Jakarta, – Dalam rangka perayaan The Iith Annual WOMEN’S HEALTH EXPO & BAZAAR, Yayasan Pengembangan Medik Indonesia (YAPMEDI) yang selalu memberikan informasi dalam bidang kesehatan masyarakat mengadakan Road To Woman Health Expo dengan tema “Anak Cerdas, Lansia Berkualitas, Indonesia Maju” dilaksanakan di Hotel Sahid Jakarta tanggal 22 Juni 2023.

“Jakarta Womens Health Expo dapat menjadi ajang pameran berbagai pengembangan produk kesehatan khas indonesia,”

Pada acara ini masyarakat bisa melakukan konsultasi kesehatan bersama para dokter. Antara lain pemeriksaan kepadatan tulang, kadar gula darah dan kolesterol, pengukuran lemak di tubuh, pengukuran tekanan darah. Bahkan diadakan pemeriksaan Deteksi Dini Kanker Leher Rahim.

Acara ini kerja sama dengan UI Kedokteran Salemba, KPPPA, YAPMEDI, dan RSCM. Selain itu ada seminar, talkshow, medical checkup, bazaar, dan lainnya.

Prof. dr Mochtarudin Mansyur , Phd selaku ketua Yayasan Pengembangan Medik Indonesia (YAPMEDI) menjelaskan bahwa YAPMEDI memusatkan perhatian pada wanita dikarenakan wanita merupakan tokoh sentral dalam upaya promosi kesehatan keluarga sehingga mereka dinilai perlu memiliki pengetahuan seputar kesehatan yang cukup sehingga dapat mendidik, memberi arahan kepada anakanaknya tentang hidup sehat, seperti pemeriksaan gula darah dan kolesterol, pengukuran lemak tubuh, pengukuran tekanan darah, dan pemeriksaan Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA) yaitu untuk mendeteksi dini kanker leher rahim ujar dr Mouchtar.

Selanjutnya masalah stunting perlu menjadi perhatian bersama, sehingga upaya penurunan angka stunting membutuhkan kerja bersama yang harus melibatkan lintas sektor dan semua elemen masyarakat.

Hal ini dikarenakan bahwa masalah stunting bukan hanya gangguan pertumbuhan fisik anak, melainkan juga mengganggu perkembangan otaknya, yang mana tentu akan sangat mempengaruhi kemampuan dan prestasi di sekolah, produktivitas dan kreativitas di usia-usia produktif ujar dr Mouchtar.

Selanjutnya Ketua Panitia Pelaksana WHE 2023, dr. Marlinda Adham Sp THT BKL, Sub Sp onko (k) Phd, FACC. menjelaskan melalui kegiatan tersebut, selaku civitas FKUI selalu memperhatikan permasalahan kesehatan yang ada di dalam masyarakat. Dimulai cakupan pendidikan, sosial, dan kemanusiaan.

“Kami ingin mengajak masyarakat untuk sehat bersama. Kita sebagai civitas memang sering perhatikan berbagai permasalahan kesehatan, yang mencakup pendidikan, sosial dan kemanusiaan. Terutama dalam lingkup kesehatan dan kedokteran. Hal itulah merupakan bentuk pengalaman pelayanan masyarakat melalui kegiatan tersebut.” ujarnya

Deputi Bidang Kesetaraan Gender Kemen PPPA, | Lenny N Rosalin SE, MSc, Mfr menerangkan kualitas pembangunan manusia di Indonesia memang belum kita harapkan, karena yang diukur salah satu nya dari Indek Pembangunan Manusia itu adalah dari Pendidikan, Kesehatan dan Ekonomi.

Dari data PBB menunjukan bahwa Indek Pembangunan Manusia Indonesia itu berada pada peringkat 107 dari 189 negara di dunia, kita masih punya PR pendidikan, kesehatan dan ekonomi, di Asean kita peringkat 6 dari 10 negara Asean, kalau di G21 peringkat 17 dari 19 negara.

“Jadi kita perlu sinergi dan perlu bekerjasama untuk meningkatkan pendidikan, kesehatan dan ekonomi para perempuan karena mereka yang mengisi separuh dari bumi kita, mereka turut menentukan dari Indek Indek tersebut di Indonesia, tutur Lenny.