Connect with us

Metro

Pemuda Nusantara Goes To Campus: Mendorong Peran Kampus dalam Transisi Energi dan Penguatan SDM EBT

Published

on

Jakarta, 21 Juli 2025, Indonesia sedang memasuki babak baru dalam peta transformasi energi dunia. Transisi menuju energi baru dan terbarukan (EBT) tidak hanya menjadi agenda iklim global, tetapi juga jalan strategis untuk mewujudkan kemandirian energi nasional. Dalam berbagai forum internasional, Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen Indonesia dalam mempercepat hilirisasi dan transformasi energi berbasis potensi dalam negeri.

Hal ini sejalan dengan visi besar Asta Cita, di mana penguasaan teknologi energi bersih harus ditopang oleh kesiapan sumber daya manusia (SDM) unggul di berbagai daerah. Melihat urgensi tersebut, Pemuda Nusantara menggelar program “Goes To Campus” dengan mengangkat tema:
“Mendorong Peran Kampus Dalam Transisi Energi dan Penguatan SDM untuk Energi Baru Terbarukan (EBT)”ini adalah kegiatan launching awal program dilaksanakan secara offline pada Senin, 21 Juli 2025 di Aula Teknik Industri Universitas Trisakti, Jakarta.

Kegiatan ini bertujuan untuk membuka ruang dialog antara mahasiswa, akademisi, pelaku industri, dan pemerintah dalam memperkuat kontribusi kampus terhadap percepatan transisi energi nasional. Lebih dari itu, seminar ini menjadi forum untuk membangun link and match antara dunia pendidikan dan dunia usaha (DUDI), khususnya sektor energi hijau, guna menjawab tantangan pengangguran sarjana dan ketidaksesuaian kompetensi lulusan terhadap kebutuhan industri.
“Fenomena 1 juta pengangguran sarjana di Indonesia hari ini bukan hanya soal kurangnya lapangan kerja, tetapi juga karena belum siapnya SDM kita memasuki industri strategis seperti EBT.

Kampus dan industri harus bersinergi, agar lulusan tidak hanya pintar secara teori, tapi juga siap kerja dan berinovasi,” ujar Ir. Panji Sukma Nugraha, Direktur Eksekutif Pemuda Nusantara. Menurut data BPS (Februari 2024), sebanyak 13,2% pengangguran terbuka berasal dari lulusan pendidikan tinggi, yang setara dengan lebih dari 1 juta sarjana.

Di sisi lain, survei McKinsey dan World Economic Forum (2023) menunjukkan bahwa 60% perusahaan kesulitan mendapatkan tenaga kerja terampil dari lulusan baru. Ketimpangan ini menandakan perlunya desain ulang sistem pendidikan tinggi agar lebih aplikatif dan relevan terhadap kebutuhan sektor-sektor prioritas, termasuk energi terbarukan.

Pemuda Nusantara mendorong agar program-program studi di kampus mulai memasukkan praktik magang industri sebagai bagian wajib kurikulum, memperkuat kolaborasi riset bersama BUMN dan swasta, serta memfasilitasi pelatihan vokasi yang terstandarisasi. Selain itu, seminar ini juga mendorong penyusunan rekomendasi kolaboratif untuk penguatan SDM energi hijau, termasuk:
1. Revitalisasi kurikulum agar link and match dengan kebutuhan industri EBT.
2. Insentif bagi industri yang menyerap lulusan baru melalui program on-the-job training.
3. Pengembangan pusat unggulan riset dan inovasi EBT di kampus.
4. Pemetaan potensi EBT lokal sebagai sumber pembelajaran dan pengabdian masyarakat.
5. Integrasi pembinaan kepemudaan energi hijau dalam kebijakan pemerintah daerah.
Program “Goes To Campus” ini juga menjadi wadah regenerasi pemimpin muda daerah yang visioner dan siap membawa Kalimantan, Papua, Sumatera, dan kawasan lain sebagai pusat energi hijau nasional. Kampus tidak hanya menjadi tempat menimba ilmu, tetapi harus bertransformasi menjadi laboratorium masa depan energi Indonesia.

Seminar ini dihadiri oleh berbagai narasumber dari unsur legislatif, industri energi, akademisi, dan pemerintah daerah. Harapannya, semangat kolaboratif ini bisa menjadi model bagi transformasi pendidikan dan ketenagakerjaan nasional yang lebih responsif terhadap tantangan zaman.

