Connect with us

Metro

Setelah Sempat Tertunda Sidang Praperadilan MeMiles Dibuka

Published

on

Surabaya – Permohonan praperadilan dengan nomor perkara 11/Pid.Pra/2020/PN.Sby

Diketahui, Pada Rabu 15 April 2020 lalu, Penyidik Ditreskrimsus Polda Jatim telah melimpahkan tersangka Investasi ilegal MeMiles beserta barang bukti perkara ke Kejari Surabaya.

Sidang praperadilan yang diajukan tersangka dugaan Investasi Ilegal MeMiles Kamal Tarachand dan Kamini Kamal Mirchandani (istrinya sebagai saksi) mulai dibuka, Selasa (5/5/2020).

Sempat terjadi perdebatan antara Vidi Galenso Syarief selaku ketua tim kuasa hukum termohon dengan hakim tunggal, Martin Ginting terkait waktu 7 hari sidang praperadilan.

Vidi keberatan dengan keputusan hakim Ginting yang mengartikan sidang praperadilan ini memakan waktu 7 hari kerja atau sepekan dari hari ini.

Menurut Vidi praperadilan paling lambat 7 hari sudah diputus seperti diatur Pasal 82 ayat (1) huruf c KUHAP. “Kami usulkan hari 7 hari sudah harus diputus, sebab Polda Jatim sebagai termohon tak hadir dalam sidang perdana hari Senin 27 April 2020 kemarin,” kata Vidi dalam persidangan.

Ginting menolak usulan Vidi dengan alasan jika itu terjadi, maka dirinya tidak memberikan kesempatan yang sama pada pihak termohon praperadilan. “Saya sudah putuskan 7 hari kerja, bukan 7 hari sesuai kalender. Saya sudah sampaikan alasannya,” tandas Ginting kepada Vidi Galenso Syarief.

Perdebatan antara keduanya berakhir saat hakim tunggal Martin Ginting mengambil sikap tegas. “Kalau sudah tidak ada lagi yang ingin disampaikan sudah jangan didiskusikan lagi. Sidang selanjutnya digelar besok pagi dengan agenda jawabab dari pihak termohon, tidak ada replik duplik dan tanggal 14 Mei nanti sidang putusan,” pungkas Ginting.

Tim kuasa hukum pemohon praperadilan Vidi Galenso Syarief dkk membacakan permohonan pengajuan praperadilan mengenai gugatan mereka atas penetapan tersangka dan petitumnya dihadapan hakim tunggal Martin Ginting dan penasehat hukum dari pihak termohon gugatan yakni Polda dan Kejati Jatim.

Pada petitum pertama, Kamal Tarachand dan Kamini Kamal Mirchandani serta tim penasehat hukumnya meminta hakim tunggal yang memeriksa perkara tersebut untuk mengabulkan gugatan permohonan praperadilan seluruhnya.

Kedua, menyatakan termohon praperadilan telah melakukan perbuatan melawan hukum dalam penangkapan, penahanan, penyitaan, dan penetapan status tersangka.

Ketiga, menyatakan perbuatan melanggar hukum dengan tidak pernah dilakukan pemohon praperadilan sebagai saksi sebelum ditetapkan sebagai tersangka.

Keempat, menyatakan perbuatan melanggar hukum oleh termohon praperadilan dengan tidak menyerahkan tembusan administrasi penyelidikan atau penangkapan, penahanan, kepada keluarga tersangka dan atau tersangka.

Kelima. Menyatakan tidak sah penangkapan praperadilan in casu Kamal Tarachand dan Kamini Kamal Mirchandani.

Keenam, menyatakan tidak cukup alat bukti dan atau belum dilakukannya pemeriksaan terhadap pemohon praperadilan adalah perbuatan melanggar hukum dalam penetapan status tersangka Kamal Tarachand

Ketujuh, menyatakan batal demi hukum penetapan tersangka Kamal Tarachand dan Kamini Kamal Mirchandani

Diketahui, Polda Jatim pada Rabu 15 April 2020 lalu telah melimpahkan tersangka Investasi ilegal MeMiles beserta barang bukti perkara ke Kejari Surabaya. Barang bukti perkara ini terdiri dari uang sebesar Rp 150 milliar, 28 unit mobil mewah, 78 BPKB dan barang berharga lainnya

