Connect with us

Metro

PT INDONESIAN TOBACCO TBK di Tahun 2021 MAKIN BERTUMBUH DI SAAT PANDEMI

Published

on

MALANG, 29 Juni 2021 – PT Indonesian Tobacco, Tbk (Kode Stok: ITIC), adalah perusahaan manufaktur tembakau iris dengan status market leader di Indonesia, merilis pencapaian kinerja PT Indonesian Tobacco Tbk. (ITIC / Perseroan) dan Laporan Keuangan yang tidak diaudit untuk kuartal 1 tahun buku 2021.
Pertumbuhan Kinerja Perseroan
ITIC berhasil membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 45,8 miliar pada Q1 2021 dibandingkan dengan Q1 2020 sebesar Rp 44,9 miliar, dan peningkatan marjin bersih dari 3,9% pada Q1 2020 menjadi 4,3% pada Q1 2021. Kinerja penjualan ITIC pada Q1 2021 naik menjadi Rp 45,8 miliar dibandingkan Rp 44,9 miliar yang tercatat di Q1 2020 (meningkat 2%). Perseroan juga mencatatkan laba operasional sebelum pajak dengan peningkatan sebesar 14%, yaitu sebesar Rp 3,2 miliar di Q1 2021, lebih tinggi dibandingkan dengan periode Q1 2020 sebesar Rp2,8 miliar, dan membukukan laba operasional bersih di Q1 2021 sebesar Rp 1,9 miliar naik 9% dibandingkan Q1 2020 sebesar Rp 1,7 miliar yang memeperlihatkan pencapaian profitabilitas yang stabil dan terjaga. Kinerja Perseroan per 31 Maret 2021 dibukukan dengan kepemilikan total aset yang sedikit meningkat sebesar Rp 510,4 miliar dibandingkan 31 Desember 2020 sebesar Rp 505,1 miliar.
Kinerja yang positif ini adalah hasil dari pertumbuhan penjualan yang baik dicapai dengan perluasan market share dan inisiatif manajemen untuk melakukan pengendalian biaya yang bertujuan meningkatkan kualitas performa keuangan yang lebih baik dan memperkuat pondasi perusahaan untuk bertumbuh lebih cepat dan bertahan lebih kuat pasca kondisi pandemi di tahun-tahun mendatang.

Dengan kelanjutan program vaksinasi nasional dan paket stimulus yang diprakarsai oleh pemerintah pusat yang terus meningkatkan pemulihan ekonomi, ITIC berada pada posisi yang baik dengan momentum pertumbuhan yang kuat, terjaga dan stabil dan pengendalian biaya yang kuat sehingga Perseroan dapat berhasil memperkuat profil profitabilitasnya.
Pencapaian kinerja ITIC yang makin bertumbuh ini didorong oleh kuatnya permintaan akan produk tembakau ITIC. Perseroan selalu mengedepankan kekuatan market share dan brand awrenessnya.

ITIC tetap mempertahankan posisi pangsa pasar yang kuat di wilayah Papua, Sulawesi, Kalimantan dan Nusa Tenggara dan juga perlahan tapi pasti merebut potensi pasar baru di Sumatera dan Maluku di tengah situasi yang menantang akibat pandemi ini.

Rasio Keuangan
Q1 2021 12M2020
Rasio profitabilitas
Margin Laba Kotor
Margin Operasional Margin EBITDA
Margin Keuntungan Bersih
30.8% 27.8%
17.7% 16.7%
21.4% 20.7%
4.1% 4.0%
Q1 2021 2020
Leverage
Rasio Lancar
Aset/Ekuitas
Hutang Berbunga / Ekuitas
0.88 0.90
1.81 1.80
0.68 0.68
Hutang Bersih / Ekuitas
0.81 0.79
Margin laba kotor Q1 2021 ITIC tumbuh 30 bps secara tahunan dari 27,8% di Q1 2020 menjadi 30,8% di Q1 2021. Selain itu, Perseroan telah mencatat marjin operasi yang sehat sebesar 17,7%, mirip dengan level Q1 2020. Pertumbuhan positif ini didukung oleh pertumbuhan pendapatan usaha yang kuat diiringi dengan program pengendalian biaya yang efektif.
ITIC berhasil mempertahankan marjin bersih sebesar 4,1% pada Q1 2021, dibandingkan 4,0% yang tercatat pada Q1 2020. Prestasi ini mewakili dedikasi penuh ITIC dalam

