Connect with us

Metro

PLTU Tertua di Indonesia Dibangun Pada Jaman Presiden 1 RI, 31 Juli 2019 PLTU Priok memasuki usia ke 57

Published

on

Jakarta 2/8/19 Di tahun 2012 , GM UBP Priok Pak Ahsin Sidqi melontarkan ide perlunya ditentukan tanggal lahir Priok

sebagai bentuk penghargaan terhadap para senior pembangkitan Priok dan menumbuhkan kebanggan bagi insan Priok.

Sebelum ada penentuan tanggal tersebut, yang ada di benak setiap insan Priok bahwa di sini pernah didirikan PLTU tertua di Indonesia yang dibangun pada jaman Presiden 1 RI untuk menghadapi event besar saat Asian Games . (GANEFO) saat itu disebutnya .

Asian Games berlangsung tanggal 24 Agustus sampai dengan 4 September 1962, berarti PLTU beroperasi sebelum tanggal itu dan di tahun 2012 Priok mencapai usia 50 tahun (Emas).

Dilakukan pencarian dokumen dengan melakukan sayembara penentuan tanggal beroperasinya PLTU 50 MW tersebut. Faktanya memang data-data yang ada saat itu sudah sangat minim sehingga diperlukan effort untuk menentukan tanggal beroperasinya PLTU.

Mas Choi (Choirul Anam) saat itu sebagai salah satu SPS di procurement menemukan fakta di atas yang ditemukan dalam situs sebagai berikut :

Berita komisioning PLTU Priok masuk dalam harian Strait Times Singapore (kolom adv).

Sebagai hadiah atas dokumen tersebut, mas Choi mendapatkan penghargaan dengan dikirim ke Singapore untuk

melihat dan mencopy dokumen tersebut secara langsung di Singapore Press Holding

Dari dokumen tersebut didapatkan tanggal commissioning PLTU di 31 Juli 1962. Tanggal tersebut akhirnya disepakati sebagai HARLAH Priok.

Hari ini 31 Juli 2019 Priok memasuki usia ke 57, sehari sebelumnya pas di beban puncak sore di tgl 30 Juli 2019 pembangkit kita mencapai beban tertingginya sebesar 2092 MW.

Kapasitas pembangkit Tanjung Priok berkembang dari 50 MW di tahun 1962 menjadi 2800 MW di tahun 2019 (56 X lipat).

Menjadi kebanggan ketika sore kemarin dapat mencetak pembebanan tertinggi di 2092 MW, ketika diotak atik dari angka tersebut 20 + 9 + 2 = 31 (ternyata ketemu tgl hari lahir).

Puji syukur kepada Allah SWT atas nikmatnya yang telah diberikan kepada para senior kita, kepada kita dan generasi penerus setelah kita bahwa di tempat ini dilimpahi penuh kenikmatan dan

keberkahan yaitu sustainability sebuah pembangkit yang terus bertransformasi menyesuaikan jaman sehingga sampai saat ini masih berkontribusi di kelistrikan Indonesia.

Saatnya kita tunggu kemampuan memikul beban-beban yang lebih tinggi dengan keandalan tinggi dan tentunya semangat dan budaya khas Priok : kerja keras dan loyalitas tanpa batas.

Continue Reading
1 Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Metro

Letkol Czi Wahyu: “Film Timur Bukan Hanya Aksi,Tapi Napas Nasionalisme dan Kebanggaan TNI”

Published

on

By

Jakarta, 5 Desember 2025 – Malam gala premiere film *Timur* di Epicentrum XXI, Jakarta, Kamis (5/12/2025), menjadi momen spesial bagi Letkol Czi Wahyu Wuhono Widhi Nugroho, S.H., M.Sc(IR)., M.SS. Kini menjabat Komandan Batalyon Zeni Tempur 5/ABW (Kodam V/Brawijaya, Jawa Timur), ia adalah salah satu sosok kunci di balik layar yang mendampingi produksi film ini sejak September hingga Desember 2024, saat masih berdinas di Dinas Penerangan Angkatan Darat (Dispenad).

