsa sadar atas tingginya indeks risiko bencana dan kompleksnya manajemen kedaruratan.

Akibatnya, kerap ada kesenjangan koordinasi, informasi dan kebijakan antar berbagai sektor pada saat bencana. Perlu edukasi dan sosialisasi lebih jauh terkait penanganan bencana, yang tidak hanya fokus pada respon darurat, namun lebih pada penanganan bencana menyeluruh. Meliputi sebelum terjadi bencana, pada saat bencana, dan setelah terjadi bencana. Termasuk juga melibatkan peran masyarakat luas, alias penanganan bencana berbasis masyarakat.

Agar perspektif bencana menjadi bagian dalam kehidupan masyarakat, dan meminimalisir risiko bencana dengan partisipasi aktif masyarakat, itulah alasan digelarnya acara bincang-bincang “Post-Disaster Management: Rehab, Recovery, Reconstruct (Aksi Tanggap Siswa Terhadap Bencana Alam)”, di @America, Jakarta, Sabtu (9/11/2019), yang digagas oleh Michael Mulianto, siswa SMA Jakarta Intercultural School (JIS) Jakarta, dan kreator aplikasi BAPAT untuk penanganan bencana. Acara ini dihadiri kalangan umum dan pelajar, dan dirancang untuk menggugah kesadaran risiko bencana, bagaimana dapat berpartisipasi melayani masyarakat saat bencana, juga membantu kala keadaan darurat nasional.

Michael menggelar acara ini, dengan tujuan agar masyarakat bisa terlibat lebih aktif dalam penganggulangan bencana alam. Siswa kelas 3 SMA ini menilai proses pemulihan yang terjadi di wilayah bencana, umumnya berlangsung cukup lama pasca terjadinya bencana. “Pembelajaran dari bencana-bencana yang terjadi sebelumnya, proses pemulihannya itu cukup lama. Jadi kita bisa bicara, mempromosikan, dan bergerak bersama-sama, agar ada orang lebih banyak terlibat dalam proses penanggulangan bencana. Dan khususnya siswa atau pelajar juga bisa berkontribusi cepat tanggap pada bencana alam, dan membuat perubahan,” ucap Michael.

Pada kesempatan tersebut, Micheal juga memperkenalkan aplikasi BAPAT yang diciptakannya, yaitu aplikasi penanggulangan bencana berbasis Android dan iOS. Adapun selain Michael Mulianto, para pembicara lainnya adalah Profesor Dr. Ir. Kazan Gunawan (Guru Besar Tetap Universitas Esa Unggul) sebagai keynote speaker, Profesor Dr. H. Moermahadi Soerja Djanegara (Guru Besar Tetap Program Studi Akuntansi STIE Kesatuan Bogor, Ketua BPK RI periode 31 Maret 2017-4 Januari 2018), Mayor Jenderal Komaruddin Simanjuntak (Purnawirawan Perwira Tinggi TNI-AD, Panglima Komando Daerah Militer IX/Udayana periode 31 Maret 2017-4 Januari 2018), Kolonel Farid Maruf (Komandan SATGASGAB, Komandan Korem 162/WB 2016-2018), Jason Sudirdjo (Siswa SMA ACS Jakarta, Founder of Heart For Lombok Foundation).

Penanggulangan bencana berbasis masyarakat
Pembelajaran dari berbagai bencana di Indonesia, termasuk dahsyatnya bencana gempa bumi dan tsunami di Palu dan Lombok pada tahun 2018 lalu yang menewaskan ribuan orang dan bahkan dampaknya masih terasa sampai sekarang, adalah semakin membuka kesadaran betapa pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana. Penanggulangan bencana memerlukan sinergi antar pemangku kepentingan, dari mulai pemerintah, swasta, dan juga masyarakat luas, dan melibatkan banyak komponen, meliputi prabencana, tanggap darurat, dan pascabencana.

Adapun para pembicara membahas berbagai topik, di antaranya Profesor Dr. H. Moermahadi Soerja Djanegara, membahas bagaimana mengelola akuntabilitas dukungan logistik saat bencana alam datang, menyoroti pentingnya Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), hingga kontribusi BPK ketika ada bencana alam. Sementara, Mayor Jenderal Komaruddin Simanjuntak, membahas mengenai peran BNPB dalam menangani becana alam di Indonesia, hingga solusi peran serta masyarakat yang mengatasi bencana di Indonesia.