menyempurnakan operasi bisnisnya untuk mempertahankan pertumbuhan jangka panjangnya.
Di sisi leverage, ITIC menampilkan profil neraca yang solid. Rasio saat ini berada di 0,88x pada Q1 2021, mirip dibandingkan dengan 0,90x pada akhir tahun 2020. Selain itu, rasio hutang berbasis bunga ITIC terhadap ekuitas berada di level 0,68x, sama dengan angka yang dicatatkan pada periode yang sama di tahun 2020. Secara keseluruhan, perseroan berhasil memperkuat profil likuiditasnya untuk memastikan kelangsungan usahanya.
Target Kerja 2021
Pandemi Covid-19 sampai dengan saat ini masih menghantui Indonesia, bahkan diperparah lagi dengan munculnya Varian Delta yang lebih ganas dan lebih menular. Perseroan terus menerapkan protokol kesehatan yang ketat untuk mencegah risiko penyebaran Covid-19. Protokol tersebut termasuk menjaga jarak aman antara pekerja dengan minimal satu meter, khususnya di unit produksi, persyaratan untuk memakai masker, pengunaan vitamin dan menyediakan pembersih tangan dan wastafel dengan sabun di setiap fasilitas kerja.
Perseroan juga akan mengambil langkah untuk meminimalkan risiko lebih lanjut dengan mewajibkan setiap karyawannya untuk membawa makanan dan peralatan sendiri, dan secara rutin, Perseroan juga sering melakukan pengecekan suhu dan desinfeksi area kerja secara rutin.
ITIC akan terus menunjukkan komitmennya untuk menjaga kesejahteraan karyawan, pelanggan, mitra bisnis, dan pemangku kepentingan lainnya. Perseroan tetap pada pandangan demi mempertahankan sikap positifnya hingga sisa tahun 2021 dengan dimulainya program vaksinasi nasional dan perseroan pun yakin permintaan produknya akan tetap kuat menjelang sisa tahun ini.
Ke depan, Perseroan optimis untuk mencapai target pertumbuhan 10% untuk pendapatannya. Selain itu, ketidakpastian kondisi ekonomi yang semakin menekan pendapatan rumah tangga, tekanan yang cukup besar pada daya beli konsumen,

ditambah dengan kenaikan cukai hasil tembakau juga memberikan peluang besar bagi ITIC untuk memaksimalkan strategi penetapan harga.
Di akhir kata, Bapak Djonny Saksono selaku Presiden Direktur PT Indonesian Tobacco Tbk, menyatakan, ‘Kami bangga untuk mengakui meskipun perusahaan kami masih beroperasi di tengah pandemi Covid-19 yang masih berlanjut, perusahaan kami telah berhasil mempertahankan pertumbuhan volume penjualan dan pendapatan yang solid selama kuartal pertama tahun 2021, yang jelas menunjukkan adanya permintaan akan produk yang positif di pasar. Selain itu, kami terus melihat adanya pergeseran preferensi konsumen akan produk tembakau iris dikarenakan penerapan cukai yang lebih tinggi oleh pemerintah pusat. Untuk sisa tahun 2021, emiten ITIC akan terus bekerja untuk merealisasikan strategi pertumbuhan perseroan yang kami yakin dapat kami capai pada akhir tahun. Selain itu, kami akan tetap fokus dalam hal menjaga kualitas produk dan efisiensi operasional, dengan mengedepankan sumber daya manusia yang kami miliki, yang merupakan komponen penting dalam hal realisasi pertumbuhan usaha di jangka panjang’.
Sekilas Tentang PT Indonesian Tobacco Tbk.
PT Indonesian Tobacco Tbk. adalah pemain utama (market leader) di Indonesia untuk perusahaan manufaktur tembakau iris yang menguasai lebih dari 50% pangsa pasar Indonesia. Rekam jejak ITIC yang kokoh, kualitas unggul, dan loyalitas pelanggan yang kokoh telah membantu mereka mempertahankan kehadirannya yang hebat selama bertahun-tahun di seluruh negeri. Selain itu, perusahaan juga telah memulai jejaknya di luar negeri seperti Jepang, Malaysia,

