Connect with us

Metro

Kick Off Workshop Survei Kerja Layak di Sektor Perikanan di Indonesia

Published

on

Jakarta – Pusat Penelitian Kependudukan BRIN bekerja sama dengan International Labour Organization (ILO) melalui program 8.7 Accelerator Lab akan melakukan survei kerja layak di sektor perikanan tangkap.

Survei ini sangat penting untuk meninjau gambaran umum kondisi kerja dan aspek ketenagakerjaan khususnya upah, keselamatan, jam istirahat, dan skema perlindungan sosial. Survei ini sendiri menargetkan para awak kapal yang aktif atau yang pernah bekerja di perikanan nasional dan dilaut lepas.

Pada implementasi survei, ILO dan BRIN akan berkolaborasi dengan para pihak terkait dan mendirikan “national steering committee” yang terdiri dari pemerintah, organisasi pengusaha, dan organisasi pekerja serta organisasi masyarakat sipil.

Survei ditujukan untuk mendukung upaya pemerintah dalam mempromosikan kerja layak di sektor perikanan dan merumuskan kebijakan perlindungan yang lebih baik bagi awak kapal perikanan. Indonesia merupakan negara pertama yang memulai inisiasi ini sedangkan dua negara lain dimana 8.7 Accelerator Lab program bekerja, Afrika Selatan dan Ghana akan melakukan survei serupa.

Indonesia telah mendeklarasikan sebagai poros maritim dunia. Poros maritim dunia dalam arti luas bukan hanya masalah infrastruktur semata, namun juga kedaulatan terhadap sumber daya laut. Data Food and Agriculture Organization (FAO) dalam laporan terbarunya menunjukkan bahwa Indonesia menjadi produsen terbesar kedua hasil tangkapan perikanan laut setelah China.

Hasil tangkapan perikanan laut Indonesia pada tahun 2020 mencapai 6,43 juta ton dari total 78,8 juta ton hasil tangkapan perikanan laut global (FAO, 2022).

Dari sisi penyerapan tenaga kerja, pada tahun 2021, terdapat 2.36 juta orang yang bekerja sebagai nelayan. Namun kehidupan ekonomi nelayan sangat miris karena dengan sumber daya yang melimpah Indonesia didominasi nelayan kecil dan miskin yang terlihat dari dominasi kapal kecil di Indonesia.

Pada tahun 2021, dari 1 juta kapal penangkapan ikan laut di Indonesia, sebagian besar (61.156) berupa perahu tanpa motor dan peratu motor tempel. Selain itu, 29.64 merupakan kapal motor di bawah 5GT dan hanya 9.3 merupakan kapal motor 5 GT ke atas.

Oleh sebab itu diperlukan kebijakan yang komprehensif untuk memutus mata rantai kemiskinan dan pekerjaan yang layak bagi pekerja di sektor perikanan tangkap. Kebijakan yang komprehensif harus menukik kepada permasalahan utama pekerja di sektor perikanan. Oleh karena itu diperlukan penelitian sebagai dasar fundamental dalam merumuskan kebijakan yang presisi.

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar bagi stakeholder yang berkomitmen mewujudkan kerja layak di industri perikanan. Di samping itu juga mendukung perikanan industri perikanan yang berkelanjutan. Karena tanpa industri yang berkelanjutan maka pekerja layak sulit untuk diwujudkan.

Continue Reading

Metro

Disty Mitranya Ivan Gunawan Hadiri Peresmian Nasi Kulit Mak Igun

Published

on

By

Jakarta, 12 Juli 2025 – Nasi Kulit Mak Igun, warung makan spesialisasi nasi kulit, resmi dibuka di Percetakan Negara, Jakarta. Acara grand opening ini dimeriahkan dengan promo spesial dan antusiasme warga sekitar.

Nasi Kulit Mak Igun menawarkan menu unggulan, seperti Nasi kulit dengan berbagai topping, seperti ayam, sapi, dan kambing. Sambal khas yang pedas dan lezat. Minuman segar untuk menemani makan siang Anda. Nasi Kulit Mak Igun sangat lezat! Rasa kulitnya gurih dan sambalnya pedas banget.

