Connect with us

Metro

Memorient Bersama Homelife Gelar Business Forum HDII DKI Jakarta Tema “Cordinating Interior Design With Contruction Management”

Published

on

Jakarta, 13 Maret 2024 – Memorient Bersama Homelife mengadakan Business Forum HDII DKI Jakarta dengan tema “Cordinating Interior Design With Contruction Management” di JIEXPO Kemayoran Jakarta.

 

Dalam Businees Forum HDII DKI Jakarta ini hadir sebagai narasumber yaitu Ranu Scarvia (Ketua HDII DKI Jakarta), Adi Surya (Sekjen HDII DKI Jakarta), Tri Hikmawati (Bidang Luar Negeri HDII DKI Jakarta).

 

Desainer Interior itu memperkaya wawasan kami tentang produk-produk yang bisa dipakai di desain interior yang tentu saja kita dalam menyeleksi atau menggunakan barang-barang produk kita dalam mendesain harus kita sesuaikan baik dengan konsep kita maupun segala macam apapun yang kemudian ada persyaratan khusus kalau di project Pemerintah tentu saja ada yang namanya TKDN.

 

Jadi ada muatan lokalnya sejauh berapa yang pada akhirnya kita semua sebagai seorang desainer harus secara bijak menggunakan produk-produk yang dipamerkan.

 

Kalau di Jiexpo, JCC, ICE BSD maupun segala macam itu di pameran-pameran produk seperti ini sudah sangat sering dimana kuncinya adalah kita sebagai seorang desainer interior punya tanggung jawab bagaimana kemudian memakai produk-produk ini dengan cara bijak.

 

Dalam memperkaya wawasan dunia interior justru kalau UMKM dan segala macam harus tertantang karena sebuah tantangan semuanya harus disikapi secara positif, hari ini terus berkembang dan kita tidak bisa diam-diam saja sehingga inovasi segala macam itu harus kita ikuti dan justru ini semakin memperkaya kita dan segala macam untuk mengembangkan produk-produk.

 

Kalau bernegatif thingking kita akan kalah, kalau positif thinking maka kita akan mengeluarkan sebuah produk yang tidak hanya sebagai harga yang terjangkau, tetapi nilai yang penting.

 

Terkait dengan adanya pajak pemerintah menaikkan pajak tahun 2025 sebesar 12% yang sehingga tidak ada yang namanya kurang bayar, kalau boleh lebih bayar dimana sisi positifnya harus berkembang setiap tahunnya dan Itu sebagai stimulan agar terus semangat sehingga kedepannya omset, bisnis dan value semakin naik.

 

Kita juga harus bisa membuka diri, kita tidak bisa membatasi produk luar untuk masuk karena kita sebagai desainer bisa memilah sesuai dengan kebutuhan, kualifikasi atau standarisasi yang berlaku.

 

Kalau UMKM masih bisa menjadi poin nomor 1 di Indonesia karena itu menjadi salah satu produk sumber daya dari Indonesia itu sendiri yang belum tentu di negara lain punya. Dengan adanya penelitian dan pembelanjaran bagi UMKM, bagaimana sistem mereka bisa mencapai yang lebih tinggi.

 

Begitu juga penggunaan barang secara bijak dimana kalau  melihat pameran dimanapun itu sebenarnya lebih kepada inspirasi untuk semua termasuk Desainer Furnitur Indonesia hingga bisa mendapatkan inspirasi sesuatu misal dari bahan apa yang bisa kita cari di Indonesia.

 

Pameran-pameran seperti yang sebagaimana HDII DKI Jakarta tadi sampaikan untuk membuka diri dengan inspirasi tambahan dengan mengcreate suatu inovasi desain dan pendalaman suatu material hingga bisa kombinasi dilakukan di Indonesia.

Continue Reading

Metro

H.Oleh Saleh, SH Anggota Komisi I DPR RI : Pentingnya Tata Kelola Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI) Yang Bijak dan Bertanggung Jawab di Indonesia

Published

on

By

Kota, Bekasi, – Anggota Komisi I DPR RI, H. Oleh Saleh, SH, menegaskan pentingnya tata kelola kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) yang bijak dan bertanggung jawab di Indonesia. Pernyataan ini disampaikan sebagai respons atas berkembangnya teknologi AI yang semakin cepat memasuki ruang publik, pemerintahan, hingga ranah sosial.

Dalam keterangannya, H. Oleh Saleh mengingatkan bahwa Indonesia harus memastikan AI digunakan untuk kemajuan masyarakat, bukan menjadi sumber persoalan baru.

“Pertanyaan utamanya bukan sekedar seberapa canggih AI itu bekerja, namun bagaimana penggunaannya benar-benar memberikan manfaat dan tidak menimbulkan masalah bagi bangsa. Itu yang harus kita jaga bersama,” tegasnya.

H. Oleh Saleh menyebutkan bahwa beberapa potensi masalah AI perlu diantisipasi, seperti dukungan data pribadi, hoaks berbasis AI, deepfake yang dapat mengganggu demokrasi, hingga risiko sosial akibat otomatis. Oleh karena itu, Komisi I menilai bahwa pengawasan dan regulasi menjadi sangat krusial.

“Teknologi AI tidak boleh dibiarkan berjalan tanpa aturan. Kita harus memastikan bahwa penggunaannya tetap berada dalam kerangka etika, keamanan data, dan kepentingan publik,” lanjutnya.

Ia menegaskan bahwa AI dapat memberikan banyak manfaat mulai dari mempercepat layanan publik, meningkatkan efisiensi pemerintahan, mendorong ekonomi digital, hingga membantu penegakan hukum. Namun manfaatnya hanya dapat tercapai bila ekosistemnya dikelola dengan baik.