Sedangkan Kolonel Farid Maruf membahas tentang keterlibatan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam penanganan bencana, termasuk juga pemulihan Pulau Lombok pasca bencana tahun lalu, dan pembahasan tentang sistem yang diciptakan untuk menolong orang (contoh: program rumah murah).

Secara umum para pembicara memberi pandangan dari berbagai perspektif tentang bagaimana sesungguhnya setiap orang dapat terlibat dalam meminimalisir dampak bencana alam, bahwa tindakan setiap orang bisa membuat perubahan, dan kita dapat melibatkan sebanyak mungkin orang dalam membantu memulihkan daerah yang terkena dampak bencana alam.

Di sinilah pentingnya penguatan manajemen bencana berbasis masyarakat (community-based disaster management) dan peningkatan kapasitas masyarakat terkait pengurangan risiko bencana, sebab masyarakat merupakan kelompok yang rentan atas risiko bencana. Ketika masyarakat sudah dan semakin memahami, maka risiko bencana pun bisa dikurangi.

Peran aktif generasi muda
Yang patut disoroti adalah keterlibatan generasi muda atau kaum pelajar, yang juga krusial dalam upaya manajemen risiko bencana, sebab anak muda pun memiliki kapasitas untuk bertindak, dan terlibat dalam upaya penanggulangan bencana. Seperti yang dicontohkan oleh Michael Mulianto, penggagas acara ini, siswa kelas 3 SMA dari Jakarta Intercultural School High School (JIS), yang juga kreator aplikasi BAPAT.

Michael sangat antusias untuk turut mengedukasi bagaimana masyarakat bisa terlibat dalam meminimalisir dampak bencana alam. Michael adalah kreator aplikasi BAPAT, yang merupakan singkatan dari Bantuan Cepat atau Fast Relief dalam bahasa Inggris, yang berfungsi untuk memberikan langkah-langkah panduan kepada penggunanya, tentang cara bertindak mengatasi beberapa jenis bencana. Termasuk gempa bumi, tsunami, letusan gunung berapi, kebakaran hutan, banjir, hingga topan.

Selain itu, BAPAT memiliki bot obrolan (semacam robot) yang dapat memberikan saran untuk lebih dari 50 penyakit, serta menemukan rumah sakit terdekat bila diperlukan, dan ada juga tombol panggilan darurat yang dapat digunakan pengguna saat mengalami masalah serius. Michael menjadi contoh kaum pelajar atau generasi Z yang berprestasi dan inspiratif, serta peduli pada penanggulangan bencana di Indonesia sejak usia muda.

Ada juga pelajar inspiratif lainnya yang menjadi pembicara, yakni Jason Sudirdjo, siswa kelas 2 SMA ACS Jakarta, dan Founder of Heart For Lombok Foundation, yang menggagas pengembangan industri minyak alpukat. Ia membahas tentang organisasi yang ia bangun, Avoil, untuk membantu mengurangi gejolak ekonomi akibat gempa.

Para pelajar yang hadir di acara kemudian diinformasikan tentang bagaimana mereka dapat membantu selama keadaan darurat nasional dengan seefisien mungkin. Juga bagaimana penanganan bencana, bukan urusan pemerintah semata, namun juga butuh patisipasi aktif generasi muda untuk membantu sesama warga negara Indonesia.

Pada akhirnya, peran aktif semua pihak, dalam membangun kapasitas kesiapsiagaan bencana, termasuk di kalangan generasi muda atau para pelajar, bisa jadi salah satu solusi dalam mengelola sistem penanggulangan bencana yang terjadi di Indonesia. Generasi muda atau para pelajar sebagai golongan yang cerdas dan kreatif, bisa dan perlu berpartisipasi aktif dalam penanganan bencana, bukan hanya agar mereka bisa menyelamatkan diri sendiri ketika bencana datang, melainkan juga bisa turut berkontribusi menyelamatkan warga sekitar

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Metro

DPP KNPI Gelar Peringatan Sumpah Pemuda ke-97, Tegaskan Komitmen Dukung Program Asta Cita Presiden Prabowo

Published

on

By

Jakarta, — Dalam semangat memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-97, Dewan Pengurus Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPP KNPI) menggelar kegiatan Cek Kesehatan dan Donor Darah Gratis sebagai wujud kepedulian sosial dan semangat kebersamaan antar generasi muda Indonesia.