Continue Reading

Metro

Onny Ekadana Ketua DPC IWAPI Kota Mataram, Lombok NTB Hadiri RAKERNAS Ke-4 IWAPI 2025

Published

on

By

Jakarta, — Dewan Pimpinan Cabang Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (DPC IWAPI) Kota Mataram turut ambil bagian dalam Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS) Ke-4 IWAPI Tahun 2025 yang diselenggarakan di Shangri La. Jakarta.
Rabu (22/10/2025)

Kehadiran para pengurus dan anggota DPC IWAPI Mataram ini menjadi wujud komitmen dalam memperkuat sinergi antarperempuan pengusaha dari berbagai daerah di Indonesia.

RAKERNAS Ke-4 IWAPI tahun ini mengusung tema “Transformasi Digital dan Kolaborasi Bisnis Menuju Kemandirian Ekonomi Perempuan Indonesia”, yang menjadi momentum penting bagi seluruh anggota untuk memperkuat jaringan usaha dan beradaptasi dengan perkembangan ekonomi global berbasis teknologi.

Onny Ekadana Ketua DPC IWAPI Kota Mataram, Lombok NTB  menyampaikan Kepimpinan ibu ketua umum IWAPI Ir.Nita Yudi, MBA sudah sangat bagus. Mungkin ini Kepimpinan beliau yang terakhir supaya IWAPI bisa lebih bagus lagi dalam 1 tahun terakhir ini.

Program kerja sudah bagus bisa di tingkatkan lagi dan sampai ke daerah-daerah, bahwa partisipasi dalam Rakernas ini bisa menjadi sarana strategis untuk membuka peluang kerja sama antar pelaku usaha perempuan di berbagai sektor.

Kami dari IWAPI Mataram siap berkontribusi dalam memperkuat ekonomi daerah melalui inovasi dan kolaborasi. Rakernas ini menjadi ajang belajar dan berbagi pengalaman agar pengusaha perempuan semakin tangguh dan mandiri,” ujar Onny Ekadana

Melalui kegiatan ini, IWAPI Mataram berharap dapat membawa pulang inspirasi dan program konkret yang bisa diterapkan di tingkat daerah, terutama dalam peningkatan kapasitas usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang digerakkan oleh perempuan.

RAKERNAS Ke-4 IWAPI dihadiri oleh jajaran pengurus DPP IWAPI, para ketua DPD dan DPC se-Indonesia, serta tokoh-tokoh nasional yang memberikan pandangan strategis tentang peran perempuan dalam pembangunan ekonomi bangsa.

Kehadiran DPC IWAPI Kota Mataram menjadi bagian dari komitmen bersama untuk mendorong perempuan pengusaha Indonesia tampil sebagai motor penggerak ekonomi yang kreatif, tangguh, dan berdaya saing global.

Continue Reading

Metro

IWAPI Kota Sulawesi Tenggara Hadiri RAKERNAS ke-4 2025

Published

on

By

Jakarta — Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Kota Sulawesi Tenggara turut ambil bagian dalam Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS) ke-4 IWAPI Tahun 2025 yang bertempat di Shangri La Jakarta.Rabu (22/10/2025)

Kegiatan bergengsi ini menjadi ajang konsolidasi nasional sekaligus wadah strategis bagi para pengusaha perempuan dari seluruh Indonesia untuk memperkuat jejaring bisnis dan kontribusi nyata terhadap pembangunan ekonomi bangsa.

RAKERNAS IWAPI ke-4 tahun ini mengusung semangat “Perempuan Pengusaha Berdaya, Indonesia Maju dan Mandiri”. Melalui tema tersebut, IWAPI berkomitmen untuk terus mendorong inovasi, kemandirian usaha, serta sinergi antara pelaku UMKM perempuan dengan dunia industri dan pemerintah.

“Kami Kami dari Sulawesi Tenggara sangat mengapresiasi dengan adanya kegiatan RAKERNAS Ke 4 ini, inovatif dan inovasi bisa memberikan, terutama di bidang UMKM bisa meningkatkan SDM, untuk segala sesuatu yang dimana usaha UMKM

“Semoga kedepannya bisa semakin meningkat dan semakin maju, datang membawa semangat perubahan dan kolaborasi. IWAPI Sulawesi Tenggara berkomitmen untuk memperluas peluang usaha dan memperkuat kapasitas anggota, agar perempuan dapat menjadi motor penggerak ekonomi daerah,” ujar Nurelala Saranani, SKM., Mks anggota IWAPI Sulawesi Tenggara sekaligus Camat Besulutu

Selain agenda pleno dan sidang program kerja, RAKERNAS juga diisi dengan forum bisnis nasional, pameran produk unggulan daerah, serta sesi inspiratif bersama tokoh-tokoh pengusaha sukses. Melalui kegiatan ini, diharapkan tercipta sinergi antara pelaku usaha perempuan di seluruh Indonesia untuk memperluas akses pasar, meningkatkan daya saing, dan memperkuat ekonomi berbasis UMKM.

