Connect with us

nasional

Kementerian ATR/BPN Direktorat Jenderal Pengendalian dan Penertiban Tanah dan Ruang Gelar Diskusi “PPTR Expo Menjawab Publik”.

Published

on

Jakarta, 22 Februari 2021 – Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) melalui Direktorat Jenderal Pengendalian dan Penertiban Tanah dan Ruang mengadakan dan diskusi kegiatan “PPTR Expo Menjawab Publik”.

Adapun kegiatan tersebut dilaksanakan pada mulai Senin, 22 Februari 2021 s/d Kamis, 25 Februari 2021, pukul 09.00 WIB s.d. 12.00 WIB, bertempat di Lobby Gedung Kementerian ATR/BPN, Jl. Raden Patah 1 No. 1 Jakarta Selatan.

Dalam diskusi ini hadir Narasumber yang akan mengisi di hari-hari tersebut (22/02-25/02) adalah : Direktur Pengendalian Hak Tanah, Alih Fungsi Lahan, Kepulauan dan Wilayah Tertentu (22/02), Kasubdit Pengendalian Hak Tanah (23/02), Kasubdit Pengendalian Wilayah Pesisir, Pulau-Pulau Kecil Perbatasan dan Wilayah Tertentu (24/02), dan Kasubdit Pengendalian Alih Fungsi Lahan (25/02).

Pada hari Senin 22 Februari 2021, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (Kementerian ATR/BPN) memaparkan beberapa kendala yang ditemui dalam melakukan pemantauan dan evaluasi hak atas tanah.

Direktur Pengendalian Hak Tanah, Alih Fungsi Lahan, Kepulauan dan Wilayah Tertentu Kemenetrian ATR/BPN Asnawati mengatakan, kendala pertama ialah informasi hak atas tanah di Aplikasi Komputerisasi Kegiatan Pertanahan (KKP) tidak lengkap. “Dalam melakukan pemantauan, ini hal yang seringkali kami temui saat kami menemukan objek namun objeknya belum tersedia di KKP,” ujarnya dalam gelaran PPTR Expo, Senin (22/2).

Dia sebutkan yang Kedua adalah tidak adanya dokumen di Kantor Pertanahan, Kantor Wilayah dan Kantor Pusat saat hendak mengumpulkan data.

Ketiga ialah citra geografis yang tidak update. Asnawati mengatakan, ketika pihaknya melakukan interpretasi, kondisi di lapangan ternyata sudah tidak sesuai dengan apa yang tertuang di citra itu sendiri,

Keempat, pemegang hak tidak kooperatif. Kendala ini menjadi kendala yang cukup sulit bagi pihaknya. Lalu, situasi yang tidak kondusif karena sengketa juga turut mempengaruhi pelaksanaan evaluasi hak tanah.

UU Cipta Kerja dinilai akan semakin meningkatkan potensi kehilangan lahan sawah. Direktur Pengendalian Hak Tanah, Alih Fungsi Lahan, Kepulauan dan Wilayah Tertentu Kementerian Agraria & Tata Ruang Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Asnawati mengatakan alih fungsi lahan sawah ke nonsawah di Indonesia setiap tahunnya rata-rata 150.000 hektare.

Masifnya alih fungsi lahan sawah ke nonsawah tidak sebanding dengan pencetakan lahan sawah baru per tahunnya yang hanya 60.000 ha.
“Dengan sendirinya di sini akan ada potensi kehilangan lahan sawah sejumlah 90.000 hektare per tahunnya,” ujarnya dalam acara PPTR Expo 2021 secara virtual pada Senin (22/02/2021).

Asnawati menjelaskan tren alih fungsi lahan sawah ke nonsawah ini terus meningkat dan mengancam ketahanan pangan nasional.

Hal ini seiring dengan meningkatnya jumlah populasi yang berarti meningkat pula alih fungsi lahan. Sementara di sisi lain, kebutuhan pangan juga ikut melesat.

Kementerian ATR/ Badan Pertanahan Nasional (BPN) berencana melakukan sertifikasi kepada pulau kecil terluar Indonesia. Demikian menurut Direktur Pengendalian Hak Tanah, Alih Fungsi Lahan, Kepulauan dan Wilayah Tertentu Kementerian ATR/BPN Asnawati sembari menambahkan, total pulau kecil terluar yang akan disertifikasi adalah sebanyak 111 pulau.

“Kami Direktorat Jenderal Pengendalian Penertiban Tanah dan Ruang pada tanggal 16 Februari yang lalu mengadakan FGD membahas masalah tindak lanjut dari 111 pulau-pulau kecil terluar ini, dari FGD itu disimpulkan bahwa ada rencana untuk melakukan kegiatan atau sertifikasi pulau-pulau terluar,” ungkap Asnawati dalam acara PPTR Expo 2021 secara virtual, Senin (22/2/2021).

Asnawati menjelaskan alasan dibalik tercetusnya rencana sertifikasi tersebut. Salah satunya adalah agar tak ada lagi kasus pencaplokan pulau-pulau terluar RI oleh orang asing.