Kegiatan yang berlangsung pada hari Jumat (31/10/2024)/)  di Kantor DPP KNPI, Jakarta, ini diikuti oleh ratusan peserta yang terdiri dari pengurus KNPI, organisasi kepemudaan, mahasiswa, serta masyarakat umum. Kegiatan ini bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) dan sejumlah tenaga medis profesional yang turut serta memberikan pelayanan kesehatan gratis kepada masyarakat.

Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua Umum DPP KNPI Dr. H.M. Ali Hanafiah, M.Si, Ketua Harian dan Ketua Pelaksana Raja Agung Nusantara, M.M, Sekjen Guntur, S.H., M, Bendahara Umum I Roy Stevy Wendy, S.E., M.M, Bendahara Umum II Teguh Riadi, S.E., M.Si, Ketua MPI Prof. Dr. Ilyas Indra, S.H., M.H., M.M, Kasubdit Intelkam Polri Kombes Pol. Adjie Indra Dwiatma, S.I., serta Deputi Bidang Kelembagaan dan Digitalisasi Koperasi, Hendra Saragih, S.H., M.H., M.Kn.

Kegiatan sosial ini dipimpin
langsung oleh Kombes Pol. Adjie Indra Dwiatma, S.I., yang juga turut hadir bersama jajaran pengurus DPP KNPI dan para pemuda lintas organisasi. Aksi kemanusiaan ini menjadi bentuk nyata kepedulian KNPI terhadap kesehatan masyarakat serta solidaritas antar generasi muda.

“Pemuda bukan hanya menjadi penggerak perubahan, tetapi juga harus hadir membawa manfaat nyata bagi masyarakat. Melalui donor darah dan pemeriksaan kesehatan ini, kita ingin menumbuhkan semangat empati dan gotong royong di kalangan pemuda Indonesia,” ujar Kombes Pol. Adjie Indra Dwiatma, S.I.

Ratusan peserta antusias mengikuti kegiatan ini, mulai dari kalangan pemuda, masyarakat umum, hingga aparat keamanan. Selain donor darah, peserta juga mendapatkan fasilitas pemeriksaan tekanan darah, gula darah, kolesterol, dan konsultasi kesehatan gratis dari tenaga medis yang disiapkan oleh panitia.

Momentum Sumpah Pemuda ke-97 ini menjadi ajakan bagi seluruh generasi muda untuk terus menumbuhkan semangat “Bersatu, Bangkit, dan Tumbuh”, tidak hanya dalam perjuangan ideologi kebangsaan, tetapi juga dalam aksi nyata membantu sesama.

Selain donor darah, kegiatan ini juga menyediakan layanan pemeriksaan tekanan darah, kadar gula, kolesterol, dan asam urat, serta edukasi kesehatan dari para tenaga medis. Suasana kebersamaan dan antusiasme peserta menjadi bukti nyata bahwa semangat Satu Nusa, Satu Bangsa, Satu Bahasa tetap hidup di hati para pemuda Indonesia.

Kegiatan sosial ini juga diharapkan menjadi inspirasi bagi pemuda di seluruh daerah untuk terus berkarya, berkontribusi, dan menjaga nilai-nilai persatuan sebagaimana semangat Sumpah Pemuda yang telah diwariskan sejak 1928.

Melalui kegiatan ini, DPP KNPI berharap semakin banyak pemuda yang terinspirasi untuk berkontribusi positif bagi masyarakat dan bangsa.

Continue Reading

Metro

Henri Antonius Tampubolon, S.H, M.H Ketua DPD PROJO Sumatera Utara Hadir Acara Kongres III PROJO Tema “Selalu Setia di Garis Rakyat.”

Published

on

By

Jakarta,– Semangat keberlanjutan perjuangan rakyat, Relawan Pro Jokowi (PROJO) menggelar Kongres III PROJO dengan mengusung tema besar: “Selalu Setia di Garis Rakyat.” Acara ini menjadi momentum penting bagi PROJO untuk mempertegas komitmen perjuangannya sebagai gerakan kerakyatan yang konsisten mendukung agenda pembangunan nasional.

