Connect with us

nasional

Wujud Kepedulian, Rutan Cipinang Berikan Kaki Palsu Untuk Warga Binaan Penyandang Disabilitas

Published

on

Jakarta – Semua orang di dunia memiliki kesempatan yang sama untuk bekerja, bermain, sehat, bergerak dan berkarya. Penyandang disabilitas adalah anggota masyarakat yang dapat berkontribusi bagi pribadi, keluarga, dan masyarakat.

Kepedulian Kepala Rutan Kelas I Cipinang, Sukarno Ali terhadap kondisi warga binaan memang tidak usah diragukan lagi. Berbagai program telah diluncurkan untuk memberikan segala pelayanan yang dibutuhkan oleh seluruh Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), tak terkecuali bagi warga binaan Asep Sopian disabilitas tuna daksa yang kehilangan kakinya akibat kecelakan.

Kepala Rutan Kelas I Cipinang, Sukarno Ali bersama dengan Kepala Seksi Pelayanan Tahanan, Alif Akbar Yusuf memberikan kaki palsu sebagai alat bantu berjalan untuk Asep Sopian warga binaan disabilitas melalui Komunitas Kaki Palsu Cilengsi yang diketuai oleh Bapak Ronal Regen.

Kepala Rutan Kelas I Cipinang, Sukarno Ali mengungkapkan pemberian kaki palsu ini adalah bukti nyata kepedulian kami terhadap warga binaan, dengan harapan nantinya mampu melaksanakan aktifitas sehari-hari.

“Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi warga binaan itu sendiri, agar mampu untuk bergerak lebih banyak, dengan demikian dapat berkarya bagi masyarakat di sekitarnya,” ucapnya

Dengan diterimanya bantuan ini, Asep Sopian menyampaikan rasa syukurnya dan mengaku kepercayaan dirinya meningkat. “Alhamdulillah saya menerima bantuan kaki palsu, bantuan ini sangat bermanfaat dan menambah kepercayaan diri saya untuk dapat beraktivitas sehari-hari,” katanya seraya tersenyum bahagia.

Sementara itu, Kepala Seksi Pelayanan Tahanan, Alif Akbar Yusuf menyampaikan bahawa dengan adanya pemasangan kaki palsu ini diharapkan dapat menggantikan peran kaki yang hilang dan nantinya Asep Sopian bisa melakukan aktifitas sehari-hari seperti layaknya orang normal.

“Saya berharap dengan bantuan alat bantu ini dapat memberikan motivasi dan semangat baru untuk menapak hari esok yang lebih baik,” tutur Alif Yusuf

Continue Reading

nasional

Laksanakan Perintah Harian Menteri Agus Andrianto, Pesantren Darul At-Taubah Rutan Cipinang Berikan Pendidikan Agama Berkualitas Bagi Warga Binaan

Published

on

By

Jakarta – Warga Binaan Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Cipinang menunjukkan semangat luar biasa dalam upaya meningkatkan pemahaman agama dan pengembangan diri. Melalui kegiatan pengajian mandiri di Pondok Pesantren Darul At-Taubah yang terletak di Masjid Nurul Iman Rutan Cipinang, para warga binaan mengikuti serangkaian kegiatan keagamaan yang tidak hanya bertujuan memberantas buta huruf Al-Qur’an, tetapi juga mempelajari kajian mendalam seperti Kitab Kuning.

Kegiatan yang dilaksanakan pada Kamis, 31 Oktober 2024 ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai yang sejalan dengan Perintah Harian Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto.

Nilai-nilai ini mencerminkan komitmen untuk memastikan fungsi pemasyarakatan, terutama dalam pembinaan warga binaan berjalan baik dan terus meningkat dari waktu ke waktu. Langkah ini diambil untuk mendukung tujuan pembinaan yang berkelanjutan serta meningkatkan kualitas pelayanan di lingkungan pemasyarakatan khususnya di Rutan Cipinang.

