Connect with us

Metro

Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta Ahmad Riza Patria Meresmikan Gerai Layanan Hukum dan Imigrasi Terpadu di PGC, Hadirnya Layanan Profesional

Published

on

Jakarta – Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta Ahmad Riza Patria turut meresmikan secara simbolis Gerai Pelayanan Publik (Gerai Pelayanan Hukum-HAM dan Imigrasi Terpadu) Kantor Wilayah Kemenkumham Provinsi DKI Jakarta dan Kanim Kelas 1 TPI Jakarta Timur, di Pusat Grosir Cililitan (PGC), Lantai 2, Jakarta Timur (1/4).

Dalam sambutannya, Ariza berharap kehadiran gerai pelayanan terpadu tersebut dapat memperluas dan meningkatkan pelayanan secara profesional di bidang hukum, HAM dan imigrasi bagi masyarakat Jakarta.

“Kewajiban pemerintah untuk memberikan
kepuasan kepada masyarakat dalam pelayanan, termasuk terwujudnya masyarakat memperoleh kepastian hukum. Saya berharap akan tercapai pelayanan, penegakan, pemenuhan dan perlindungan hukum yang berkualitas sesuai standar kebijakan teknis yang telah ditetapkan atas fungsi-fungsi pelayanan hukum, HAM serta imigrasi untuk masyarakat. Begitu juga dengan Gerai Imigrasi kiranya dapat memberikan pelayanan imigrasi yang profesional dan berkualitas kepada masyarakat,” ungkap Wagub Ariza ujarnya Jumat (1/4).

Sementara Wahyu Dewanto Komisaris Utama PGC yang di dampingi Akub (General Manager) pada peresmian mengatakan gerai Pelayanan Hukum, HAM dan Gerai Imigrasi Terpadu di PGC melengkapi layanan terpadu yang sudah ada dan dibuka pada tahun lalu, yakni Pelayanan DPMPTSP, Pelayanan Dukcapil, Pelayanan Samsat, dan Pelayanan SKCK.

Sedangkan Ka Kanwil Kum dan Ham Jakarta Ibnu Chuldun di dampingi Ka Imigrasi Jakarta Tur Berthi Mustika mengucapakan “Terima kasih atas terobosan kerja sama dari PGC sebagai pusat perbelanjaan Jakarta yang merefleksikan semangat Jakarta sebagai kota kolaborasi,”

PGC sebagai pusat perbelanjaan yang berada pada lokasi strategis di Jakarta, sangat membantu pemerintah. Dengan demikian, pelayanan yang diberikan dapat lebih terjangkau dan tentunya sangat memudahkan masyarakat Jakarta.

berpesan, meski pelayanan hukum, HAM serta Imigrasi dilakukan di tempat perbelanjaan, namun kualitas pelayanan publik, haruslah tetap berkualitas, yakni mampu memberikan keramahan dan kepastian.

“Melalui pelayanan hukum, HAM dan imigrasi terpadu ini, saya berharap semakin menumbuhkan kesadaran dan ketaatan masyarakat terhadap nilai-nilai dan norma hukum yang berlaku. Masyarakat yang akan mengurus paspor juga akan lebih mudah dan terbantu, serta muaranya pelayanan hukum dan pelayanan imigrasi di Jakarta menjadi contoh dan kebanggaan bersama,”

Kantor Wilayah Kemenkumham DKI Jakarta dan Kantor Imigrasi Kelas 1 TPI Jakarta Timur bersama PGC atas dibukanya Gerai Pelayanan Hukum dan Gerai Imigrasi di lokasi strategis.

“Selamat atas peresmian Gerai Pelayanan Publik ini, selamat bekerja para ASN/petugas pelaksana, serta selamat menerima pelayanan kepada masyarakat,” tutup Ibnu Chuldun

Turut hadir dalam acara peresmian itu, Anggota Komisi III DPR-RI Ahmad Sahroni, Komisaris Utama PGC Wahyu Dewanto, serta para pejabat Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta dan Kanim Kelas 1 TPI Jakarta Timur

Continue Reading

Metro

Peresmian SIMPLE: South Jakarta Immigration Stay Permit Lounge for Investor & Golden Visa Layanan Premium Keimigrasian Pertama di Jakarta Selatan untuk Investor dan Pemegang Golden Visa

Published

on

By

Jakarta, – Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Non-TPI Jakarta Selatan resmi meluncurkan SIMPLE (South Jakarta Immigration Stay Permit Lounge for Investor & Golden Visa), sebuah ruang layanan premium yang dirancang khusus untuk memberikan kemudahan, kenyamanan, dan kepastian layanan bagi investor asing serta pemegang Golden Visa di Indonesia.