dan Singapura, yang dibuktikan dengan standar kualitas yang kuat. Perusahaan saat ini memiliki satu fasilitas produksi yang berlokasi strategis di Malang, Jawa Timur, yang memungkinkan mereka dengan mudah mendapatkan bahan baku utama seiring dengan semakin dekat dengan pelanggannya. Perusahaan ini tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 4 Juli 2019 dengan kode saham ITIC.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Sekretaris Perusahan
Telp.: (+62) 341 491017, (+62) 813-3331-1888
Email: contact@indonesiantobacco.com, ptindonesiantobacco@gmail.com Website: www.indonesiantobacco.com
Siaran pers ini disiapkan oleh PT Indonesia Tobacco Tbk. (“ITIC”) dan diedarkan hanya untuk tujuan informasi umum. Ini tidak dimaksudkan untuk orang atau tujuan tertentu dan bukan merupakan rekomendasi mengenai sekuritas ITIC. Tidak ada jaminan (tersurat maupun tersirat) yang dibuat untuk keakuratan atau kelengkapan informasi. Semua pendapat dan perkiraan yang termasuk dalam rilis ini merupakan penilaian kami pada tanggal ini dan dapat berubah tanpa pemberitahuan sebelumnya. ITIC tidak bertanggung jawab atau berkewajiban apa pun yang timbul yang mungkin ditimbulkan atau diderita oleh siapa pun sebagai akibat dari ketergantungan pada keseluruhan atau sebagian dari isi siaran pers ini dan baik ITIC maupun perusahaan afiliasinya dan karyawan masing-masing dan agen menerima tanggung jawab atas kesalahan, kelalaian, kelalaian atau lainnya, dalam siaran pers ini dan setiap ketidakakuratan atau kelalaian di sini yang mungkin muncul. Pernyataan Berwawasan Ke Depan Pernyataan tertentu dalam rilis ini adalah atau mungkin pernyataan berwawasan ke depan. Pernyataan ini biasanya berisi kata-kata seperti “akan”, “mengharapkan” dan “mengantisipasi” dan kata-kata yang memiliki arti serupa. Berdasarkan sifatnya, pernyataan berwawasan ke depan melibatkan sejumlah risiko dan ketidakpastian yang dapat menyebabkan peristiwa atau hasil aktual berbeda secara material dari yang dijelaskan dalam rilis ini. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan hasil aktual berbeda termasuk, tetapi tidak terbatas pada, kondisi ekonomi, sosial dan politik di Indonesia; keadaan industri properti di Indonesia; kondisi pasar yang berlaku; peningkatan beban regulasi di Indonesia, termasuk regulasi lingkungan dan biaya kepatuhan; fluktuasi nilai tukar mata uang asing; tren suku bunga, biaya modal dan ketersediaan modal; permintaan yang diantisipasi dan harga jual untuk perkembangan kami serta belanja modal dan investasi terkait; biaya konstruksi; ketersediaan properti real estat; persaingan dari perusahaan dan tempat lain; pergeseran permintaan pelanggan; perubahan dalam biaya operasi, termasuk gaji karyawan, tunjangan dan pelatihan, perubahan kebijakan pemerintah dan publik; kemampuan kita untuk menjadi dan tetap kompetitif; kondisi keuangan, strategi bisnis serta rencana dan perbaikan kami. Jika satu atau lebih dari ketidakpastian atau risiko ini, antara lain, terwujud, hasil aktual dapat berbeda secara material dari yang diperkirakan, diantisipasi, atau diproyeksikan. Secara khusus, tetapi tanpa batasan, biaya modal dapat meningkat, proyek dapat tertunda dan peningkatan produksi, kapasitas atau kinerja yang diantisipasi mungkin tidak dapat sepenuhnya direalisasikan. Meskipun kami yakin bahwa ekspektasi manajemen kami sebagaimana tercermin dalam pernyataan berwawasan ke depan tersebut wajar berdasarkan informasi yang saat ini tersedia bagi kami, tidak ada jaminan yang dapat diberikan bahwa ekspektasi tersebut akan terbukti benar. Anda tidak boleh terlalu mengandalkan pernyataan seperti itu. Bagaimanapun, pernyataan ini hanya berlaku pada tanggal perjanjian ini, dan kami tidak berkewajiban untuk memperbarui atau merevisi salah satunya, baik sebagai akibatnya.

