Connect with us

Metro

LAPBAS (Laskar Pendekar Banten Sejati) Milad ke 11 tahun dan Festival Seni Budaya Banten Betawi

Published

on

Jakarta, 29 Oktober 2023. Acara Milad LAPBAS (Laskar Pendekar Banten Sejati) yang ke 11 tahun. Sekaligus festival seni Budaya Banten Betawi Yang dilaksanakan di tugu Proklamasi.

Tema acara ini adalah Panggung Budaya: Festival Seni Budaya Pemuda Banten Betawi dan Milad LAPBAS Indonesia Ke-11. Acara ini dilaksanakan oleh Tubagus Endang sebagai Ketum LAPBAS Indonesia, Abdullah (Menyan) sebagai Sekjen LAPBAS Indonesia dan Khaerudin Moze, S.E. sebagai Ketua DPD LAPBAS Indonesia Provinsi DKI Jakarta.

Disela-sela acara, rekan-rekan media berkesempatan mewawancarai Ketum LAPBAS Indonesia dan jajaran pengurus lainnya.

Ketua Umum LAPBAS Indonesia, Tubagus Endang menjelaskan bahwa terkait milad ini, Milad LAPBAS Ke-11 dan juga peresmian DPD LAPBAS Provinsi DKI Jakarta. Momen ini adalah kesempatan untuk menampilkan seni budaya antara Banten dan Betawi.

Kolaborasi antara Banten dan Betawi terkait seni budaya agar klop dan bersinergi. Di LAPBAS ini adalah Laskar Pendekar Seni Budaya makanya kita utamakan kebudayaannya.

Kegiatan seni budaya dan Milad LAPBAS ke-11 disatukan karena momennya pas. Juga sekaligus pengukuhan pengurus DPD LAPBAS DKI Jakarta. Sekarang ini juga hari sumpah pemuda.

Harapan kedepan LAPBAS DKI Jakarta ini lebih maju dan bisa mengayomi masyarakat serta bisa menjaga NKRI. Juga lebih memajukan dan mengutamakan masyarakat dalam seni budaya antara seni budaya Betawi dan Banten.

Di Indonesia ini harus berkolaborasi antara pemerintah dan lembaga. Kalau kita antara pemerintah dan lembaga tidak bersatu itu tidak akan benar. Insya Allah LAPBAS buat garda terdepan NKRI.

Insya Allah kami mengawal Pemilu 2024. LAPBAS mengawal Pemilu 2024, siapapun yang jadi itu berarti pemimpin kita. LAPBAS tidak berpihak ke satu pihak, LAPBAS itu netral. Semua 12 Provinsi diarahkan Pak Ketum LAPBAS siapapun yang terpilih itulah pemimpin kita di NKRI. Kalau sudah jadi pemimpin jangan diacak-acak, biarkanlah dia berjalan dulu. Siapapun pemimpin yang terpilih di Pemilu 2024 kita kawal. Kita jaga dengan benar agar kondusif negara kita. Kita jangan ambil contoh negara lain, negara kita Negara Kesatuan Republik Indonesia bermacam-macam Agama dan Suku kita harus hormati. Siapapun pemimpin yang terpilih di Pemilu 2024 dari suku dan agama apapun dia juga orang Indonesia.

“Mudah-mudahan DPD LAPBAS Provinsi DKI Jakarta kedepannya menjabat 5 tahun lebih sukses dan maju dari DPD LAPBAS lainnya. Acara hari ini juga dihadiri oleh DPD LAPBAS Indonesia Provinsi Banten, DPD LAPBAS Indonesia Provinsi Jawa Barat, DPD LAPBAS Indonesia Provinsi Lampung dan lainnya. Dihadiri sekitar 5 Provinsi,” tutupnya Tubagus Endang.

Diakhir acara Milad LAPBAS Indonesia ke-11, rekan-rekan media berkesempatan mewawancarai Ketua DPD LAPBAS Indonesia DKI Jakarta.

Khaerudin Moze sebagai Ketua DPD LAPBAS Indonesia DKI Jakarta menjelaskan bahwa kami Laskar Pendekar Banten Sejati DPD DKI Jakarta ingin budaya itu menjadi karakter generasi muda. Tidak sampai disini tentunya kita akan terus melakukan kegiatan-kegiatan seperti ini untuk masyarakat mengenal budayanya.

Di DPD LAPBAS Indonesia DKI Jakarta itu sedang menggalakkan anak-anak muda agar bagaimana mereka bisa berkiprah dengan budaya kearifan lokal ini dan berkolaborasi untuk kegiatan yang positif.