Peresmian ini menjadi langkah strategis dalam mendukung peningkatan iklim investasi dan transformasi pelayanan publik di bidang keimigrasian. SIMPLE dihadirkan untuk menjawab kebutuhan layanan izin tinggal yang cepat, eksklusif, dan berstandar internasional.

Melalui SIMPLE, investor dan pemegang Golden Visa kini dapat menikmati rangkaian layanan keimigrasian yang lebih efisien dan personal, termasuk:

* Pengurusan Izin Tinggal (ITAS/ITAP) secara prioritas
* Konsultasi investasional terkait kebijakan keimigrasian
* Pendampingan oleh petugas terlatih
* Ruang layanan eksklusif dengan konsep hospitality modern
* Sistem antrian khusus tanpa menunggu lama

Kehadiran lounge ini menegaskan komitmen Kantor Imigrasi Jakarta Selatan dalam menciptakan pengalaman layanan yang berkelas, profesional, dan berbasis teknologi.

Dalam sambutannya, Bugie Kurniawan Kepala Kantor Imigrasi Jakarta Selatan menyampaikan bahwa SIMPLE merupakan bagian dari upaya konkret mendukung program pemerintah dalam menarik lebih banyak investor global melalui kebijakan Golden Visa.

“SIMPLE bukan hanya sebuah ruang, tetapi representasi komitmen kami untuk memberikan pelayanan terbaik bagi para investor yang berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kami ingin menunjukkan bahwa Indonesia siap menyambut investasi dengan layanan yang cepat, ramah, dan terpercaya.”

SIMPLE juga diharapkan menjadi role model layanan izin tinggal premium yang dapat direplikasi di wilayah lain di Indonesia.

*Kolaborasi Lintas Lembaga demi Layanan yang Lebih Baik*

Peluncuran SIMPLE turut didukung oleh Direktorat Jenderal Imigrasi serta berbagai pemangku kepentingan terkait. Kehadiran lounge ini merupakan bentuk kolaborasi pemerintah dalam memperkuat daya saing Indonesia sebagai destinasi investasi.

*Transformasi Layanan Menuju Indonesia Emas*

Dengan diresmikannya SIMPLE, Imigrasi Jakarta Selatan menegaskan langkah transformasi digital dan pelayanan humanis yang sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045

Continue Reading

Metro

Tasyakuran Harlah Kopri ke-58 Saresehan & Pembukaan Sekolah Kader Kopri Nasional

Published

on

By

Jakarta — Tasyakuran Hari Lahir (Harlah) KOPRI ke-58 digelar meriah di Gedung Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII), Salemba Tengah, Jakarta Pusat. Selasa (25/11/25)

Acara dihadiri oleh delegasi KOPRI se-Jabodetabek dan sekaligus menjadi momentum pembukaan Sekolah Kader Kopri Nasional (SKKN) yang diikuti oleh 50 peserta dari berbagai wilayah.

Sejak awal November, rangkaian kegiatan Harlah sudah dimulai dengan Kick Off di Mojokerto, tepatnya di Pondok Pesantren Amanatul Ummah, dimana Gubernur Jawa Timur dan para pengasuh pesantren ikut hadir.

Salah satu agenda utama adalah penanaman pohon di area pesantren yang didukung penuh Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur sebagai bagian dari gerakan ekonomi hijau yang diinisiasi oleh KOPRI PMII.

Ketua KOPRI PB PMII, Wulan Sari Aliyatus Sholikhah, menyampaikan, “Rangkaian agenda Harlah ke-58 bisa berjalan lancar dan penuh makna. KOPRI hadir bukan hanya sebagai organisasi, tapi juga sebagai wadah pemberdayaan perempuan Indonesia untuk menjadi motor penggerak perubahan sosial dan ekonomi yang berkelanjutan. Perempuan kini bukan lagi hanya penjaga rumah, tapi penjaga bangsa dan penentu masa depan.”