Disty salah satu mitra Nasi Kulit Mak Igun, berbagi pengalaman dan harapannya tentang kerja sama dengan Mak Igun. Menurut Disty, yang paling pertama membuatnya tertarik dengan Nasi Kulit Mak Igun adalah rasanya yang lezat dan bisa diterima oleh banyak orang.

Disty mengatakan bahwa rasa Nasi Kulit Mak Igun sangat lezat dan bisa diterima oleh banyak orang. Ia juga menyebutkan bahwa keluarga dan masyarakat luas juga menyukai rasa Nasi Kulit Mak Igun.

Disty juga memuji sosok Mak Igun dan Abdi yang sangat baik dan profesional. Ia mengatakan bahwa Mak Igun dan Abdi sangat baik dalam mengelola bisnis dan memiliki komitmen yang tinggi terhadap kualitas makanan.

Disty berharap bahwa Nasi Kulit Mak Igun akan terus berkembang dan memiliki banyak pengunjung. Ia juga berharap bahwa Mak Igun dan Abdi akan terus mempertahankan kualitas makanan dan menambahkan menu-menu baru yang lezat.

Disty yakin bahwa Mak Igun dan Abdi akan terus mempertahankan kualitas makanan dan komitmen yang tinggi. Ia juga menyebutkan bahwa Mak Igun dan Abdi memiliki pengalaman yang luas dalam mengelola bisnis makanan. Dengan kerja sama yang baik dan komitmen yang tinggi, Bisti berharap bahwa Nasi Kulit Mak Igun akan terus sukses dan menjadi salah satu pilihan makanan yang lezat bagi masyarakat.

Jangan lewatkan kesempatan untuk mencicipi rasa khas Nasi Kulit Mak Igun!

Continue Reading

Metro

Dudy S. Ajak Komedian Legendaris Masuk Dunia Horor di “Gerbang Setan”

Published

on

By

Jakarta, Juli 2025 – Industri perfilman Indonesia kembali diramaikan oleh kehadiran rumah produksi baru, SetiaOne Vision (SOV), yang siap menyuguhkan tontonan segar lewat film perdana mereka berjudul Gerbang Setan. Film bergenre horor-komedi ini disutradarai oleh Toto Hoedi dan dijadwalkan tayang serentak di seluruh bioskop Indonesia mulai 17 Juli 2025.

Gerbang Setan mengisahkan lima sahabat—Diki, Beni, Rachel, Bagas, dan Wina—yang memutuskan untuk melakukan wisata horor ke sebuah desa terpencil bernama Desa Lawase Urip. Perjalanan yang awalnya mereka anggap sebagai liburan seru dan menegangkan, berubah menjadi pengalaman supranatural penuh misteri yang mengancam keselamatan mereka.

Selama berada di desa tersebut, mereka menghadapi berbagai fenomena mistis seperti kemunculan makhluk halus, ritual sesajen, praktik klenik, hingga kepercayaan terhadap roh leluhur. Seiring waktu, mereka mulai menyadari bahwa Desa Lawase Urip menyimpan rahasia kelam di balik apa yang disebut sebagai “Gerbang Setan”.

Meski mengusung tema horor, film ini dibalut dengan unsur komedi yang kuat, berkat keterlibatan para komedian legendaris yang menghadirkan humor-humor segar dan natural. Dengan durasi 88 menit, Gerbang Setan menjadi pilihan hiburan ringan yang memadukan tawa dan ketegangan.

Film ini diperkuat oleh jajaran pemain ternama seperti Rizza Fahlevi, Ummy Quary, Renaga Taher, Rachel Oldham, Mc Danny, Jarwo Kwat, Cak Lontong, Komeng, Opi Kumis, Marsya Adinda, Rizky Inggar, Eman 4 Sekawan, Ginanjar 4 Sekawan, Denny Chandra, Bopak Castello, Baron Hermanto, Ferdi Ali, Novilia Annisa, Atep Rizal, Kadir, dan Sri Atun. Proses syuting dilakukan selama 25 hari di sejumlah lokasi eksotis di Bogor dan Jakarta.

Dalam pernyataannya, Dudy S., selaku produser film Gerbang Setan, menyampaikan rasa bangganya terhadap proses produksi film ini.