Menurut Kepala Rutan Kelas I Cipinang, Irwanto Dwi Yhana Putra kegiatan ini merupakan bagian dari upaya yang lebih besar untuk memberikan pendidikan yang bermanfaat, berkualitas dan membentuk karakter positif bagi para warga binaan. “Kami berkomitmen untuk membantu mereka mendapatkan pengetahuan keagamaan yang tidak hanya bermanfaat di dalam, tetapi juga saat mereka kembali ke masyarakat nantinya,” ujarnya.

Dengan semangat belajar yang tinggi, 50 Santri warga binaan Darul At-Taubah berpartisipasi aktif dalam setiap sesi, menunjukkan bahwa mereka bertekad untuk memperbaiki diri dan mempersiapkan masa depan yang lebih baik. Diharapkan, melalui kegiatan di Pondok Pesantren Darul At-Taubah Rutan Cipinang ini, mereka tidak hanya memperkuat iman dan ketakwaan, tetapi mendapatkan pengetahuan mendalam serta nilai-nilai moral yang dapat membimbing mereka dalam menjalani kehidupan di masa depan.

Kepala Kantor Wilayah Kumham DKI Jakarta, R. Andika Dwi Prasetya juga memberikan dukungannya terhadap inisiatif ini. Menurutnya, pembinaan agama bagi warga binaan merupakan salah satu upaya untuk menciptakan lingkungan yang kondusif dan berlandaskan nilai-nilai positif.

“Program pengajian ini adalah wujud nyata dari komitmen kami untuk memberikan pembinaan karakter yang berkesinambungan, sehingga para warga binaan bisa kembali ke masyarakat dengan bekal moral dan keagamaan yang baik,” tuturnya.

Continue Reading

nasional

Kunjungan Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan: Dorong Kolaborasi Penegakan Hukum untuk Atasi Over Kapasitas Lapas dan Rutan

Published

on

By

Jakarta, – Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Komjen. Pol. Agus Andrianto, bersama Kepala Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI), Marthinus Hukom, dan Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, Kombes Mukti Juharsa, lakukan kunjungan kerja ke (Lembaga Pemasyarakatan) Lapas Narkotika Kelas IIA Jakarta, Selasa (29/10). Kunjungan ini bertujuan meninjau pelayanan bagi Warga Binaan dan masyarakat, serta mencari solusi atas permasalahan over kapasitas di Lapas dan Rutan di seluruh Indonesia. Kunjungan tersebut mencakup peninjauan berbagai fasilitas di Lapas, seperti blok hunian, dapur, balai latihan kerja, serta Sarana Asimilasi dan  Edukasi Kampung Cah Angon.

 

Dalam kesempatan tersebut, Komjen. Agus Andrianto menegaskan pentingnya kolaborasi Aparat Penegak Hukum dalam menjalankan amanah undang-undang terkait rehabilitasi bagi pengguna narkoba. “Pencandu dan penyalahguna narkoba adalah korban yang perlu mendapatkan rehabilitasi, bukan hanya hukuman,” ujarnya.

 

Agus juga menyoroti alokasi anggaran makanan bagi Warga Binaan yang saat ini hanya Rp18.000 per hari dan masih dikenai pajak. “Kami berharap ada peningkatan gizi bagi Warga Binaan dengan dukungan anggaran yang lebih baik,” tambahnya.

 

Kepala BNN RI, Marthinus Hukom, menambahkan pihaknya akan mengevaluasi sistem penghukuman bagi pengguna narkoba, agar dapat dibedakan dari pengedar. “Kunjungan ini menjadi langkah awal untuk analisis lebih mendalam. Kami akan berkoordinasi dengan Mahkamah Agung dan instansi terkait untuk memperbaiki sistem rehabilitasi pengguna narkoba agar mereka tidak harus masuk Lapas yang tentunya akan membantu mengatasi masalah over kapasitas,” jelas Marthinus.

