Connect with us

nasional

Umumkan Pemenang Lomba Desain Batik KPP-RI, Puan Maharani Ajak Perempuan di Parlemen Jadi Pelopor Kemajuan Budaya Indonesia

Published

on

Jakarta, 18 Februari 2022 – Seusai memimpin Rapat Paripurna DPR RI ke-16 Masa Persidangan III Tahun Sidang 2021-2022 di Gedung Nusantara II DPR RI, Senayan Jakarta Jumat (18/2/2022) pagi tadi, *Ketua DPR RI Puan Maharani* menyempatkan hadir di acara pameran dan pengumuman pemenang Lomba Desain Batik bertema Perempuan dan Rempah Indonesia yang digelar oleh Kaukus Perempuan Parlemen Republik Indonesia (KPP-RI).

“Ketika berbicara tentang batik, sesungguhnya kita sedang bicara tentang karya adiluhung karya yang bernilai tinggi dari kebudayaan atau peradaban Indonesia yang sudah ditekuni oleh orang Indonesia secara turun temurun. Kita bicara batik, maka sebenarnya kita bukan hanya bicara tentang selembar kain atau pakaian yang dilukis dengan motif. Batik adalah bagian dari keunikan budaya Indonesia, bagian dari jati diri orang Indonesia yang harus selalu kita jaga dan kita lestarikan.

”Pernyataan ini disampaikan Ketua DPR RI Puan Maharani dalam sambutannya sebelum mengumumkan nama-nama pemenang lomba desain yang diikuti oleh peserta dari berbagai wilayah di Indonesia.

Menurut Ketua DPR RI perempuan pertama ini, terus merawat dan menghidupi batik yang termasuk dalam ragam wastra nusantara merupakan salah satu wujud nyata dari apa yang pernah disampaikan Presiden pertama Sukarno, bahwa orang Indonesia perlu memiliki berkepribadian yang berlandas pada kebudayaan bangsa. Membuat lomba desain motif batik seperti yang dilakukan oleh KPP-RI ini, menurut Puan, merupakan bagian dari gotong royong besar rakyat untuk melestarikan dan memajukan kebudayaan Indonesia.

“Dalam kesempatan ini, saya juga ingin mengajak perempuan-perempuan di parlemen supaya terus menjadi pelopor kemajuan budaya Indonesia.

Bukan hanya batik, tapi seluruh wastra atau pun kebudayaan Indonesia yang bisa kita pergunakan, bisa kita pakai, bisa kita lestarikan, dan tentu saja kita jaga sebagai warisan budaya yang memang milik Indonesia. Karena sekarang ini banyak sekali produk budaya Indonesia yang kalua tidak kita patenkan, produk budaya Indonesia kemudian diklaim milik negara lain,” katanya.

Puan yang tampil elegan dengan gaun hitam dan blazer batik berwarna sogan itu menggaris bawahi pentingnya para anggota parlemen untuk meresapi, menrawat dan menghidupi terus budaya Indonesia.

“Inilah tugas kita untuk bisa ikut menjaga dan melestarikan apa yang menjadi budaya Indonesia. Bukan hanya cara berpakaian, tetapi juga, bagaimana cara kita menjalankan tugas sebagai anggota parlemen. Karena budaya itu mencakup tata cara kita berbicara dan berperilaku, bukan hanya berpakaian,” ia menegaskan.

Digelar dengan skala nasional, 91 desain motif batik dikirimkan para perajin batik dari berbagai wilayah di Indonesia pada panitia lomba yang membuka pendaftaran selama tiga pekan pada November 2021 lalu.

“Dari 91 desain motif yang masuk, kami memilih 20 sebagai finalils dan memilih lima pemenang. Rencananya, desain motif batik ini nanti bisa menjadi pilihan motif untuk menjadi seragam para perempuan parlemen baik di pusat mau pun di daerah,” kata *Casytha A. Kathmandu*, amggota DPD RI Provinsi Jawa Tengah yang menjadi ketua panitia lomba.

*Krisdayanti*, anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan yang besama dengan *Ratu Ngadu Bonu Wulla* (anggota Fraksi Partai Nasdem), *Kanjeng Ratu Hemas* (anggota DPD RI dari Provinsi DI Yogyakarta) dan *Arzeti Bilbina* (Fraksi PKB) mengatakan, baru kali ini ia menjuri lomba desain motif batik yang temanya perempuan dan rempah.

“Tema itu tampaknya membuat motif-motif yang dilahirkan para peserta yang sebagian besar adalah perajin batik juga menjadi unik. Dalam motif batik jadi bisa ada cabai, asam, cengkih, bunga lawang dan rempah-rempah lainnya. Perempuan dan rempah Indonesia ini bisa menjadi pemantik ide dan imajinasi para peserta untuk menerjemahkannya. Saya senang, pemenangnya anak muda, baru 16 tahun, berbakat dan mudah-mudahan bisa menjadi motivasi anak muda lain untuk terus melestarikan batik,” ungkap Krisdayanti.

