Connect with us

Metro

Indonesia Strategic and Defense Studies (ISDS) Gelar Diskusi “Kamu Bertanya Jenderal Andika Perkasa Menjawab” Tema “Pertahanan Indonesia dan Perkembangan Geopolitik Dunia Terkini”

Published

on

Jakarta, 13 September 2023 – Indonesia Strategic and Defense Studies (ISDS) mengadakan diskusi “Kamu Bertanya Jenderal Andika Perkasa Menjawab” dengan tema “Pertahanan Indonesia dan Perkembangan Geopolitik Dunia Terkini” yang diadakan di DignityKu-Kafe Resto, Pasar Minggu,

Jakarta Selatan pada hari Rabu, 13 September 2023 secara hybrid.
Dalam diskusi interaktif ISDS langsung dihadiri oleh mantan Panglima TNI Jenderal Purn. Andika Perkasa dengan dihadiri mahasiswa, militer, staf DPR, wartawan, analis pertahanan dan lain-lain.

Jenderal Purn. Andika Perkasa dalam memberikan diskusi interaktif sebagai narasumber memberikan sambutannya ; “Terkait kejadian di Laut China Selatan yang garis-garis dilaut tersebut garis nine dash line yang sebenarnya tergambar ada 10 garis putus-putus, kali ini negara Taiwan itu masuk menjadi teritorial dash line yang kesepuluh edisi 2023 ini masuk dalam peta standard China.

Begitu juga dengan negara Filiphina merasa ada bagian dari wilayah sesuai dengan UNCLOS atau Konsesi Hukum Laut PBB tahun 1982, termasuk juga selatan ada Brunai, Malaysia, Vietnam dan Indonesia di Pulau Laut Natuna Utara.

Kalau untuk negara India di bagian barat bukan nine dash line yang khususnya di wilayah barat ini adalah daerah yang selama ini overlap claimnya seperti bukit dan pegunungan di wilayah India Barat.

Jadi memang kali ini cukup complicated sehingga membuat masalah yang menjadi terpelihara termasuk Pulau Bolso Rusia sebelum 1900 yang lalu. Laut China Selatan ini sendiri mendapatkan protes dilayangkan oleh India, Malaysia, Indonesia dimana batas wilayah kita hanya mengakui UNCLOS. Dan semua ini hanya sesuatu yang kemudian menimbulkan bagaimana masalah-masalah LCS ini yang sudah berlangsung lama tetap terpelihara dengan keinginan untuk membicarakan secara lebih soft dan aman.

Jadi kalau saya menyikapi antara Power Struggle itu yang artinya bagaimana masing-masing negara kalau mereka ini semakin besar akan semakin meningkat pula kebutuhannya dan menurut saya itu alamiah, bila diibaratkan dengan kehidupan manusia seperti yang dulunya manusia itu belum bekerja dan makan segala macam seadanya, setelah kita mendapatkan pekerjaan termasuk gaji sudah ada sehingga kita bisa makan 3 kali tidak seadanya dan berbeda banget standardnya karena itu sangat manusiawi.

Tapi yang penting adalah kita harus mengukur diri sendiri, saya tidak mengomentari negara-negara besar karena itu memang bagian dari meningkatnya keinginan yang kuat dalam memberikan pengaruh di dunia, nah masalahnya tinggal negara kita bagaimana kita bersikap untuk mengikuti seperti yang dilakukan negara besar karena sangat mahal sekali.

Salah satu contohnya konflik di Ukraine berperang dengan Rusia dimana IMF memprediksi 2023 ini ekonomi negara Rusia mengecil (minus 153 miliar dollar) dibandingkan tahun lalu semenjak berperang dengan Ukraina tanggal 23 Februari 2022.

Dampak ekonomi negara Rusia mengecil diakibatkan banyaknya keluar biaya perang dengan Ukraina tapi juga negara Rusia juga harus menghadapi embargo dari negara-negara besar sehingga mereka tidak bisa lagi ekspor normal, export black market itupun kasih diskon habis-habisan dari situlah antara lain yang kemudian memukul belum lagi termasuk industri mobil mengalami turun produksinya 70% yang biasanya mereka bisa memproduksi sampai 100% karena diakibatkan embargo-embargo dari negara besar.

Sedangkan Ukraine juga mengalami ekonomi lemah menjadi 35 miliar dollar karena Ukraine hanya terhambat untuk ekspor di laut hitam akibat diblokade oleh Angkatan Laut Rusia tetapi Ukraine tidak mengalami embargo seperti Rusia dan malah justru menerima bantuan dari perusahaan besar dan negara-negara besar lainnya.

Ini juga satu hal menarik kita perhatikan, sehingga peralihan dari model konflik perang dulu dengan sekarang ini pemainnya adalah perusahaan-perusahaan besar. Untuk negara di Ukraine ini yang mensupport dan membantu dalam menghadapi negara Rusia ada 24 negara yang ekonominya besar.