Kongres yang dihadiri oleh ribuan kader dan relawan dari seluruh Indonesia ini berlangsung penuh semangat dan kebersamaan. Suasana kongres menggambarkan semangat gotong royong, nasionalisme, serta tekad kuat untuk terus berada di sisi rakyat, sebagaimana semangat awal berdirinya PROJO.

Ketua DPD PROJO Sumatera Utara, Henri Antonius Tampubolon, S.H, M.H turut hadir dan ambil bagian dalam KONGRES III PROJO yang digelar dengan tema besar “Selalu Setia di Garis Rakyat.” Acara yang berlangsung meriah dan penuh semangat tersebut dihadiri oleh ribuan kader PROJO dari seluruh Indonesia, menegaskan kembali semangat kebersamaan dan pengabdian kepada rakyat.
Dalam kesempatan itu, Henri Tampubolon menyampaikan bahwa kehadirannya di Kongres ini merupakan bentuk komitmen PROJO Sumatera Utara untuk terus berada dalam barisan perjuangan rakyat, sesuai dengan nilai-nilai yang diwariskan oleh Presiden Joko Widodo sejak awal berdirinya PROJO.

“Kita semua hadir di sini dengan satu semangat: tetap setia di garis rakyat. PROJO bukan sekadar organisasi relawan, tetapi gerakan moral yang mengakar dari hati rakyat Indonesia. Kami di Sumatera Utara akan terus menjaga semangat gotong royong dan mendukung arah pembangunan nasional yang berpihak kepada kepentingan rakyat,” ujar Henri Tampubolon dengan penuh semangat.

KONGRES III PROJO ini menjadi momentum penting untuk memperkuat konsolidasi organisasi di seluruh daerah, termasuk Sumatera Utara. Melalui forum ini, PROJO menegaskan kembali arah perjuangannya sebagai gerakan rakyat yang konsisten mengawal pembangunan dan menjaga nilai-nilai kebangsaan.

“Semangat keberlanjutan perjuangan rakyat, Relawan Pro Jokowi (PROJO) menggelar Kongres III PROJO dengan mengusung tema besar: “Selalu Setia di Garis Rakyat.” Acara ini menjadi momentum penting bagi PROJO untuk mempertegas komitmen perjuangannya sebagai gerakan kerakyatan yang konsisten mendukung agenda pembangunan nasional.

Kongres yang dihadiri oleh ribuan kader dan relawan dari seluruh Indonesia ini berlangsung penuh semangat dan kebersamaan. Suasana kongres menggambarkan semangat gotong royong, nasionalisme, serta tekad kuat untuk terus berada di sisi rakyat, sebagaimana semangat awal berdirinya PROJO.”tutup Herry Tampubolon.

Kongres III ini juga menjadi ajang konsolidasi nasional, memperkuat barisan relawan di tingkat daerah, dan meneguhkan komitmen PROJO dalam mendukung arah pemerintahan ke depan yang pro terhadap kepentingan masyarakat kecil.

Suasana kongres berlangsung hangat, penuh semangat solidaritas, dan diwarnai diskusi strategis mengenai masa depan gerakan relawan dalam mendukung visi Indonesia yang maju, berdaulat, dan berkeadilan.

Dengan semangat “Selalu Setia di Garis Rakyat”, PROJO menegaskan diri bukan sekadar organisasi relawan, melainkan gerakan rakyat yang terus menghidupi semangat gotong royong dan kebangsaan.

Dengan mengusung tema “Selalu Setia di Garis Rakyat,” PROJO menegaskan diri tetap menjadi kekuatan moral rakyat — berdiri tegak bersama masyarakat kecil, memperjuangkan aspirasi mereka, serta memastikan pembangunan nasional berjalan untuk kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.

Continue Reading

Metro

Projo Gelar Kongres III Selalu Digaris Rakyat

Published

on

By

Jakarta – Organisasi relawan pendukung Joko Widodo atau Projo menggelar kongres ke-3 pada hari ini dan besok, 1–2 November 2025, di Hotel Sahid Jaya, Jakarta. Sabtu (1/11/25).
Kongres Projo ke-3 ini diklaim bakal dihadiri oleh 3.000 peserta dari 35 dewan pimpinan daerah dan 479 dewan pimpinan cabang Projo di seluruh Indonesia.