Yang akhirnya nanti budaya itu tidak lagi menjadi phobia tapi menjadi satu kebanggaan buat mereka. Hadirlah di LAPBAS Indonesia itu namanya Yayasan untuk anak-anak muda yang sekarang sedang kita galakkan dan kegiatannya didukung oleh Kemenpora dan beberapa Kementerian lainnya untuk berkolaborasi di beberapa program.

“Kami menyerukan untuk Pemilu 2024 Damai, tidak mengusung paslon tertentu. Di DPD LAPBAS Indonesia DKI Jakarta anggotanya sekitar 1.500 tersebar di 5 wilayah. Kami berterima kasih kepada Dinas Pariwisata yang telah membantu kami untuk memberikan izin, dan dari Monas juga memberikan izin untuk acara digelar di Tugu Proklamasi.

Dalam jangka waktu 10 hari, awalnya kami rencana di TMII kemudian dipindah ke Tugu Proklamasi. Milad ke-11 ini kami berharap ormas LAPBAS bergerak di bidang budaya dan terus menerus menciptakan budaya ini sebagai kearifan lokal yang harus dipertahankan.

Harapan kami semuanya, Milad ini adalah satu batu loncatan agar kami lebih dikenal di Masyarakat luas. Program LAPBAS lebih menyentuh kepada seni budaya dulu kemudian yang lainnya,” tutupnya Khaerudin Moze.

Continue Reading

Metro

Asosiasi Pengusaha Hiburan Jakarta (Aspija) Gelar Aksi Damai Menolak Tegas Rencana Penerapan Peraturan Daerah Kawasan Tanpa Rokok (KTR) Melarang Aktivitas Merokok di Tempat Hiburan Malam

Published

on

By

Jakarta, –  Ratusan karyawan dan pelaku usaha hiburan malam yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Hiburan Jakarta (Aspija) hari ini menggelar aksi damai di depan kantor DPRD DKI Jakarta, menolak dengan tegas rencana penerapan Peraturan Daerah tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) yang melarang aktivitas merokok di tempat hiburan malam.

Aksi ini merupakan bentuk keprihatinan dan penolakan atas kebijakan yang dinilai tidak realistis dan berpotensi mematikan industri hiburan Jakarta, yang selama ini menjadi salah satu sektor penyumbang pajak dan lapangan kerja terbesar di ibu kota kata Wakil Ketua Aspija, Gea Hermansyah di depan kantor DPRD DKI, Selasa (14/10/25).

Wakil Ketua Aspija, Gea Hermansyah yang juga koordinator aksi dari Asosiasi Pengusaha Hiburan Jakarta (Aspija)
menegaskan bahwa kebijakan ini menunjukkan ketidaksinkronan antara semangat pengendalian kesehatan dengan keberlangsungan ekonomi masyarakat.
Menyuarakan pendapat organisasi tersebut, seperti menolak larangan merokok di tempat hiburan dan mengawasi tempat hiburan yang terlibat dalam kasus narkoba, imbuhnya.

Lanjut  Gea “Kami bukan menolak aturan kesehatan, tapi perda ini tidak mempertimbangkan karakter tempat hiburan yang memang berbeda dengan ruang publik biasa. Melarang total rokok di tempat hiburan sama saja membunuh ekosistem usaha kami,” tutupnya.

Industri hiburan malam di Jakarta, menurut  Gea mempekerjakan lebih dari 20 ribu karyawan, mulai dari pekerja bar, musisi, penari, hingga staf keamanan. Penerapan larangan rokok di tempat hiburan dikhawatirkan akan menurunkan kunjungan tamu secara drastis, mengurangi omzet, dan berujung pada PHK massal.

Gea menambahkan para pekerja hiburan sudah cukup terpukul akibat pandemi dan pengetatan regulasi beberapa tahun terakhir.

“Kami baru bangkit. Kalau perda ini dipaksakan, banyak tempat hiburan akan tutup. Kami yang kerja harian bisa kehilangan mata pencaharian,” ujarnya dengan tegas.

Aspija menurut Gea mendesak Pemerintah Provinsi dan DPRD DKI Jakarta untuk meninjau ulang perda tersebut dengan mempertimbangkan aspek sosial, ekonomi, dan karakter industri hiburan. Mereka juga meminta agar dibuat zona khusus merokok di area hiburan, sebagai solusi tengah antara kepentingan kesehatan dan keberlangsungan usaha.

“Kami ingin didengar, bukan dimatikan. Jakarta harus adil bagi semua sektor, termasuk hiburan,” tutup  Gea.