Continue Reading

Metro

Konferensi Pers Tim Kuasa Hukum Hotman Paris : “Tanggapan Resmi Terkait Penetapan Status Tersangka Terhadap Nadiem Dalam Kasus Dugaan Korupsi Pengadaan Laptop Di Kemendikbud”

Published

on

By

Jakarta, 8 September 2025 — Kuasa hukum dan keluarga Nadiem Makarim, mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, menggelar konferensi pers untuk memberikan klarifikasi serta tanggapan resmi terkait penetapan status tersangka terhadap Nadiem dalam kasus dugaan korupsi pengadaan laptop di Kemendikbud.

Konferensi pers yang digelar pada hari, Senin 8 September 2025, bertempat di Bakoel Konffie Jalan Cikini Raya  No. 25, Cikini, Menteng Jakarta Pusat, ini dihadiri langsung oleh tim kuasa hukum. Dalam pernyataannya, Dr.Hotman Paris, S.H., LL.M., M.Hum  kuasa hukum menegaskan bahwa Nadiem Makarim akan kooperatif dan siap memberikan keterangan yang sebenar-benarnya kepada penyidik

“Kami menghormati proses hukum yang sedang berjalan. Namun, kami menegaskan bahwa klien kami, Bapak Nadiem Makarim, sama sekali tidak pernah mengambil keuntungan pribadi dari program pengadaan laptop tersebut,” ujar Dr.Hotman Paris, S.H., LL.M., M.Hum selaku ketua kuasa.

Kami berharap masyarakat dapat melihat fakta-fakta hukum secara objektif. Proses ini harus menjadi ajang pembuktian, bukan penghakiman di ruang publik,” tambah Dr.Hotman Paris, S.H., LL.M., M.Hum Kuasa Hukum.

Selain memberikan klarifikasi, tim kuasa hukum juga meminta publik dan media untuk menjaga asas praduga tak bersalah dan tidak tergesa-gesa menyimpulkan opini sebelum proses persidangan berjalan.

Konferensi pers ini sekaligus menjadi langkah awal kuasa hukum dan keluarga untuk membuka komunikasi dengan publik dan memastikan transparansi proses hukum berjalan sesuai koridor.

Kasus dugaan korupsi pengadaan laptop di Kemendikbud mencuat setelah adanya temuan audit terkait indikasi penyimpangan anggaran dalam program pengadaan perangkat untuk sekolah-sekolah di seluruh Indonesia. Saat ini, penyidikan masih terus berjalan dan sejumlah pihak telah dimintai keterangan oleh aparat penegak hukum.

Continue Reading

Metro

Acara Celebration Winner Face of Indonesia 2025 & Preparation Goes to Korea for Face of Asia 2025

Published

on

By

Tangerang,  — Acara Celebration Winner Face of Indonesia 2025 & Preparation Goes to Korea for Face of Asia 2025 sukses digelar di Hotel Santika Teras Kota, Tangerang, Sabtu (6/9). Acara ini menjadi ajang apresiasi sekaligus persiapan bagi para model terpilih yang akan mewakili Indonesia pada ajang Face of Asia 2025 di Korea Selatan pada 24–30 Oktober mendatang.

Founder sekaligus National Director Face of Indonesia, Hidayatul Mu’arifin, menyampaikan harapannya agar para finalis dapat tampil percaya diri dan membawa nama baik bangsa.

“Kuatkan karaktermu, tunjukkan kemampuanmu bahwa kamu bisa, dan jadilah kebanggaan untuk Indonesia,” ujarnya.

Persiapan Para Finalis

Sejumlah perwakilan dari berbagai kategori membagikan persiapannya menjelang keberangkatan ke Korea.

Ardhan Kurnia Putra (kategori dewasa) menuturkan bahwa ia rutin berlatih runway dan photoshoot, sekaligus mempersiapkan mental dan fisik. Ia berencana menampilkan busana tradisional Indonesia di panggung internasional.

Valerie Angel (kategori adult) mengaku menekuni modeling sejak di Malaysia dan kini aktif berlatih catwalk serta pengembangan diri bersama agensi. Ia berharap dapat membawakan karakter positif yang membanggakan Indonesia.