“Di sini juga perlu kami tegaskan penetapan 111 pulau-pulau kecil terluar ini dilakukan tujuannya adalah pertama untuk mengantisipasi adanya okupasi atau klaim kepemilikan pulau oleh warga negara asing atau oleh negara lain,” katanya.

“Namun ada tujuan yang tidak kalah pentingnya lagi yaitu bahwa penetapan 111 pulau-pulau kecil terluar ini adalah untuk meminimalisir permasalahan yang sering timbul yang kerap mengganggu ketahanan dan keamanan negara kita,” tambahnya.

Akan tetapi, rencana ini masih mentah. Asnwati mengaku pihaknya sampai saat ini belum mendapatkan arahan atau petunjuk khusus tentang apa dan bagaimana kegiatan sertifikasi ini dilakukan kaitan dengan mekanisme maupun dengan pendanaan atau anggaran.

“Setidaknya wujud nyata kami mengakomodir keinginan dari kesimpulan rapat tersebut untuk sertifikasi pulau-pulau kecil terluar kami menuangkannya di dalam juknis (Petunjuk Teknis) yang saat ini masih kami godok insyaallah dalam waktu dekat akan rampung juknisnya,” katanya.
Penetapan 111 pulau kecil terluar RI sebenarnya telah ditetapkan pemerintah melalui Keputusan Presiden Nomor 6 Tahun 2017.

Continue Reading

nasional

Rutan Cipinang Mantapkan Langkah 2025 dengan Penandatanganan Pakta Integritas dan Penyematan Pin WBK

Published

on

By

Jakarta – Dalam rangka membangun komitmen bersama seluruh jajaran, Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Cipinang melaksanakan Apel Pagi Pegawai yang dirangkai dengan Penandatangan Pakta Integritas dan Komitmen Bersama Tahun 2025 serta Penyematan Pin Wilayah Bebas Dari Korupsi (WBK), Selasa (21/1 )

Kegiatan Penandatanganan ini dipimpin langsung oleh Kepala Rutan Kelas I Cipinang, Irwanto Dwi Yhana Putra diikuti oleh Pejabat Struktural dan seluruh Pegawai di lingkungan Rutan Kelas I Cipinang. Penandatangan pakta integritas dan komitmen bersama ini merupakan bentuk komitmen seluruh pegawai Rutan Kelas I Cipinang dalam rangka mewujudkan tata organisasi yang baik, bersih, efektif, efisien sehingga dapat melayani masyarakat secara cepat, tepat dan profesional.

Acara diawali dengan penandatanganan pakta integritas dan komitmen bersama, yang dilanjutkan dengan penyematan pin WBK sebagai simbol semangat Rutan Cipinang dalam mempertahankan predikat Wilayah Bebas dari Korupsi. Momen ini juga menegaskan komitmen bersama untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan publik dan menjaga integritas di setiap aspek pelaksanaan tugas.

Dalam amanatnya, Kepala Rutan Kelas I Cipinang, Irwanto menyampaikan beberapa poin penting terkait upaya mempertahankan predikat WBK. Ia mendesaknya peningkatan kualitas pelayanan publik dan upaya meminimalisir pengaduan negatif yang dapat memicu berita viral. “Seluruh jajaran harus mematuhi Arahan Kakanwil Ditjenpas DK Jakarta, memikul tugas dan tanggung jawab sesuai SOP, serta mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan kebijakan,” tegasnya.

Lebih lanjut Irwanto juga mengingatkan bahwa Zona pembangunan Integritas merupakan proses berkelanjutan yang membutuhkan semangat dan dedikasi penuh dari seluruh pegawai. Ia mengajak jajaran untuk mendukung publikasi kinerja positif Rutan Cipinang sebagai bagian dari upaya menjaga kepercayaan publik.

Di penghujung amanatnya, kegiatan ini menjadi tonggak awal Rutan Cipinang di tahun 2025 untuk terus berbenah dan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dan warga binaan. Melalui kolaborasi dan semangat yang terus terjaga, Rutan Cipinang optimis dapat mempertahankan citra positif dan meningkatkan kualitas pelayanan publik.

Continue Reading

nasional

Peringati Isra Mi’raj, Rutan Cipinang Gelar Istighatsah dan Tausiyah Abuya Muhtadi Dimyathi

Published

on

By

Jakarta – Isra Miraj adalah peristiwa penting dalam agama Islam yang merujuk pada perjalanan malam Nabi Muhammad SAW. Peristiwa ini terjadi pada tahun-athun awal kenabian dan memiliki makna yang mendalam bagi umat islam. Isra adalah bagian pertama dari perjalanan ini, di mana Nabi Muhammad SAW dibawa oleh Malaikat Jibril dari Masjidil Haram di Mekah ke Masjidil Aqsa, sementara Miraj adalah bagian kedua dari perjalanan, di mana Nabi Muhammad SAW naik dari Masjidil Aqsa menuju Sidratul Muntaha, dalam perjalanan ini, Nabi Muhammad SAW mendapatkan perintah shalat langsung dari Allah SWT.