Kehadiran  IWAPI Kota Sulawesi Tenggara dalam RAKERNAS ke-4 ini menjadi bukti nyata komitmen organisasi dalam memperjuangkan kemandirian ekonomi perempuan dan mendukung visi IWAPI menuju Indonesia yang inklusif, berdaya saing, dan sejahtera.

Continue Reading

Metro

Ketua Umum (APL-CNGI), Dian Kuncoro : Pentingnya kolaborasi Antara Pelaku Usaha Muda Dengan Perusahaan Penyedia Energi Nasional

Published

on

By

Jakarta, — Dalam upaya memperkuat transformasi ekonomi nasional yang berdaya saing dan berkelanjutan, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) menyelenggarakan Workshop & Business Opportunity bertajuk “Peluang Kolaborasi Bisnis BBM dan Gas bersama Pengusaha Muda”, di The Glass Gallery, Menara Sunlife, Kuningan, Jakarta Selatan.Selasa(21/10/2025),

Kegiatan ini menjadi bagian dari semangat HIPMI untuk mendorong lahirnya generasi pengusaha muda yang adaptif terhadap perkembangan sektor energi dan berperan aktif dalam memperkuat ketahanan ekonomi nasional. Forum ini menghadirkan para pelaku usaha lintas sektor untuk berdiskusi, membangun jejaring, serta menjajaki peluang kerja sama strategis, khususnya di bidang energi gas bumi.

Kolaborasi Strategis di Sektor Energi

Salah satu pembicara dalam diskusi panel, Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Liquefied & Compressed Natural Gas Indonesia (APL-CNGI), Dian Kuncoro, menjelaskan pentingnya kolaborasi antara pelaku usaha muda dengan perusahaan penyedia energi nasional.

“CNG (Compressed Natural Gas) dan LNG (Liquefied Natural Gas) merupakan solusi distribusi gas bumi bagi pelanggan yang belum terhubung dengan jaringan pipa. Jadi, gas bumi ini bisa tetap dimanfaatkan tanpa perlu infrastruktur pipa,” jelas Dian.

Menurutnya, perusahaan yang tergabung dalam APL-CNGI berperan untuk mendistribusikan gas bumi melalui dua bentuk tersebut—yakni gas bertekanan (CNG) dan gas cair (LNG)—dengan sistem pengiriman langsung ke pelanggan menggunakan truk atau kapal.

“Kolaborasi dengan teman-teman HIPMI bisa terjadi di berbagai lini, mulai dari penyediaan transportasi, investasi infrastruktur, hingga perdagangan gasnya sendiri. Bahkan, HIPMI bisa ikut terlibat dalam penyediaan sarana transportasi seperti truk dan kapal,” tambah Dian.

Peluang Investasi dan Keuntungan

Dian juga memaparkan bahwa sektor ini terbuka luas bagi investor muda, dengan potensi keuntungan yang menjanjikan.

“Skema investasinya tergantung kapasitas usaha. Untuk transportasi gas, misalnya, investasi truk bisa mulai dari Rp100 juta hingga Rp2 miliar, sementara kapal bisa di atas Rp10 miliar. Tingkat pengembalian investasi (IRR) berada di kisaran 11–12 persen, dengan masa balik modal sekitar 4–5 tahun,” ungkapnya.

Namun, ia menegaskan bahwa calon pengusaha yang ingin terjun ke bisnis gas bumi perlu memiliki izin resmi.

“Untuk menjadi pelaku usaha CNG atau LNG, wajib memiliki izin niaga yang dikeluarkan BKPM dengan verifikasi dari Kementerian ESDM melalui Ditjen Migas,” kata Dian.

Mendorong Energi Nasional Tanpa Ketergantungan Impor

Selain aspek bisnis, Dian menyoroti pentingnya optimalisasi gas bumi domestik untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor energi.

“Indonesia memiliki sumber daya gas bumi yang melimpah. Kalau kita bisa memanfaatkannya dengan baik, kita bisa kurangi impor BBM maupun LPG. Ini bukan hanya soal bisnis, tapi soal kemandirian energi nasional,” ujarnya.

Melalui forum ini, HIPMI berharap para pengusaha muda dapat mengambil peran aktif dalam membangun ekosistem bisnis energi yang inklusif dan berdaya saing, sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045.

“Acara ini bukan sekadar ajang diskusi, tapi momentum untuk menciptakan kolaborasi nyata antara pengusaha muda dengan sektor energi nasional. Kita ingin membentuk arah baru transformasi ekonomi Indonesia,” tutup panitia penyelenggara.

Continue Reading

Trending