Ditemui awak media usai pemutaran, Letkol Wahyu tak menyembunyikan kebanggaannya. Menurutnya, *Timur* bukan sekadar film laga, melainkan penghormatan nyata terhadap kisah heroik Satgas pasukan elite Kopassus dan Yonif 330/Tri Dharma Kostrad pada tahun 1996, saat masih dipimpin langsung oleh Prabowo Subianto (kini Presiden Republik Indonesia).

“Saya mendukung penuh film ini karena mengangkat inspirasi dari operasi nyata pasukan khusus kita di tahun 1996. Ini kisah keberanian, pengorbanan, dan jiwa korsa yang patut terus dikenang generasi muda,” tegasnya.

Lebih dari itu, Letkol Wahyu menilai *Timur* berhasil membangkitkan semangat nasionalisme sekaligus kebanggaan terhadap institusi TNI, khususnya TNI Angkatan Darat dan satuan-satuan elitnya.

“Film ini diharapkan mampu menggugah rasa cinta tanah air, rasa bangga menjadi bagian dari bangsa Indonesia, dan rasa hormat kepada prajurit TNI yang setiap hari mengawal kedaulatan negara,” imbuhnya.

Ia juga menekankan peran penting pengangkatan pencak silat sebagai inti aksi dalam film arahan Iko Uwais ini.
“Pencak silat adalah warisan budaya luhur bangsa. Melalui *Timur*, kita ingin pencak silat tidak hanya dicintai di dalam negeri, tapi juga semakin mendunia sebagai identitas Indonesia yang otentik dan kuat.”

Bagi Letkol Wahyu, kolaborasi erat antara Uwais Pictures, para pekerja seni, dan TNI AD dalam proses produksi *Timur* menjadi bukti nyata bahwa pendekatan budaya lintas sektor mampu meningkatkan *soft power* Indonesia di mata dunia.

“Ini menunjukkan bahwa TNI tidak hanya hadir di medan tempur, tapi juga di ranah budaya. Kolaborasi seperti ini memperkaya khazanah nasional sekaligus memperkuat citra Indonesia sebagai negara yang modern, berbudaya, dan memiliki kekuatan militer yang disegani,” pungkasnya.

Film *Timur* yang didukung penuh BNI sebagai sponsor utama ini akan mulai tayang serentak di bioskop seluruh Indonesia pada 18 Desember 2025 mendatang.

Continue Reading

Metro

Gandjar Laksmana Bonaprapta, S.H., M.H.Hadiri Acara Seminar Anti Korupsi Tema Satukan Aksi Basmi Koropsi

Published

on

By

Jakarta, 5 November 2025,– Dalam rangkaian Road to Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) 2025, tokoh antikorupsi Gandjar Laksmana hadir sebagai narasumber utama dalam diskusi publik yang mengangkat isu strategis mengenai gratifikasi dan dampaknya terhadap ekosistem pemberantasan korupsi di Indonesia.

Dalam wawancara awak media Gandjar Laksmana menegaskan bahwa gratifikasi merupakan akar dari berbagai praktik korupsi, karena budaya memberi dan menerima sesuatu di luar ketentuan sering menjadi pintu masuk terjadinya penyimpangan.

“Gratifikasi itu akar masalah korupsi. Dan akar dari gratifikasi adalah diskriminasi. Salah satu penyebab diskriminasi adalah adanya benturan kepentingan, ketika seseorang lebih mengedepankan dirinya dan kelompoknya daripada kepentingan umum,” tegas Gandjar.

Ia menjelaskan, benturan kepentingan menjadi salah satu faktor paling berbahaya karena menciptakan ruang ketidakadilan, membuka celah manipulasi kebijakan, serta mengikis objektivitas pejabat publik.

Gandjar mengingatkan bahwa upaya pemberantasan korupsi tidak akan efektif apabila para pemangku kewenangan masih terbiasa menerima gratifikasi, baik dalam bentuk materi, fasilitas, maupun layanan khusus.

“Kenapa ini penting? Karena tidak mungkin korupsi bisa diberantas oleh pejabat atau orang-orang yang terbiasa menerima sesuatu, terlepas dari cukup atau tidak cukup gajinya,” ujarnya.

