Connect with us

Metro

Unindra Gelar Acara Wisuda ke-69, Periode Semester Genap tahun 2018/2019

Published

on

Jakarta – Universitas Indraprasta (Unindra) PGRI gelar acara kegiatan Akademik Wisuda ke-69, Periode Semester Genap tahun 2018/2019. Upacara wisuda di mulai dengan sidang terbuka senat universitas yang dipimpin langsung oleh Rektor Unindra yang sekaligus Senat Universitas,


Untuk wisuda yang sekarang ini Alhamdulillah diikuti 1.126 calon wisudawan. Terdiri atas 150 orang wisudawan Strata Dua (S2) dan 976 wisudawan Strata Satu (S1). Saat acara Wisuda Ke-69, di Sasono Utama Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur pada Sabtu (28/9/2019).

Dalam sambutannya, Rektor Universitas Indraprasta (Unindra) PGRI, Prof. Dr. H. Sumaryoto mengatakan bahwa Dalam rangka melaksanakan wisuda periode semester genap 2018/2019 yang ke-69.

“Insya Allah selama periode ini kita akan melaksanakan wisuda sebanyak 4 kali. Untuk wisuda yang sekarang ini Alhamdulillah diikuti 1.126 calon wisudawan. Terdiri atas 150 orang wisudawan Strata Dua (S2) dan 976 wisudawan Strata Satu (S1)”, ucapnya saat acara Wisuda Ke-69, di Sasono Utama Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur pada Sabtu (28/9/2019).

Lebih lanjut, Rektor menyampaikan penekanan pada aspek pembelajaran khususnya para dosen, dengan jumlah mahasiswa yang cukup besar dan ketentuan rasio dosen dan mahasiswa, ujar Rektor.

Dosen tetap Unindra berjumlah 1.037 orang dosen, 50 diantaranya adalah rekrutmen baru yang beberapa waktu lalu sudah kita terima sebanyak 32 orang dosen baru dan 18 orang dosen tidak tetap. Keseluruhan dosen Unindra mencapai 1.087 orang dosen.

Rektor menyampaikan bahwa, dari dosen yang ada ini Alhamdulillah mulai tahun 2018 yang lalu kita sudah mengirim dosen studi lanjut untuk S3, kemudian tahun ini juga sekarang total dosen yang studi S3 dengan beasiswa internal mencapai 128 orang dosen. Sementara yang mendapat beasiswa dari pemerintah sebanyak 40 orang dosen.

Dikatakan Rektor, namun dari sisi kondisi dosen karena Unindra ini baru berusia 15 tahun, pada 16 September yang lalu baru genap berusia 15 tahun sudah punya lulusan lebih dari 66.000 orang dengan konsekwensi dosen-dosen yang kita terima relatif masih Junior sehingga komposisi jabatan akademik di dosen Unindra ini sebagian besar masih asisten ahli mencapai jumlah 52,62%, yang sudah mencapai Lektor dan Lektor Kepala sudah mencapai 28,16% dan jumlah guru besar sangat memprihatinkan karena baru 0,91%.

Hal ini tantangan ke depan sebagai pembanding luar biasa jauh, Seperti UGM dengan jumlah dosen lebih dari 3.300 mahasiswanya 40-an ribu guru besarnya mencapai 341 orang karena PTN tertua di Indonesia. Sementara Unindra baru 15 tahun, mudah-mudahan kami berusaha sekuat tenaga untuk mendorong para dosen baik untuk studi lanjut maupun untuk mengurus dan memproses kenaikan jenjang jabatan akademik.

Dengan dosen sejumlah 1.037 itu semuanya adalah dosen tetap, berarti Unindra memberikan gaji secara tetap setiap bulan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. Alhamdulillah melalui suatu kajian yang cukup berat mulai 1 September 2014, 5 tahun yang lalu Unindra sudah bisa menghargai kopensai dosen seperti dosen PNS.

“Artinya gaji pokok dosen dan tunjangan fungsional dosen sama dengan dosen PNS, padahal Unindra berjuang dengan SPP yang sangat terjangkau alhamdulillah juga dengan amanah yang kita pegang teguh, dengan kejujuran yang kita kedepankan maka bisa menghargai para dosen tidak kalah dengan PNS”, ungkapnya.