Negara sebesar Rusia ekonominya lebih besar dari negara Indonesia dimana negara Rusia di peringkat 11 sedangkan Indonesia di peringkat 16 ekonomi terbesar didunia. Diakibatkan perang Ukraina-Rusia negara Indonesia terkena dampaknya seperti harga energi dan non energi meningkat karena Rusia dan Ukraina ini adalah penghasil energi petroleum, nikel, batubara, gandum, jagung dan lain-lain.

Sehingga kita harus mengatasi inflasinya kenaikan mata uang Dollar terhadap Rupiah padahal kita harus lihat juga dimana negara-negara yang tidak pernah konflik seperti Singapura, China, HongKong karena hampir beberapa orang kaya maupun investor lebih banyak menyimpan uangnya di negara tersebut yang tidak terpengaruh dengan konflik Rusia-Ukraina.

Jadi saya melihat negara yang stabil dan tidak pernah konflik padahal kecil seperti Singapura tetapi justru orang investor atau orang kaya ingin menyimpan uang di negara tersebut sehingga dapat menguntungkan negara Singapura itu sendiri dengan kemudian bisa diputar di perbankan sana contohnya pinjam kredit, buka usaha dan lain-lain.

Pemerintah kita sudah berusaha setengah mati dari pemerintahan Presiden Soekarno, Soeharto, SBY hingga Jokowi sangat yakin mereka sudah berusaha yang terbaik buat negara Indonesia, hanya tadi berusaha terbaikpun kan masih banyak yang terus perlu kita perbaiki, bayangkan kalau kita harus juga berhadapan dengan konflik yang akan menyedot tenaga moral dan biaya atau anggaran negara hingga akan menyulitkan negara kita kalau seandainya kita terlibat dengan konflik,” tutupnya.

Continue Reading

Metro

Pdt. David Harold Waromi, S.M., Th: Duta DPD RI Generasi Muda Inspiratif Penjaga Semangat Kebangsaan

Published

on

By

Jakarta, 3 November 2025 — Malam Grand Final Penganugerahan Duta DPD RI 2025 berlangsung megah dan penuh makna sebagai ajang apresiasi terhadap generasi muda inspiratif yang berkomitmen membawa semangat kebangsaan dan kontribusi positif bagi Indonesia.

Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) menggelar malam Grand Final Penganugerahan Duta DPD RI 2025 di Balai Sudirman, Tebet, Jakarta Selatan, pada Senin, 3 November 2025.

Anggota DPD RI Perwakilan Propinsi Papua Pdt David.H Waromi,Angoota DPD Perwakilan Papua Pegunungan Bp Sopater dan Anggota DPD Perwakilan Papua Barat Daya Bpk.Agustinus K

Juga hadir Ibu Bupati Kabupaten Jayawijaya Wamena Prop Papua Pegunungan dr idawati waromi dan ade ai waromi juga hadir mengikuti Grand final DPD RI AWARD..

Tujuaanya adalah DPD RI sudah terbukti  sebagai rumah aspirasi dan Inspirative yg dapat menghimpun semua aspirasi generasi mudah dari sabang sampai merauke itulah Indonesia..

Ketika generasi muda diberikan ruang untuk menyampaikan kemampuan mereka maka mereka akan merasa bahwa Indonesia di zaman Pemerintahan Presiden Prabowo peduli dan itu akan memberikan semangat baru untuk berkontribusi bagi Negara.

Ajang Duta DPD RI diikuti oleh perwakilan dari 38 provinsi di Indonesia. Setiap Provinsi mengirim perwakilan putra dan putri sebagai finalisnya. Para peserta Duta DPD RI 2025, berusia 18-24 tahun yang sebelumnya telah menjalani seleksi pada tingkat Provinsi

Acara bergengsi ini turut dihadiri oleh tokoh-tokoh nasional, anggota DPD RI, serta berbagai pemimpin masyarakat, termasuk Pdt. David Harold Waromi, SM., TH, seorang tokoh spiritual dan sosial yang dikenal aktif dalam penguatan nilai kebangsaan dan karakter
generasi muda.

Dalam kesempatan tersebut, Pdt. David Harold Waromi menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif DPD RI yang tak hanya berperan sebagai lembaga negara, tetapi juga sebagai penggerak semangat kontribusi rakyat untuk bangsa.

“DPD RI telah menunjukkan bahwa lembaga negara bisa menjadi jembatan nyata antara aspirasi masyarakat dan arah kebijakan nasional. Melalui ajang Duta DPD RI ini, kita melihat lahirnya generasi penerus yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berkarakter dan berjiwa nasionalis,” ujar Pdt. David.

