Connect with us

Metro

Pencemaran Nama Baik Pemilik Bening’s Clinic Diduga Melanggar UU ITE

Published

on

JAKARTA – Terkait dengan pencemaran nama baik (Pelanggaran UU ITE) yang dilakukan oleh Selebgram Italiani Ikmal yang telah menghina pemilik Bening’s Clinic/Skin Care, dr. Oky Pratama.

Kuasa Hukum Bening’s Oky Pratama pemilik Clinic/Skin Care, DR. H. Razman Arif Nasution, SH, S.Ag, MA, (Ph.D) dan rekan dari kantor Hukum RAN gelar jumpa pers yang berlokasi Bening’s Clinic, Jalan Kemang Timur Nomor 6, Jakarta Selatan.

Razman menyampaikan, ini merupakan kasus dimana selegram versus selegram yang menjadi masalah ini mencuat kepermukaan publik melalui media sosial (medsos).

“Kenapa UU ITE sangat berat hukumannya karena teknologi (medsos) itu yang dapat menjadi bahan ejekan maupun ujaran kebencian melalui media sosial dimanapun dia berada,” tandasnya, Jum’at (10/07/2020).

Razman menambahkan, ini sudah ada beberapa kajian yang dilakukan oleh tim RAN (Razman Arief Nasution), ini patut diduga dilakukan oleh saudara Italiani Ikmal mengenai pelanggaran UU ITE.

“Italiani Ikmal pada detik ke-33 pada tayangan Instagram beliau mengatakan bahwa PR Bening’s Clinic ‘jelek’ dan video serta chattingan sudah memenuhi unsur UU ITE,” ungkapnya.

Razman melihat ada unsur bahwa Italiani Ikmal memberi isyarat yang menunjukkan jangan lagi datang ke clinic tersebut, karena akan menghabiskan waktu saja.

Setelah pihaknya mempelajari ini, pihaknya menduga bahwa Italiani Ikmal ada yang menyuruh, yang berindikasi ada yang tidak suka dengan keberadaan Clinic.

“Besok siang kami akan melakukan pelaporan ke Polda Metro Jaya,” tanda Razman.

Ditempat yang sama, pemilik Bening’s Clinic, dr. Oky Pratama menjelaskan apa yang dikatakan oleh Italiani Ikmal adalah tidak benar, termasuk kata-kata yang tidak benar.

“Pihak kami sudah melayani sesuai dan baik dan juga tidak ada masalah apa-apa. Namun ada unsur yang membuat saya pertanyakan. Ada apa dibalik semua ini?, dimana ada unsur provokasi agar orang tidak datang ke klinik saya melalui hujatan di media sosial. Seolah-olah ada menyuruh untuk melakukan hal ini,” tegasnya.

Continue Reading

Metro

KSBSI Gelar Kongres VIII Tema Gerakan Serikat Buruh Yang Mandiri, Kuat dan Militan Menuju Welfare State

Published

on

By

Continue Reading

Metro

FKPT Kalsel Fokus Tangkal Radikalisme di Kalangan Anak Muda Lewat Kolaborasi dan Edukasi

Published

on

By

Jakarta – Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kalimantan Selatan menegaskan komitmennya dalam mencegah penyebaran paham radikalisme di kalangan anak muda. Hal ini disampaikan oleh Kepala FKPT Kalsel, Muhammad Fauzi M, saat ditemui di sela-sela Rapat Kerja Nasional (Rakernas) FKPT ke-XII di Hotel Vasaka Cawang, Jakarta, Sabtu (23/3/2024).

“Sebelum saya menjadi Ketua FKPT Kalsel, saya sempat menjabat sebagai Kabid Penelitian pada tahun 2019. Dari hasil penelitian yang kami lakukan saat itu, ternyata anak-anak muda sangat rentan terpapar paham radikal,” ujar Fauzi.

Ia menjelaskan bahwa peran media sosial menjadi perhatian penting dalam upaya pencegahan. “Kepala BNPT juga berpesan agar kita terus berkolaborasi dengan Kementerian Kominfo, termasuk melibatkan peran orang tua dalam pengawasan penggunaan internet oleh anak-anak mereka. Dari penelitian kami, anak muda cenderung tidak menyaring informasi dari internet, dan langsung membagikannya ke media sosial maupun ke teman-temannya. Hal ini sangat perlu diwaspadai karena bisa menjadi bahaya besar di masa depan,” tambahnya.