Continue Reading

Metro

MINBAR BEBAS SALEMBA BERGERAK: PERJUANGAN MASYARAKAT KEDOKTERAN UNTUK MASA DEPAN KESEHATAN INDONESIA

Published

on

By

Jakarta, 20 Mei 2025 – Dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional ke-117, Ikatan Alumni FKUI (LUNI FKUI) bersama Badan Eksekutif Mahasiswa Senat Mahasiswa FKUI (BEM SM FKUD) menyelenggarakan acara Mimbar Bebas Salemba Bergerak di Aula IMERI FKUI, Salemba. Acara ini berlangsung dari pukul 13.00 hingga 15.30 WIB dan dihadiri oleh mahasiswa, dosen, alumni, serta tokoh-tokoh penting di bidang pendidikan kedokteran dan kesehatan Indonesia.

Acara ini merupakan respons atas berbagai kebijakan Kementerian Kesehatan yang belakangan mendapat Kritik keras dari 158 Guru Besar FKUI, yang telah menyampaikan pernyataan bertajuk Salemba Berseru pada 16 Mei 2025. Kebijakan-kebijakan tersebut dinilai berpotensi menurunkan mutu pendidikan kedokteran, termasuk pendidikan dokter spesialis, serta mensancam kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat Indonesia.

Bertindak sebagai Pembawa Acara adalah Dr Eko Wahju Tjahjono, yg khusus datang dari Purwokerto, dan Yusuf, mahasiswa tingkat 2 FKUI.

Dalam orasinya, Dr.dr. Wawan Mulyawan, SpBS, Subspes N-TB, SpKP, AAK, selaku Ketua Umum IL UNI FKUI, menegaskan bahwa menjaga kualitas pendidikan kedokteran adalah bentuk perjuangan untuk masa depan bangsa yang sehat dan berkeadilan.
“Hari Kebangkitan Nasional selalu mengingatkan kita pada semangat Boedi Oetomo yang menyatukan berbagai elemen masyarakat untuk membangun fondasi kemandirian. Hari ini, kita membutuhkan semangat kebangkitar yang sama, untuk melindungi perlindungan pendidikan kedokteran dan kesehatan rakyat Indonesia,” tegasnya.

Wawan menyoroti sejumlah isu penting, antara lain penyederhanaan proses pendidikan dokter, kualifikasi fungsi akademik dari rumah sakit pendidikan, pengurangan independensi kolegium, serta potensi penurunan standar kompetensi dokter.

“Pendidikan kedokteran bukan sekedar pelatihan teknis. la adalah proses mendalam untuk membentuk profesional kesehatan yang memegang tanggung jawab moral tertinggi, menjaga nyawa manusia,” tegas Wawan.

Sementara itu, Ketua BEM IKM FKUI, M. Thoriq. dalam orasinya menyampaikan atas arahan kebijakan kesehatan yang diambil pemerintah, terutama oleh Kementerian Kesehatan, yang dinilai tidak melibatkan komunitas akademik dan profesi secara inklusif.

“Kami berdiri di sini karena kami peduli. Kami tidak bisa diam ketika masa depan profesi kami, dan keselamatan pasien kami kelak, dipertaruhkan oleh kebijakan yang terburu-buru, sentralistik, dan minimal dialog. Kani menuntut partisipasi bermakna dari institusi pendidikan dan organisasi profesi dalam setiap
penyusunan kebijakan kesehatan nasional”, imbuh Thoriq.

