Connect with us

Metro

Arini Sumardi Ketua Umum Pejuang ABW (Anies Baswedan) Hadiri Acara Silahturahmi Relawan Capres 01 dan 03 Menuju Gerakan Rakyat Menolak Pilpres 2024

Published

on

Jakarta, 28 Februari 2024 – Ketua- Ketua Simpul Organ Relawan paslon  01 dan 03 mengadakan acara Silahturahmi Relawan Capres 01 dan 03 Menuju Gerakan Rakyat Menolak Pilpres 2024 Curang di gedung Gerakan Bhinneka Nasionalis (GBN) Benhil Jakarta pusat, pada Rabu (28/02/2024)

 

Arini Sumardi selaku Ketua Umum Pejuang ABW (Anies Baswedan), saat ditemui awak Media menjelaskan ; “Kami dari relawan itu sudah sama sekali tidak mempercayai quick count, tidak mau melihat itu dan tidak peduli pada hasilnya karena yang kami peduli adalah pemilu ini diulang dengan cara-cara yang jurdil dengan menghormati konstitusional.

 

Kemarin kita tahu bahwa konstitusi kita sudah dilangkahi oleh Presiden Jokowi dengan memasukkan anaknya sebagai Cawapres Prabowo 02 melalui MK.

 

Kemudian ada upaya pengerahan mobilisasi Kepala Desa  termasuk pemberian bansos itu adalah upaya curang yang diselubungi atau ditutupi oleh yang namanya aturan itu dan ini yang mau kita lawan dimana entry point kita kedepannya kita harus punya pemerintahan yang bersih dan demokratis maupun dilahirkan dari pemilu yang betul-betul jurdil.

 

Yang pasti kami sebagai relawan ini rakyat biasa sudah menitipkan amanah atau mandat konstitusi kepada anggota DPR karena merekalah yang punya kewenangan untuk menggulirkan Hak Angket tersebut sedangkan tugas kami adalah mendorong kepada Parpol-parpol ini saatnya untuk betul-betul menunjukkan kepedulian kepada rakyat Indonesia.

 

Walapun banyak permintaan untuk menggulirkan hak angket yang gunanya untuk memeriksa dengan menyeluruh apakah betul apalah pilpres kemarin itu banyak sekali terjadi kecurangan itulah poinnya dan kami mendorong agar hak angket ini direalisasikan agar kita tenang bernegara,” tutupnya.

Continue Reading

Metro

Prabowo-Gibran Mimpin Indonesia Selama Satu Tahun, Aliansi Indonesia Raya Gelar Pekan Raya Prabowo Gibran “Satu Tahun Untuk Indonesia Raya”

Published

on

By

Jakarta, 13 Oktober 2025 – Dalam rangka kepemimpinan Prabowo-Gibran memimpin Indonesia selama satu, Aliansi Indonesia Raya menggelar Pekan Raya Prabowo Gibran “Satu Tahun Untuk Indonesia Raya” pada hari Senin, 13 Oktober 2025 di Sekretariat Gatot Kaca, Jalan  Pattimura Jakarta.

Adapun dalam agenda Pekan Raya Prabowo Gibran yang diresmikan oleh Juri Ardiantoro (Wamensekneg), Sugiat Santoso (Wakil Ketua Komisi 13 DPR) yang  digelar dari tanggal 13-18 Oktober 2025 di Sekretariat Gatot Kaca Jakarta, terdiri mata acara yaitu diskusi publik (13 Oktober), road show program unggulan (14 Oktober 2025), Lomba konten medsos (13-17 Oktober), pameran foto & video, bazar umkm (13-18 Oktober), diskusi publik tema ekonomi (15 Oktober) napak tilas kebangsaan (16 Oktober), Pentas seni kreatifitas  & merayakan ultah Prabowo (17 Oktober), diskusi publik tema Gen-z (18 Oktober), Baksos & Pegumuman Lomba (18 Oktober).

Sugiat Santoso Wakil Ketua  Komisi DPR RI, Sugiat Santoso, yang turut hadir dan memberikan pandangan strategis dalam kegiatan tersebut, menegaskan bahwa momen satu tahun pemerintahan Prabowo–Gibran merupakan tonggak penting konsolidasi nasional menuju Indonesia yang kuat dan berdaulat.

“Satu tahun pemerintahan ini adalah masa konsolidasi. Kita melihat arah kepemimpinan nasional yang tegas, berdaulat, dan berpihak pada rakyat. Pekan Prabowo–Gibran menjadi momentum bagi kita semua untuk memperkuat kolaborasi antara rakyat, pemerintah, dan lembaga negara dalam mewujudkan Indonesia Raya yang benar-benar berdiri di atas kaki sendiri,” ujar Sugiat Santoso dalam sambutannya.

Sugiat menekankan pentingnya keterlibatan rakyat dalam mengawal program prioritas nasional, terutama di bidang ketahanan pangan, energi, pendidikan, dan kesejahteraan sosial.

Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri. Dukungan rakyat adalah energi utama bagi kemajuan bangsa. Dengan semangat Aliansi Indonesia Raya, kita ingin memastikan bahwa kebijakan pro-rakyat tetap menjadi landasan utama pembangunan nasional,” tambahnya

“Mari kita jadikan Pekan Prabowo–Gibran bukan sekadar perayaan, tapi gerakan kebangsaan. Satu tahun ini baru permulaan, dan perjalanan menuju Indonesia Raya yang berdaulat baru saja dimulai,” tutup Sugiat Santoso penuh semangat.

Menurutnya, keberhasilan pembangunan tidak hanya diukur dari capaian ekonomi, tetapi juga dari persatuan nasional dan kemandirian bangsa. Karena itu, ia mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menjadikan Pekan Prabowo–Gibran sebagai gerakan moral kebangsaan yang memperkuat semangat cinta tanah air dan optimisme terhadap masa depan Indonesia.

Puncak acara akan ditandai dengan Deklarasi Indonesia Raya Bersatu, berisi komitmen bersama untuk mendukung visi besar Indonesia Emas 2045 dan menjaga persatuan bangsa di tengah dinamika global,” tutupnya.

Prof Ujang Komaruddin menjelaskan Parameter yang harus kita lihat secara objektif untuk melihat apakah Kinerja Prabowo-Gibran sukses atau tidak. Kalau misalnya dilihat dari program-program Prabowo-Gibran akan dijelaskan oleh Pak Wamen dan Wakil Ketua Komisi 13. Memang kalau kecenderungan akademisi itu lebih banyak mengkritik. Ada parameter demokrasi yang dikritik, ada parameter pemerintahan yang menjadi celah untuk dikritik para akademisi. Tetapi tidak bisa kita khawatirkan, santai saja. Ini merupakan bagian dari membangun ekosistem demokrasi kedepan. Ukuran kita dalam menilai Pemerintahan Pak Prabowo tentu harus secara objektif. Apa yang sudah diperbuat akan mengkoneksikan antara visi misi Bapak Presiden, janji kampanye dan realitas yang sudah dieksekusi pemerintah. Jadi ada kuantitas dan kualitas.

Kuantitas misalnya Pak Presiden berjanji Makanan Bergizi Gratis tinggal dilihat ukurannya seperti apa. Kalau hari ini sekitar 35 juta lebih menerima manfaat, misalnya ada 1 kesalahan atau 8.000 kesalahan itu merupakan sesuatu yang wajar karena itu merupakan bagian daripada dinamika perjalanan dalam konteks untuk memberikan makanan bergizi gratis pada anak-anak Indonesia itu adalah kebaikan.

Kebetulan saya Akademisi dari SD sampai S3. Saya termasuk orang yang mendalami konsepsi pendidikan. Sekolah yang dicetuskan oleh Bapak Presiden, kemarin saya tugas di Kalsel ada 16 titik yang baru, artinya ada 12 sekolah didesain untuk memastikan anak-anak di Indonesia yang berkualitas bisa sekolah dan kuliah di luar negeri. Saya 2015 ke Melbourne ada anak-anak muda Indonesia usia 24 Tahun sudah mengambil Doktoral. Tapi ketika saya lihat itu merupakan anak pejabat. Itu tidak salah, tapi hari ini Pak Presiden memberi ruang kepada anak-anak Indonesia yaitu anak SMA yang berkualitas dan kecerdasan dengan baik untuk bisa kuliah di luar negeri dan itu sedang disiapkan dan programnya sedang dibangun.

Untuk pembangunan butuh persatuan. Makanya hari ini relawan-relawan Aliansi Indonesia Raya membangun komitmen bahwa sama-sama menjaga dan mendukung pemerintahan Pak Prabowo. Jiwa kenegaraan jika perkataan, tindakan dan kepentingannya untuk bangsa dan negara. Kami relawan juga bisa menjadi negarawan. Kekuatan relawan menjaga demokrasi agar Pemerintahan Prabowo-Gibran betul-betul menjadi kuat. Membangun Indonesia tidak bisa sendiri-sendiri.

Continue Reading

Metro

Koalisi Serikat Pekerja (KSP) dan Partai Buruh Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Gelar Konferensi Pers

Published

on

By

Jakarta, 13 Oktober 2025 — Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menegaskan bahwa penetapan Upah Minimum Provinsi (UMP) 2026 harus mengacu pada prinsip keadilan dan pemenuhan kebutuhan hidup layak (KHL) bagi buruh di seluruh Indonesia. Hal ini disampaikan dalam konferensi pers yang digelar KSPI di Jakarta, Senin (13/10), sebagai respons atas pembahasan awal pemerintah terkait formula kenaikan UMP tahun depan.

Presiden KSPI, Said Iqbal, menyampaikan bahwa kenaikan UMP tidak boleh sekadar mengikuti formula matematis dalam Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan, melainkan harus mempertimbangkan daya beli buruh yang terus menurun akibat inflasi, kenaikan harga pangan, dan kebutuhan dasar lainnya.