Fauzi menyebutkan bahwa FKPT Kalsel sudah menjalin kerja sama dengan Kementerian Kominfo dalam pengawasan akun-akun media sosial. Selain itu, mereka juga berkolaborasi dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, PGRI, serta organisasi pendidikan lainnya untuk memberikan edukasi langsung ke sekolah-sekolah.

“Kita mendatangi sekolah-sekolah untuk memberikan arahan dan pencerahan kepada para siswa dan tenaga pendidik agar tetap waspada terhadap bibit-bibit terorisme,” jelasnya.

Tak hanya itu, FKPT Kalsel juga aktif menggandeng komunitas-komunitas anak muda seperti komunitas sepeda dan olahraga. “Anak-anak muda yang tergabung dalam komunitas ini rata-rata berusia 14 hingga 17 tahun, usia yang sangat rentan terpapar paham radikal jika tidak dibekali pengetahuan tentang isu-isu radikalisme,” ujar Fauzi.

  • Ia juga mendorong adanya muatan khusus terkait penanganan terorisme dan radikalisme dalam mata pelajaran di sekolah. “Perlu ada kerja sama antara guru, kepala sekolah, dan dinas pendidikan daerah agar setiap mata pelajaran di sekolah dapat memasukkan materi mengenai pencegahan radikalisme dan terorisme, baik melalui media sosial maupun kegiatan ekstrakurikuler,” pungkasnya.

Continue Reading

Metro

Forum Komunikasi Kaum Betawi Indonesia (FORKKABI) Menggadakan Milad Ke 24 Tahun Dengan Tema “Mengglobalkan Adat Betawi & Meng-Indonesia-kan FORKKABI” Dan Satunan Anak Yatim

Published

on

By

Jakarta – Majelis Tinggi Forum Komunikasi Kaum Betawi Indonesia (FORKKABI), Mayjend (Purn) Nachrowi Ramli menegaskan bahwa ditengah situasi yang tidak menentu, FORKKABI harus bisa mendekatkan barisan untuk menjaga NKRI dan berkontribusi dalam mengatasi permasalahan bangsa Indonesia. Hal tersebut disampaikan Imam Nahrowi dalam acara Milad ke-24 FORKKABI dengan tema “Mengglobalkan Adat Betawi dan meng-Indonesia-kan FORKKABI”, Jumat (18/4/2025), di GOR Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

Acara Milad FORKKABI ke-24 ini turut dihadiri oleh Ketum FORKKABI Mohammad Ihsan, Marsekal Muda TNI (Purn) Achmad Sajili, Ketua Bang Japar sekaligus Anggota DPD RI Fahira Idris, Dewan Pembina IKB & FBR, Desliana Desi, Ketua Bamus Betawi Eki Pitung, dan ketua ormas lainnya.

“Di usianya yang ke-24, saya mengingatkan bahwa FORKKABI merupakan bagian dari sejarah. Oleh karena itu kita harus menjaga Betawi diantaranya menjaga budaya Betawi dengan terus mengembangkannya. Kedua, kita harus menjaga keamanan Betawi dan menjaga NKRI,” ungkapnya.

Ketua Umum DPP FORKKABI, H. Mohammad Ihsan mengatakan, organisasi FORKKABI hadir dengan selalu ingin berkontribusi dan menjadi organisasi penyejuk, selalu melahirkan solusi baik di Pemerintahan, masyarakat maupun antar ormas.

 

“Saya lihat perwakilan dari berbagai ormas yang hadir dalam acara ini. Hal ini menjadi bagian dari konsolidasi untuk menghindari terjadinya antar ormas,” ujar Ihsan.

Melihat Indonesia yang sedang tidak baik-baik saja akibat dimulainya perang dagang, Ia berharap agar langkah cerdas yang sedang dilakukan oleh pemerintah tersebut perlu didukung oleh masyarakat dan rakyat Indonesia.

“Pemerintah saat ini sedang mengatasi kondisi tersebut dengan mengambil langkah cerdas. Sekarang tugas ormas bagaimana kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat maupun daerah harus kita dukung. Intinya FORKKABI harus sejalan dengan Pemerintah,” imbuhnya.

 

Continue Reading

Trending