Acara ini menampilkan finalis Duta DPD RI dari berbagai provinsi di Indonesia yang telah melewati proses seleksi ketat. Mereka dinilai tidak hanya dari kemampuan intelektual, tetapi juga dari kepedulian sosial, wawasan kebangsaan, dan kemampuan menjadi inspirasi bagi masyarakat.

Penganugerahan Duta DPD RI 2025 diharapkan menjadi simbol semangat baru dalam memperkuat peran pemuda sebagai mitra strategis lembaga negara. DPD RI, melalui program ini, berupaya meneguhkan komitmen untuk terus membantu kontribusi pada negara melalui pembinaan, pendidikan karakter, dan penguatan nilai-nilai Pancasila.

Pdt. David Harold Waromi menambahkan bahwa kolaborasi lintas sektor antara lembaga negara, tokoh masyarakat, dan kaum muda menjadi kunci bagi kemajuan bangsa.

“Bangsa ini akan maju bila setiap elemen, baik pemerintah maupun rakyat, berjalan bersama dalam semangat persatuan dan tanggung jawab. Itulah wujud kontribusi nyata bagi Indonesia,” tuturnya.

Acara ditutup dengan penyerahan penghargaan kepada para Duta DPD RI terpilih yang akan menjadi mitra inspiratif dalam menjalankan program-program sosial, pendidikan, dan kebangsaan di seluruh Indonesia.

saya berharap kalian media posting media yg terbaik terkait DPD RI ya..supaya indonesia menjadi lebih..

Duta itukan Perwakilan atau Utusan artinya mereka ada the chosenone atau yg terpilih dari yg terpilih atau mereka yg layak mewakili daerah2 diseluruh Propinsi di Seluruh indonesia.

-Kedepannya nanti DPD RI melalui Pimpinan Pa Ketua DPD RI dan Jajaran akan memberikan ruang untuk generasi muda berkarya bagi bangsa dan Negara..
DPD RI akan rumah bagi Generasi dalam berkarya bagi Nusa dan Bangsa.
Kata saya Pdt David anggota DPD RI.B.130.

Continue Reading

Metro

Untung Putra Jaya, S.Pd., M.M Tampil Sebagai Tokoh Penting Selaku PIC Duta DPD RI 2025

Published

on

By

Jakarta,  – Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI), Menggelar malam Grand Final Penganugerahan Duta DPD RI 2025 di Balai Sudirman, Tebet, Jakarta Selatan pada Senin (3/11/2025).

Malam Grand Final Penganugerahan Duta DPD RI 2025 berlangsung megah dan penuh makna, menandai komitmen kuat Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) dalam mencetak generasi muda yang berkarakter, berwawasan kebangsaan, dan berkontribusi nyata bagi bangsa. Di balik kesuksesan acara bergengsi ini, sosok Untung Putra Jaya, S.Pd., M.M tampil sebagai tokoh penting selaku PIC Duta DPD RI 2025, yang memegang peran strategis dalam memastikan terselenggaranya kegiatan dengan sempurna.

Sebagai seorang pendidik dan praktisi yang dikenal memiliki semangat tinggi terhadap pengembangan sumber daya manusia, Untung Putra Jaya menegaskan bahwa program Duta DPD RI bukan sekadar ajang prestisius, melainkan wadah pembentukan karakter dan pemimpin masa depan.

“Kami merasa bangga atas acara ini, berjalan sesuai dengan harapan,sukses, besar harapan kami juga dengan adanya Duta ini, ingin menjadi semacam jembatan untuk generasi muda untuk bisa mengedukasi, sosialisasikan peran-peran fungsi anggota DPD itu sendiri bagi masyarakat terutama generasi muda.”ujar Untung Putra Jaya, S.Pd, M.M

Peran Untung sebagai PIC Duta tidak hanya terbatas pada manajemen kegiatan, tetapi juga pada pembinaan peserta agar memiliki jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab sosial. Dedikasinya dalam mendampingi para finalis menjadi salah satu faktor utama yang membuat ajang ini berjalan sukses, penuh semangat, dan sarat makna.

Acara yang turut dihadiri oleh sejumlah anggota DPD RI, tokoh masyarakat, dan perwakilan daerah ini menjadi momentum penting bagi DPD RI untuk terus memperkuat kolaborasi antara lembaga negara dan generasi muda dalam membangun Indonesia yang berdaya dan berintegritas.

“Dengan adanya Duta ini, saya yakin bisa memberikan perhatian besar terhadap lembaga, generasi muda juga. Bahwa ketika mereka dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan DPD, maka mereka merasa di apresiasi, mereka merasa diberikan ruang untuk dapat membantu DPD dalam memberikan edukasi,  bahwa DPD itu luar biasa terhadap masyarakat,khususnya generasi muda.” tambahnya

Dengan keberhasilan penyelenggaraan malam puncak tersebut, Untung Putra Jaya berharap Duta DPD RI 2025 dapat menjadi inspirasi bagi anak muda di seluruh Indonesia untuk terus berkarya, berkontribusi, dan menjaga nilai-nilai luhur bangsa.

