Connect with us

Metro

Kadin Kota Bekasi Dukung Kegiatan PENTAHELIX yang Digelar Kampus STMIK Pranata Indonesia

Published

on

Kota Bekasi – Di tengah masa pandemi Covid-19 ini, tentunya berdampak pada semua sektor termasuk ekonomi.

Tingkat pengangguran di Kota Bekasi yang mencapai 100 ribu orang lebih.

Ketua Kadin Kota Bekasi HM Gunawan ST, MSi berharap, kegiatan pelatihan teknisi AC dapat bermanfaat bagi masyarakat Kota Bekasi khususnya untuk pengangguran.Kamis.(31/3/2022)

Sebelumnya juga telah dilakukan pelaksanaan teknisi mesin, Beliau berharap kegiatan ini dapat menumbuhkan jiwa wirausaha, sehingga tumbuh pengusaha-pengusaha muda.

Semoga slot yang diberikan oleh pemerintah untuk Kadin Kota Bekasi untuk menciptakan para pengusaha tangguh dapat tercapai sesuai moto Kota Bekasi.

Continue Reading

Metro

Gandjar Laksmana Bonaprapta, S.H., M.H.Hadiri Acara Seminar Anti Korupsi Tema Satukan Aksi Basmi Koropsi

Published

on

By

Jakarta, 5 November 2025,– Dalam rangkaian Road to Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) 2025, tokoh antikorupsi Gandjar Laksmana hadir sebagai narasumber utama dalam diskusi publik yang mengangkat isu strategis mengenai gratifikasi dan dampaknya terhadap ekosistem pemberantasan korupsi di Indonesia.

Dalam wawancara awak media Gandjar Laksmana menegaskan bahwa gratifikasi merupakan akar dari berbagai praktik korupsi, karena budaya memberi dan menerima sesuatu di luar ketentuan sering menjadi pintu masuk terjadinya penyimpangan.

“Gratifikasi itu akar masalah korupsi. Dan akar dari gratifikasi adalah diskriminasi. Salah satu penyebab diskriminasi adalah adanya benturan kepentingan, ketika seseorang lebih mengedepankan dirinya dan kelompoknya daripada kepentingan umum,” tegas Gandjar.

Ia menjelaskan, benturan kepentingan menjadi salah satu faktor paling berbahaya karena menciptakan ruang ketidakadilan, membuka celah manipulasi kebijakan, serta mengikis objektivitas pejabat publik.

Gandjar mengingatkan bahwa upaya pemberantasan korupsi tidak akan efektif apabila para pemangku kewenangan masih terbiasa menerima gratifikasi, baik dalam bentuk materi, fasilitas, maupun layanan khusus.

“Kenapa ini penting? Karena tidak mungkin korupsi bisa diberantas oleh pejabat atau orang-orang yang terbiasa menerima sesuatu, terlepas dari cukup atau tidak cukup gajinya,” ujarnya.

Dalam forum tersebut, Gandjar mendorong perlunya perubahan kultur birokrasi dan penguatan integritas, bukan hanya sekadar penindakan. Menurutnya, pemberantasan korupsi memerlukan komitmen kolektif, terutama dari mereka yang memiliki kewenangan dalam pelayanan publik, pengambilan keputusan, hingga proses perizinan.

Kegiatan Road to Hakordia 2025 menjadi momentum untuk menyatukan aksi dan meningkatkan kesadaran publik tentang pentingnya menolak segala bentuk gratifikasi, diskriminasi, dan benturan kepentingan sebagai langkah awal membasmi korupsi dari hulu.

Dengan mengusung tema “Satukan Aksi, Basmi Korupsi”, acara ini diharapkan menjadi pemantik gerakan nasional yang konsisten, berkelanjutan, dan melibatkan seluruh elemen masyarakat.

Continue Reading

Metro

Fajar Aldila, S.H., M.Kn.Wakil Bupati Sumedang komitmennya untuk Percepat Pengembangan Minat dan Potensi Masyarakat di Kabupaten Sumedang Melalui Manfaat Teknologi Digital Terbaru

Published

on

By

Jakarta – M. Fajar Aldila, S.H., M.Kn. menegaskan komitmennya untuk mempercepat pengembangan minat dan potensi masyarakat di Kabupaten Sumedang melalui pemanfaatan teknologi digital terbaru, khususnya implementasi IPv6 Enhanced dan Net 5.5G. Hal ini disampaikan dalam agenda IPv6 Enhanced Net5.5G Conference: Transformasi Digital, sebuah forum yang menghadirkan para pemimpin daerah, pakar teknologi, dan pelaku industri.Kamis (4/12/2025)

Dalam pernyataannya, Wakil Bupati menekankan bahwa Sumedang saat ini membutuhkan strategi konkret dan terukur untuk memastikan masyarakat tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga pelaku aktif yang memanfaatkan digitalisasi untuk pendidikan, ekonomi, dan inovasi lokal.