.Mahasiswa yang mengikuti wisuda ke-69 ini meliputi Mahasiswa program sarjana (S1) Fakuktas Ilmu Program Pendidikan Sejarah (FIPPS), Program Studi Bimbingan dan Konseling 56 orang. Program Studi Pendidikan Ekonomi 202 orang dan Program Studi Pendidikan Sejarah 17 orang.

Fakultas Teknik, Matematika & IPA (FTMIPA), Program Studi Pendidikan Matematika 78 orang. Program Studi Pendidikan Biologi 28 orang dan Program Studi Pendidikan Fisika 10 orang.

Fakultas Bahasa dan Sasta (FBS), Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris 125 orang, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 62 orang dan Program Studi Disain Komunikasi Visual 42 orang.

Fakuktas Teknologi dan Ilmu Komputer (FTIK), Program Studi Teknik Informatika 303 orang, Program Studi Teknik Industri 41 orang dan Program Studi Teknik Arsitektur 13 orang.

Mahasiswa program Pasca Sarjana (S2), Program Studi IPS 35 orang, Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia 20 orang, Program Studi Pendidikan MIPA 55 orang dan Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris 40 orang.

Continue Reading
6 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Metro

Pdt. David Harold Waromi, S.M., Th: Duta DPD RI Generasi Muda Inspiratif Penjaga Semangat Kebangsaan

Published

on

By

Jakarta, 3 November 2025 — Malam Grand Final Penganugerahan Duta DPD RI 2025 berlangsung megah dan penuh makna sebagai ajang apresiasi terhadap generasi muda inspiratif yang berkomitmen membawa semangat kebangsaan dan kontribusi positif bagi Indonesia.

Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) menggelar malam Grand Final Penganugerahan Duta DPD RI 2025 di Balai Sudirman, Tebet, Jakarta Selatan, pada Senin, 3 November 2025.

Ajang Duta DPD RI diikuti oleh perwakilan dari 38 provinsi di Indonesia. Setiap Provinsi mengirim perwakilan putra dan putri sebagai finalisnya. Para peserta Duta DPD RI 2025, berusia 18-24 tahun yang sebelumnya telah menjalani seleksi pada tingkat Provinsi

Acara bergengsi ini turut dihadiri oleh tokoh-tokoh nasional, anggota DPD RI, serta berbagai pemimpin masyarakat, termasuk Pdt. David Harold Waromi, SM., TH, seorang tokoh spiritual dan sosial yang dikenal aktif dalam penguatan nilai kebangsaan dan karakter
generasi muda.

Dalam kesempatan tersebut, Pdt. David Harold Waromi menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif DPD RI yang tak hanya berperan sebagai lembaga negara, tetapi juga sebagai penggerak semangat kontribusi rakyat untuk bangsa.

“DPD RI telah menunjukkan bahwa lembaga negara bisa menjadi jembatan nyata antara aspirasi masyarakat dan arah kebijakan nasional. Melalui ajang Duta DPD RI ini, kita melihat lahirnya generasi penerus yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berkarakter dan berjiwa nasionalis,” ujar Pdt. David.

Acara ini menampilkan finalis Duta DPD RI dari berbagai provinsi di Indonesia yang telah melewati proses seleksi ketat. Mereka dinilai tidak hanya dari kemampuan intelektual, tetapi juga dari kepedulian sosial, wawasan kebangsaan, dan kemampuan menjadi inspirasi bagi masyarakat.

Penganugerahan Duta DPD RI 2025 diharapkan menjadi simbol semangat baru dalam memperkuat peran pemuda sebagai mitra strategis lembaga negara. DPD RI, melalui program ini, berupaya meneguhkan komitmen untuk terus membantu kontribusi pada negara melalui pembinaan, pendidikan karakter, dan penguatan nilai-nilai Pancasila.

Pdt. David Harold Waromi menambahkan bahwa kolaborasi lintas sektor antara lembaga negara, tokoh masyarakat, dan kaum muda menjadi kunci bagi kemajuan bangsa.

“Bangsa ini akan maju bila setiap elemen, baik pemerintah maupun rakyat, berjalan bersama dalam semangat persatuan dan tanggung jawab. Itulah wujud kontribusi nyata bagi Indonesia,” tuturnya.