Evie Kumalasari (kategori senior) menyebut ajang ini sebagai pengalaman berharga setelah lama vakum dari dunia modeling. Ia menyiapkan kesehatan, doa, serta busana tradisional khas Indonesia untuk ditampilkan.

Fiorentine Ailiabella Barlianto (kategori teens, 14 tahun) menekankan latihan catwalk dan photoshoot, serta menyiapkan kostum tradisional untuk memperkenalkan budaya Indonesia di kancah Asia.

Monica Steffi Pranoto menegaskan niatnya memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia di Korea. Selain modeling, ia juga memiliki hobi menyanyi.

Madeline Brielle Buiswarin (teens, Jambi) menuturkan persiapannya melalui latihan rutin dan tekad untuk memberikan yang terbaik bagi Indonesia.

Gabriella Elvira Timothy (kategori preteen) mengaku rutin latihan pose dan runway. Ia juga berencana memperkenalkan tarian tradisional serta musik Indonesia di Korea.

Elaine Mayhew Ciusanto (kategori preteen) menyiapkan catwalk, pose, serta mental melalui doa. Ia memiliki minat di bidang tari, K-pop, dan modeling.

Qeenara Alzannah Dzahin (9 tahun, preteen) merasa bangga dan bersemangat meski baru pertama kali mengikuti ajang internasional.

Max Xavierz (7 tahun, preteen) menyampaikan rasa senang terpilih mewakili Indonesia. Dukungan keluarga menjadi motivasi utamanya.

Naura Aulia Ramadhani Mukshin (preteen, Makassar) menekuni hobi seni, menyanyi, dan bermain biola. Ia berharap bisa menjadi pribadi sukses sekaligus membanggakan Indonesia.

Abidah Ardelia Aztin (6 tahun, kids) merasa senang bisa ikut ke Korea dan bercita-cita menjadi dokter gigi.

Lionel Abraham Gunawan (kids, Jakarta) tampil dengan busana tradisional Indonesia. Meski awalnya mengikuti lomba karena dorongan orang tua, ia kini bercita-cita menjadi model.

Muhammad Fathan Alfarezel (8 tahun, kids) bercita-cita menjadi pilot. Ia mengaku senang bisa mewakili Indonesia setelah beberapa kali mencoba di ajang modeling.

Menuju Panggung Asia

Ajang Face of Asia 2025 akan mempertemukan peserta dari 27 negara. Para finalis Indonesia diharapkan tidak hanya menunjukkan kemampuan modeling, tetapi juga memperkenalkan budaya dan identitas bangsa.

“Ini bukan sekadar kompetisi, tapi kesempatan untuk menunjukkan bahwa Indonesia kaya akan talenta dan budaya,” kata Hidayatul Mu’arifin.

Dengan semangat dan persiapan matang, para perwakilan Face of Indonesia optimistis dapat mengharumkan nama bangsa di kancah internasional.

Continue Reading

Metro

Segera Tonton Film Horor Kristiani Terbaik Tahun ini: “Gereja Setan” Lawan yang Sesat agar Tidak Terjerat. Siap Tayang 11 September 2025

Published

on

By

Jakarta, – Film bergenre horor spiritual “Gereja Setan” yang diproduksi oleh Amazing Grace Production bersama Shakti Cinema yang diangkat dari kisah nyata komedian Mongol Stres (Komedian) dimana film ini menyajikan kisah pertobatan dari jerat sekte sesat, serta kekuatan kasih Tuhan yang menyelamatkan.

Film Gereja Setan yang disutradarai Daniel Tito Pakpahan dengan naskah karya Alexandra Yunadi dan film ini diproduseri oleh Nico Rosto serta dibintangi Maddy Slinger, Jonas Rivanno Wattimena, Roy Romagny, dan Richard Ivander, Mongol Komedian, Kathleen Carolyne dimana film ini akan tayang tanggal 11 September 2025 mendatang di seluruh bioskop Indonesia.