Lebih lanjut, Wulan menegaskan pentingnya program kaderisasi guna menyiapkan perempuan yang berkualitas dan mandiri. “Kami mengajak seluruh kader berani berpolitik dengan santun dan berwawasan luas demi kemajuan bangsa dan agama,” ujarnya.

Rangkaian agenda Desember mendatang akan diisi dengan Rakornas oleh para Ketua dan Sekretaris KOPRI tingkat provinsi pada 4-7 Desember di Jakarta, dan puncaknya Women Impact Forum pada 10 Desember.

Forum ini menghadirkan inspirator profesional, entrepreneur, dan alumni KOPRI, memperkuat kesadaran akan kekuatan perempuan sebagai pilar bangsa.

Tema Harlah tahun ini sangat relevan dengan persiapan Indonesia menyambut bonus demografi dan Indonesia Emas, dimana perempuan dituntut menjadi kekuatan kokoh bangsa. Para peserta hadir dari berbagai provinsi seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Sumatera Utara, Lampung, Sulawesi, Kalimantan, dan Bengkulu.

Persiapan tahun mendatang termasuk musyawarah pimpinan nasional dan pembahasan produk hukum internal dengan tujuan memperkuat tata kelola organisasi.

KOPRI membuka peluang besar pemberdayaan kader, terutama generasi muda, mahasiswa, dan perempuan profesional untuk menghadapi tantangan zaman lewat ketangguhan kepemimpinan.

Continue Reading

Metro

Nicki RV, Produser Eksekutif Film “Haruskah Aku Mati Agar Ayah Kembali” Jelang Penayangan di Bioskop Indonesia 4 Desember 2025

Published

on

By

Jakarta — Menjelang penayangan nasional film “Haruskah Aku Mati Agar Ayah Kembali” pada 4 Desember 2025, Produser Eksekutif Nicki RV menyampaikan pesan penuh harapan dan refleksi kepada publik Indonesia. Film ini, yang diangkat dari kisah nyata, siap menggugah perasaan jutaan penonton dengan isu keluarga, luka batin anak, dan pentingnya kehadiran orang tua dalam masa pertumbuhan.

Nicki RV menegaskan bahwa film ini dibuat bukan hanya sebagai karya seni, tetapi sebagai gerakan kepedulian untuk membuka mata masyarakat terhadap realitas yang sering terlupakan.

Film ini lahir dari kisah yang nyata, dari jeritan hati seorang anak. Kami ingin penonton merasakan, memahami, dan tersentuh bahwa setiap anak berhak mendapatkan cinta, perhatian, dan kehadiran orang tuanya,” ujar Nicki RV.

Sebagai Produser Eksekutif, Nicki RV menyampaikan bahwa proses produksi film ini penuh tantangan emosional. Tim harus memastikan bahwa penyampaian cerita dilakukan dengan peka, menghormati kisah asli, namun tetap menyentuh hati penonton.

“Haruskah Aku Mati Agar Ayah Kembali bukan sekadar judul. Ini adalah kalimat yang mengguncang hati kami sejak awal. Kami ingin seluruh Indonesia menyadari bahwa ada banyak Nia di luar sana—anak-anak yang merindukan keluarga yang utuh,” tambahnya.

Film ini menghadirkan kekuatan sinematis melalui alur yang intens dan akting mendalam dari para pemain. Nicki RV berharap karya ini dapat menjadi bahan diskusi nasional tentang kesehatan mental anak, peran keluarga, dan bagaimana masyarakat bisa lebih peduli

Selain itu, ia mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk memenuhi bioskop pada hari penayangan.

Saya berharap film ini tidak hanya ditonton, tetapi dirasakan. Mari kita jadikan 4 Desember 2025 sebagai momentum untuk menyatukan empati kita. Semoga film ini mampu menginspirasi perubahan kecil dalam keluarga, di lingkungan, bahkan di diri kita masing-masing,” katanya.

Dengan kehadiran film “Haruskah Aku Mati Agar Ayah Kembali”, industri perfilman Indonesia kembali mempersembahkan karya bermakna yang memadukan nilai kemanusiaan dan kualitas sinema yang kuat.

Continue Reading

Trending