Dalam kata sambutannya, Ketua Umum Projo Budi Arie SetiadI mengatakan kongres yang bertema “Selalu Setia di Garis Rakyat” ini semestinya digelar pada penghujung tahun lalu. Namun karena sejumlah alasan teknis, agenda itu baru bisa terlaksana pada November tahun ini.

“Sebenarnya kongres ini seharusnya sudah dilakukan pada Desember 2024 kemarin, cuma karena satu dan lain hal akhirnya kita undur dan minggu depan ini atau tanggal 1-2 November kongres akan kita lakukan,” kata Budi Arie dalam konferensi pers di Kantor DPP Projo, Jakarta Selatan, Rabu, 29 Oktober 2025.

Setidaknya ada dua agenda utma dalam Kongres III Projo. Pertama, kongres akan menghasilkan kepengurusan baru untuk lima tahun ke depan, termasuk menetapkan arah organisasi. Kemudian agenda lainnya adalah penyampaian sikap resmi Projo mengenai komitmennya mendukung pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Sebagai bentuk dukungan terhadap Prabowo-Gibran, Projo berharap kongres bisa menghasilkan resolusi atau rekomendasi terhadap jalannya pemerintahan. Projo juga mengundang Prabowo dan Gibran untuk hadir dalam kongres tersebut. “Projo mendukung pemerintahan ini, kami berkomitmen untuk sama-sama menjaga pemerintahan ini selalu setia di garis rakyat,” ujar mantan Menteri Koperasi itu.

Adapun dalam kongres ini, Jokowi dipastikan tetap menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina Projo. “Pak Jokowi tetap menjadi Ketua Dewan Pembina karena Pak Jokowi pemilik Projo sesungguhnya. Saya cuman dan kami-kami cuman pelaksana aja,” kata Budi Arie ihwal posisi Jokowi dalam struktur organisasi menjelang Kongres III Projo.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Projo Handoko mengatakan Jokowi tetap menjadi figur sentral bagi Projo, baik secara moral maupun ideologis. Ia menegaskan bahwa keberadaan Jokowi di Projo menjadi penanda kontinuitas antara gerakan relawan dan pemerintahan yang mereka dukung.

Menurut dia, kongres kali ini merupakan forum konsolidasi setelah pemilihan presiden 2024, di mana Projo turut berperan dalam mendukung kemenangan pasangan Prabowo Subianto–Gibran Rakabuming Raka. “Kami ingin menegaskan bahwa fase sekarang adalah fase kami harus sama-sama bekerja keras demi suksesnya pemerintahan,” kata dia.

Sementara itu,  semula dijadwalkan hadir di Kongres ke-3 Projo, Mantan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyapa ratusan relawan Projo yang menghadiri Kongres III di Jakarta melalui sebuah tayangan video. Sapaan hangat ini disampaikan pada Sabtu, 01/11, menggantikan kehadirannya secara langsung di acara penting tersebut.

Ketidakhadiran Jokowi di lokasi kongres disebabkan oleh alasan kesehatan yang memerlukan istirahat. Meskipun demikian, Ketua Umum Projo Budi Arie memastikan bahwa kondisi beliau sudah menunjukkan pemulihan yang signifikan.

Melalui layar, Jokowi tetap menyampaikan apresiasi mendalam dan pesan penting kepada seluruh keluarga besar relawan Projo. Beliau mengajak mereka untuk terus menjaga semangat dan dedikasi tinggi dalam mendukung arah pembangunan bangsa Indonesia.

Pesan Jokowi untuk Relawan Projo dan Kemajuan Bangsa Dalam tayangan video yang diputar di Kongres III Projo, Jokowi terlihat mengenakan kemeja dan peci, memancarkan aura kepemimpinan yang akrab. Beliau secara khusus menyampaikan rasa terima kasih atas semangat dan dedikasi yang tak pernah padam dari para relawan Projo.

“Saya menyampaikan salam hangat untuk seluruh keluarga besar relawan Projo. Terima kasih atas semangat dan dedikasi yang terus dijaga dalam mendukung arah pembangunan bangsa,” kata Jokowi, mengutip langsung dari tayangan video tersebut, menunjukkan penghargaan beliau.