Film “Gereja Setan” menghadirkan ketegangan horor yang dibalut dengan pesan moral dan film ini tidak hanya menampilkan kengerian ritual sesat, tetapi juga kisah transformasi batin seorang perempuan yang berjuang keluar dari kegelapan menuju cahaya.
Dalam upaya melindungi masyarakat,

khususnya generasi muda, dari pengaruh negatif konten hiburan yang menyesatkan, hari ini digelar kegiatan “Lawan yang Sesat agar Tidak Terjerat” Film Gereja Setan”. Acara ini menghadirkan masyarakat, awak media, untuk memberikan edukasi dan strategi pencegahan terhadap dampak negatif film yang kontroversial.

Acara Press Screening Gala Premiere “Gereja Setan” dilaksanakan pada hari Jumat, 5 September 2025, jam 13:30 Wib di Epicentrum XX, Jl.H.R.Rasuna Said, Jakarta Selatan.

Selain mengusung konsep cerita yang unik, film ini juga menampilkan jajaran aktor dan aktris berbakat Indo yang siap memberikan performa terbaik mereka, Daniel Tito Pakpahan menegaskan bahwa pemilihan pemain dilakukan secara ketat untuk memastikan setiap karakter hidup dengan autentik dan kuat.
Saya ingin menghadirkan horor yang bukan hanya menakut-nakuti, tetapi juga mengajak penonton berpikir “Gereja Setan bukan sekedar tentang kengerian, melainkan perjalanan spiritual dan psikologis para tokohnya,” ujar Daniel Tito Pakpahan Sutradara”Gereja Setan”, dalam wawancara awak media
Inspirasi awalnya dari Mongol ya, dari kisah hidupnya Mongol yang sudah bertobat dari gereja setan, tapi kita adaptasi lagi, kita ambil dari kesaksian orang lain tentang gereja setan. Kita kembangkan lagi, kita beri action, komedi, dan lainnya juga,” tutup Daniel.

Menurut Nico Rosto, perbincangan santai dengan Mongol menjadi pintu masuk lahirnya ide besar ini. Kisah pengalaman mistis Mongol yang sarat misteri dan penuh ketegangan. Kemudian diadaptasi dan dikembangkan menjadi naskah filim horor dengan sentuhan cerita psikologis dan atmosfer gelap yang memukau.

Nico Rosto mengungkap bahwa sekitar 40 persen cerita film berasal dari masa lalu Mongol yang pernah terlibat dalam praktik-praktik menyimpang.

“Awalnya kami hanya berbincang ringan Mongol menceritakan sebuah kisah nyata yang menurut saya sangat unik dan penuh misteri. Dari sanalah lahir ide untuk mengangkatnya ke layar lebar lewat film “Gereja Setan”, ujar Niko Rosto produser.

Di tempat yang sama Roy Sakti selaku produser eksekutif mengungkapkan perjalanan panjang dan penuh tantangan yang harus di laluinya hingga ini akhirnya terealisasi. Menurutnya, ide awal film ini muncul dari diskusi ringan bersama namun berkembang menjadi konsep yang jauh lebih besar dan kompleks.

“Awalnya banyak yang menganggap ide ini terlalu ekstrem, bahkan sempat ditolak beberapa pihak. Tapi saya percaya, justru disitulah letak kekuatannya. Kami ingin menghadirkan sesuatu yang berbeda horor yang bukan hanya menakutkan, tapi juga memancing Rara penasaran dan meninggalkan kesan mendalam bagi penonton,”ungkap Roy Sakti.

“Kami tahu judulnya akan memancing perdebatan, tapi ini bukan tentang mengagungkan sisi gelap. Film ini justru mengajak penonton untuk berpikir, melihat sisi lain dari keyakinan, misteri, dan ketakutan manusia”, jelasnya

Adapun film Gereja Setan ini mengikuti kisah karakter Ribka yang terjebak dalam komunitas sekte sesat di tengah keputusasaannya dimana Ribka dihadapkan dengan berbagai rintangan untuk dalam mendapatkan kembali kekuatan iman untuk bisa keluar dari kegelapan tersebut
Gereja Setan adalah film horor terbaru karya sutradara Daniel Tito Pakpahan dan di produseri oleh Roy Sakti dan Nico Rosto.
Mengangkat kisah tentang misteri, ritual,film ini menjanjikan pengalaman menonton yang penuh ketegangan, kejutan dan sensasi horor yang tak terlupakan

Continue Reading

Trending