“Pengembangan minat masyarakat di Sumedang harus berbasis pada kemampuan digital. Dengan hadirnya teknologi IPv6 Enhanced dan Net5.5G, kita punya peluang besar untuk melahirkan talenta-talenta baru, UMKM digital, serta layanan publik yang lebih cepat, mudah, dan inklusif,” ujar Fajar Aldila.

Fajar Aldila menegaskan beberapa langkah strategis untuk mendorong keterlibatan masyarakat menuju transformasi digital, antara lain:

1. Memperkuat literasi digital mulai dari desa hingga kota.
2. Membuka ruang pengembangan minat khusus seperti teknologi, seni digital, konten kreatif, dan kewirausahaan.
3. Mendorong UMKM lokal masuk ke ekosistem digital dengan akses konektivitas yang lebih cepat dan stabil.
4. Membangun infrastruktur jaringan yang modern berbasis IPv6 Enhanced sebagai tulang punggung smart city.
5. Kolaborasi dengan pemerintah pusat, operator telekomunikasi, dan pelaku industri untuk memperluas akses dan meningkatkan kualitas jaringan.

Dengan kehadiran teknologi Net5.5G, Kabupaten Sumedang berpotensi menjadi salah satu daerah dengan transformasi digital paling progresif di Jawa Barat. Teknologi tersebut memungkinkan:

* Koneksi internet ultra-responsif untuk pendidikan, layanan publik, hingga industri kreatif.
* Peningkatan efisiensi data untuk mendukung smart governance.
* Akselerasi inovasi di sektor pertanian, kesehatan, dan ekonomi kreatif.

“Kami ingin memastikan bahwa seluruh masyarakat—khususnya generasi muda—mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan minat dan potensi mereka. Transformasi digital bukan sekadar tren, tetapi kebutuhan masa depan Sumedang,” tambahnya.

Melalui konferensi ini, pemerintah daerah Sumedang menegaskan komitmennya untuk bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan dalam membangun ekosistem digital yang kuat, inklusif, dan berkelanjutan. Transformasi digital bukan hanya soal teknologi, tetapi tentang memperluas kesempatan, memperkuat kreativitas, dan menciptakan kesejahteraan masyarakat.

Continue Reading

Metro

Teguh Prasetya Ketua Umum Asosiasi Internet of Things Indonesia (IoT Indonesia) Bread Peuple Kita Ini Bisa di Adopsi Oleh Bapenas Untuk Menjadi Bagian dari Pada Roadmap Insfratruktur Digital Indonesia Kedepan

Published

on

By

Jakarta, — Ketua Umum Asosiasi Internet of Things Indonesia (IoT Indonesia), Teguh Prasetya, menegaskan pentingnya penyusunan kaidah, standar, dan tahapan yang lebih rinci dalam pembangunan ekosistem IoT nasional, termasuk di sektor pemerintahan. Pernyataan tersebut disampaikan dalam IPv6 Enhanced Net5.5G Conference – Transformasi Digital, sebuah forum strategis yang mempertemukan pemangku kepentingan teknologi, regulator, dan pelaku industri telekomunikasi.Kamis (4/12/2025)

Teguh Prasetya menekankan bahwa akselerasi transformasi digital Indonesia tidak cukup hanya mengandalkan roadmap bersifat umum, tetapi membutuhkan tahapan teknis yang terukur, detail, dan memiliki target implementasi yang jelas.

“Ekosistem IoT membutuhkan kaidah dan tahapan yang detail. Bukan hanya roadmap global atau romet secara umum, tetapi panduan yang operasional—mulai dari penyusunan standar, kesiapan infrastruktur, interoperabilitas, hingga target waktu. Pemerintah, industri, dan pelaku ekosistem harus bergerak dengan ritme yang sama,” tegas Teguh.

Konferensi IPv6 Enhanced Net5.5G sendiri menjadi momentum penting karena hadir di tengah percepatan kebutuhan jaringan IPv6, 5G Advanced/Net5.5G, dan konektivitas masif berbasis IoT. Menurut Teguh, era IoT yang semakin kompleks membutuhkan fondasi jaringan yang kuat, aman, dan berkelanjutan.

Ia menambahkan bahwa implementasi transformasi digital tidak boleh berhenti pada level strategi, tetapi harus diterjemahkan menjadi langkah-langkah nyata yang dapat diukur keberhasilannya.

Teguh Prasetya berharap nanti bread peuple kita ini bisa di adopsi oleh Bapenas untuk menjadi bagian dari pada roadmap insfratruktur digital Indonesia kedepan.

Dalam forum tersebut, Teguh juga menyampaikan komitmen IoT Indonesia untuk terus menjadi jembatan antara pemerintah, industri, regulator, dan pelaku teknologi dalam menghadirkan ekosistem digital yang inklusif.

Continue Reading

Trending