Continue Reading

Metro

Prabowo-Gibran Mimpin Indonesia Selama Satu Tahun, Aliansi Indonesia Raya Gelar Pekan Raya Prabowo Gibran “Satu Tahun Untuk Indonesia Raya”

Published

on

By

Jakarta, 13 Oktober 2025 – Dalam rangka kepemimpinan Prabowo-Gibran memimpin Indonesia selama satu, Aliansi Indonesia Raya menggelar Pekan Raya Prabowo Gibran “Satu Tahun Untuk Indonesia Raya” pada hari Senin, 13 Oktober 2025 di Sekretariat Gatot Kaca, Jalan  Pattimura Jakarta.

Adapun dalam agenda Pekan Raya Prabowo Gibran yang diresmikan oleh Juri Ardiantoro (Wamensekneg), Sugiat Santoso (Wakil Ketua Komisi 13 DPR) yang  digelar dari tanggal 13-18 Oktober 2025 di Sekretariat Gatot Kaca Jakarta, terdiri mata acara yaitu diskusi publik (13 Oktober), road show program unggulan (14 Oktober 2025), Lomba konten medsos (13-17 Oktober), pameran foto & video, bazar umkm (13-18 Oktober), diskusi publik tema ekonomi (15 Oktober) napak tilas kebangsaan (16 Oktober), Pentas seni kreatifitas  & merayakan ultah Prabowo (17 Oktober), diskusi publik tema Gen-z (18 Oktober), Baksos & Pegumuman Lomba (18 Oktober).

Sugiat Santoso Wakil Ketua  Komisi DPR RI, Sugiat Santoso, yang turut hadir dan memberikan pandangan strategis dalam kegiatan tersebut, menegaskan bahwa momen satu tahun pemerintahan Prabowo–Gibran merupakan tonggak penting konsolidasi nasional menuju Indonesia yang kuat dan berdaulat.

“Satu tahun pemerintahan ini adalah masa konsolidasi. Kita melihat arah kepemimpinan nasional yang tegas, berdaulat, dan berpihak pada rakyat. Pekan Prabowo–Gibran menjadi momentum bagi kita semua untuk memperkuat kolaborasi antara rakyat, pemerintah, dan lembaga negara dalam mewujudkan Indonesia Raya yang benar-benar berdiri di atas kaki sendiri,” ujar Sugiat Santoso dalam sambutannya.

Sugiat menekankan pentingnya keterlibatan rakyat dalam mengawal program prioritas nasional, terutama di bidang ketahanan pangan, energi, pendidikan, dan kesejahteraan sosial.

Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri. Dukungan rakyat adalah energi utama bagi kemajuan bangsa. Dengan semangat Aliansi Indonesia Raya, kita ingin memastikan bahwa kebijakan pro-rakyat tetap menjadi landasan utama pembangunan nasional,” tambahnya

“Mari kita jadikan Pekan Prabowo–Gibran bukan sekadar perayaan, tapi gerakan kebangsaan. Satu tahun ini baru permulaan, dan perjalanan menuju Indonesia Raya yang berdaulat baru saja dimulai,” tutup Sugiat Santoso penuh semangat.

Menurutnya, keberhasilan pembangunan tidak hanya diukur dari capaian ekonomi, tetapi juga dari persatuan nasional dan kemandirian bangsa. Karena itu, ia mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menjadikan Pekan Prabowo–Gibran sebagai gerakan moral kebangsaan yang memperkuat semangat cinta tanah air dan optimisme terhadap masa depan Indonesia.

Puncak acara akan ditandai dengan Deklarasi Indonesia Raya Bersatu, berisi komitmen bersama untuk mendukung visi besar Indonesia Emas 2045 dan menjaga persatuan bangsa di tengah dinamika global,” tutupnya.

Prof Ujang Komaruddin menjelaskan Parameter yang harus kita lihat secara objektif untuk melihat apakah Kinerja Prabowo-Gibran sukses atau tidak. Kalau misalnya dilihat dari program-program Prabowo-Gibran akan dijelaskan oleh Pak Wamen dan Wakil Ketua Komisi 13. Memang kalau kecenderungan akademisi itu lebih banyak mengkritik. Ada parameter demokrasi yang dikritik, ada parameter pemerintahan yang menjadi celah untuk dikritik para akademisi. Tetapi tidak bisa kita khawatirkan, santai saja. Ini merupakan bagian dari membangun ekosistem demokrasi kedepan. Ukuran kita dalam menilai Pemerintahan Pak Prabowo tentu harus secara objektif. Apa yang sudah diperbuat akan mengkoneksikan antara visi misi Bapak Presiden, janji kampanye dan realitas yang sudah dieksekusi pemerintah. Jadi ada kuantitas dan kualitas.