Untuk memperingati momen penuh makna tersebut, Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Cipinang menggelar acara peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW yang dirangkaikan dengan kegiatan istighatsah, Senin (20/1). Kegiatan ini terasa istimewa karena diisi oleh tausiyah dari ulama karismatik Abuya Muhtadi Dimyathi asal Kabupaten Pandeglang Banten, yang memberikan siraman rohani kepada para warga binaan.

Dalam tausiyahnya, Abuya Muhtadi Dimyathi memberikan penjelasan mendalam tentang nilai-nilai keimanan yang dapat diambil dari peristiwa Isra Mi’raj, serta istighatsah bersama untuk memohon keberkahan dan perlindungan dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Para santri dan warga binaan mengikuti rangkaian acara dengan penuh antusias, menjadikan momen ini sebagai ajang refleksi dan penguatan spiritual.

Sementara itu, Kepala Rutan Kelas I Cipinang, Irwanto Dwi Yhana Putra dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat iman dan takwa para warga binaan, serta meningkatkan suasana kebersamaan dalam lingkungan Rutan Cipinang. “Peringatan Isra Mi’raj adalah momen refleksi bagi kita semua untuk mengingat esensi shalat sebagai tiang agama dan menjalankan hidup yang lebih baik ke depannya,” ujar Irwanto.

Lebih lanjut, “Saya juga ingin mengajak seluruh warga binaan untuk menjadikan kegiatan ini sebagai langkah introspeksi diri, memperbaiki kesalahan masa lalu dan menanamkan niat yang kuat untuk berubah menjadi pribadi yang lebih baik. Jadikan waktu di sini sebagai peluang untuk mendekatkan diri kepada Allah dan mempersiapkan diri untuk masa depan yang lebih cerah,” ucapnya.

Acara berlangsung khusyuk dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, dzikir, dan doa memohon keberkahan, diikuti peserta dengan antusias hingga selesai. Rutan Cipinang berharap kegiatan ini memberikan ketenangan jiwa dan memperkuat keimanan warga binaan, sejalan dengan visi pembinaan yang menyeluruh. Semoga kegiatan seperti ini terus membawa manfaat.

Continue Reading

nasional

Berikan Penguatan, Kakanwil Ditjen Pemasyarakatan DK Jakarta Kunjungi Rutan Cipinang

Published

on

By

Jakarta – Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Kakanwil Ditjenpas) Daerah Khusus Jakarta, Heri Azhari, melakukan kunjungan kerja ke Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Cipinang dalam rangka memberikan penguatan terhadap pelaksanaan tugas dan pelayanan di lingkungan Pemasyarakatan. Kunjungan ini disambut hangat oleh Kepala Rutan Kelas I Cipinang, Irwanto, bersama jajaran pejabat struktural dan staf Rutan, Jum’at (17/1).

Dalam arahannya, Heri Azhari, menekankan pentingnya peningkatan kualitas pelayanan kepada warga binaan serta pelaksanaan tugas yang sesuai dengan program akselerasi Menteri Imipas dan arahan Dirjen Pemasyarakatan. Ia juga mengingatkan seluruh petugas untuk terus menjaga integritas dan bekerja dengan dedikasi tinggi demi terciptanya sistem Pemasyarakatan yang lebih baik.

“Kita harus menjadikan pelayanan sebagai prioritas utama dan selalu berupaya memberikan yang terbaik. Pelayanan yang humanis serta pengelolaan Rutan yang bersih dan aman adalah kunci dari keberhasilan kita bersama,” ujar Heri Azhari.

Pada kesempatan tersebut, Heri Azhari juga memberikan arahan strategis terkait pengelolaan rutan, mulai dari manajemen sumber daya manusia, pengendalian keamanan, hingga program pembinaan warga binaan. Salah satu hal yang menjadi sorotan adalah pelaksanaan program tahanan pendamping (tamping) yang bertugas membantu mengelola berbagai kegiatan operasional di dalam rutan. Tamping, yang dipilih dari warga binaan dengan penilaian khusus, tertib proses administratif, diharapkan dapat mendukung kelancaran tugas-tugas internal hingga pembinaan keterampilan.

Ia mengapresiasi langkah-langkah yang telah dilakukan oleh Rutan Kelas I Cipinang di bawah kepemimpinan Irwanto dalam mendukung program Pemasyarakatan.

Karutan Kelas I Cipinang, Irwanto, mengucapkan terima kasih atas kunjungan dan arahan yang diberikan oleh Kakanwil Ditjenpas DK Jakarta. “Kunjungan ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus meningkatkan kinerja dan pelayanan. Kami berkomitmen untuk selalu memberikan yang terbaik, baik bagi warga binaan maupun masyarakat,” kata Irwanto.

Kegiatan ini diakhiri dengan sesi dialog antara Heri Azhari dan para pejabat serta staf Rutan Kelas I Cipinang. Dialog ini menjadi wadah untuk menyampaikan aspirasi dan mendapatkan solusi terhadap berbagai tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaan tugas sehari-hari.

Melalui kunjungan ini, diharapkan Rutan Kelas I Cipinang semakin mampu mewujudkan pelayanan yang prima, mendukung pembinaan yang efektif, dan menciptakan lingkungan Pemasyarakatan yang lebih humanis dan profesional.

Continue Reading

Trending