Lebih lanjut, Jokowi juga mengajak seluruh anggota Projo untuk terus bersinergi dan bekerja sama demi kemajuan Indonesia. Pesan ini menekankan pentingnya persatuan, gotong royong, dan kontribusi nyata dari setiap elemen masyarakat untuk mencapai cita-cita bangsa.

“Mari kita terus bekerja bersama untuk Indonesia yang maju dan berdaulat. Terus jaga semangat, jaga persaudaraan, dan terus berbuat untuk rakyat,” pesan Jokowi, menegaskan kembali komitmen bersama untuk masa depan yang lebih baik.

Alasan Ketidakhadiran Jokowi dan Penjelasan Resmi Projo Ketua Umum Projo, Budi Arie, dalam pidatonya sebelum secara resmi membuka kongres, secara khusus mengajak seluruh relawan untuk mendoakan kesehatan Jokowi. Ajakan ini menunjukkan kepedulian mendalam dari organisasi terhadap kondisi mantan presiden.

“Pertama-tama marilah kita berdoa bersama semoga Pak Jokowi diberi kesehatan,” ucap Budi Arie, mengawali penjelasannya mengenai ketidakhadiran Jokowi. Pernyataan ini disambut dengan empati dan harapan baik oleh para relawan yang hadir.

Budi Arie mengungkapkan bahwa kondisi kesehatan Jokowi sejatinya telah membaik setelah sempat kurang sehat. “Ketika kemarin, minggu lalu, kami mendatangi kediaman beliau, memang kondisinya sudah lebih pulih,” jelas Budi Arie, memberikan informasi terkini kepada publik.

Meskipun demikian, Budi Arie menambahkan bahwa ada pertimbangan khusus dari tim medis. “Tapi mungkin pertimbangan kesehatan, pertimbangan dokter, untuk berkerumun dalam kerumunan belum dimungkinkan,” ujarnya, menegaskan bahwa keputusan tersebut diambil demi menjaga kesehatan Jokowi secara optimal. “Tapi, yang pasti, semangat itu ada di ruangan ini bahwa kesetiaan kita adalah kepada rakyat,” sambung Budi Arie, menggarisbawahi semangat Projo yang tetap membara.

Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi menyerukan di hadapan ratusan relawan yang hadir pada pembukaan Kongres III Projo untuk memperkuat partai politik yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto guna mendukung seluruh agenda politiknya.

“Kita berharap bisa memperkuat agenda politik Pak Prabowo agar kepemimpinan Prabowo bisa lebih kuat, lebih solid. Dan karena itu, kita akan memperkuat seluruh agenda politik Presiden dengan memperkuat partai politik pimpinan Presiden,” kata Budi Arie dalam pidatonya di Jakarta, Sabtu.

Budi Arie pun berharap relawan Projo bisa memahami jika dirinya suatu saat akan bergabung dengan partai politik tertentu. Meskipun demikian, dia tidak memerinci nama partai politik yang ia maksud.

“Mohon izin jika suatu saat saya berpartai, teman-teman Projo bisa memahaminya. Enggak usah ditanya lagi partainya apa. Karena apa? Saya mungkin satu-satunya orang yang diminta oleh Presiden langsung di sebuah forum,” tuturnya.

Menurut dia, Projo merupakan pelopor pendukung Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Oleh karena itu, katanya, Projo berkomitmen untuk terus mendukung dan memperkuat pemerintahan Prabowo-Gibran.

“Karena kita percaya ini mandat rakyat, kita ingin dukung, perkuat agar pemerintahan ini tidak gagal. Siap enggak?,” seru Budi yang dijawab “siap” oleh relawan yang hadir.

Ia mengatakan agenda-agenda politik Presiden Prabowo harus terus-menerus didukung dan diperkuat, sebab pikiran dan hati Presiden Prabowo ditujukan untuk kepentingan rakyat.

Budi Arie lantas mengajak relawan Projo mengawal program-program strategis Prabowo.

“Dari mulai MBG (Makan Bergizi Gratis), Koperasi Desa Merah Putih, Sekolah Rakyat, Perumahan Rakyat, dan sebagainya. Yang pasti, pemerintahan ini adalah pemerintahan yang berpihak kepada rakyat, sesuai dengan jati diri kita, cita-cita kita, napas kita, setia di garis rakyat,” katanya.

Continue Reading

Trending