Jakarta, 24 September 2025 – PT Citra Putra Realty Tbk (CPRI), perusahaan publik yang bergerak di bidang properti dan perhotelan, hari ini menggelar Public Expose Insidentil sebagai bentuk keterbukaan informasi kepada para pemegang saham, investor, dan publik. Acara ini diselenggarakan pada hari Rabu (24/9/2025), serta dihadiri oleh Ibu Nani Andriani Direktur Utama, Bpk. Chairul Umalya Direktur, BPK. Joko Susanto Secretary,. Acara ini untuk menyampaikan perkembangan terkini, kinerja perusahaan, serta strategi bisnis yang akan dijalankan dalam menghadapi tantangan sekaligus meraih peluang di sektor properti dan pariwisata.
Dalam pemaparan,Bpk. Chairul Umalya Direktur PT. Citra Putra Realty Tbk menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance) serta mengedepankan transparansi kepada investor. Public Expose Insidentil ini juga menjadi forum strategis bagi perusahaan untuk menjelaskan sejumlah aksi korporasi dan langkah ekspansi yang sedang dipersiapkan.
Ibu Nani Andriani Direktur UtamaDirektur Utama PT Citra Putra Realty Tbk, menyampaikan:
“Public Expose ini adalah wujud keterbukaan kami kepada pemegang saham dan publik. Kami percaya, keterbukaan informasi yang jelas akan meningkatkan kepercayaan investor sekaligus memperkuat posisi CPRI dalam industri properti dan perhotelan nasional.”
Beberapa poin utama yang disampaikan dalam Public Expose Insidentil ini antara lain:
1. Kinerja Perusahaan – Paparan mengenai pertumbuhan pendapatan, kontribusi unit bisnis perhotelan dan properti, serta efisiensi operasional.
2. Rencana Ekspansi – Strategi pengembangan portofolio properti, termasuk proyek baru di sektor perhotelan dan kawasan terpadu.
3. Prospek Bisnis – Proyeksi perusahaan menghadapi dinamika pasar properti pasca-pandemi dan peluang dari meningkatnya sektor pariwisata di Indonesia.
4. Kebijakan Perusahaan – Penjelasan mengenai aksi korporasi, rencana pendanaan, serta langkah penguatan struktur keuangan.
BPK. Chairul Umalya Direktur optimistis dengan prospek pertumbuhan ke depan, didukung oleh tren positif pariwisata nasional serta kebutuhan pasar terhadap hunian dan properti komersial. Dengan strategi yang terarah, PT. Citra Putra Realty Tbk berkomitmen memberikan nilai tambah bagi pemegang saham sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.
PT Citra Putra Realty Tbk (CPRI) adalah perusahaan yang bergerak di bidang pengembangan properti dan pengelolaan perhotelan dengan portofolio bisnis yang terus berkembang di berbagai kota besar di Indonesia. Sejak melantai di Bursa Efek Indonesia, CPRI konsisten mengedepankan prinsip transparansi, inovasi, dan keberlanjutan dalam setiap lini bisnisnya.
Direktur Utama PT Citra Putra Realty Tbk menyampaikan, penyelenggaraan paparan publik ini merujuk pada pengumuman BEI nomor S-PT-00238/BEI.UAS/09-2025 tanggal 18 September 2025 mengenai penghentian sementara perdagangan saham CLAY pada 19 September 2025. Penghentian sementara atau cooling down dilakukan akibat adanya kenaikan harga kumulatif yang signifikan. Tercatat, pada 18 September 2025 harga saham CLAY ditutup di level Rp2.480 per saham.
Dalam kesempatan tersebut, manajemen memaparkan visi perseroan menjadi perusahaan terkemuka dan terpercaya di bidang pengembangan serta pengelolaan properti. Visi tersebut diwujudkan melalui misi untuk mencapai standar manajemen yang tinggi dalam hal kualitas, integritas, dan efisiensi; memperluas jaringan pelanggan demi mendukung pertumbuhan usaha; serta mengembangkan produk berkualitas dengan tingkat pengembalian investasi yang optimal.
Hingga saat ini, portofolio usaha perseroan ditopang oleh dua jaringan hotel utama. The Stones Hotel, hotel bintang lima di Kuta, Bali, dengan 307 kamar, tercatat memberikan kontribusi lebih dari 90 persen terhadap pendapatan perseroan. Sementara itu, Clay Hotel yang berlokasi di Jakarta dengan 81 kamar dikelola oleh entitas anak PT Citra Kuda Thamrin, turut memberikan kontribusi positif terhadap pendapatan.
Berdasarkan laporan keuangan hingga Juni 2025 (unaudited), The Stones Hotel menyumbang pendapatan sebesar Rp51,83 miliar atau setara 22,78 persen dari capaian 2024 sebesar Rp217 miliar. Clay Hotel mencatat kontribusi Rp1,28 miliar atau 41,99 persen dari capaian tahun 2024 sebesar Rp3,09 miliar. Secara total, perseroan membukukan pendapatan Rp53,12 miliar pada Juni 2025, menurun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp107,03 miliar. Penurunan ini dipengaruhi pembatasan anggaran kementerian, yang selama ini menjadi sumber utama kegiatan di jaringan hotel perseroan.
Dari sisi aset, per 30 Juni 2025 total aset perseroan tercatat Rp532,36 miliar, turun dari Rp539,55 miliar per 31 Desember 2024, terutama akibat penyusutan aset tetap. Liabilitas meningkat menjadi Rp529,14 miliar dari sebelumnya Rp526,56 miliar. Ekuitas turun signifikan menjadi Rp3,33 miliar dari Rp12,98 miliar pada akhir 2024, seiring dengan kerugian komprehensif yang meningkat menjadi Rp9,65 miliar per Juni 2025, dibanding rugi Rp1,24 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Meski menghadapi tantangan, manajemen menegaskan fokus perseroan tetap pada optimalisasi kinerja hotel yang ada serta diversifikasi bisnis melalui pembangunan Rumah Sakit Royal Sutadhana. Proyek rumah sakit ini ditargetkan selesai dalam waktu 1,5 hingga 2 tahun, dengan catatan tidak ada hambatan dalam proses konstruksi.
Terkait kenaikan harga saham CLAY yang signifikan, manajemen menilai fenomena tersebut murni akibat mekanisme pasar.
“Demikianlah laporan kinerja, rencana ke depan, dan analisa manajemen yang dapat kami sampaikan dalam Paparan Publik Insidentil hari ini. Kami mengucapkan terima kasih atas perhatian seluruh pemangku kepentingan,” ujar perwakilan manajemen menutup pemaparan.