Acara ditutup dengan penyerahan penghargaan kepada para Duta DPD RI terpilih yang akan menjadi mitra inspiratif dalam menjalankan program-program sosial, pendidikan, dan kebangsaan di seluruh Indonesia.

saya berharap kalian media posting media yg terbaik terkait DPD RI ya..supaya indonesia menjadi lebih..

Duta itukan Perwakilan atau Utusan artinya mereka ada the chosenone atau yg terpilih dari yg terpilih atau mereka yg layak mewakili daerah2 diseluruh Propinsi di Seluruh indonesia.

-Kedepannya nanti DPD RI melalui Pimpinan Pa Ketua DPD RI dan Jajaran akan memberikan ruang untuk generasi muda berkarya bagi bangsa dan Negara..
DPD RI akan rumah bagi Generasi dalam berkarya bagi Nusa dan Bangsa.
Kata saya Pdt David anggota DPD RI.B.130.

Continue Reading

Metro

Lembaga Sensor Film RI bekerja Sama Universitas Saintek Muhammadiyah Gelar Literasi Gerakan Nasional Budaya Sensor Mandiri Mari Memilah dan Memilih Tontonan

Published

on

By

Jakarta, – Lembaga Sensor Film RI bekerja sama dengan Universitas Saintek Muhammadiyah Ciracas Jakarta Timur menggelar Literasi Gerakan Nasional Budaya Sensor Mandiri Mari Memilah dan Memilih Tontonan di Universitas Saintek Muhammadiyah Ciracas Jakarta, Senin 3 November 2025.

Rektor Universitas Saintek Muhammadiyah, Dr. Faiz Rafdhi, M.Kom, menegaskan pentingnya peran mahasiswa dalam menjadi bagian dari masyarakat yang cerdas dan kritis terhadap media serta tayangan digital. Menurutnya, budaya sensor mandiri bukan sekadar kewajiban lembaga sensor film, tetapi juga tanggung jawab moral seluruh elemen bangsa, terutama kalangan akademik dan generasi muda.

“Mahasiswa hari ini adalah generasi yang tumbuh di tengah derasnya arus konten digital. Mereka harus memiliki kemampuan literasi media yang kuat mampu memilah tontonan yang mendidik, bermanfaat, dan membangun karakter. Sensor mandiri adalah kesadaran, bukan larangan,” ujar Dr. Faiz dalam wawancara yang berlangsung di kampus Saintekmu, Jakarta Timur.

Dr. Faiz menambahkan bahwa kampus memiliki peran strategis dalam menanamkan kesadaran literasi digital yang beretika. “Kami berkomitmen menjadikan Saintekmu bukan hanya kampus teknologi, tapi juga kampus yang menumbuhkan kecerdasan moral dan budaya. Dalam dunia serba visual ini, mahasiswa perlu menonton dengan akal sehat dan hati nurani,” tegasnya.

Melalui kegiatan ini, Universitas Saintek Muhammadiyah Ciracas ingin menginspirasi mahasiswa dan masyarakat luas untuk aktif membangun Budaya Sensor Mandiri sebagai bentuk tanggung jawab bersama menjaga ekosistem tontonan yang sehat, mendidik, dan beradab.

Rektor menambahkan sehebat apapun film, kalau kita tidak mulai dari diri sendiri, sensor dari mulai dari diri sendiri.  Universitas Sentek Muhammadiyah, satu-satunya punya produk film TV milik Muhammadiyah unggul dalam intelektual, anggun dalam moral.

Tapi sangat disayangkan untuk yang di Youtube, itu banyak video-video.  Anak-anak muda ini kan biasanya lebih banyak nonton di Youtube.  Memang disinilah wilayah abu-abu yang tadi juga saya diskusi dengan LSM.
Sebentar, tontonan Youtube itu tidak termasuk ranah ini.  Ini yang harus didorong, undang-undang ini direvisi.  Youtube itu termasuk menjadi bagian penting ranah perfilman ya.

Saya kira bukan hanya Youtube, Netflix,  tidak tersentuh. Nah itu saya kira harus didorong, undang-undang revisi film ini menjadi bagian penting. Sejauh ini apa sih yang sudah diprogramkan sama mahasiswa sendiri. Rekomendasiterkait dengan perfilman.  Supaya tontonan itu bagus buat di masa depan.

