Connect with us

Metro

Unindra Gelar Diskusi Panel Kebangsaan Tema ‘Meningkatkan Semangat Juang Dengan Jalan Membumikan Nilai-Nilai Luhur Pancasila’

Published

on

Jakarta – Tumbuhkan kontribusi nyata dalam pembentukan karakter bangsa, Universitas Indraprasta (Unindra) PGRI menggelar Diskusi Panel Kebangsaan dengan tema ‘Meningkatkan semangat juang dengan jalan membumikan nilai-nilai luhur Pancasila’.Diskusi panel diselenggarakan di kampus Unindra, Condet Jakarta Timur Kamis (10/8/2019).

Diskusi Panel Kebangsaan ini bertujuan untuk menumbuhkan kontribusi nyata dalam pembentukan karakter bangsa. Serta mengimplementasikan nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara khususnya di bidang pendidikan dan dalam kehidupan sehari hari di masyarakat pada umumnya.

Diskusi dengan pembicara Prof. Dr. Sumaryoto, Rektor Universitas Indraprasta (Unindra) PGRI, selaku keynote speaker, Prof. Dr. FX. Adji Samekto, S.H., Deputi Bidang Pengkajian dan Materi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), selaku pembicara Octa Nugroho Shando, S.T., Kepala Sub Direktorat Minat, Bakat, dan Ormawa Kemenristek Dikti, selaku pembicara.

Sebagai  penanggap materi Sukmawati Soekarnoputeri,  Ananda Audifa Nuansa Naqiyyah, dan motivator muda selaku penanggap materi.

“Hal ini dilaksanakan dalam rangka mencapai cita cita nasional. Untuk itu. Panitia Pelaksana Diskusi Panel Kebangsaan mengusulkan pada pemerintah agar menghidupkan kembali Pendidikan Moral Pancasila (PMP) di sekolah-sekolah dan penanaman P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila) dari pendidikan dasar, menengah, sampai pendidikan tinggi,” kata Ketua Panitia Pelaksana Diskusi Panel Kebangasaan, Julia Bea Kurniawaty, S.H., M.H dalam sambutannya.

Julia mengatakan,  pemerintah harus  mengaktifkan kembali Organ Penelititan Khusus (Litsus) bagi jabatan jabatan publik sehingga dapat memastikan loyalitas pada ideology negara Pancasila.

“Nilai-nilai Pancasila demokrasi Pancasila di bidang ekonomi bisa diterapkan demokrasi Pancasila dalam demokrasi politik dan demokrasi ekonomi demokrasi politik itu. Kemudian melahirkan misalnya tentang Musyawarah atau mengkontekstualisasikan musyawarah di era sekarang ini bagaimana kemudian disisi lain di demokrasi Pancasila di bidang ekonomi itu,” katanya.

Adjie Samekto memaparkan bahwa nilai-nilai Pancasila dibidang ekonomi bisa ditetapakan ekonomi Pancasila.

“Jelas bahwa Pancasila bisa diterapakan dalam pembangunan ekonomi. Termasuk pembangunan infrastruktur secara nasional terangkum dalam Keadilan Sosial,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Sukmawati Sukarnoputri mengatakan, harus ada lembaga yang mengontrol sekolah-sekolah agar tetap menggelar upacara bendera setiap hari Senin.

“Tujuan dari upacara bendera yakni agar cinta tanah air dan menamkan rasa nasionalisme,” ungkapnya.

Continue Reading
1 Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Metro

H.Oleh Saleh, SH Anggota Komisi I DPR RI : Pentingnya Tata Kelola Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI) Yang Bijak dan Bertanggung Jawab di Indonesia

Published

on

By

Kota, Bekasi, – Anggota Komisi I DPR RI, H. Oleh Saleh, SH, menegaskan pentingnya tata kelola kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) yang bijak dan bertanggung jawab di Indonesia. Pernyataan ini disampaikan sebagai respons atas berkembangnya teknologi AI yang semakin cepat memasuki ruang publik, pemerintahan, hingga ranah sosial.

Dalam keterangannya, H. Oleh Saleh mengingatkan bahwa Indonesia harus memastikan AI digunakan untuk kemajuan masyarakat, bukan menjadi sumber persoalan baru.

“Pertanyaan utamanya bukan sekedar seberapa canggih AI itu bekerja, namun bagaimana penggunaannya benar-benar memberikan manfaat dan tidak menimbulkan masalah bagi bangsa. Itu yang harus kita jaga bersama,” tegasnya.

H. Oleh Saleh menyebutkan bahwa beberapa potensi masalah AI perlu diantisipasi, seperti dukungan data pribadi, hoaks berbasis AI, deepfake yang dapat mengganggu demokrasi, hingga risiko sosial akibat otomatis. Oleh karena itu, Komisi I menilai bahwa pengawasan dan regulasi menjadi sangat krusial.

“Teknologi AI tidak boleh dibiarkan berjalan tanpa aturan. Kita harus memastikan bahwa penggunaannya tetap berada dalam kerangka etika, keamanan data, dan kepentingan publik,” lanjutnya.

Ia menegaskan bahwa AI dapat memberikan banyak manfaat mulai dari mempercepat layanan publik, meningkatkan efisiensi pemerintahan, mendorong ekonomi digital, hingga membantu penegakan hukum. Namun manfaatnya hanya dapat tercapai bila ekosistemnya dikelola dengan baik.

H. Oleh Saleh memastikan Komisi I DPR RI akan terus berperan dalam memperkuat kebijakan dan tata kelola digital nasional, termasuk dalam penyusunan aturan penggunaan AI yang aman dan transparan.