“Film Gerbang Setan memang saya arahkan sebagai tontonan komedi yang dibalut dengan nuansa horor. Karena pemainnya adalah komedian-komedian senior yang sudah sangat berpengalaman, sayang jika tidak dimanfaatkan secara maksimal. Tujuan utama kami adalah menghibur. Saya ingin penonton tertawa saat menontonnya dan merasa puas ketika keluar dari bioskop,” ujarnya.

Lebih lanjut, Dudy menjelaskan bahwa ide cerita film ini terinspirasi dari kisah mistis tentang desa yang hilang di daerah Wonosobo, tepatnya desa fiktif bernama Lawa Singgir. Meski tidak melakukan pengambilan gambar langsung di sana, atmosfer pedesaan tetap dihadirkan secara kuat dalam visual film.

“Ini adalah film pertama saya sebagai produser, dan saya sangat bersyukur bisa bekerja sama dengan para komedian hebat. Mereka sangat profesional meski jadwalnya padat. Film ini kami tujukan untuk segmen remaja hingga dewasa, dan kami berharap bisa menjangkau penonton seluas mungkin,” tambahnya.

Dengan kombinasi horor dan komedi yang segar, serta deretan aktor komedi papan atas, Gerbang Setan diproyeksikan menjadi tontonan favorit masyarakat Indonesia pada musim liburan ini. Jangan lewatkan film yang siap membawa tawa di tengah ketegangan, hanya di bioskop mulai 17 Juli 2025.

Continue Reading

Metro

SETIAONE VISION SIAP GUNCANG BIOSKOP DENGAN FILM HORROR KOMEDI “GERBANG SETAN” Tayang Mulai 17 Juli 2025

Published

on

By

Jakarta, Juli 2025 — Industri perfilman Indonesia kembali diramaikan oleh hadirnya rumah produksi baru, SetiaOne Vision (SOV), yang siap memberikan warna segar melalui film perdana mereka berjudul “Gerbang Setan”, sebuah perpaduan unik antara horor dan komedi karya sutradara Toto Hoedi.

“Gerbang Setan” mengisahkan petualangan lima sahabat—Diki, Beni, Rachel, Bagas, dan Wina—yang memutuskan untuk melakukan wisata horor ke sebuah desa terpencil bernama Desa Lawase Urip. Awalnya, perjalanan ini mereka anggap sebagai liburan seru yang menegangkan. Namun, tak disangka, mereka justru terjebak dalam pengalaman supranatural yang mencekam dan penuh misteri.

Selama berada di desa, mereka berhadapan dengan berbagai fenomena mistis seperti kemunculan makhluk halus, ritual sesajen, praktik klenik, hingga kepercayaan kuat terhadap roh leluhur. Lambat laun, kelima sahabat ini menyadari bahwa desa yang mereka kunjungi menyimpan rahasia kelam. Mereka pun mulai menelusuri kejanggalan demi kejanggalan untuk mencari tahu kebenaran di balik “Gerbang Setan”.

Tak hanya menyajikan adegan-adegan menyeramkan, film ini juga dipenuhi dengan elemen komedi segar yang dijamin menghibur penonton dari berbagai usia. Dengan durasi 88 menit, “Gerbang Setan” merupakan tontonan ringan yang menegangkan sekaligus mengundang tawa.

Film ini dibintangi oleh jajaran aktor dan komedian ternama seperti Rizza Fahlevi, Ummy Quary, Renaga Taher, Rachel Oldham, Mc Danny, Jarwo Kwat, Cak Lontong, Komeng, Opi Kumis, Marsya Adinda, Rizky Inggar, Eman 4 Sekawan, Ginanjar 4 Sekawan, Denny Chandra, Bopak Castello, Baron Hermanto, Ferdi Ali, Novilia Annisa, Atep Rizal, Kadir, hingga Sri Atun. Proses syuting berlangsung selama 25 hari di lokasi-lokasi eksotis di Bogor dan Jakarta.

“Gerbang Setan” dijadwalkan tayang di seluruh bioskop Indonesia mulai 17 Juli 2025. Jangan lewatkan kolaborasi seram dan kocak yang siap menjadi tontonan pilihan keluarga di musim liburan ini!

Continue Reading

Trending