Sebagai tindak lanjut lomba, Presidium KPP-RI, *Dewi Asmara* (Fraksi Partai Golkar) mengatakan pihak KPP-RI akan menjadikan motif batik yang terpilih sebagai pemenang menjadi batik untuk seragam perempuan parlemen tidak hanya di pusat, melainkan juga di daerah tingkat satu hingga tingkat dua. Hal tersebut merupakan salah satu bentuk apresiasi sekaligus upaya para perempuan parlemen untuk terus merawat dan menghidupkan batik sebagai warisan budaya Indonesia.

Continue Reading

nasional

DIRJENPAS SENTUH HATI WARGA BINAAN, AJAK BENAHI BERSAMA LAPAS KUTACANE

Published

on

By

Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjenpas), Mashudi, tengok langsung kondisi warga  binaan Lapas Kutacane, ” Mari kita benahi bersama Lapas Kutacane. Warga binaan adalah keluarga kita juga, saudara kita,” serunya saat berbicara di hadapan ratusan warga binaan di Lapas Kutacane, Selasa (11/3)

Mashudi berdialog dan berinteraksi langsung dengan warga binaan yang berkumpul di lapangan. Ia juga menyatakan bahwa sudah mendengar semua permasalah yang terjadi serta keluhan. Dan ia berjanji akan menindaklanjuti. “Kami mohon dukungannya untuk bapak Bupati, anggota dewan dan semua pihak yang terkait.”

Ajakan Mashudi bergayung sambut dengan semangat Bupati Aceh Tenggara, Salim Fakhry. Selain mengajak warganya di Lapas Kutacane untuk terus menjalani pidana dengan baik, ia pun menghibahkan 4,1 hektar tanah untuk relokasi Lapas Kutacane agar lebih layak.

“Saya sangat prihatin ada warga binaan yang harus tidur di luar kamar hunian, karena kamar hunian yang ada tidak mencukupi. Kapasitas yang hanya untuk 100 orang, harus terisi 386 orang, over 300 %. Sedangkan kekuatan petugas lenjagaannya 24 orang, 7 orang per shift,” kata Mashudi

Untuk itu Mashudi menyambut antusias hibah tanah yang suratnya telah diberikan secara resmi pada saat itu oleh Bupati Aceh Tenggara kepada dirjenpas “Bismillahirrohmannirohim kami sampaikan surat hibah untuk relokasi Lapas Kutacane.”

Untuk pengganggaran pembangunan baru lapas Kutacane, Bupati dan Dirjenpas mendorong dukungan Komisi 13 yang saat itu juga hadir langsung Jamalaudin Idham dan Teuku Ibrahim, yang juga putra daerah Aceh.

Pada kesempatan itu juga dirjenpas Mashudi menawarkan kepada warga binaan untuk mengikuti pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK) di Nusakambangan yang digadang menjadi lumbung ketahanan nasional.
“Kalian akan mendapat pelatihan, dan apabila telah berproduksi akan diberikan imbalan berupa premi, yang sebagian akan ditabung sampai pulang bebas.”

Peternakan, budidaya ikan dan udang, pertanian serta UMKM lainnya menjadi tawaran yang disampaikan. Pun Lapas Kutacane diharapkan ke depannya menjadi bagian dari lumbung ketahanan pangan nasional
“Tanahnya dari pak bupati, diolah oleh warga binaan. Seperti yang saya liat sepanjang jalan banyak ladang jagung,” seloroh Mashudi yang disambut tepuk tangan riuh warga binaan Lapas Kutacane.

Berbagai upaya terus dioptimalkan untuk menurunkan over kapasiras di lapas dan rutan. Selain mengupayakan bangunan lapas rutan yang baru, juga optimalisasi pemberian hak bersyarat dan redistribusi warga binaan ke lapas rutan yang lebih rendah huniannya. Dirjenpas juga berharap kasus pengguna narkotika tidak harus menghuni lapas dan rutan.
Selain Lapas Kutacane. Terdapat beberapa lapas rutan lagi di Aceh yang over kapasitas lebih dari 300% dan harus segera direlokasi atau penataan ulang, antara lain Lapas Bireun (480%) Lapas Idi (600 %),Lapas Lhoksemawe (300 %)

Pelayanan makan dan layanan warga binaan lainnya tetap diberikan sesuai ketentuan. Terkait tuntutan warga binaan untuk standar makanan yang lebih baik, kepada awak media Mashudi mengatakan akan terus mengupayakan standar pelayanan makanan yang lebih baik.