 

Dalam kunjungan ini, Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham DKI Jakarta, R. Andika Dwi Prasetya, menyampaikan harapannya untuk memperkuat sinergi lintas instansi dalam rangka penegakan hukum yang berkeadilan dan peningkatan kualitas hidup Warga Binaan. “Melalui langkah-langkah konkret dan kolaboratif, diharapkan situasi di Lapas dapat diperbaiki dan kebutuhan rehabilitasi para pengguna narkoba dapat terpenuhi dengan baik,” harapnya.

 

Kunjungan ini menjadi langkah awal dalam membangun sinergi antarinstansi demi mengatasi masalah over kapasitas Lapas dan Rutan serta memastikan penanganan yang lebih berfokus pada aspek kemanusiaan bagi para korban penyalahgunaan narkoba.

Continue Reading

nasional

Dukung Program Ketahanan Pangan, Rutan Cipinang Terus Kembangkan Pembinaan Kemandirian Warga Binaan Pelatihan Produksi Tempe

Published

on

By

Jakarta – Menjalani masa pidana di dalam Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Cipinang tidak menjadi penghalang bagi warga binaan untuk terus beraktivitas dan berkarya. Salah satu kegiatan yang menjadi bukti nyata adalah partisipasi warga binaan dalam pelatihan produksi tempe di bawah program Bimbingan Kegiatan (Bimgiat) Rutan Cipinang. Dengan semangat yang tinggi, para warga binaan berupaya memanfaatkan waktu untuk kegiatan yang bernilai positif dan produktif, Rabu (30/10).

 

Pelatihan kemandirian di Rutan Cipinang ini bertujuan tidak hanya untuk membekali warga binaan dengan keterampilan produksi tempe, tetapi juga untuk mensukseskan 13 Program Akselerasi Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Agus Andrianto khususnya dalam memberdayakan warga binaan untuk mendukung ketahanan pangan. Program ini menjadi sarana bagi warga binaan untuk belajar, berkontribusi, dan mengembangkan diri, sehingga kelak dapat kembali ke masyarakat dengan keterampilan yang lebih baik.

 

Kepala Rutan Kelas I Cipinang, Irwanto Dwi Yhana Putra menjelaskan bahwa pelatihan ini adalah salah satu langkah Rutan Cipinang dalam menciptakan lingkungan yang produktif dan positif bagi warga binaan. “Kami di Rutan Cipinang ingin memastikan setiap warga binaan memiliki kesempatan untuk mengembangkan diri dan keterampilan yang bermanfaat bagi banyak orang,” ujarnya.

 

Senada dengan itu, Kepala Subseksi Bimgiat, Desman Agung Prasetya mengatakan melalui pelatihan ini, para warga binaan tidak hanya belajar teknik produksi tempe, tetapi juga nilai-nilai disiplin, tanggung jawab dan kerja sama yang penting dalam setiap proses produksi. “Pembina dari Bimgiat Rutan Cipinang memberikan pendampingan dari tahap awal hingga akhir produksi, memastikan setiap warga binaan memahami seluruh proses dengan baik. Selain menambah keterampilan, kegiatan ini diharapkan mampu membentuk sikap positif dan mental kuat dalam diri warga binaan itu sendiri,” ucap Desman

 

Dalam kesempatan ini, Kepala Kantor Wilayah Kumham DKI Jakarta, R. Andika Dwi Prasetya menyampaikan apresiasinya terhadap upaya Rutan Cipinang dalam memberdayakan warga binaan melalui pelatihan yang bermanfaat. “Program pelatihan ini bukan hanya tentang mengajarkan keterampilan, tetapi juga membuka peluang bagi warga binaan untuk bertransformasi dan berkontribusi positif bagi masyarakat di masa depan. Semoga program ini terus dikembangkan agar semakin banyak warga binaan yang dapat merasakan manfaatnya,” tuturnya

Continue Reading

Trending