Menurut Thoriq, Kementerian Kesehatan tidak boleh menjadi satu-satunya penentu arah tanpa mendengar suara dari kampus, dari rumah sakit pendidikan, dan dari masyarakat profesi yang telah berkontribusi selama puluhan tahun. “Kita butuh kolaborasi yang sehat, bukan dominasi sepiak, tambah Thori.

Acara juga menghadirkan orasi dari berbagai tokoh lainnya, termasuk Kolonel (Pum) dr. Nurdadi smedis spOC, dan Mayien TNI (Pum) dr. Budiman, SpBP-RE, yang memberikan perspektif dunia tikus militer. Prof.Dr.dr. Purandyastuti, mewakili dosen FKUI Kalangan, menckankan pentingnya menjaga independensi akademik dalam pendidikan kedokteran.
Diperkirakan pula kehadiran perwakilan Guru Besar dari institusi berbai di Indonesia, setta perwakilan dari Asosasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKK untuk menyampakan pernyataan sikap
bersama.

MUNI FKUI dan BEM SM FUI secara resmi menyatakan dukungan penuh terhadap seruan 158 Guru Besar FKUL, dan mengajak seluruh alumni, organisasi profesi, serta masyarakat luas untuk ikut serta menjaga kualitas pendidikan kedokteran dan pelayanan kesehatan di Indonesia. ILUNI FKUI juga mendesak pemerintah untuk membuka ruang dialog yang substansial dan setara dengan institusi pendidikan dalam penyusunan kebijakan kesehatan.

  1. Acara bertajuk “Pendidikan dan Pelayanan Kesehatan Bermutu adalah Hak Rakyat” ini ditutup dengan menyanyikan lagu Padam Negeri dan sesi foto bersama seluruh peserta.

Continue Reading

Metro

Deklarasi Koalisi Serikat Pekerja – Partai Buruh (KSP-PB)

Published

on

By

Dengan adanya PHK yang sudah tembus 70 ribu orang dalam 4 bulan pertama pada tahun 2025, banyak buruh yang tidak mendapatkan pesangon dan jaminan kehilangan pekerjaan, outsourcing yang merajalela, sistem hubungan kerja kemitraan yang merugikan buruh, tidak adanya perlindungan untuk petani, nelayan, guru dan tenaga honorer, tenaga medis, sopir transportasi, ojek online, maka perlu dibentuk sebuah kekuatan Koalisi Serikat Pekerja dan Partai Buruh.

Selain itu, untuk menghadiri pembahasan beberapa rancangan UU yang sangat strategis bagi kalangan serikat pekerja (kelas pekerja), seperti RUU Ketenagakerjaan, RUU PPRT, RUU Buruh Migran, RUU Perampasan Aset, RUU Reforma Agraria dan Kedaulatan Pangan, dan RUU lainnya, maka hadirnya perselisihan serikat pekerja dan partai buruh ini adalah sebuah keniscayaan dalam perjuangan kelas pekerja.

Oleh karena itu, pada hari ini, 20 Mei 2025 di Gedung Juang 45 Jakarta telah dideklarasikan komunitas serikat pekerja, organisasi kerakyatan, dan Partai Buruh yang berhimpun dalam satu organisasi besar bernama Koalisi Serikat Pekerja – Partai Buruh yang disingkat KSP-PB. Koalisi ini terdiri dari konfederasi serikat pekerja terbesar, mayoritas federasi serikat pekerja di tingkat nasional, organisasi petani, organisasi guru dan tenaga honorer, organisasi nelayan, organisasi tenaga medis, organisasi media dan konten kreator, organisasi transportasi online (gojek, grab, maxime, dll), serikat pekerja transportasi, organisasi pekerja rumah tangga, organisasi buruh migran, organisasi miskin kota dan pekerja informal, organisasi pelaut, dan organisasi kerakyatan lainnya.

Adapun organisasi yang bergabung saat ini adalah Partai Buruh dan 61 pertemuan serikat pekerja lainya dengan jumlah anggota lebih dari 4 juta orang di 38 Provinsi dan 493 Kabupaten/kota di seluruh wilayah Indonesia.