Turut hadir juga dalam dialog dan interaksi tersebut, selain jajaran Direktorat Jenderal Pemasyarakatan dan wilayah, juga forkopimda Kabupaten Aceh Tenggara.

Update terakhir dari 52 orang warga binaan yang melarikan diri, sudah 21 orang yang tertangkap dan menyerahkan diri ,bahkan ada keluarganya langsung yang mengantarkan mereka kembalil ke lapas, tinggal 31 orang yang diharapkan segera kembali.

Continue Reading

nasional

Rutan Kelas I Cipinang Berbagi Takjil, Wujud Kepedulian di Bulan Ramadan

Published

on

By

Jakarta – Rumah Tahanan (Rutan) Kelas I Cipinang menggelar kegiatan berbagi takjil bagi masyarakat dan pengguna jalan di sekitar rutan, sebagai bentuk kepedulian sosial di bulan suci Ramadan. Kegiatan ini dipimpin langsung Kepala Rutan Kelas I Cipinang, Nugroho Dwi Wahyu Ananto dan diikuti oleh seluruh jajaran petugas Rutan Cipinang yang antusias membagikan ratusan paket takjil kepada warga yang melintas didepan Rutan Cipinang, Jum’at (7/3/2025).

Karutan Cipinang, Nugroho Dwi Wahyu Ananto, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata kebersamaan dan kepedulian antar sesama. “Ramadan adalah bulan penuh berkah, dan kami ingin berbagi kebahagiaan dengan masyarakat sekitar. Semoga ini dapat menjadi ladang pahala bagi kita semua,” ujar Nugroho. Ia juga menegaskan bahwa kegiatan ini selaras dengan 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan serta 21 Arahan Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjenpas), yang salah satunya menekankan pentingnya kepedulian sosial.

Selain sebagai bentuk kepedulian, kegiatan ini juga bertujuan untuk mempererat hubungan antara petugas Rutan Cipinang dengan lingkungan sekitar. Dengan adanya kegiatan berbagi seperti ini, diharapkan masyarakat semakin mengenal sisi humanis dari institusi pemasyarakatan. Hal ini juga menjadi bagian dari implementasi program akselerasi dalam bidang pelayanan publik dan reformasi birokrasi yang dicanangkan oleh Kementerian Imigras dan Pemasyarakatan.

Kegiatan berbagi takjil ini mendapat respons positif dari masyarakat. Banyak pengguna jalan yang mengapresiasi inisiatif ini dan berharap kegiatan serupa dapat terus dilakukan setiap tahunnya. Rutan Cipinang berkomitmen untuk terus menjalankan program sosial yang bermanfaat, tidak hanya bagi warga binaan tetapi juga bagi masyarakat luas.

Continue Reading

nasional

Optimalisasi Pelayanan, Rutan Cipinang Fasilitasi Wartelsuspas bagi Warga Binaan

Published

on

By

Jakarta – Dalam upaya memberikan pelayanan yang optimal kepada warga binaan serta mencegah peredaran handphone di dalam Lembaga Pemasyarakatan atau Rumah Tahanan, Direktorat Jenderal Pemasyarakatan memiliki program Warung Telekomunikasi Khusus (Wartelsus) Pemasyarakatan yang dapat digunakan untuk menghubungi keluarga di rumah.

Sebagai tindak lanjut, Kepala Rutan Kelas I Cipinang, Nugroho menggelar sosialisasi kepada warga binaan terkait penggunaan Wartelsuspas, Senin (3/3). Wartelsuspas ini menjadi sarana komunikasi resmi bagi warga binaan untuk menghubungi keluarga di rumah secara aman dan terkendali. Fasilitas ini memungkinkan warga binaan untuk melakukan panggilan telepon pada jam-jam tertentu di pagi dan siang hari secara terjadwal, dengan pengawasan ketat oleh petugas guna memastikan keamanan dan ketertiban.

“Kami mengadakan sosialisasi ini untuk memberikan Pemahaman dan pelayanan yang lebih baik kepada warga binaan mengenai aturan dan fasilitas penggunaan Wartelsuspas sebagai sarana komunikasi resmi. Penting bagi warga binaan untuk mematuhi tata tertib, agar tercipta lingkungan yang aman, tertib dan teratur,” ujar Nugroho

Melalui sosialisasi ini, diharapkan warga binaan dapat memahami pentingnya mematuhi aturan penggunaan Wartelsuspas, memanfaatkan fasilitas ini secara bertanggung jawab, serta menjaga ketertiban demi menciptakan lingkungan yang aman, dan tertib. Selain itu, warga binaan yang hadir juga diharapkan menjadi perpanjangan informasi dengan mengedukasi rekan lainnya, agar seluruh warga binaan dapat mengenal dan memanfaatkan fasilitas ini dengan baik.

Continue Reading

Trending