H. Oleh Saleh memastikan Komisi I DPR RI akan terus berperan dalam memperkuat kebijakan dan tata kelola digital nasional, termasuk dalam penyusunan aturan penggunaan AI yang aman dan transparan.

“Kami ingin memastikan bahwa teknologi ini digunakan untuk kepentingan rakyat, meningkatkan kualitas layanan, dan memperkuat demokrasi kita,” tutupnya.

Continue Reading

Metro

Evan Alex Chandra Praktisi teknologi dan industri kreatif Hadiri Acara Rapimnas Kadin 2025

Published

on

By

Jakarta, — Praktisi teknologi dan industri kreatif, Evan Alex Chandra, tampil sebagai narasumber dalam rangkaian Road to Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kadin 2025 dengan tema besar “Kreativitas 5.0: Masa Depan Industri Kreatif Indonesia di Era AI.” Kehadirannya memberi sudut pandang segar mengenai pentingnya pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) dalam memperkuat daya saing industri kreatif Indonesia.

Dalam pemaparannya, Evan Alex Chandra menyampaikan bahwa teknologi AI bukan ancaman, melainkan evolusi alami dari cara manusia bekerja—sebagaimana peralihan era mesin tik ke komputer yang mempercepat produktivitas dan membuka peluang baru bagi generasi kreator.

“AI bisa membantu, sama seperti komputer menggantikan mesin tik,” tegas Evan.
“Dulu, banyak yang takut menggunakan komputer, tetapi kini kita semua bergantung padanya. Hal yang sama sedang terjadi dengan AI—ia bukan untuk menggantikan kreator, tetapi untuk memperkuat kemampuan mereka, mempercepat proses kreatif, dan memberikan ruang lebih luas untuk inovasi.”

Evan juga menekankan bahwa di era Kreativitas 5.0, kolaborasi antara manusia dan teknologi menjadi kunci utama. AI dapat digunakan untuk melakukan riset tren secara cepat, mempercepat proses desain, menyederhanakan pekerjaan administratif, serta membuka akses menuju pasar global melalui optimasi digital

Sesi ini mendapatkan sambutan antusias dari para peserta, mulai dari pelaku industri kreatif, pemimpin bisnis, komunitas digital, hingga akademisi. Diskusi berjalan dinamis, menggambarkan tingginya minat dan kesiapan sektor kreatif untuk memanfaatkan teknologi sebagai akselerator pertumbuhan ekonomi.

“Evan Alex Chandra berharap Industri AI justru tumbuh semakin besar, dan sebetulnya tidak perlu khawatir kalo misalnya AI akan menghilangkan pekerjaan. Saya melihatnya AI itu bisa membantu orang orang mendapatkan pekerjaan baru, atau seengga-engganya, bisa mempunyai karir yang baru lah.”ujar Evan Alex Chandra

Road to Rapimnas 2025 yang diinisiasi Kadin Indonesia menjadi wadah strategis dalam merumuskan rekomendasi dan arah kebijakan bagi percepatan transformasi ekonomi kreatif nasional. Kehadiran tokoh-tokoh seperti Evan Alex Chandra memperkuat optimisme bahwa Indonesia mampu menjadi pusat inovasi di kawasan.

Continue Reading

Metro

Indra Yudhistira, CEO Amadeus Sinemagna, Hadiri Acara Rapimnas Kadin 2025

Published

on

By

Jakarta, — Indra Yudhistira, CEO Amadeus Sinemagna, tampil sebagai narasumber dalam rangkaian Road to Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kadin 2025 yang mengusung tema “Kreativitas 5.0: Masa Depan Industri Kreatif Indonesia di Era AI.” acara ini di selenggarak pada hari Minggu (30/11/2025), yang bertempat di Residence Room The Park Hyatt Jakarta. Dengan pengalaman luas di industri sinema dan konten kreatif Tanah Air, Indra memberikan perspektif mendalam mengenai bagaimana teknologi AI membuka peluang besar bagi percepatan proses kreatif.

Acara Road to Rapimnas ini dihadiri oleh para pemimpin Kadin Indonesia, pelaku industri kreatif, sineas, kreator digital, akademisi, serta berbagai pemangku kepentingan yang ingin melihat Indonesia tampil sebagai pusat kreativitas Asia. Diskusi berlangsung interaktif dan menggugah banyak perspektif baru tentang peluang integrasi teknologi dalam industri kreatif.

Dalam paparannya, Indra menegaskan bahwa teknologi AI bukanlah ancaman, melainkan alat yang justru dapat mengoptimalkan proses produksi, mempercepat pengambilan keputusan, hingga membantu kreator menyempurnakan ide-ide mereka.

“Dalam dunia produksi film dan konten, AI mempercepat proses editing, memperkaya visualisasi praproduksi, menganalisis tren audiens, dan bahkan membantu efisiensi biaya. Yang perlu kita lakukan adalah menggunakannya secara strategis untuk memperkuat kapasitas manusia, bukan menggantikannya.AI sangat bisa membantu,” ujar Indra Yudhistira.

Indra menekankan bahwa era Kreativitas 5.0 adalah era di mana perpaduan intuisi manusia dan kecerdasan mesin menjadi kekuatan utama untuk menghasilkan karya yang lebih relevan, inovatif, dan berdampak. Ia juga mendorong para pelaku industri kreatif untuk lebih adaptif dan tidak ragu memanfaatkan teknologi sebagai akselerator produktivitas.

Kadin Indonesia melalui kegiatan pra-Rapimnas berkomitmen menyusun rekomendasi strategis untuk memperkuat ekosistem kreatif nasional, memastikan talenta lokal dapat berkembang seiring pesatnya kemajuan teknologi.

Continue Reading

Trending