“Kami ingin memastikan bahwa teknologi ini digunakan untuk kepentingan rakyat, meningkatkan kualitas layanan, dan memperkuat demokrasi kita,” tutupnya.

Continue Reading

Metro

Evan Alex Chandra Praktisi teknologi dan industri kreatif Hadiri Acara Rapimnas Kadin 2025

Published

on

By

Jakarta, — Praktisi teknologi dan industri kreatif, Evan Alex Chandra, tampil sebagai narasumber dalam rangkaian Road to Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kadin 2025 dengan tema besar “Kreativitas 5.0: Masa Depan Industri Kreatif Indonesia di Era AI.” Kehadirannya memberi sudut pandang segar mengenai pentingnya pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) dalam memperkuat daya saing industri kreatif Indonesia.

Dalam pemaparannya, Evan Alex Chandra menyampaikan bahwa teknologi AI bukan ancaman, melainkan evolusi alami dari cara manusia bekerja—sebagaimana peralihan era mesin tik ke komputer yang mempercepat produktivitas dan membuka peluang baru bagi generasi kreator.

“AI bisa membantu, sama seperti komputer menggantikan mesin tik,” tegas Evan.
“Dulu, banyak yang takut menggunakan komputer, tetapi kini kita semua bergantung padanya. Hal yang sama sedang terjadi dengan AI—ia bukan untuk menggantikan kreator, tetapi untuk memperkuat kemampuan mereka, mempercepat proses kreatif, dan memberikan ruang lebih luas untuk inovasi.”

Evan juga menekankan bahwa di era Kreativitas 5.0, kolaborasi antara manusia dan teknologi menjadi kunci utama. AI dapat digunakan untuk melakukan riset tren secara cepat, mempercepat proses desain, menyederhanakan pekerjaan administratif, serta membuka akses menuju pasar global melalui optimasi digital

Sesi ini mendapatkan sambutan antusias dari para peserta, mulai dari pelaku industri kreatif, pemimpin bisnis, komunitas digital, hingga akademisi. Diskusi berjalan dinamis, menggambarkan tingginya minat dan kesiapan sektor kreatif untuk memanfaatkan teknologi sebagai akselerator pertumbuhan ekonomi.

“Evan Alex Chandra berharap Industri AI justru tumbuh semakin besar, dan sebetulnya tidak perlu khawatir kalo misalnya AI akan menghilangkan pekerjaan. Saya melihatnya AI itu bisa membantu orang orang mendapatkan pekerjaan baru, atau seengga-engganya, bisa mempunyai karir yang baru lah.”ujar Evan Alex Chandra

Road to Rapimnas 2025 yang diinisiasi Kadin Indonesia menjadi wadah strategis dalam merumuskan rekomendasi dan arah kebijakan bagi percepatan transformasi ekonomi kreatif nasional. Kehadiran tokoh-tokoh seperti Evan Alex Chandra memperkuat optimisme bahwa Indonesia mampu menjadi pusat inovasi di kawasan.

Continue Reading

Metro

Indra Yudhistira, CEO Amadeus Sinemagna, Hadiri Acara Rapimnas Kadin 2025

Published

on

By

Jakarta, — Indra Yudhistira, CEO Amadeus Sinemagna, tampil sebagai narasumber dalam rangkaian Road to Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kadin 2025 yang mengusung tema “Kreativitas 5.0: Masa Depan Industri Kreatif Indonesia di Era AI.” acara ini di selenggarak pada hari Minggu (30/11/2025), yang bertempat di Residence Room The Park Hyatt Jakarta. Dengan pengalaman luas di industri sinema dan konten kreatif Tanah Air, Indra memberikan perspektif mendalam mengenai bagaimana teknologi AI membuka peluang besar bagi percepatan proses kreatif.

Acara Road to Rapimnas ini dihadiri oleh para pemimpin Kadin Indonesia, pelaku industri kreatif, sineas, kreator digital, akademisi, serta berbagai pemangku kepentingan yang ingin melihat Indonesia tampil sebagai pusat kreativitas Asia. Diskusi berlangsung interaktif dan menggugah banyak perspektif baru tentang peluang integrasi teknologi dalam industri kreatif.

Dalam paparannya, Indra menegaskan bahwa teknologi AI bukanlah ancaman, melainkan alat yang justru dapat mengoptimalkan proses produksi, mempercepat pengambilan keputusan, hingga membantu kreator menyempurnakan ide-ide mereka.

“Dalam dunia produksi film dan konten, AI mempercepat proses editing, memperkaya visualisasi praproduksi, menganalisis tren audiens, dan bahkan membantu efisiensi biaya. Yang perlu kita lakukan adalah menggunakannya secara strategis untuk memperkuat kapasitas manusia, bukan menggantikannya.AI sangat bisa membantu,” ujar Indra Yudhistira.

Indra menekankan bahwa era Kreativitas 5.0 adalah era di mana perpaduan intuisi manusia dan kecerdasan mesin menjadi kekuatan utama untuk menghasilkan karya yang lebih relevan, inovatif, dan berdampak. Ia juga mendorong para pelaku industri kreatif untuk lebih adaptif dan tidak ragu memanfaatkan teknologi sebagai akselerator produktivitas.

Kadin Indonesia melalui kegiatan pra-Rapimnas berkomitmen menyusun rekomendasi strategis untuk memperkuat ekosistem kreatif nasional, memastikan talenta lokal dapat berkembang seiring pesatnya kemajuan teknologi.

Continue Reading

Trending