Dalam forum tersebut, Gandjar mendorong perlunya perubahan kultur birokrasi dan penguatan integritas, bukan hanya sekadar penindakan. Menurutnya, pemberantasan korupsi memerlukan komitmen kolektif, terutama dari mereka yang memiliki kewenangan dalam pelayanan publik, pengambilan keputusan, hingga proses perizinan.

Kegiatan Road to Hakordia 2025 menjadi momentum untuk menyatukan aksi dan meningkatkan kesadaran publik tentang pentingnya menolak segala bentuk gratifikasi, diskriminasi, dan benturan kepentingan sebagai langkah awal membasmi korupsi dari hulu.

Dengan mengusung tema “Satukan Aksi, Basmi Korupsi”, acara ini diharapkan menjadi pemantik gerakan nasional yang konsisten, berkelanjutan, dan melibatkan seluruh elemen masyarakat.

Continue Reading

Metro

PT Narama Mandiri Raih Penghargaan Greenship Awards 2025 Best Greenship Professional Category & Green Consultant Category

Published

on

By

Jakarta,– GREENSHIP Awards 2025, ajang penghargaan bagi para pemangku kepentingan yang konsisten menerapkan prinsip green building di Indonesia, digelar pada Jumat (5/12/2025) di Grand Ballroom Sopo Del, Kuningan, Jakarta.

PT Narama Mandiri kembali mencatatkan prestasi membanggakan dengan meraih dua kategori penghargaan sekaligus pada ajang Greenship Awards 2025, yaitu Best Greenship Professional Category dan Green Consultant Category. Penghargaan bergengsi yang diberikan oleh Green Building Council Indonesia (GBCI) ini menegaskan komitmen perusahaan dalam mendorong penerapan bangunan hijau serta efisiensi energi di Indonesia.

Miski Adlina, GP perwakilan PT Narama Mandiri menyampaikan bahwa capaian ini merupakan wujud perjalanan panjang perusahaan dalam mendukung praktik pembangunan berkelanjutan.

“Pertama-tama, secara pribadi maupun sebagai perusahaan, kami selalu berkomitmen terhadap sustainability di Indonesia, khususnya penghematan energi. PT Narama Mandiri pada awalnya bergerak sebagai konsultan energi dan mekanikal–elektrikal, namun sejak berdirinya GBCI pada tahun 2012, kami mulai mengembangkan keahlian di bidang green building. Kami melihat bahwa green building akan terus berkembang dan menjadi kebutuhan masa depan,” ujarnya.

Sejak saat itu, PT Narama Mandiri aktif mendampingi berbagai pemilik dan pengelola bangunan dalam perjalanan menuju efisiensi energi dan penerapan praktik ramah lingkungan. Perusahaan telah terlibat dalam sejumlah proyek penting di berbagai sektor, termasuk The Body Shop, Unilever, Sinar Mas Land, Astra Honda Motor, dan berbagai bangunan besar lainnya.

“Kami mengajak para pemilik bangunan untuk maju bersama, melangkah menuju keberlanjutan. Kami tidak hanya memberikan konsultasi, tetapi juga mendukung langkah konkret mereka untuk penghematan energi dan penerapan standar green building,” tambahnya

Melihat perkembangan penyelenggaraan Greenship Awards, PT Narama Mandiri menilai bahwa industri bangunan hijau di Indonesia menunjukkan tren positif.

“Saya sudah mengikuti acara ini dua tahun lalu, dan tahun ini terlihat semakin berkembang dan semakin baik. Pengunjung makin banyak, apresiasi makin besar. Harapan kami, GBCI dapat semakin dikenal oleh masyarakat luas, terutama oleh para pemilik gedung, sehingga gerakan green building dapat meluas lebih cepat. Kami juga berharap acara ini dapat semakin meriah dan menghadirkan lebih banyak kategori penghargaan di masa depan.”

Penghargaan ini diharapkan dapat menjadi momentum bagi PT Narama Mandiri untuk terus berinovasi dan memperluas kontribusi dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

Continue Reading

Trending