Continue Reading

Metro

Frits Tobo Wakasu, S.Ak., S.H., : Generasi Muda Seluruh Indonesia Bisa Tampil Sebagai Ambasador Lembaga

Published

on

By

Jakarta – Lampu-lampu di Balai Sudirman, Jakarta Selatan, malam itu memantulkan semangat ratusan anak muda dari seluruh penjuru negeri. Senyum, harapan, dan rasa bangga bercampur jadi satu dalam Grand Final Duta DPD RI 2025, Senin (3/11/2025)

malam sebuah ajang yang bukan sekadar lomba kecakapan, melainkan panggung bagi generasi muda daerah untuk bersuara.

Acara ini menjadi puncak perayaan HUT ke-21 DPD RI, dan tahun ini, nuansanya terasa lebih hidup. Bukan hanya karena kemegahan panggung, tapi karena misi besar yang diemban: melahirkan para duta yang siap menjadi jembatan antara DPD RI dan masyarakat daerah.

“Final Duta DPD ini kami rancang agar generasi muda dari seluruh Indonesia bisa tampil sebagai ambasador lembaga. Mereka bukan hanya membawa nama daerah, tapi juga membawa semangat perubahan,” ungkap senator DPD RI Frits Tobo “Mereka Adalah Wajah Papua Selatan”

Frits Tobo Wakasu, S.Ak., S.H., Senator asal Papua Selatan, tampak tak lepas dari dua perwakilan duta daerahnya. Ia tersenyum, bangga, sekaligus haru.

“Mereka bukan hanya peserta lomba. Mereka adalah wajah dan pribadi Papua Selatan yang siap bertarung di tingkat nasional,” ujarnya dengan nada penuh keyakinan.

Frits tahu, menjadi duta bukan perkara mudah. Ada tanggung jawab besar yang dipikul  membawa nama baik daerah, menjaga nilai budaya, dan menunjukkan bahwa Papua Selatan punya potensi yang luar biasa.

Ia pun mengajak seluruh elemen masyarakat, dari tokoh adat hingga mahasiswa, untuk mendukung para duta muda itu.
“Biarlah mereka merasakan bahwa seluruh rakyat Papua Selatan berdiri bersama mereka,” katanya.

Lebih dari Sekadar Kompetisi Di balik gaun elegan dan jas rapi para finalis, ada cerita perjuangan yang tak kalah inspiratif. Mereka datang dari berbagai latar belakang  guru muda, aktivis sosial, pelajar, hingga pegiat budaya. Semua membawa satu misi: menyuarakan aspirasi daerah lewat cara yang kreatif dan berintegritas.

Program Duta DPD RI sendiri dirancang sebagai wadah bagi generasi muda untuk memahami konstitusi, mengenali peran DPD RI, sekaligus menjadi agen literasi dan penyambung suara rakyat.

“Mereka dibekali dengan wawasan seputar sosial, pendidikan, pariwisata, hingga kebudayaan. Duta DPD diharapkan bisa menjadi role model bagi anak muda di daerahnya masing-masing,” kata Frits menambahkan.

Bagi Frits, generasi muda terutama Gen Z punya kekuatan besar. Mereka aktif di dunia digital, peka terhadap isu sosial, dan berani bersuara. Ajang seperti ini, menurutnya, adalah ruang yang tepat untuk menyalurkan energi positif itu.

Dari Panggung ke Aksi Nyata Ketika malam semakin larut, satu per satu nama finalis diumumkan. Sorak sorai penonton menggema, tapi di balik itu, ada pesan yang lebih dalam: menjadi Duta DPD bukan akhir, melainkan awal dari perjalanan panjang.

Sebagai Duta DPD, kalian harus bisa menjaga nama baik lembaga, bijak di media sosial, dan terus memberi informasi positif tentang DPD di mana pun berada,” pesan Frits kepada para finalis.

Ia lalu menutup dengan kalimat yang menggema di hati banyak orang malam itu

“Dan ketika suatu hari kalian berdiri memimpin bangsa ini, ingatlah bahwa malam ini adalah salah satu batu pijakannya.”

Malam itu, Balai Sudirman bukan sekadar gedung megah di Jakarta Selatan. Ia berubah menjadi panggung harapan  tempat di mana anak-anak muda dari Sabang sampai Merauke berdiri tegak, membawa cerita daerahnya masing-masing.

Mereka bukan hanya duta DPD RI. Mereka adalah wajah masa depan Indonesia.( Berlian)

Continue Reading

Trending