Hasil yang ingin dicapai dari keberadaan yang terkandung di dalamnya adalah:

1. Terbentuknya secara resmi Koalisi Serikat Pekerja – Partai Buruh (KSP-PB) sebagai aliansi strategi gerakan kelas pekerja.

2. Dikeluarkannya Deklarasi Politik dan Sosial Ekonomi KSP-PB sebagai pernyataan sikap dan rancangan sandangan bersama atas urgensi UU Ketenagakerjaan baru yang berpihak kepada buruh, bukan pada omnibus law UU Cipta Kerja.

3. Disepakatinya agenda konsep lobiaksi politik dari kelas pekerja antara lain rancangan sandingan RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga, RUU Perlindungan Pekerja Migran, RUU Ketenagakerjaan, RUU Perampasan Aset, Revisi UU terkait Reforma Agraria dan Kedaulatan Pangan, Kepres tentang Reforma Agraria di Perkotaan, Regulasi untuk Perlindungan Guru dan Tenaga Honorer serta Kelompok Nelayan, yang diperjuangkan secara bersama-sama secara politik dan sosial ekonomi, serta kampanye publik secara nasional dan internasional.

4. Menyusun dan memberikan masukan terkait peraturan yang melindungi buruh dan kelas pekerja lainnya antara lain penghapusan outsourcing, upah layak, Satgas PHK, Dewan Kesejahteraan Buruh Nasional, mengusulkan Marsinah sebagai Nasional, dll, untuk disampaikan kepada pemerintah sebagai masukan menggantikan Peraturan Pemerintah yang sudah tidak berlaku lagi karena adanya keputusan Mahkamah Konstitusi Nomor 168/PUU-XXI/2023 antara lain Peraturan Pemerintah Pahlawan yang harus dihapuskan dan diganti sementara dengan Permenaker adalah PP 34, 35, 36, dsb.

5. Terbangunnya didukung dan perjuangan bersama antara Partai Buruh dengan Koalisi Serikat Pekerja serta serikat sipil masyarakat lainnya untuk memperjuangkan hak dan kesejahteraan kelas pekerja (kelas pekerja).

Dengan dideklarasikannya Koalisi Serikat Pekerja – Partai Buruh maka organisasi kerja-kerja ke depan dilakukan dengan strategi Konsep – Lobi – Aksi – Politik (KLAP).

Continue Reading

Metro

Ustad Bram Dwi Raditya sebagai Owner Almaz Fried Chicken Grand Opening Cabang ke-103 di Kalisari, Pasar Rebo Jakarta Timur

Published

on

By

Jakarta – Brand ALMAZ yang menghidangkan ayam goreng Arab Saudi no.1 di Indonesia dan nasi kebuli kembali membuka cabang Gerai Almaz yang ke-103 di Kalisari, Pasar Rebo Jakarta Timur pada hari Senin, 19 Mei 2025.
Dalam Grand Opening Almaz Kalipasir dihadiri oleh Ustd. Bram Dwi (Owner Almaz), Rudi Purnama (Mitra Almaz), Ustd. Fahrurozi, Siti Nurhasanah (Lurah Kalisari), Teguh Suharyono (Lurah Cijantung), Mujiono (Camat Pasar Rebo), LMK Kelurahan Kalisari, Warga Kalisari.

Ustad Bram Dwi Raditya sebagai Owner Almaz Fried Chicken saat ditemui awak Media Online mengatakan ; “Ketika kami memulai bisnis dimana kami termotivasi dilihat dari sisi agama yang mengajarkan untuk kita semua agar kita menjadi manusia yang berguna dan bermanfaat untuk manusia lainnya yang kebetulan kami dibidang bisnis yang juga menjadi jalan kami untuk meridhoi Allah SWT dengan selalu bisa berbagi dan bermanfaat untuk lingkungan sekitarnya. Dan kebetulan juga untuk di Almaz ini kami berbagi keuntungan pejualannya sebesar 5% untuk membantu Palestina yang masih mengalami musibah perang maupun untuk masyarakat disekitar Almaz Kalisari Jakarta.