Kampus Muhammadiyah ada mata kuliah etika.  Nah etika  ini menjadi penting disampaikan ke mahasiswa,  bukan hanya dari sisi produksi, dari sisi tontonan. Harus didorong produksi-produksi film berkualitas yang harus dimulai dari insan film sendiri.

Continue Reading

Metro

DPP KNPI Gelar Peringatan Sumpah Pemuda ke-97, Tegaskan Komitmen Dukung Program Asta Cita Presiden Prabowo

Published

on

By

Jakarta, — Dalam semangat memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-97, Dewan Pengurus Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPP KNPI) menggelar kegiatan Cek Kesehatan dan Donor Darah Gratis sebagai wujud kepedulian sosial dan semangat kebersamaan antar generasi muda Indonesia.

Kegiatan yang berlangsung pada hari Jumat (31/10/2024)/)  di Kantor DPP KNPI, Jakarta, ini diikuti oleh ratusan peserta yang terdiri dari pengurus KNPI, organisasi kepemudaan, mahasiswa, serta masyarakat umum. Kegiatan ini bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) dan sejumlah tenaga medis profesional yang turut serta memberikan pelayanan kesehatan gratis kepada masyarakat.

Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua Umum DPP KNPI Dr. H.M. Ali Hanafiah, M.Si, Ketua Harian dan Ketua Pelaksana Raja Agung Nusantara, M.M, Sekjen Guntur, S.H., M, Bendahara Umum I Roy Stevy Wendy, S.E., M.M, Bendahara Umum II Teguh Riadi, S.E., M.Si, Ketua MPI Prof. Dr. Ilyas Indra, S.H., M.H., M.M, Kasubdit Intelkam Polri Kombes Pol. Adjie Indra Dwiatma, S.I., serta Deputi Bidang Kelembagaan dan Digitalisasi Koperasi, Hendra Saragih, S.H., M.H., M.Kn.

Kegiatan sosial ini dipimpin
langsung oleh Kombes Pol. Adjie Indra Dwiatma, S.I., yang juga turut hadir bersama jajaran pengurus DPP KNPI dan para pemuda lintas organisasi. Aksi kemanusiaan ini menjadi bentuk nyata kepedulian KNPI terhadap kesehatan masyarakat serta solidaritas antar generasi muda.

“Pemuda bukan hanya menjadi penggerak perubahan, tetapi juga harus hadir membawa manfaat nyata bagi masyarakat. Melalui donor darah dan pemeriksaan kesehatan ini, kita ingin menumbuhkan semangat empati dan gotong royong di kalangan pemuda Indonesia,” ujar Kombes Pol. Adjie Indra Dwiatma, S.I.

Ratusan peserta antusias mengikuti kegiatan ini, mulai dari kalangan pemuda, masyarakat umum, hingga aparat keamanan. Selain donor darah, peserta juga mendapatkan fasilitas pemeriksaan tekanan darah, gula darah, kolesterol, dan konsultasi kesehatan gratis dari tenaga medis yang disiapkan oleh panitia.

Momentum Sumpah Pemuda ke-97 ini menjadi ajakan bagi seluruh generasi muda untuk terus menumbuhkan semangat “Bersatu, Bangkit, dan Tumbuh”, tidak hanya dalam perjuangan ideologi kebangsaan, tetapi juga dalam aksi nyata membantu sesama.

Selain donor darah, kegiatan ini juga menyediakan layanan pemeriksaan tekanan darah, kadar gula, kolesterol, dan asam urat, serta edukasi kesehatan dari para tenaga medis. Suasana kebersamaan dan antusiasme peserta menjadi bukti nyata bahwa semangat Satu Nusa, Satu Bangsa, Satu Bahasa tetap hidup di hati para pemuda Indonesia.

Kegiatan sosial ini juga diharapkan menjadi inspirasi bagi pemuda di seluruh daerah untuk terus berkarya, berkontribusi, dan menjaga nilai-nilai persatuan sebagaimana semangat Sumpah Pemuda yang telah diwariskan sejak 1928.

Melalui kegiatan ini, DPP KNPI berharap semakin banyak pemuda yang terinspirasi untuk berkontribusi positif bagi masyarakat dan bangsa.

Continue Reading

Trending