Kuantitas misalnya Pak Presiden berjanji Makanan Bergizi Gratis tinggal dilihat ukurannya seperti apa. Kalau hari ini sekitar 35 juta lebih menerima manfaat, misalnya ada 1 kesalahan atau 8.000 kesalahan itu merupakan sesuatu yang wajar karena itu merupakan bagian daripada dinamika perjalanan dalam konteks untuk memberikan makanan bergizi gratis pada anak-anak Indonesia itu adalah kebaikan.

Kebetulan saya Akademisi dari SD sampai S3. Saya termasuk orang yang mendalami konsepsi pendidikan. Sekolah yang dicetuskan oleh Bapak Presiden, kemarin saya tugas di Kalsel ada 16 titik yang baru, artinya ada 12 sekolah didesain untuk memastikan anak-anak di Indonesia yang berkualitas bisa sekolah dan kuliah di luar negeri. Saya 2015 ke Melbourne ada anak-anak muda Indonesia usia 24 Tahun sudah mengambil Doktoral. Tapi ketika saya lihat itu merupakan anak pejabat. Itu tidak salah, tapi hari ini Pak Presiden memberi ruang kepada anak-anak Indonesia yaitu anak SMA yang berkualitas dan kecerdasan dengan baik untuk bisa kuliah di luar negeri dan itu sedang disiapkan dan programnya sedang dibangun.

Untuk pembangunan butuh persatuan. Makanya hari ini relawan-relawan Aliansi Indonesia Raya membangun komitmen bahwa sama-sama menjaga dan mendukung pemerintahan Pak Prabowo. Jiwa kenegaraan jika perkataan, tindakan dan kepentingannya untuk bangsa dan negara. Kami relawan juga bisa menjadi negarawan. Kekuatan relawan menjaga demokrasi agar Pemerintahan Prabowo-Gibran betul-betul menjadi kuat. Membangun Indonesia tidak bisa sendiri-sendiri.

Continue Reading

Metro

Koalisi Serikat Pekerja (KSP) dan Partai Buruh Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Gelar Konferensi Pers

Published

on

By

Jakarta, 13 Oktober 2025 — Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menegaskan bahwa penetapan Upah Minimum Provinsi (UMP) 2026 harus mengacu pada prinsip keadilan dan pemenuhan kebutuhan hidup layak (KHL) bagi buruh di seluruh Indonesia. Hal ini disampaikan dalam konferensi pers yang digelar KSPI di Jakarta, Senin (13/10), sebagai respons atas pembahasan awal pemerintah terkait formula kenaikan UMP tahun depan.

Presiden KSPI, Said Iqbal, menyampaikan bahwa kenaikan UMP tidak boleh sekadar mengikuti formula matematis dalam Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan, melainkan harus mempertimbangkan daya beli buruh yang terus menurun akibat inflasi, kenaikan harga pangan, dan kebutuhan dasar lainnya.

“Buruh bukan angka statistik. Kenaikan UMP harus mencerminkan realitas hidup pekerja di lapangan. Harga beras, listrik, dan transportasi naik, sementara upah stagnan. Jika pemerintah bicara soal keadilan sosial, maka UMP 2026 minimal naik 15 persen agar buruh tidak terus terpuruk,” tegas Said Iqbal.

KSPI juga menilai bahwa pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi dan pertumbuhan ekonomi yang mencapai di atas 5 persen seharusnya menjadi dasar kuat bagi peningkatan kesejahteraan pekerja. Menurut data KSPI, banyak daerah industri besar seperti Jawa Barat, Banten, dan Jawa Timur masih menetapkan UMP yang jauh dari KHL, membuat jutaan buruh kesulitan memenuhi kebutuhan dasar keluarganya.

“Kenaikan UMP bukan beban, tetapi investasi sosial. Buruh yang sejahtera akan meningkatkan produktivitas dan daya beli masyarakat, yang pada akhirnya mendorong pertumbuhan ekonomi daerah,” tambahnya.

Dalam konferensi pers tersebut, KSPI juga mengumumkan rencana konsolidasi nasional bersama federasi-federasi serikat pekerja di seluruh Indonesia untuk mengawal proses penetapan UMP yang akan dimulai akhir Oktober. KSPI akan menggelar aksi damai di berbagai provinsi bila aspirasi buruh tidak diakomodasi.

“Kami siap berdialog, tapi juga siap bertindak. KSPI bersama jutaan buruh akan memastikan keputusan UMP tidak hanya berpihak pada stabilitas ekonomi, tapi juga pada martabat pekerja Indonesia,” tutup Said Iqbal.

Continue Reading

Trending