Adapun untuk target Almaz di Kalisari ini adalah kami berharap penjualannya tinggi, mitra Almaz bisa bahagia dapat BEP dengan cepat dan yang paling utama adalah masyarakat di Kalisari merasa terbantu dengan kehadiran Almaz disini bukan hanya mereka membeli makanan tapi juga mendapatkan makanan kualitas yang berbeda dengan brand-brand lainnya dan juga ketika datang berbelanja ke Almaz itu membawa makna besar secara tidak langsung mereka berdonasi ke masyarakat yang tidak mampu.

Terkait juga dengan donasi 5% untuk Palestina yang masih dilanda musibah perang sudah menjadi komitmen kami untuk para mitra yang bergabung dengan kami menjadi wajib untuk 5% dari penjualan Almaz itu sendiri termasuk 5% berdonasi untuk masyarakat sekitarnya dimanapun Almaz berada. Dan untuk donasi 5% untuk Palestina kami bekerjasama, Usd. Fakhru, Bank Onim dan yayasan-yayasan lainnya.

Daerah Kalisari ini kami melihat daerah yang padat penduduk dan brand-brand besar juga masuk wilayah disini yang menjadi masuk ke target market Almaz.

Kami memilih Almaz yang lebih banyak menyajikan ayam, nasi kebuli yaitu berawal dari kegundahan kami melihat teman-teman yang terdampak isu boikot akibat perang Palestina dan Israel maka dari itu hadirnya Almaz ini menjadi alternatif bagi mereka yang terdampak isu boikot tersebut agar dapat bekerja ditempat kami dimana karyawan-karyawan ada yang pernah bekerja di Burgerking, Richese, dll.

Harapannya dengan pembukaan gerai Almaz di Kalisari adalah kami ingin mendapatkan kesuksesan, mendapatkan support dari lingkungan sekitar termasuk dukungan pemerintah daerah setempat, omzetnya kami bagus dan 5% penjualan kami bisa bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya,” tutupnya.

Rudi Purnama sebagai Mitra Almaz saat ditemui awak Media Online mengatakan ; “Saya dari awal semenjak launching Almaz dimana Almaz ini punya satu deferensiasi yang tentunya sebagai umat Muslim dari kontribusi Almaz yaitu keuntungan 5% penjualan untuk membantu rakyat Palestina yang sedang dilanda perang maupun 5% untuk membantu warga yamg tidak mampu disekitar area gerai Almaz, itulah yang membuat saya tertarik untuk menginvestsikan untuk bermitra dengan Almaz Kalisari.

Keyakinan saya dengan Almaz adalah selalu memberikan kontribusi nyata memberikan bantuan terhadap fakir miskin termasuk anak-anak yatim yang ada diwilayah Pasar Rebo dan kita turut mendoakan agar Almaz ini bisa survive mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya, dapat terus beroperasi di Pasar Rebo dan juga terus memberikan kemanfaatan buat masyarakat sekitarnya.

Dan tentunya kami sebagai pengusaha akan memberikan kontribusi pajak kepada pemerintah daerah yang menjadi satu bantuan yang sangat berarti bagi pemerintah karena kemajuan pembangunan di Indonesia adalah sumbangsih dari pajak-pajak pelaku usaha maupun investor.

Kami sendiri memilih Kalisari ini karena Kalisari sendiri secara demografis adalah daerah yang sangat cocok untuk kita bisa membuka outlet Almaz termasuk saya sendiri punya usaha lainnya ada di Kalisari juga dan menurut saya justru segitiga emasnya Pasar Baru adanya di Kalisari.

  1. Harapan kedepannya tentunya Almaz bisa berkiprah lebih luas lagi untuk bisa berkontribusi untuk Indonesia khususnya untuk diwilayah Pasar Rebo ini bisa dirasakan oleh masyarakat sekitarnya dan masyarakat juga bisa menikmati dengan terfasilitasi adanya kulineran di wilayah Pasar Rebo ini,” tutupnya.

Continue Reading

Trending