“Buruh bukan angka statistik. Kenaikan UMP harus mencerminkan realitas hidup pekerja di lapangan. Harga beras, listrik, dan transportasi naik, sementara upah stagnan. Jika pemerintah bicara soal keadilan sosial, maka UMP 2026 minimal naik 15 persen agar buruh tidak terus terpuruk,” tegas Said Iqbal.

KSPI juga menilai bahwa pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi dan pertumbuhan ekonomi yang mencapai di atas 5 persen seharusnya menjadi dasar kuat bagi peningkatan kesejahteraan pekerja. Menurut data KSPI, banyak daerah industri besar seperti Jawa Barat, Banten, dan Jawa Timur masih menetapkan UMP yang jauh dari KHL, membuat jutaan buruh kesulitan memenuhi kebutuhan dasar keluarganya.

“Kenaikan UMP bukan beban, tetapi investasi sosial. Buruh yang sejahtera akan meningkatkan produktivitas dan daya beli masyarakat, yang pada akhirnya mendorong pertumbuhan ekonomi daerah,” tambahnya.

Dalam konferensi pers tersebut, KSPI juga mengumumkan rencana konsolidasi nasional bersama federasi-federasi serikat pekerja di seluruh Indonesia untuk mengawal proses penetapan UMP yang akan dimulai akhir Oktober. KSPI akan menggelar aksi damai di berbagai provinsi bila aspirasi buruh tidak diakomodasi.

“Kami siap berdialog, tapi juga siap bertindak. KSPI bersama jutaan buruh akan memastikan keputusan UMP tidak hanya berpihak pada stabilitas ekonomi, tapi juga pada martabat pekerja Indonesia,” tutup Said Iqbal.

Continue Reading

Metro

PA GMNI Kota Bekasi Gelar Konferensi Cabang Ke-3 dan Diskusi Publik Tema “Nasionalis Marhenis Siap Menghadapi Zaman

Published

on

By

Kota Bekasi, 11 Oktober 2025 — Semangat nasionalisme dan marhaenisme kembali bergelora di Kota Bekasi. Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI) Kota Bekasi menggelar Konferensi Cabang Ke-3 dan Diskusi Publik dengan tema “Nasionalis Marhenis Siap Menghadapi Zaman”.

Acara ini menjadi momentum penting bagi para alumni GMNI untuk memperkuat konsolidasi, mempertegas komitmen kebangsaan, dan merumuskan langkah strategis menghadapi tantangan era modern.

Acara ini di selenggarakan pada hari Sabtu (11/10/2025) yang bertempat di Hotel Marbabu Kota Bekasi. Kegiatan ini dihadiri oleh Tri Adhianto Walikota Bekasi, Harris Bobihoe Wakil Walikota Bekasi,   Dr. Ade Reza Haryadi, M.Si (Dekan FIA Universitas Krisnadwipayana) pembicara, Dr.Drs.Soni Sumarsono, MDM (Mantan Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri) pembicara,  serta para tokoh alumni GMNI dari berbagai generasi, akademisi, serta perwakilan organisasi kepemudaan dan masyarakat sipil. Konferensi ini tidak hanya menjadi ajang pemilihan kepemimpinan baru  GMNI Kota Bekasi, tetapi juga wadah untuk berdiskusi dan bertukar gagasan mengenai peran kaum nasionalis-marhenis dalam menjawab dinamika sosial, politik, dan ekonomi bangsa saat ini.

Dalam sambutannya, Hery Ketua PA GMNI Kota Bekasi menegaskan bahwa semangat marhaenisme yang diajarkan oleh Bung Karno harus terus hidup dan relevan dalam menghadapi tantangan globalisasi, digitalisasi, dan perubahan sosial yang cepat.

Marhaenisme bukan hanya ideologi perjuangan masa lalu, tetapi pedoman moral dan politik bagi bangsa Indonesia untuk tetap berpihak pada rakyat kecil dan menjaga kedaulatan bangsa,” ujarnya penuh semangat.

Kami ingin memastikan bahwa semangat nasionalisme tidak hanya menjadi slogan, tapi menjadi gerakan nyata yang membumi di Kota Bekasi,” tambah Bang Jesa ketua panitia

Diskusi publik yang menjadi bagian dari kegiatan ini menghadirkan sejumlah narasumber dari kalangan intelektual, aktivis, dan tokoh nasionalis muda. Mereka membahas berbagai isu aktual, mulai dari penguatan ideologi Pancasila, tantangan demokrasi, hingga peran generasi muda dalam menjaga nilai-nilai nasionalisme di tengah era disrupsi.

Kegiatan ini juga menegaskan posisi PA GMNI Kota Bekasi sebagai wadah perjuangan kaum nasionalis-marhenis yang konsisten memperjuangkan keadilan sosial dan kemajuan bangsa dengan semangat gotong royong.
Dengan terselenggaranya Konferensi Cabang Ke-3 ini, diharapkan akan lahir kepemimpinan baru yang progresif, berintegritas, dan mampu membawa semangat marhaenisme lebih dekat dengan masyarakat.

Continue Reading

Trending